Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KESEHATAN REPPRODUKSI

“KESEHATAN IBU DAN ANAK DAN

PROGRAM KELUARGA BERENCANA”

KELOMPOK 5

1. Almizan Iqbal 0810332017


2. Leni Lestari 0810332023
3. Selbyute Anugrah 0810332027
4. Elsa Maharani 0810332033
5. Dilla Sri Wahyuni 0810332034
6. Novida Yanti 0810332035
7. Utari Ganery 0810332052
8. Megavani R. 0810332054

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2009
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini ditulis sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi dan
diberi judul Kesehatan Ibu dan Anak dan Program Keluarga Berencana (KB).

Dalam penulisan makalah ini penulis telah mendapat banyak bantuan, bimbingan, arahan,
fasilitas dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada dosen beserta teman-teman yang telah membantu, baik dalam bentuk kritik maupun
saran. Demikianlah penulis berharap semoga makalah ini ada manfaatnya, tidak hanya bagi
penulis tetapi juga bagi rekan mahasiswa lainnya yang membutuhkan referensi mengenai
kesehatan reproduksi, khususnya tentang kesehatan ibu dan anak serta program keluarga
berencana (KB).

Padang, November 2009

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI.................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 1

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Ibu dan Bayi.............................................. 2

B. Prosdur Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi................................ 2

C. Keluarga Berencana (KB)........................................................ 4


D. Tujuan dan Manfaat Keluarga Berencana (KB)....................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 6

B. Saran......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan bayi adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh ibu (juga
dibantu oleh suami) dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan, proses persalinan
serta merawat dan menjaga kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
Namun di samping itu, diperlukan pula suatu program yang dapat membantu
menurunkan serta mengurangi angka kelahiran bayi, yaitu dengan melaksanakan program
Keluarga Berncana (KB). Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kelahiran yang
tinggi, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai jenis alat kontrasepsi.

B. Rumusan Masalah
- Apakah pengertian dari kesehatan ibu dan anak?
- Bagaimana kriteria bayi lahir sehat?
- Apa saja prosedur yang harus dilakukan selama ibu hamil?
- Bagaimana pula prosedur yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi
baru lahir?
- Apa itu Keluarga Berencana (KB)?
- Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi!
- Apa manfaat dan tujuan dari program Keluarga Berencana (KB)?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai kesehatan ibu dan anak, apa yang harus dilakukan dan dihindari oleh ibu hamil
dan menyusui, bagaimana tanda-tanda bayi lahir sehat serta menjaga dan merawat bayi
agar tetap sehat, dan berbagai jenis alat kontrasepsi untuk membentuk Keluarga
Berencana (KB).
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan referensi apabila
rekan-rekan mahasiswa membutuhkan informasi mengenai kesehatan reproduksi,
khususnya tentang kesehatan ibu dan anak serta program Keluarga Berencana (KB).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Ibu dan Bayi

Kesehatan ibu dan bayi adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh ibu (juga
dibantu oleh suami) dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan, proses persalinan
serta merawat dan menjaga kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk
menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Faktor lain yang secara langsung dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan bayi adalah pasokan gizi dari makanan yang diberikan.
Masih banyak penduduk Indonesia, khususnya di daerah pedesaan yang mempunyai cara-
cara berbeda dalam pemberian ASI dan makanan pada bayi. Misalnya pada masyarakat
Kerinci, Sumatera Barat, pada usia 1 bulan, bayi sudah diberi bubur tepung, bubur nasi,
pisang, dan lain-lain, sementara seharusnya bayi hanya boleh mengkonsumsi ASI ekslusif
yang diberikan ibu selama 6 bulan.
Selain itu masih ada juga beberapa masyarakat tradisional yang melakukan
pembuangan colostrum, yaitu ASI yang pertama kali keluar setelah ibu melahirkan.
Mereka menganggap colostrum ini sebagai susu yang sudah rusak dan tidak baik
diberikan kepada bayi karena berwarna kekuning-kuningan, dapat menyebabkan diare,
muntah. Padahal colostrum sangat berperan dalam menambah daya kekebalan tubuh bayi.

B. Prosedur Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi

Seorang ibu dapat mengalami sendiri masa kehamilan, persalinan dan merawat
serta mendidik anak sehingga dapat dikatakan ibu adalah tonggak dalam membentuk
suatu keluarga yang sehat dan bahagia. Oleh karena itu kesehatan dan pasokan gizi ibu
harus selalu dijaga
Prosedur dalam menjaga kesehatan ibu selama hamil adalah :
1. Periksa kehamilan secepatnya dan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Timbang berat badan setiap periksa kehamilan.
3. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari selama masa kehamilan.
4. Melakukan imunisasi Tetanus Toksoid untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi
baru lahir.
5. Makan makanan bergizi selama kehamilan, 1 piring lebih banyak sebelum hamil,
dan ditambah dengan makan makanan selingan seperti kolak, bubur kacang hijau,
kue-kue dan lain-lain.
6. Hindari merokok dan asap rokok.

Sedangkan yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi yang baru lahir
adalah sebagai berikut :
1. Bayi diberi injeksi vitamin K1
2. Segera susui bayi dalam 30 menit setelah bersalin untuk merangsang ASI cepat
keluar karena ASI yang pertama keluar (colostrum) mengandung zat kekebalan
tubuh. Diikuti dengan selalu memberi bayi ASI ekslusif selama 6 bulan
(sedikitnya 8 kali sehari).
3. Memberikan imunisasi sesuai jadwal

Umur Jenis Imunisasi

0 – 7 hari Hepatitis B

< 1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan Hepatitis B-DPT 1, Polio 2

3 bulan Hepatitis B-DPT 2, Polio 3

4 bulan DPT 3, Hepatitis B-DPT 3, Polio 4

9 bulan Campak

4. Meminta vitamin A pada bulan Februari dan Agustus di Posyandu (untuk anak
umur 6 bulan sampai 5 tahun).

C. Keluarga Berencana (KB)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), Keluarga Berencana (KB)


adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran, dengan jumlah anak yang dianggap ideal adalah dua anak. Pembatasan bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Gerakan KB ini mulai dicanangkan pada
tahun akhir 1970'an.

Untuk mewujudkan suatu Keluarga Berencana (KB), pasangan suami istri dapat
menggunakan alat kontrasepsi. Berikut adalah alat kontrasepsi buatan yang biasa
digunakan oleh pasangan suami istri.
1. Alat kontrasepsi / cara ber-KB bagi suami :
- Kondom  dipasang pada alat kelamin suami setiap kali melakukan
hubungan seksual.
- Vasektomi  saluran sperma diikat/dipotong melalui operasi kecil sehingga
sel-sel sperma tidak keluar bersama air mani.
2. Alat kontrasepsi / cara ber-KB bagi istri :
- Pil KB  mengandung senyawa hormone wanita (estrogen dan
progesterone) dalam jumlah yang sangat kecil, diminum 1 x sehari secara
teratur dan terus menerus (selama ibu menyusui harus minum pil khusus).
Pil ini akan menghambat pematangan sel telur sehingga bila bertemu dengan
sperma tidak terjadi pembuahan.
- Suntik  disuntikkan pada bokong sebelah kanan/kiri setiap 1 atau 3 bulan.
Ada 2 macam obar suntik KB, yaitu Depu Provera dan Noristerat, kedua
obat ini sama-sama sering menyebabkan wanita tidak mendapat haid, namun
keadaan tersebut tidak mengganggu kesehatan wanita.
- Implant / Susuk  terdiri dari 6 batang obat KB seperti batang korek api
(± 4 cm) yang dimasukkan ke lengan kiri atas ibu.
- Spiral / IUD (Intra Uterine Device)  dipasang di dalam rahim 2 hari atau
6-8 minggu setelah bersalin.
- Tubektomi  saluran telur diikat / dijepit / dipotong melalui operasi kecil.

D. Tujuan dan manfaat Keluarga Berencana (KB)

Menurut WHO (World Health Organisation, Expert Committee 1970), Keluarga


Berencana (KB) adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
isteri yang bertujuan untuk :

- Mendapatkan pilihan tertentu.


- Mendapatkan kelahiran yang diinginkan dan menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan.
- Mengatur interval / jarak kehamilan.
- Mengontrol waktu kelahiran dengan umur suami isteri.
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Sedangkan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa tujuan
Keluarga Berencana (KB) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran
dan pertumbuhan penduduk.

Manfaat KB (Keluarga Berencana) adalah :


1. Agar ibu mempunyai waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga
kesehatan ibu, serta mengurus keluarga.
2. Untuk mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat (lebih dari 2 tahun).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan ibu dan bayi adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh ibu (juga
dibantu oleh suami) dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan, proses persalinan
serta merawat dan menjaga kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), Keluarga Berencana (KB)
adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran, dengan jumlah anak yang dianggap ideal adalah dua anak.
Dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tujuan Keluarga Berencana (KB)
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk.
Sedangkan manfaat KB (Keluarga Berencana) adalah :
1. Agar ibu mempunyai waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga
kesehatan ibu, serta mengurus keluarga.
2. Untuk mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat (lebih dari 2 tahun).

B. Saran
Ibu yang sedang mengandung harus selalu menjaga kesehatan dan mencukupi
pasokan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya agar bayi yang dikandungnya juga sehat.
Selain itu, ibu juga harus rajin memeriksakan kandungan secara teratur agar dapat
mengetahui perkembangan pertumbuhan dan kesehatan janin.
Setelah melahirkan, ibu juga harus memberikan imunisasi kepada bayi secara
rutin di puskesmas terdekat. Agar ibu mempunyai waktu yang cukup untuk menyusui dan
merawat bayi, mengatur jarak kehamilan, serta upaya dalam membatasi jumlah anak,
pasangan suami istri diharapkan dapat mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

DAFTAR PUSTAKA
Glasier, Anna., Gebbie, Ailsa., Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, 2005,
Jakarta : EGC.
Hartanto, Hanafi., Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, 1996, Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Oswari, E., Perawatan Ibu hamil dan Bayi, 2004, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Kesehatan Ibu dan Anak : Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatan, diakses dari
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm%20linda2.pdf tanggal 29-10-2009.

Anda mungkin juga menyukai