discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/266261059
CITATION READS
1 5,041
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
my Project is the Validating of potential inappropriate medication among elderly View project
All content following this page was uploaded by Maksum Radji on 01 October 2014.
ABSTRACT
The study was motivated by the high use of antibiotics in empirical therapy in intensive care
unit (ICU), without having to wait for the results of bacterial sensitivity. This study use cross-
sectional study design, retrospective data collection of medical records and data were
analyzed with logistic regression. Results showed a significant correlation between the
intensity of the use of antibiotics in empirical therapy with a sensitivity of bacteria with P =
0.000 (P less than α = 0.05), with the results of antibiotic ceftriaxone is the greatest give the
relationship of bacterial resistance. From this results it is suggested that the rotation of
antibiotics (antibiotic cycling) should be done based on usage and antibiotic sensitivity
patterns of bacteria.
Keywords: Antibiotics, sensitivity, bacteria
ABSTRAK
Penelitian tentang penggunaan antibiotika pada terapi empiris dengan kepekaan bakteri di
ruang ICU RSUP Fatmawati Jakarta, dilatarbelakangi oleh tingginya penggunaan antibiotika
dalam terapi empiris di ruang perawatan intensive care unit (ICU), tanpa harus menunggu
hasil kepekaan bakteri. Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang (cross
sectional), pengambilan data secara retrospektif terhadap rekam medik dan data dianalisis
dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara intensitas penggunaan antibiotika pada terapi empiris dengan kepekaan bakteri
dengan nilai P=0,000 (P lebih kecil dari α=0,05), dengan hasil seftriakson merupakan
antibiotika yang paling besar memberikan hubungan terhadap resistensi bakteri. Dari hasil
penelitian ini dosarankan agar dilakukan perputaran penggunaan antibiotika (antibiotic
cycling) berdasarkan pola penggunaan antibiotika dan pola kepekaan bakteri.
Kata kunci: antibiotika, kepekaan, bakteri
150
Hubungan penggunaan antibiotika dengan kepekaan bakteri di RSUP
(Siti Fauziah, Maksum Radji, Nurgani A.)
152
Hubungan penggunaan antibiotika dengan kepekaan bakteri di RSUP
(Siti Fauziah, Maksum Radji, Nurgani A.)
155
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 Januari 2011: 150 -158
variabel yang masuk dalam persamaan = e(3,561) = 35,20. Imipenem adalah jenis
regresi logistik adalah jenis antibiotika. antibiotika yang paling besar
Hal ini menunjukkan bahwa intensitas memberikan hasil sensitif, dan
penggunaan antibiotika mempunyai seftriakson adalah antibiotika yang
pengaruh terhadap sensitivitas bakteri, paling kecil memberikan hasil sensitif,
dan dapat digambarkan dengan artinya setiap 1 kali pemberian
persamaan regresi logistik. Rasio odds seftriakson, kemungkinan diperoleh
yang diperoleh untuk siprofloksasin hasil resisten lebih besar dibandingkan
adalah RO = e(B) = e(0,971) = 2,64 jenis antibiotika yang lain.
(artinya setiap 1 kali pemberian Logit (sensitivitas bakteri) = ln [S/(1-S)]
siprofloksasin mempunyai kesempatan = -1,482 + 0,971 siprofloksasin + 2,639
2,64 kali memberikan hasil sensitif fosfomisin + 22,684 imipenem - 0,128
dibandingkan dengan seftriakson); levofloksasin + 1,194 meropenem –
rasio odds fosfomisin adalah RO = e(B) 19,721 sefotaksim + 1,327 seftazidim
156
Hubungan penggunaan antibiotika dengan kepekaan bakteri di RSUP
(Siti Fauziah, Maksum Radji, Nurgani A.)
158