Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas


2.1.1 Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologi, psikologi, social dan sfiritual secara komprehensif, ditujukan
kepada individu keluarga dan msyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia. (Riyadi, 2007)
Komunitas adalah sekelompok social yang tinggal dalam suatu
tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta
mempunyai minat dan interst yang sama. Komunitas adalah kelompok
dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan di
bawa pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok social yang mempunyai interest yang sama.
(riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahlianya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai
masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
(Efendi, 2009)
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
(Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

6
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara
aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
(Ruth B. Freeman .1961)
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-
langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komunitas, diagnosa
keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas,
implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan
keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap
situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan
(deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada
klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada
kebutuhan komunitas (need-oriented).
2.1.2 Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan
Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association)
a. Asumsi
1) Sistem pemeliharaan yang kompleks.
2) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder
dan tersier.
3) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk
pendidikan dasar praktek penelitian.
4) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder
dan tersier.
5) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan
kesehatan primer.

7
b. Kepercayaan
1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua
orang.
2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen
pelayanan kesehatan.
4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan
individu.
5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan
kesehatan.
6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.
7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung
jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam
pemeliharaan kesehatan.
2.1.3 Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan
yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

8
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat
yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral
dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan,
menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

Komunitas Dengan
Keluarga Sebagai
Unit Pelayanan
Dasar.
MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan
(SEHAT-SAKIT)
Pencegahan.

LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

9
Gambar 2.1 : Paradigma/Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing
unsur sebagai berikut :
 Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang
berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki
nilai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya
interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas
merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas
sebagai klien yang di maksud termasuk kelompok resiko tinggi
antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, dan daerah kumuh.
 Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
 Lingkungan.
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien
yang bersifat biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual.
 Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor /
meningkatkan kemampuan klien/komunitas menghadapi stresor
melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan
strategi intervensi keperawatan komunitas.

2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat

10
menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka
miliki.
2.2.2 Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan/keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah kesehatan.

2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
2.3.1 Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
mental maupun sosial.

11
2.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di
sekitarnya.
2.3.3 Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya
adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC,diare dan lain
sebagainya.
2) Penderita dengan penyakit tidak menular, seperti: penyakit
diabetes melitus, jantung koroner, cacat fisik, dan lain
sebagainya.

12
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
1) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
2) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
2.3.4 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama
anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun
kesehatan khususnya.

2.4 Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership).

2.5 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas


Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

13
2.5.1 Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
2.5.2 Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi terhadap bayi, balita serta ibu hamil.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
2.5.3 Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati
anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita
penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing/home care)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas.
d. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

14
2.5.4 Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya TBC, dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan :
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti yang
mengalami patah tulang maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
2.5.5 Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,
keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila
(WTS) dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang
mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.

2.6 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan
praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
2.6.1 Tahap Persiapan:
a. Pembekalan dari pembimbing dan dinas kesehatan tentang
program praktek.

15
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
e. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan
kader kesehatan setempat.
f. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
g. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan
terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
h. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan
petugas kesehatan dari instansi terkait.
2.6.2 Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan kesehatan.
2) Kunjungan rumah (home health care).
3) Kerja bakti, dan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.

16
2.6.3 Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, keefektifan dan keberhasilan kegiatan serta
aktivitas dari komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan
komunitas dalam pemecahan masalah.

2.7 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


2.7.1 Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-
langkah :
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi.
2.7.2 Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan
kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi
kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang
ada di dalam komunitas dan di luar komunitas.
b. Langkah-langkah pengorganisasian masyarakat :
1) Persiapan :
a) Pengenalan komunitas
(1) Pendekatan Jalur Formal
Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung
jawab pada wilayah komunitas dengan cara ;
- Pengajuan proposal dan perijinan
- Penjelasan tujuan dan program
 hasil : surat ijin/persetujuan

17
(2) Pendekatan Jalur Informal
Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi
dari birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :
- Tokoh-tokoh masyarakat
- Ketua RW, RT
- Kader kesehatan
 Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan,
meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak
kerjasama.
b) Pengenalan Masalah
Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara
menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan
komunitas saai ini.
Tahap pengenalan masalah :
(1) Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
Diawali dengan survey awal pada komunitas yang
menjadi sasaran, meliputi :
o Survey wilayah
o Survey populasi
o Survey masalah utama dan faktor penyebab
o Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
o Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
(2) Membuat instrument pengumpulan data.
(a) Tabulasi Data:
o Membuat table tabulasi data
o Menghitung frekuensi distribusi
o Membuat table, diagram, grafik frekuensi
distribusi

18
(b) Analisa Data
o Analisa Deskriptif
Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek
yang diteliti.
o Analisa Korelasi
Menganalisa tingkat hubungan pengaruh dari
dua atau lebih subvariabel yang diteliti dengan
menggunkan perhitungan statistik.
(c) Perumusan Masalah
o Perumusan masalah adalah merumuskan
diagnosa keperawatan pada komunitas yang
dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data.
o Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
o Formulasi :
 Problem
 Etiologi
 Data yang mendukung.
c) Penyadaran komunitas
(1) Tujuan :
(a) Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang
dihadapi oleh komunitas.
(b) Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah.
(c) Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
(2) Kegiatan :
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode
lokakarya mini, dengan langkah :
(a) Penyajian data hasil survey
(b) Diskusi kelompok :
o Perumusan masalah dan faktor penyebab.

19
o Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan
biaya).
o Pembentukan kelompok kerja kesehatan
(Pokjakes) dari anggota komunitas yang
merupakan calon kader kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan yang
direncanakan.
(c) Penyajian hasil diskusi kelompok
(d) Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
telah direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja
yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat
desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
a) Penyuluhan kesehatan
b) Pelayanan kesehatan langsung
c) Rujukan
3) Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka
pendek)
c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan
d) Rencana tindak lanjut.

20
Gambar 2.1 : Siklus Pemberdayaan Masyarakat dalam Asuhan
Keperawatan Komunitas

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar di bawah ini:

Keterangan:
: Peran masyarakat
: Peran perawat
Gambar 2.2 : Peranan Perawat dan Masyarakat dalam Mencapai
Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas

Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk


memandirikan klien dalam menanggulangi masalah kesehatan,
pada awalnya peran perawat lebih besar dari pada klien dan
berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Atau dapat digambarkan peralihan basarnya peran antara
perawat dan masyarakat :
Gambar 2.1 : Peranan Perawat dan Masyarakat dalam
Mencapai Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
No Tahapan Peran Perawat Peran Masyarakat
1 Pengenalan masyarakat +++ +
2 Pengenalan masalah +++ ++
3 Penyadaran masyarakat ++ +++
4 Pelaksanaan + ++++

21
5 Penilaian + ++++
6 Perluasan + ++++

Dalam tabel diatas ijelaskan bahwa tujuan akhir perawat


komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan
lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung
upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah
keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.

22

Anda mungkin juga menyukai