Anda di halaman 1dari 2

PIDATO SOEKARNO TENTANG DASAR NEGARA

PADA TANGGAL 1 JUNI 1945


Fitriana Roselly / F34150038
Merdeka merupakan suatu kemandirian politik. Prinsipnya kemerdekaan itu bagai
jembatan dan di seberang jembatan. Kita harus menyempurnakan masyarakat dengan tidak
memikirkan hal – hal yang lain selain merdeka, karena kita harus merdeka sekarang,
sekarang dan sekarang. Uni Soviet, Saudi Arabia dan Amerika Serikat ternyata sanggup
mempertahankan kemerdekaannya. Apabila kemerdekaan di bandingkan dengan perkawinan
ada yang berani lekas kawin, ada yang takut kawin, ada yang harus tunggu persiapan buat
kawin. Dan pilihan sebenarnya ada di tangan kita, kita sekarang mau merdeka atau tidak!

Ketika Indonesia sudah merdeka barulah kita memerdekakan rakyat satu per satu. Di
dalam Indonesia merdeka, kita sehatkan dan sejahterakan rakyat kita. Kalau kita sudah bicara
tentang kemerdekaan kita juga bicarakan mengenai dasar Negara, Hilter mendirikan jerman
di atas national sozialitische weltanschauung. Lenin mendirikan Uni Soviet dengan
Marxitische, Nippon mendirikan Dai Nippon di atas Tenno Koodoo Seishin. Ibnu, yaitu
Islam Saud mendirikan Saudi Arabia di atas dasar agama.

Dasar Negara harus kita bulatkan dulu sebelum Indonesia merdeka dan para idealis di
dunia bekerja mati-matian untuk menyusun dan merealisasikan dasar Negara mereka. Lenin
mendirikan Uni Soviet dalam 10 hari di tahun 191, tetapi dasar Negara nya sudah di
persiapkan sejak 1895. Adolf Hilter berkuasa pada tahun 1935, tetapi dasar Negara nya sudah
di persiapkan sejak 1922. Dr..Sun Yat Sen mendirika Negara Tiongkok pada tahun 1912, tapi
dasar negaranya sudah di persiapkan sejak 1985 yaitu San Min Chu I.

Kita tidak mendirikan Negara buat satu orang, satu golongan, tetapi buat semua
sehingga dasar pertama untuk Negara Indonesia adalah dasar Kebangsaan. Kita mendirikan
suatu Negara Kebangsaan Indonesia, dasar kebangsaan bukan kebangsaan dalam arti sempit.
Kita bukan cuma membicarakan bangsa , melainkan juga tanah airnya.

Dasar kebangsaan juga ada bahayanya, yaitu dapat menimbulkan …… yang biasa
mengarah pada…… Kita cinta tanah air yang satu. Merasa berbangsa satu dan punya bahasa
satu, tetapi Indonesia hanya satu bagian kecil dunia. Kita akan mendirikan Negara Indonesia
merdek sekaligus menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa, internationalism bukan berarti
kosmopolisme yang meniadakan bangsa. Internasionalisme tidak dapat hidup subur bila
tidakberakar di bumi nasionalisme, sedangkan nationalisme tidak dapat hidup di taman
sarinya internationalism. Prinsip pertama dan kedua saling berhubungan.

Sekali lagi kita tidak mendirikan Negara buat satu orang, satu golongan, tetapi semua
untuk semua, satu buat semua, semua buat satu, dan agar Negara menjadi kuat perlu
permusyawaratan perwakilan. Untuk pihak islam, inilah tempat terbaik untuk memlihara
agama. Dengan cara mufakat kita perbaiki semua hal yang bersangkut paut agama. Golongan
agama dapat memanfaatkan dasar ini untuk memperjuangkan kepentingannya.
Adanya prinsip kesejahteraan, prinsip tidak adanya kemiskinan rakyat di Indonesia.
Membentuk badan perwakilan yang bekerja dengan sungguh-sungguh agar tidak ada kaum
kapitalis yang merajalela. Demokrasi yang kita perlukan bukanlah demokrasi Barat,
melainkan demokrasi yang memberi penghidupan yang baik buat rakyat, yaitu demokrasi
politik ekonomi yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial.

Kita tidak saja memiliki politik, tetapi juga persamaan ekonomi yang mampu
mendatangkan kesejahteraan rakyat. Badan permusyawaratan kita bukan saja badan
permusyawaratan politik demokrasi melainkan juga mewujudkan dua prinsip yaitu politiche
rechtvaadigheid dan sosiale rechtvaadigheid. Dalam badan permusyawaratan kita
membicarakan segala hal, termasuk urusan kepala Negara. Dan di harapkan semua kepala
Negara harus di pilih atas nama Negara bukan monarki.

Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi setiap orang Indonesia hendaknya
bertuhan dengan Tuhannya sendiri sesuai kepercayaan masing-masing. Hendaknya rakyat
bertuhan sesuai dengan kebudayaan, dengan tidak ada egoisme agama. Marilah kita jalankan
agama secara berkeadaban, saling menghormati dan ketuhanan yang berbudi pekerti luhur.

Kelima dasar ini tidak dinamakan Pancadharma karena dharma berarti kewajiban,
sedangkan kita saat ini membicarakan dasar. Kelima dasar ini dinamakan Pancasila karena
sila berarti asas atau dasar. Jika tidak ada yang senang, angka lima dapat di singkat.
Kebangsaan dan internasionalisme kebangsaan serta peri kemanusiaan di singkat menjadi
socio nasionalisme. Demokrasi dan kedejahteraan di singkat menjadi satu menjadi sosio
demokrasi dan tinggal ketuhanan yang di singkat menjadi saling menghormati.

Dari lima dasar Negara tersebut menjadi tiga yaitu sosio nasionalisme, sosial
demokrasi dan ketuhanan yang ketiga dasar tersebut dinamakn Trisila. Jika masih tidak
senang dengan angka tiga dan minta hanya satu dasar saja ada kata Indonesia yang tulen yaitu
gotong royong. Negara Indonesia yang kita dirikan harus berdasarkan gotong royong, dasar
yang satu ini dinamakan Ekasila.

Tidak ada satu pun dasar Negara yang menjelma menjadi realitas tanpa perjuangan.
Jika ingin merealisasikan Pancasila, perlu perjuangan. Dengan berdirinya Negara Indonesia
tidak berarti perjuangan selesai. Tetapi kita baru memulai perjuangan dengan sifat dan corak
lain agar menjadikan Indonesia menjadi lebih maju dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai