Anda di halaman 1dari 6

LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berperan menyelenggarakan upaya


kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Upaya yang
diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional.
Kesehatan lingkungan memegang LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Upaya yang
diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional.
Kesehatan lingkungan memegang
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit danvv
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat
penyakit jantung bawaan sejak lahir,
diberikan juga edukasi agar rutin kontrol ke
dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler,
serta bagaimana efek dari penyakit jantung
bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi
juga dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dan
Pemberian informasi dilakukan dengan metode penyuluhan yang dilakukan berupa
metode komunikasi langsung ( direct Communication/ face to face Communication)
dengan menjelaskan secara umum apa itu gizi buruk dan bagaimana tata kelola dan
manajemennya. Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk berhadapan
secara langsung dengan sasaran dan dilakukan dengan pendekatan individu terutama
orang tua dan keluarga pasien yaitu penyuluh menyampaikan materi penyuluhan kepada
orang tua dan keluarga tentang edukasi gizi buruk.
Dikarenakan pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung bawaan sejak lahir, diberikan
juga edukasi agar rutin kontrol ke dr spesialis anak konsultan kardiovaskuler, serta
bagaimana efek dari penyakit jantung bawaan terhadap efek pertumbuhan dan
perkembangannya. Setelah dilakukan edukasi juga dilakukan pemberian makanan tambahan
berupa biskuit dan

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyuluhan Anemia. RDS'17 PDF
    Penyuluhan Anemia. RDS'17 PDF
    Dokumen37 halaman
    Penyuluhan Anemia. RDS'17 PDF
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Tugas Presentasi Demam Berdarah 1
    Tugas Presentasi Demam Berdarah 1
    Dokumen17 halaman
    Tugas Presentasi Demam Berdarah 1
    Altama L. Sidarta
    Belum ada peringkat
  • Fishbone Jamban Sehat
    Fishbone Jamban Sehat
    Dokumen5 halaman
    Fishbone Jamban Sehat
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • ZZ 1
    ZZ 1
    Dokumen10 halaman
    ZZ 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • RR 1
    RR 1
    Dokumen6 halaman
    RR 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • RR 1
    RR 1
    Dokumen6 halaman
    RR 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • ZZ 4
    ZZ 4
    Dokumen14 halaman
    ZZ 4
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 3
    QQ 3
    Dokumen23 halaman
    QQ 3
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • WW 3
    WW 3
    Dokumen6 halaman
    WW 3
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • WW 1
    WW 1
    Dokumen5 halaman
    WW 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • WW 1
    WW 1
    Dokumen5 halaman
    WW 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 5
    QQ 5
    Dokumen24 halaman
    QQ 5
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 3
    QQ 3
    Dokumen23 halaman
    QQ 3
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 5
    QQ 5
    Dokumen24 halaman
    QQ 5
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 3
    QQ 3
    Dokumen23 halaman
    QQ 3
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • W 2
    W 2
    Dokumen14 halaman
    W 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 3
    QQ 3
    Dokumen23 halaman
    QQ 3
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • W 2
    W 2
    Dokumen14 halaman
    W 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 1
    QQ 1
    Dokumen19 halaman
    QQ 1
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • QQ 2
    QQ 2
    Dokumen20 halaman
    QQ 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • W 2
    W 2
    Dokumen14 halaman
    W 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • W 2
    W 2
    Dokumen14 halaman
    W 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Hasil Dan Analisis: 1) Nomor Responden: 2) Tanggal Wawancara
    Bab Iv Hasil Dan Analisis: 1) Nomor Responden: 2) Tanggal Wawancara
    Dokumen12 halaman
    Bab Iv Hasil Dan Analisis: 1) Nomor Responden: 2) Tanggal Wawancara
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • W 2
    W 2
    Dokumen14 halaman
    W 2
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Dokumen12 halaman
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv Hasil Dan Analisis
    nobita nobita nobita
    Belum ada peringkat