Short Paper
Sinung Rustijarno*)
Abstract
The research was done from June to August 2004 by cencus to all fishermen. This study
was conducted in Trisik Coast, Galur Subdistrict, Kulon Progo District.The purpose of
this research was to obtain the financial analysis of fishing effort in this area. The results
showed that the fishing in Trisisik coast was feasible indicated by the Net Present Value
(NPV) have positive value (Rp 21.439.196,-), Net B/C rasio (1,85) and Internal Rate of
Return (IRR) (16,43%).
Pantai Trisik merupakan salah satu Perikanan tangkap di Pantai Trisik telah
tempat pendaratan ikan (TPI) yang mengalami perkembangan yang pesat
terletak di Desa Banaran, Kecamatan sejak tahun 1998. Usaha penangkapan
Galur, Kabupaten Kulon Progo. Luas ikan di Pantai Trisik berkembang dengan
Desa Banaran 907,251 ha mempunyai adanya penggunaan perahu motor tempel
batas wilayah di sebelah utara dengan sebagai sarana menangkap ikan serta
Desa Kranggan, selatan dengan perubahan jenis alat tangkap yang
Samudera Indonesia, barat dengan Desa digunakan, yaitu dari jaring hanyut menjadi
Nampurejo dan timur berbatasan dengan jaring i nsang (gillnet). Sebelum
Sungai Progo. Desa Banaran termasuk menggunakan perahu, nelayan hanya
desa pantai dengan ketinggian 0-5 m dpl menangkap ikan dari tepi pantai dengan
dan curah hujan rata-rata tahunan 214 mm menggunakan jaring hanyut (eret).
dengan suhu rata-rata 250C. Perkembangan ini tidak terlepas dari
adopsi teknologi penangkapan dari nelayan
Kegiatan penangkapan ikan merupakan pendatang (andon) terutama dari Cilacap
salah satu kegiatan ekonomi yang dan Kebumen.
dilakukan oleh masyarakat Desa Banaran
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pantai Trisik direncanakan sebagai sentra
Kegiatan penangkapan ikan masih perikanan laut bagi Kabupaten Kulon
didominasi oleh nelayan kecil atau Progo. W ilayah pesisir selatan
tradisional (Murdjijo, 1998). Ciri usaha Kecamatan Galur merupakan wilayah
tersebut adalah padat kerja dengan modal potensial bagi perikanan tangkap di
yang terbatas, menggunakan teknologi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sederhana, dan tingkat pendidikan rendah telah mengalami perkembangan yang
serta keahlian (skill) yang terbatas pesat (Kamiso, 2000). Kenaikan harga
(Husein & Sumino, 1986). ikan pada saat krisis ekonomi dan tersedia
*)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Jl. Stadion Karangsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman.
E-mail sinrusty@yahoo.co.id
Copyright©2007, Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) All Rights Reserved
162 Rustijarno, 2007
nya peluang lapangan kerja baru sebagai kipun t inggal di wilayah pesisir.
nelayan mendorong penduduk yang Peningkatan harga ikan yang terjadi pada
sebelumnya bermata pencaharian sebagai saat krisis moneter menyebabkan aktivitas
petani untuk memanfaatkan sumberdaya masyarakat di sekitar Pantai Trisik yang
perikanan sebagai sumber pendapatan. memanfaatkan sumberdaya perikanan laut
Kenaikan jumlah perahu dari semula 4 meningkat pesat. Penelitian ini bertujuan
unit (tahun 1998) menjadi 17 unit (tahun untuk mengetahui tingkat kelayakan
1999) dan 28 unit pada tahun 2002 usaha penangkapan ikan di Pantai Trisik
(Supardj o, 2001) sekali gus j uga secara finansial.
menaikkan jumlah nelayan yang secara
langsung terlibat dalam kegiatan Obyek penelitian adalah seluruh nelayan
penangkapan. yang tinggal tetap di wilayah pesisir
selatan Kecamatan Galur yaitu Pantai
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan Trisik, Kabupaten Kulon Progo. Sampling
sebagian besar merupakan ikan demersal dilakukan dari bulan Juni sampai Agustus
dan pelagis kecil. Ikan hasil tangkapan 2004. Jumlah responden sebanyak 28
di Pantai Trisik yang mempunyai nilai pemilik perahu sesuai jumlah perahu
ekonomis tinggi dan merupakan target penangkap ikan di wilayah tersebut.
ekspor antara lain bawal putih/silver Analisi s dat a di lakukan t erhadap
pomfret (Pampus argenteus), bawal pendapatan, penerimaan, keuntungan,
hitam/black pomfrets (Formio niger), NPV, B/C rasio dan IRR. Pendapatan yang
layur/hairtails (Trichiurus spp.). Jenis lain dihitung adalah pendapatan atas biaya
adalah tenggiri/Spanish mackerel tunai yaitu selisih antara penerimaan tunai
(Scomberomorus commersoni), lemuru/ dengan biaya tunai. Penerim aan
Indian olisardinella (Sardinella spp.) merupakan hasil perkalian antara produksi
(Anonim, 2001), pari (Dasyatis spp.), yang dihasilkan dengan harga produk
cucut (Carcharinus spp.), manyung (Arius (Soekartawi, 1995). Keuntungan usahatani
spp.), talang (Charinemus spp.), tongkol merupakan selisih antara penerimaan
(Euthynus spp.), ekor kuning (Caesio dengan biaya total yang terdiri dari biaya
tricogaster), kakap merah (Lutjanus spp.), tetap dan biaya variabel. Analisis finansial
cakalang (Katsuwonus spp.) dan lain-lain kelayakan usaha menggunakan kriteria
(Supardjo, 2001). Net Present Value (NPV), Benefit-Cost
Analysis (BCA) dan Internal Rate of Return
Berdasarkan laporan dari Kamiso et al. (IRR) (Gray et al., 1992) dengan rumus :
(2000) hasil tangkapan tiap satuan upaya
penangkapan (CPUE/Catch per Unit of 1. NPV
Effort) di Pantai Trisik berfluktuasi. n Bt n Ct n Bt C t
Fluktuasi hasil tersebut disebabkan NPV -
usaha perikanan di daerah tersebut t 0
1 i t
t 0
1 i
t
t 0
1 i t
tergolong baru dan dipengaruhi Keterangan :
sekurangnya dua faktor yaitu faktor alam Bt = Total benefit dari tahun 0, 1,…, n
Ct = Total biaya dari tahun 0, 1, …, n
(kondisi hidrooseanografi) dan faktor i = Faktor diskonto (discount rate)
sosial budaya (sosiokultural). Faktor alam n = Umur ekonomis usaha penangkapan
yaitu kondisi perairan (aspek oseanografi) ikan
terutama angin dan gelombang yang besar
dan faktor sosiokultural yaitu mata 2. Net B/C
n
pencaharian utama masih bersumber dari Bt Ct
aktivitas pedalaman yang bersifat agraris
1 i
t 0
t ( untuk Bt – Ct > 0 )
Net B / C
(pertanian) dan masyarakat tidak memiliki n
Ct Bt
akar ketergantungan terhadap laut mes- 1 i
t 0
t ( untuk Bt – Ct < 0 )
Tabel 1. Biaya investasi dan rerata biaya penyusutan sarana penangkapan ikan di pantai
Trisik tahun 2003
No. Deskripsi Harga pembelian Umur teknis Nilai sisa Nilai penyusutan Proporsi investasi
(Rp) (Th) (Rp) (Rp/tahun) (%)
1. Perahu 7.000.000 7 1.000.000 857.142 27,90
2. Mesin 13.000.000 10 1.500.000 1.150.000 37,44
3. Jaring 5.000.000 5 0 1.000.000 32,55
4. Tempat Ikan 50.000 3 0 16.666 0,54
5. Baju Pelampung 240.000 5 0 48.000 1,56
Jumlah 25.290.000 2.500.000 3.364.666 100
Sumber : Analisis data primer (2004)
Tabel 3. Rerata biaya variabel usaha penangkapan penangkapan ikan di pantai Trisik
tahun 2003
No. Jenis pembiayaan Biaya variabel/trip Biaya variabel/tahun
(Rp) (Rp)
1. Bensin +Oli 30.000 1.710.000
2. Makanan+Minuman+Rokok 20.000 1.140.000
3. Retribusi 3 % nilai Produksi 473.510
4. Upah Pendorong 5 % nilai produksi 789.184
Jumlah 50.000,00 + 8 % Nilai Produksi 4.112.695
Sumber : Analisis data primer (2004)
Tabel 4. Analisis finansial arus tunai usaha penangkapan ikan di Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo
Tabel 5. Analisis finansial usaha penangkapan ikan di Pantai Trisik tahun 2003
Nama Indikator
Lokasi Kriteria
Kelompok NPV Net B/C IRR
21.439.196,-
P. Trisik Tani Maju 1,85 16,43% Layak
(Positif)