Disusun Oleh :
Lely Susilawati 10060314009
Rina Rusinur 10060314010
Dhella Anggina 10060314014
Syamsul Rizal 10060314065
Muhamad Rizal 10060314066
Tanggal Penyerahan Makalah : 4 Januari 2018
2018 M / 1439 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNYA
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah
yang kami buat ini berjudul “Bahan-Bahan Produk Kapsul Impor”.
Tujuan membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen dan Kewirausahaan yang dibimbing Bapak Anan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari di dalam penyusunan dan
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari pada itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi
dan atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
teknologi (iptek) untuk memperkuat inovasi, dana riset terbatas, dan regulasi
belum kondusif (Sparinga, 2010).
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui dan
mengkaji perkembangan industri farmasi dalam hal pemenuhan bahan baku
obat dan mengurangi impor.
1.4 Manfaat
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca tentang perkembangan industry farmasi
dalam pemenuhan bahan baku obat terutama sediaan kapsul.
2
BAB II
ISI
3
BAB III
KESIMPULAN
Untuk saat ini, hampir semua komponen produksi diimpor. Beberapa usaha
untuk mengganti dengan komponen lokal belum berhasil. Seperti sering dibahas oleh
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, komponen impor obat di Indonesia masih sangat
tinggi, meliputi 90% dari bahan yang digunakan (bahan aktif dan bahan pendukung),
dan 50% dari bahan pengemas. Produksi domestik untuk bahan aktif obat (bahan baku
obat) masih sangat kecil dan belum berarti. Meskipun Indonesia mampu
memproduksinya, sampai saat ini kebanyakan masih belum bisa bersaing dengan
produk impor.
Di Indonesia, diperlukan sistem inovasi obat untuk mewujudkan kemandirian
bahan baku obat, perlu ditentukan sumber daya lokal yang berpotensi untuk
pengembangan bahan baku obat dan eksipien di Indonesia; pengembangan bahan baku
obat di Indonesia tidak bisa dilepas dari commercial battle field untuk kemandiriannya,
karena adanya proteksi yang kuat dari negar-negara penghasil bahan baku obat.
Salah satu usulan bagi industri farmasi adalah untuk menyisihkan dana
penelitian bersama, dikumpulkan dan dikelola oleh mereka sendiri atau suatu lembaga
netral yang didukung oleh pemerintah untuk tujuan tersebut. Di bidang farmasi dan
bioteknologi kesehatan, dana bersama tersebut bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan kapabilitas dan kompetensi penelitian dan pengembangan bahan baku
obat dengan kemitraan global. Strategi dan kehati-hatian dalam kemitraan global ini
perlu kajian dan studi yang mendalam, sehingga benar-benar lebih menguntungkan
Indonesia di masa depan.
Dengan demikian, untuk pengembangan bahan baku obat memperoleh
kemajuan yang berarti, sehingga obat-obat esensial menjadi terjangkau bagi seluruh
masyarakat, dan pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik. Langkah-
langkah penguatan sistem inovasi nasional obat yang berbasis bahan baku lokal antara
lain: dirumuskannya kebijakan untuk kemandirian/kemampuan nasional dalam
4
produksi bahan baku obat, ditetapkannya jenis bahan baku obat dan eksipien,
ditetapkannya langkah-langkah yang dilakukan dalam waktu tertentu dan kementrian,
institusi dan aktor yang terlibat serta sumber daya dan dana, disatukannya roadmap
industri kimia, industri farmasi, riset dan teknologi di semua kementrian yang terlibat,
didorongnya investasi ke arah indusrti kimia hulu untuk pengembangan bahan baku
obat secara bertahap, adanya insentif riset dan penguatan jejaring iptek untuk
pengembangan bahan baku obat, adanya insentif pajak, kepabeanan dan bantuan teknis
bagi industri yang mengembangkan bahan baku obat, dan adanya kebijakan penguatan
kelembagaan, sumber daya dan jaringan dalam pengembangan obat baru.
5
DAFTAR PUSTAKA