PENDAHULUAN
cahaya ke bagian dalam mata. Ukuran pupil normal berbeda-beda antar manusia,
normalnya diameter pupil berkisar atara 3-4 mm, pada anak-anak umumnya lebih
besar dan semakin menciut saat bertambah umur. Fungsi utama dari pupil adalah
mengontrol jumlah cahaya yang masuk kedalam mata untuk mendapatkan fungsi
Leukokoria atau yang bisa di kenal dengan pupil putih (white pupil)
merupakan kondisi medis yang ditandai dengan timbulnya warna putih pada pupil
yang pada keadaan normal berwarna hitam. Pada leukokoria pupil terlihat normal
pada cahaya kamar namun tidak memiliki red reflex pada pemeriksaan
pada kornea, karena keduanya terlihat mirip namun memiliki penyebab yang
1
1.2 Tujuan
Mata di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Serang dan sebagai salah satu
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
cahaya ke bagian dalam mata. Ukuran lubang pupil dapat di sesuaikan oleh
vasriasi kontraksi otot-otot iris untuk memungkinkan lebih banyak atau sedikit
Iris mengandung dua kelompok jaringan otot polos, yang pertama sikuler
(berjalan melingkar di dalam iris) dan yang kedua radial (berjalan keluar dari
batas pupil seperti jari-jari roda sepeda). Pupil mengecil apabila otot sirkuler(atau
konstriktor terjadi apabila sedang melihat cahaya terang, hal ini untuk mengurangi
cahaya yang masuk ke mata. Sedangkan, apabila otot radialis memendek, ukuran
pupil akan meningkat, hal ini terjadi pada saat cahaya temaram untuk
3
Otot Sirkuler
Otot Radial
2.3 Leukokoria
2.3.1 Definisi
Leukokoria di artikan dengan white pupil atau pupil putih, pupil dapat
terlihat normal pada cahaya kamar namun tidak memiliki red reflex pada
retinoblastoma.1-3
4
2.3.2 Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera
setelah lahir sampai bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital
bersama penyakit anomali okular yang lain. Selain itu, penyebab-penyebab utama
sekitar kekeruhan. Namun apabila seluruh pupil tertutup, penglihatan normal tidak
terbentuk dan terjadi gangguan visual serta adanya fiksasi yang buruk
5
2.3.2.4 Penatalaksanaan Katarak Kongenital
sementara dapat dicoba dengan kacamata atau midriatika, bila terjadi kelainan
prognosis katarak senilis. Adanya ambliopia dan terkadang muncul anomali saraf
2.3.3 Retinoblastoma
batang dan kerucut) atau sel glia yang bersifat ganas. Kelainan ini bersifat
kongenital autosom dominan bila mengenai kedua mata atau bersifat mutasi
6
somatik bila mengenai satu mata saja. Tumor ini tumbuhnya sangat cepat
lanjut sehingga sudah menimbulkan kelainan pada mata berupa pupil putih,
tepat.3
keluhan apapun, bila dijumpai pada anak yang lebuh besar, gejala subyektif yang
7
2.3.3.4 Diagnosis dan Pemeriksaan penunjang
putih atau krem kekuningan, dengan lesi satelit pada retina, ruang sub retina dan
terdapat sel-sel tumor pada korpus vitreus (vitreus seeding). Untuk mendapatkan
jaringan yang identik dengan massa pada retinoblastoma. USG tidak lebih sensitif
baik yang dapat memantau ada tidaknya metastase pada nervus optikus.
dan stadium perjalanan penyakit, yang bervariasi pada setiap pasien. Pasien
8
tumor yang cepat sering dilakukan enukleasi yang akan mempunyai angka
mendapat multi terapi berupa terapi lokal dan kemoterapi. Enukleasi dilakukan
pada satu mata, pada mata dengan prognosis yang paling buruk atau pada kedua
9
2.3.4.3 Penatalaksanaan Retinopati Prematuritas
1. Terapi Medis
2. Terapi Bedah
Terapi bedah pada ROP diantaranya adalah terapi bedah ablatif, krioterapi,
2.3.4.6 Prognosis
amblyopia yang berkaitan dengan kondisi ROP akut. Kehadiran temuan ini
vitreus primer pada waktu embriologi dan pembuluh darah hyaloid untuk
beregresi. Hal ini ditandai dengan persisten dari berbagai bagian vitreous primer
10
dengan hiperplasia dari jaringan ikat pada waktu embrio dan terkait dengan
Selain itu bisa dijumpai katarak, strabismus, glaukoma, hifema, dan uveitis.
Presentasi klinis dapat bervariasi. Selain itu, dilatasi pupil sering tidak sempurna
dan mungkin ada traksi pada jaringan dibelakang iris (proses silia).14-15
komplikasi apabila tidak diobati (terutama glaukoma dan penyakit pthysis bulbi),
mempertahankan ketajaman visual tetap ada, dan mencapai hasil kosmetik yang
dapat diterima.14
(jelly bening seperti kaca) dari dalam bola mata. Vitrektomi merupakan operasi
mikro yang dilakukan diruang operasi. Anestesi dapat dilakukan secara lokal atau
umum. Untuk prosedur yang lebih rumit dilakukan anestesi umum. Dua atau tiga
11
sayatan tipis pada sklera akan dibuat agar beberapa alat yang kecil dapat
intraokular, dan alat laser pada bagian pars plana. Cairan vitreous akan digantikan
bahan lain seperti larutan garam yang mirip dengan cairan tubuh, udara, atau gas.
Cairan vitreous tidak akan terbentuk lagi dan mata dapat berfungsi tanpa vitreous.
Pada akhir operasi sayatan tadi akan dijahit kembali dan akan sembuh perlahan-
lahan. Operasi terdiri dari pengangkatan vitreous dan mengupas jaringan parut
dari permukaan retina. Ini adalah operasi yang halus. Operasi ini dilakukan bila
instrumen ini. Tindakan bedah pada kasus PHPV posterior jarang dilakukan
Namun tindakan intervensi bedah yang adekuat sering dapat menyelamatkan mata
12
BAB III
SIMPULAN
Leukokoria merupakan suatu gejala pada mata dimana pupil terlihat putih,
keadaan ini merupakan tanda patologi di mata. Setiap kelainan yang menghalangi
lebih sering di sebabkan oleh katarak, retinopati prematuritas, atau vitreus primer
dan faktor resiko harus di cari untuk mengetahui penyebab terjadinya leukokoria.
jika tumor cepat di identifikasi dan belum menyebar luas, begitu juga dengan
ROP, prognosis semakin buruk apabila zona dan stadium peyakit makin tinggi.
terjadi.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidarta. 2013. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit
3. Vaughan & Asbury’s. 2011. General Ophtalmology 18th Edition. The McGraw-
Hill Companies.
Jakarta: EGC
6. Mosby. 2011. Pediatric ophtalmology In: Basic and clinical sciences course.
14
11. Farrukh. 2010. Retinophaty of prematurity. Department of ophthalmology arrow
www.ncbi.nlm.nih.gov
12. Regillo C. 2008. Disease of Vitreous dalam: Retina and Vitreous. Singapore:
15. Ellen M. 2011. Pediatric Orbit Tumors and Tumor like Lesions: Neuroepithelial
Lesions of The Ocular Globe and Optic Nerve. Diunduh tanggal 1 Desember
15