Anda di halaman 1dari 9

Modul ke:

MEKANIKA FLUIDA
DAN HIDROLIKA
HEAD LOSS
13
Fakultas
FTPD Acep Hidayat,ST,MT

Program Studi
Teknik Sipil
HEAD LOSS
• Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida
• Penentuan kecepatan disejumlah titik pada suatu penampang
memungkinkan untuk membantu dalam menentukan besarnya kapasitas
aliran sehingga pengukuran kecepatan merupakan fase yang sangat
penting dalam menganalisa suatu aliran fluida. Kecepatan dapat diperoleh
dengan melakukan pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan suatu
partikel yang dikenali untuk bergerak sepanjang jarak yang telah
ditentukan.
• Besarnya kecepatan aliran fluida pada suatu pipa mendekati nol pada
dinding pipa dan mencapai maksimum pada tengah-tengah pipa.
Kecepatan biasanya sudah cukup untuk menempatkan kekeliruan yang
tidak serius dalam masalah aliran fluida sehingga penggunaan kecepatan
sesungguhnya adalah pada penampang aliran. Bentuk kecepatan yang
digunakan pada aliran fluida umumnya menunjukkan kecepatan yang
sebenarnya jika tidak ada keterangan lain yang disebutkan .
HEAD LOSS

V D

Gambar 1.1. Kecepatan Aliran Melalui Saluran Tertutup

A dA V

Gambar 1.2. Kecepatan Melalui Saluran Terbuka


HEAD LOSS
• Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya
fluida yang mengalir dalam suatu pipa. Jumlah dari
aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume,
berat atau massa fluida dengan masing-masing laju
aliran ditunjukkan sebagai laju aliran volume (m3/s),
laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).

• Kapasitas aliran (Q) untuk fluida yang inkompresibel


yaitu:
Q=A.v
HEAD LOSS
Laju aliran berat fluida (W) dirumuskan sebagai:
W=γ.A.v
dimana:
W = laju aliran berat fluida (N/s)
γ = berat jenis fluida (N/m3)

Laju aliran massa (M) dinyatakan sebagai:


M=ρ.A.v
dimana:
M = laju aliran massa fluida (kg/s)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
HEAD LOSS
• Aliran Laminar dan Turbulen
Aliran fluida dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aliran
laminar dan aliran turbulen. Aliran dikatakan laminar jika
partikel-partikel fluida yang bergerak teratur mengikuti
lintasan yang sejajar pipa dan bergerak dengan kecepatan
sama.
Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil dan/ataukekentalan
besar. Aliran disebut turbulen jika tiap partikel fluida bergerak
mengikuti lintasan sembarang di sepanjang pipa dan hanya
gerakan rata-rata saja yang mengikuti sumbu pipa. Aliran ini
terjadi apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil.
HEAD LOSS
Pengaruh kekentalan sangat besar sehingga dapat meredam
gangguan yang dapat menyebabkan aliran menjadi turbulen.
Dengan berkurangnya kekentalan dan bertambahnya kecepatan
aliran maka daya redam terhadap gangguan akan berkurang,
yang sampai pada batas tertentu akan menyebabkan terjadinya
perubahan aliran dari laminar menjadi turbulen.
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa koefisien gesekan untuk
pipa silindris merupakan fungsi dari bilangan Reynold (Re). Dalam
menganalisa aliran di dalam saluran tertutup, sangatlah penting
untuk mengetahui type aliran yang mengalir dalam pipa tersebut.
Untuk itu harus dihitung besarnya bilangan Reynold dengan
mengetahui parameter-parameter yang diketahui besarnya.
Bilangan Reynold (Re) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Re=
HEAD LOSS
• Karena viskositas dinamik dibagi dengan massa jenis fluida
merupakan viskositas kinematik (v) maka bilangan Reynold
dapat juga dinyatakan:

= Re =

Berdasarkan percobaan aliran didalam pipa, Reynolds


menetapkan bahwa untuk angka Reynolds dibawah 2000,
gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair maka
disebut aliran laminar. Aliran akan menjadi turbulen apabila
angka Reynolds lebih besar dari 4000. Apabila angka Reynolds
berada di antara kedua nilai tersebut (2000 < Re < 4000)
disebut aliran transisi.
Terima Kasih
Program Studi Teknik Sipil

Anda mungkin juga menyukai