Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pengguanaan listrik berkembang pesat, hal ini dikarenakan kepraktisan
dan kemudahan dalam pemakaian, yaitu tinggal menghubungkan dengan stop kontak listrik
saja. Akan tetapi, dibandingkan dengan oven gas dan oven api, oven listrik mempunyai
kekurangan, yaitu waktu pemanasannya yang relative lambat untuk kapasitas yang sama. Hal
tersebut menyebabkan seseorang menunggui masakannya lebih lama. Dan juga penggunaan
listrik dari pln yang sudah naik menyebabkan pengeluaran biaya saat menggunakan oven
listrik menjadi lebih mahal. Oleh sebab itu kami ingin menbuat sebuah oven listrik otomatis
dengan solar cell berbasis mikrokontroler AT89S51. Oven listrik otomatis dibuat untuk
mempermudah bagi penggunaan oven listrik tersebut. Selain orang-orang tidak perlu
menunggu dengan lama, membuat kue menjadi semakin praktis dan lebih murah.Hal ini
mendasari pembuatan Pengontrol oven Listrik agar oven listrik dapat bekerja secara otomatis
dengan penggunan solar sel.
Oven Listrik Otomatis dengan mikrokontroler AT89S51 merupakan alat yang
digunakan untuk menentukan waktu dan suhu yang diinginkan pada saat memasak dengan
menggunakan oven listrik. Tujuannya ialah untuk mematikan oven listrik secara otomatis.
Perangkat utama yang digunakan adalah mikrokontroller AT89S51 yang dapat diprogram,
sehingga memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan tugas akhir ini adalah “
1. Bagaimana meruban tegangan DC ke AC.
2. Bagaimana solar cell mengisi daya pada baterai.
3. Bagaimana menempatkan rangkaian elektronik pada oven listrik.
4. Bagaimana suhu dan waktu pada oven bisa di atur secara otomatis seperti yang
di inginkan dengan pengontrol AT89S51.
5. Bagaimana mebuat rangkaian sensor pada oven listrik.
6. Bagaimana oven listrik memberi pemberitahuan ketika masakan sudah
matang.

1.3 Batasan Masalah


1. Rangkaian sensor suhu
2. Mengatur suhu dan waktu pada oven dengan pengontrol AT89S51.

1.4 Tujuan
1. Menghasilkan oven listrik dengan memakai solar cell untuk memperhemat
kebutuhan pemakaian listrik PLN.
2. Untuk memudahkan penggunaan oven listrik karena dapat diatur suhu dan
waktu secara otomatis.

1.5 Mamfaat Penulisan


1. Dapat mengurangi penggunaan listrik PLN pada rumah tangga.
2. Kepraktisan dalam memakai oven listrik karna dapat dikontrol secara otomatis.

1.5 Sistematika Penulisan

LaporanTugas Akhir dengan judul Pengontrol Kompor Listrik Otomatis berbasis


MikrokontrolerAT89S51, terdiri dari lima bab yaitu :
1. BAB I PENDAHULUAN
Mengurai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
mamfaat, metodelogi penelitian serta sistematika penulisan.

2
2. BAB II LANDASSAN TEORI
Pada landasan teori berisi uraian Pada landasan teori berisi uraian tentang komponen-
komponen elektronika yang digunakan dalam pembuata Pengontrol Kompor Listrik
Otomatis berbasis Mikrokontroler AT89S51.

3. BAB III : DESAIN DAN PERANCANGAN


Pada bab ini berisi skema blok diagram.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Oven

Oven adalah alat untuk memanaskan memanggang dan mengeringkan. Oven dapat
digunakan sebagai pengering apabila dengan kombinasi pemanas dengan humidity rendah dan
sirkulasi udara yang cukup. Pengeringan menggunakan oven lebih cepat dibandingkan dengan
pengeringan menggunakan panas matahari. Akan tetapi, kecepatan pengeringan tergantung dari
tebal bahan yang dikeringkan. Penggunaan oven biasanya digunakan untuk skala kecil. Oven
yang paling umum digunakan yaitu elektrik oven yang dioperasikan pada tekanan atmosfer dan
yang terdiri dari beberapa tray didalamnya, serta memiliki sirkulasi udara didalamnya. Kelebihan
dari oven adalah dapat dipertahankan dan diatur suhunya, pengeringan dengan oven laju
pengeringan yang lebih cepat dibandingkan dengan cara pengeringan yang lain, kelarutan produk
karagenan yang mudah 5 larut dalam pengoperasiannya. Apabila oven tidak memiliki fan dan
sirkulasi didalamnya maka pintu oven harus dibuka sedikit agar ada sirkulasi udara didalam
oven, sehingga karamelisasi tidak terjadi. Bahan yang akan dikeringkan diletakkan pada tray-
traynya, bila oven yang digunkan memiliki sirkulasi, pintu oven harus ditutup agar suhu didalam
tetap terjaga. Pengeringan dengan oven menggunakan udara panas. (Harrison, 2010).

4
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 LM35 ( Sensor Suhu )
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi
dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain. LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan
mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan
lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt, akan tetapi yang diberikan ke
sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan
ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35
mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan
kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

Gambar 2.1 Simbol LM35

Gambar 2. menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35
menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan
kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan
jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang
dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV
setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :VLM35 = Suhu*10 Mv.

5
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap
suhu 1ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat
ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan
sedikit berkurang sekitar 0,01ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Cara seperti ini
diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35
sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih
rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya.

2.2.2 ADC 0804


Analog to Digital Converter (ADC) adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk
mengubahbesaran analog menjadi besaran digital. Komponen ini mutlak diperlukan bila
mikrokontroler dihubungkan dengan sensor suhu, pH, cahaya, dan sebagainya, karena setiap
sensor tersebut menghasilkan keluaran (output) analog sedangkan data yang bias dibaca oleh
mikrokontroler hanya digital. Oleh sebab itu memerlukan ADC untuk mengubah output analog
tersebut ke dalam besaran digital yang selanjutnya akan diolah oleh mikrokontroler. ADC yang
akan digunakan, yaitu ADC0804 dengan resolusi 8 bit. Resolusi adalah nilai satuan terkecil yang
masih dapat diubah oleh ADC. Semakin besar nilai resolusi, ketelitian ADC akan semakin tinggi.
Untuk ADC0804 nilai resolusi dapat ditentukan dengan rumus: [1/ (2 8-1)] x Vref. Vref sendiri
adalah besar tegangan maksimal yang dapat diubah oleh ADC. ADC0804 dapat diberi masukan
maksimum sebesar 5,10 Volt sehingga untuk setiap data bitnya mewakili sebesar [1/ (2 8-1)] x
5,10 = 20 mV.

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin IC ADC 0804

6
2.2.3 Swich Push Button
Swich Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memisahkanbagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan
push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency. Push
button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open), yang mana bentuk fisik
jenis push button dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.3 Switch Push Button

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah,apabila ditekan maka kontak NC aka berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya
digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan
motor pada industri – industri.

2.2.4 LCD 2x16


LCD display merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penampil pada
sistemberbasis mikrokontroler. Selain LCD display sebenarnyaa da banyak cara untuk
menerjemahkan sebuah data menjadi informasi yang dapat dipahami manusia, seperti melalui
led, seven segment, maupun PC. LCD display memberikan beberapa keuntungan dibandingkan
dengan perangkat yang lain untuk menampilkan sebuah data, antara lain: hemat energi, ringan,
proses perancangan yang relatif lebihmudah, dan mampu menampilkan karakter berbasis kode
ASCII, bahkan LCD display mampu menampilkan karakter sesuai dengan yang diinginkan. LCD
yang akan digunakan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai
LCD character 2×16, dengan 16 pin konektor.

7
Gambar 2.4 LCD 2x16

2.2.5 Mikrokontroler AT89S51


Mikrokontroller, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau
pengendali yang berukuran kecil (mikro). Sebelum mikrokontroller ada, telah terlebih dahulu
muncul apa yang disebut mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor,
mikrokontroller jauh lebih unggul. Alasannya sebagai berikut:
a. Tersedia I/O (input/output)
I/O dalam mikrokontroller sudah tersedia, bahkan untuk AT89S51 dan ada 32 jalur I/O,
sementara pada mikroprosesor dibutuhkan IC tambahan untuk menangani I/O tersebut.

b. Memori Internal
Memori merupakan media untuk menyimpan program dan data sehingga mutlak harus
ada. Mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC memori eksternal.
Berdasarkan
kelebihan-kelebihan tersebut, ditambah lagi dengan harganya yang relative murah sehingga
terjangkau, banyak penggemar elektronika yang kemudian beralih ke mikrokontroler.

8
Gambar 2.5 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroller AT89S51 memiliki pin berjumlah 40 dan umumnya dikemas dalam DIP
(Dual Inline Package). Masing-masing pin mikrokontroller AT89S51 mempunyai kegunaan
sebagai berikut:

a. Port 1
Merupakan salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8
bit. Sedangkan untuk fungsi lainnya, port 1 tidak memiliki.

b. RST
Pin ini berfungsi sebagai input untuk melakukan reset terhadap mikro, dan jika RST
bernilai high selama minimal 2 machine cycle, maka nilai internal register akan kembali seperti
awal mulai bekerja. Terjadinya reset akan berpengaruh pada nilai dari masing-masing SFR.

c. Port 3
Merupakan port yang terdiri dari 8 bit masukan dan keluaran. Di samping berfungsi
sebagai masukan dan keluran, port 3 juga mempunyai fungsi khusus lain.

9
Tabel 1.1 Fungsi khusus port 3

Pin Fungsi

P3.0 RXD masukan port serial

P3.1 TXD keluaran port serial

P3.2 INT0 masukan interupsi 0

P3.3 INT1 masukan interup 1

P3.4 T0 masukan Timer/Counter 0

P3.5 T2 masukan Timer/Counter 1

P3.6 WR pulsa penulisan data memori luar

P3.7 RD pulsa pembacaan data memori luar

d. XTAL 1 dan XTAL 2


Merupakan pin inputan untuk kristal osilator.

e. GND
Pada kaki berfungsi sebagai pentanahan (ground).

f. Port 2

10
Merupakan salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8 bit.
Fungsi lainnya adalah sebagai high byte address bus (pada penggunaan memori eksternal).

g. PSEN
Program Store Enable (PSEN) adalah pulsa pengaktif untuk membaca program memori
luar.

h. ALE
Berfungsi untuk demultiplexer pada saat 0 bekerja sebagai mulatiplexed address atau data
bus (pengakses memori eksternal). Pada pengaruh pertama memory cycle, pin ALE megeluarkan
signal latch yang menahan alamat ke eksternal register. Pada pengaruh kedua memory cycle, port
0 akan digunakan sebagai data bus. Jadi fungsi utama dari ALE adalah untuk memberikan signal
ke IC latch (bias 74HCT573) agar menahan atau menyimpan address dari port 0 yang akan
menuju memori eksternal (address 0-7), dan selanjutnya memori eksternal akan mengeluarkan
data yang melalui port 0 juga.

i. EA
External Access (EA) harus dihubungkan dengan ground jika menggunakan program
memori luar. Jikamenggunakan program memori internal maka EA dihubungkan dengan VCC.
Dalam keadaan ini mikrokontroller bekerja secara single chip.

j. Port 0
Merupakan salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose I/O (dapat digunakan
sebagai masukan dan juga sebagai keluaran) dengan lebar 8 bit. Fungsi lainnya adalah sebagai
multiplexedaddress atau data bus (pada saat mengakses memori eksternal).

k. VCC
Pada kaki ini berfungsi sebagai tempat sumber tegangan yang sebesar +5 Volt. Untuk
besar tegangannya harus diusahakan sebesar kurang lebih dari 5 V (4,8V) agar mikrokontroller
dapat bekerja. Apabila kurang dari itu makadikawatirkan mikrokontroller tidak akan dapat

11
bekerja (diprogram), atau bisa dikatakan tegangan berapa saja boleh (mendekati 5V) asal pada
saat pengisian berlangsung tidak ada masalah, karena tegangan yang tidak sesuai akan
mengakibatkan proses pengisisan program ke IC mikrokontroller menjadi gagal. Untuk
menentukan tegangaan minium (berapa saja) untuk IC mikrokontroller AT89S51 dibutuhkan
pengalaman.
Alat untuk merekam program dari komputer ke IC AT89S51 sebelum digunakan untuk
mengontrol sebuah rangkaian elektronika adalah kit mikrokontroller yang biasa disebut sebagai
downloader.

Gambar 2.6 Kit mikrokontroller

2.2.6 Pengertian Solar Cell (Photovoltaic).


Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari
menjadienergi listrik.photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah
ataumengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV biasanya
dikemasdalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak
selsurya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan
suryaadalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi
energilistrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell mulai popular akhir-akhir ini, selain
mulaimenipisnya cadangan enegi fosil dan isu global warming. energi yang dihasilkan juga
sangatmurah karena sumber energi (matahari) bisa didapatkan secara gratis.Solar cell.
Sebelumnya pernah dilakukan penelitian semikondukor dengan metode yang sama
namun hanya dapat menghasilkan arus maksimal 50 mA. Melalui penelitian sederhana ini kami
melakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan rangkaian seri dan pararel dan

12
variasi terhadap jarak antar tembaga hingga dapat mengetahui peluang pemanfaatan solarcell
tembaga ini.

a) Prinsip dasar teknologi solarcell (Photovoltaic) dari bahan silicon.


Solar cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat menghasilkan
listrikjika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik terjadi jika
pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam Kristal semikonduktor ketika
diberikan sejumlah energy. Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel
surya adalah Kristal silicon.

b) Semikonduktor Tipe P dan Tipe N.

Gambar 2.7.Semikonduktor Tipe-P (Kiri) dan Tipe-N (Kanan).

Ketika suatu Kristal silikon ditambahkandengan unsur golongan kelima, misalnya arsen,
maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang diantara atom-atom silicon yang
mengakibatkan munculnya electron bebas pada material campuran tersebut. Elektron bebas
tersebut berasal dari kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen terhadap linkungan sekitarnya,
dalam hal ini adalah silicon. Semikonduktor jenis ini kemudian diberi nama semikonduktor tipe-
n. Hal yang sebaliknya terjadi jika Kristal silicon ditambahkan oleh insur golongan ketiga,
misalnya boron, maka kurangnya electron valensi boron dibandingkan dengan silicon
mengakibatkan munculnya hole yang bermuatan positif pada semikonduktor tersebut.
Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan pembawa muatan
tersebut mengakibatkan semikonduktor ini akan lebih banyak menghasilkan pembawa muatan
ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor tipe-n maupun tipe-p.

13
c) Sambungan P-N
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi hole dari
tipe-p menuju tipe-n dan difusi electron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut akan
meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih negative pada batas
tipe-p. Adanya perbedaan muatan pada sambungan p-n disebut dengan daerah deplesi akan
mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju difusi selanjutnya.
Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Arus drift yaitu arus yang dihasilkan
karena kemunculan medan listrik. Namun arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga secara
keseluruhan tidakada arus listrik yang mengalir pada semikonduktor sambungan p-n tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, electron adalah partikel bermuatan yang mampu
dipengaruhi oleh medan listrik. kehadiran medan listrik pada electron dapat mengakibatkan
electron bergerak. Hal inilah yang dilakukan pada solar cell sambungan p-n, yaitu dengan
menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar electron dapat mengalir akibat kehadiran
medan listrik tersebut.
Ketika junction disinari, photon yang mempunyai 5lectr sama atau lebih besar dari lebar
pita 5lectr5lectron tersebut akan menyebabkan eksitasi electron dari pita valensi ke pita konduksi
dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam
material sehingga menghasilkan pasangan 5lectron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada
terminal sel surya, maka 5lectron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan
perbedaan potensial dan arus akan mengalir.

d) Prinsip dasar solarcell (Photovoltaic) dari bahan tembaga.


Photovoltaic berdasarkan bentuk dibagi dua, yaitu photovoltaic padat dan photovoltaic
cair. Photovoltaic cair prinsip kerjanya hampir sama dengan prinsip elektrovolta,namun
perbedaanya tidak adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara bersamaan (redoks) yang terjadi
melainkan terjadinya pelepasan elektron saat terjadi penyinaran oleh cahaya matahari
dari pita valensi (keadaan dasar) ke pita konduksi ( keadaan elektron bebas) yang mengakibatkan
terjadinya perbedaan potensial dan akhirnya menimbulkan arus.Pada solarcell cair dari bahan
tembaga terdapat dua buah tembaga yaitu tembaga konduktor dan tembaga semikonduktor.
Tembaga semikonduktor akan menghasilkan muatan elektron negatif jikaterkena cahaya

14
matahari, sedangkan tembaga konduktor akan menghasilkan muatan elektron positif. Karena
adanya perbedaan potensial akhinya akan menimbulkan arus.

e) Sistem Instalasi Solar Cell.


A. Rangkaian Seri Solar Cell.
Hubungan seri suatu sel surya didapat apabila bagian depan (+) sel surya utama
dihubungkan dengan bagian belakang (-) sel surya kedua.

B. Rangkaian Pararel Solar Cell.


Rangkaian parallel solar cell didapat apabila terminal kutub positif dan negatif solar cell
dihubungkan satu sama lain. Hubungan parallel dari solar cell dapat dilihat pada Gambar 2.12

Gambar 2.8 Hubungan Parallel.

Tegangan solarcell yang dihubungkan parallel sama dengan satu solar cell.
Arus yang timbul dari hubungan ini langsung dijumlahkan.

2.2.8 Pengertian Baterai (Aki)


Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang
tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi
dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel.

15
Gambar 2.9 gambar baterai

Aki / accu / baterai mobil, digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan pada
mobil, dan juga diguanakan sebagai penyimpan energi listrik saat terjadi proses pengisian. Peran
baterai pada mobil sangatlah penting, baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada sistem
starter agar mesin dapat dihidupkan, bayangkan apabila baterai / aki rusak atau tidak punya daya
yang cukup untuk pengoperasian sistem starter, apakah kita harus mengengkolnya ?? mana ada
tuas engkolnya di mobil, kalau motor masih mending, atau harus mendorong mobil sampai
hidup, itu kalau ada orang lain yang bantu, kalau sendiri??. Maka dari itu perawatan sangat
penting untuk dilakukan pada baterai mobil, perawatannya sebenarnya cukup mudah, kalau
mobil akan lama tidak akan digunakan lepaslah terminal positif atau negatif agar tidak ada
konsleting dan memperpanjang umur dari baterai. Penggantian baterai secara berkala juga perlu
dilakukan.

A. Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi
kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem
pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.

B. Kontruksi Baterai
Didalam bateria mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk
plat. Plat plat tersebut dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering

16
disebut baterai timah, Ruangan didalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk
baterai mobil) dan didalam masing masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam didalam
elektrolit.

Gambar 2.10. Kontruksi Baterai

Pada mobil banyak terdapat komponen-komponen kelistrikan yang digerakkan oleh


tenaga listrik. Diwaktu mesin mobil hidup komponen kelistrikan tersebut dapat digerakkan oleh
tenaga listrik yang berasal dari alternator dan baterai (aki), akan tetapi pada saat mesin mobil
sudah mati, tenaga listrik yang berasal dari alternator sudah tidak digunakan lagi, dan hanya
berasal dari baterai saja. Contoh bentuk pemakaian energi listrik saat mesin mobil dalam kondisi
off (mati) adalah pada lampu parkir, lampu ruangan, indikator pada ruangan kemudi, peralatan
audio (tape recorder), peralatan pengaman dan lain-lain.
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik
tergantung pada kapasitas baterai dalam satuan amper jam (AH). Jika pada kotak baterai tertulis
12 volt 60 AH, berarti baterai baterai tersebut mempunyai tegangan 12 volt dimana jika baterai
tersebut digunakan selama 1 jam dengan arus pemakaian 60 amper, maka kapasitas baterai
tersebut setelah 1 jam akan kosong (habis). Kapasitas baterai tersebut juga dapat menjadi kosong
setelah 2 jam jika arus pemakaian hanya 30 amper. Disini terlihat bahwa lamanya pengosongan
baterai ditentukan oleh besarnya pemakaian arus listrik dari baterai tersebut. Semakin besar arus
yang digunakan, maka akan semakin cepat terjadi pengosongan baterai, dan sebaliknya, semakin
kecil arus yang digunakan, maka akan semakin lama pula baterai mengalami pengosongan.

17
Besarnya kapasitas baterai sangat ditentukan oleh luas permukaan plat atau banyaknya plat
baterai. Jadi dengan bertambahnya luas plat atau dengan bertambahnya jumlah plat baterai maka
kapasitas baterai juga akan bertambah.
Sedangkan tegangan accu ditentukan oleh jumlah daripada sel baterai, dimana satu sel baterai
biasanya dapat menghasilkan tegangan kira kira 2 sampai 2,1 volt. Tegangan listrik yang
terbentuk sama dengan jumlah tegangan listrik tiap-tiap sel. Jika baterai mempunyai enam sel,
maka tegangan baterai standar tersebut adalah 12 volt sampai 12,6 volt. Biasanya setiap sel
baterai ditandai dengan adanya satu lubang pada kotak accu bagian atas untuk mengisi elektrolit
aki.
Baterai juga dikenal sebagai akumulator. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator
(sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris,
kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. di dalam standar
internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt,
memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.
Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor
maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat
diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb
sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4.
Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct
Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa
tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan
sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan
battery, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi
tegangn DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up
transformer.

2.2.9 Pengertian Inverter


Pengertian Inverter termasuk rangkaian elektronika daya yang biasanya berfungsi untuk
melakukan konversi atau mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik).
Inverter Sebenarnya adalah kebalikan dari converter atau yang lebih dikenal dengan adaptor

18
yang memiliki fungsi mengubah tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah).
Seperti yang kita ketahui, saat ini telah ada beberapa topologi inverter yang tersedia, dimulai dari
jenis inverter yang memiliki fungsi hanya dapat menghasilkan tegangan bolak balik saja atau
push pull inverter hingga dengan inverter dengan kemampuan hasil tegangan sinus murni tanpa
efek harmonisasi. Yang terakhir ada jenis interver yang digolongkan menjadi beberapa jenis
inverter berdasarkan fasa, yaitu 1 fasam 3 fasa hingga multi fasa.

Gambar 2.11 inverter

A. Fungsi Inverter

Sesuai dengan pengertian inverter yang menyatakan inverter ini berfungsi untuk
mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Dimana perubahan ini
dilakukan untuk mengubah kecepatan motor bertegangan AC dengan mengubah frekuensi
outputnya saja. Jadi bisa dikatakan inverter ini merupakan perangkat yang multifungsi, bahkan
tak hanya diubah melainkan dapat dikembalikan lagi.Inverter telah banyak digunakan pada
bidang industri. Dimana aplikasi inverter yang sudah terpasang akan diproses secara linear yakni
parameter yang dapat diubah-ubah. Linear disini yang dimaksud inverter ini memiliki bentuk
seperti grafik sinus, dll. Inverter juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan
perputaran yang presisi.

B. Cara Kerja Inverter

Adapun Cara kerja inverter ini yaitu inverter dapat melakukan pengubahan yakni
mengubah input motor tenaga listrik AC menjadi tegangan listrik DC, kemudian dipecah lagi

19
menjadi AC dan frekuensi, sehingga motor listrikmuamg digunakan dapat dikontrol sesuai
kecepatan yang dikehendaki. Perlu anda ketahui bahwa ada cukup banyak beberapa teknik yang
kendali yang bisa digunakan untuk menjaga inverter agar dapat menghasilkan sinyal sinusoidal.
Cara yang sering digunakan umum adalah cara dari modulasi lebar pulsa (PWM).

2.2.10 Pengertian Relay


Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang
dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen
electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau
elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan prinsip
elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik
yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih
tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.

Gambar 2.12 Relay


http://belajarelektronika.net/wp-content/uploads/2016/04/simbol-relay.jpg

2.2.11 Jenis – jenis relay

Untuk memenuhi kebutuhan di dalam merangkai atau membuat sirkuit listrik dan
elektronika, beberapa produsen membuat / memproduksi berbagai macam / jenis relay, namun
secara sistem di bagi atas:

20
1. electromagnetic relays (emrs) = relay elektomagnetik

Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan / koil untuk menerima sinyal tegangan
tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang terhubung pada armature / tuas yang
diaktifkan / digerakkan oleh kumparan energi untuk membuka atau menutup sirkuit listrik
sebagai hasil dari proses relay tersebut.

2. solid-state relays (ssrs)

Gambar 2.13 Solid State Relay

Solid-state Relays (ssrs) menggunakan output semikonduktor bukan lagi kontak secara
mekanik untuk membuka dan menutup sirkuit. Perangkat output optic digabungkan ke sumber
cahaya led di dalamnya. Relay dihidupkan dengan energi led ini, biasanya dengan tegangan
dc power yang rendah.

2.2.12 Keypad

Keypad adalah salah jenis input yang paling banyak digunakan. Sebetulnya keypad
adalah saklar push-button yang disusun khusus, ada yang 3X3, 3X4, 4X4 atau susunan lainnya.
Cara kerja keypad sama dengan saklar push-button pada umumnya, bedanya alih-alih sendiri-
sendiri, keypad bekerja berdasarkan baris dan kolom untuk mengurangi jumlah pin. Dengan baris
dan kolom, sebuah keypad 4X4 yang terdiri dari 16 saklar hanya perlu 8 PIN (4 barir dan 4
kolom). Tanpa disusun baris dan kolom tentu kita akan membutuhkan 32 PIN untuk 16 tombol!
Namun demikian, kita harus melakukan sedikit kerja ekstra dengan 8 PIN ini, yaitu dengan cara
menscan baris per baris kolom per kolom. Bagaimana cara kerja keypad? Misalkan sebuah
tombol pada baris-1 kolom-1 ditekan, bagaimana cara mendeteksinya? caranya adalah dengan
meng-scan semua baris dan kolom! Pertama semua pin baris (row) kita set sebagai output dan

21
pin kolom sebagai input_pullup. Selanjutnya satu persatu baris set LOW. Untuk setiap baris yang
diset LOW, satu per satu kolom kita baca INPUT nya. Jika ahasil pembacaan LOW maka kolom
tersebut dalam posisi ditekan. Dengan cara ini kita bisa sekaligus mendeteksi jika 2 atau lebih
tombol ditekan. Untungnya kita tidak harus membuat program dari scratch karena sudah ada
library yang dibuat khusus untuk keypad ini, bisa didownload

Jika anda memiliki keypad seperti gambar di bawah ini, pin baris dan kolom sebetulnya
bisa terlihat di jalur PCB yang jelas tercetap Jika tidak, kita bisa menggunakan tester untuk
mengetahui pin mana yang tersambung ke baris dan kolom masing-masing. Caranya, gunakan
continuity tester. Tempelkan satu ujung tester pada satu pin, kemudian tempelkan satunya di pin
lainnya. Kemudian tekan semua tombol untuk mengetahui mana yang kontak (beep). Cek setiap
pin sampai mendapatkan semua baris dan kolom.

Gambar 2.14 Keypad

22
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
OVEN LISTRIK OTOMATIS DENGAN SOLAR CELL BERBASIS
MIKROKONTROLER AT89S51

3.1 Blok Diagram


Merancang blok diagram agar dapat diketahui prinsip kerja dari alat yang di buat nanti .
Perancanagn blok diagram di gambarkan pada blok di bawah ini,
q

PANEL SURYA

CHAGER

23

Anda mungkin juga menyukai