Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG
Produksi ayam buras masih sangat berkurang dibandingkan
dengan ayam boiler, hal ini disebabkan karena ayam buras masih
dibudidayakan secara tradisional oleh petani atau dilakukan secara
sambilan, tidak seperti halnya ayam boiler yang dibudidayakan oleh
pengusaha-pengusaha yang mempunyai modal besar yang sudah
menerapkan teknologi, baik dalam hal pakan dan teknologi
pembibitannya.
Ayam berkembang biak dengan bertelur dan dilakukan
pengeraman oleh induknya, kemudian dipelihara sekitar selama tiga
bulan, setelah itu dipisahkan dan induknya bertelur kembali dan
mengeram lagi, jumlah telur untuk seekor induk ayam yang unggul
adalah 12 sampai 15 butir. Dari pengamatan ini kita dapat melihat
seekor induk ayam untuk menghasilkan 12 atau 15 anak ayam
memerlukan waktu sekitar empat bulan, yaitu 15 hari untuk bertelur,
21 hari untuk mengeram dan 90 hari untuk memelihara.
Jika proses pengeraman dilakukan dengan mesin
penetas dan anak ayam tidak dipelihara oleh induknya
maka waktu yang diperlukan untuk 15 ekor anak ayam
adalah sekitar satu bulan yaitu 15 hari untuk bertelur dan
21 hari untuk proser pengeram dan induk ayam sudah
dapat bertelur kembali. Bertolak dari pengamatan yang
sudah dilakukan maka penggunaan alat penetas telur,
sangat menghematkan waktu dalam proses pengembang
biakan ayam sehingga dapat meningkatkan produksi ayam
khususnya ayam buras.
 RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana memanfaatkan energi solarcell untuk
dapat membangkitkan temperatur dalam alat penetas
telur.
 Bagaimana menjaga temperatur tetap kontan pada
alat penetas telur ayam.
 Bagaimana membuat mekanik untuk proses
pembalikan telur di dalam alat penetas.
 Bagaimana menjaga kelembaban di dalam alat
penetas telur.
BATASAN MASALAH
o Cara mengubah energi solar cell menjadi energi listrik
yang dapat menyuplai panas kedalam alat penetas telur
selama proses penetasan.
o Cara menjaga temperatur tetap pada suhu (30-40) derjat
selsius yaitu suhu yang sesuai dengan induk ayam selama
proses penetasan.
o Cara menjaga kelembaban didalam ruang penetas sekitar
60 % ( kesedian uap air didalam ruang penetas) selama
proses penetasan berlangsung.
o Cara membuat mekanik untuk proses pembalikan telur.
TUJUAN PENULISAN

 Setelah melakukan penelitian ini penulis dapat


menerapkan aplikasi energi terbarukan pada sebuah
peralatan yang dapat memproduksi bibit ayam pada
peternak atau petani.
 Setelah melakukan penelitian ini dapat menghasilkan
sebuah prototype alat penetas telur yang
menggunakan energi solar sel sebagai pengganti alat
penetas telur sebelumnya yang menggunakan energi
listrik PLN.
 MANFAAT PENULISAN

Hasil akhir dari penelitian ini adalah


sebuah alat penetas telur otomatis yang
menggunakan energi surya, yang dapat
digunakan oleh peternak yang listrik PLN
belum terjangkau atau aliran listrik PLN
masih banyak kendala atau masih terbatas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 KAJIAN PUSTAKA
Yanur sulaiman dan T. Muhadinur (2003), sudah
melakukan penelitian dan pembuatan penetas telur
otomatis menggunakan mikrokontroller, dalam
penelitian ini belum dijelaskan tingkat kerbehasilan
penetasan, sehingga dalam hal ini penulis ingin
mengangkat kembali judul ini dengan membuat kembali
alat penetas telur ini dalam generasi baru dengan
menggunakan energi sel surya sebagai energi pemanas.
Mengingat penggunakan penetas telur adalah
kebanyakan petani di perdesaan maka menggunakan
energi surya pada alat ini cocok dan dapat digunakan
walaupun belum terjangkau jaringan listrik yang sudah
disediakan oleh PLN.
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Baterai

Solar cell

LCD

Sensor Suhu

Motor DC
Rak Pembalik

Tempat Penampungan
Air
 PRINSIP KERJA
Adapun modul yang dirancang pada tugas akhir ini
adalah berupa tempat penetas telur otomatis yang
menggunakan energi matahari atau solar cell. Energi listrik
yang didapat selanjutnya di simpan pada komponen baterai
yang kemudian outputnya dikendalikan sedemikian rupa oleh
mikrokontroler.Tempat ini dilengkapi dengan adanya sensor
suhu dan pengontrol pemanas. Dimana sensor suhu sangat
penting untuk mengatur suhu pada tempat penetas telur agar
berada pada suhu 40o celcius. Data dari sensor suhu
selanjutnya akan ditampil pada LCD. Motor DC pada Rak
pembalik telur diprogram untuk berfungsi tiap 3 jam sekali
dalam sehari dengan pembalikan sudut sebesar 90o maka
dalam sehari rak akan membalik sebanyak 8 kali.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai