Anda di halaman 1dari 18

“Mesin Penetas Telur Full Otomatis”

PENGAJUAN PROPOSAL BANTUAN PEMERINTAH PRODUK KREATIF

Nama : Dwi Surya, S.T.


Kompetensi Keahlian : Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TEMPILANG
Alamat: JL. Raya Tempilang Desa Penyampak
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................3
1.4 Indikator Keberhasilan.............................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA PRODUK.............................................4
2.1 Analisis, Alasan Pemilihan Produk Serta Manfaat Penggunaan Produk............4
2.2 Analisa Keuntungan serta Profit Pembuatan Produk............................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN.........................................................................7
3.1 Diagram Alir Pelaksanaan ..........................................................................................7
3.2 Penjelasan Metode Pelaksanaan..............................................................................7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.........................................................9
4.1 Biaya...........................................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
Lampiran 1 : Biodata.................................................................................................11
Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran ..........................................................................13
Lampiran 3 : Gambaran Produk yang Diterapkan............................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya genetik,
terutama sumber daya genetik ayam lokal Ayam lokal Indonesia yang mempunyai
ciri-ciri khusus telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya sehingga
membentuk kelompok-kelompok sendiri. Ayam Merawang merupakan salah satu
dari ayam lokal tersebut yang berasal dari spesies Gallus-gallus
Ayam Merawang pertama kali dibawa oleh penambang timah dari daratan
Cina ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sekitar 300 tahun lalu. Dalam
perkembangannya ayam ini sudah beradaptasi di daerah setempat sehingga ayam
Merawang menjadi ayam lokal yang berasal dari Desa Merawang Kecamatan
Merawang Kabupaten Bangka, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ayam
Merawang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai ayam dwiguna penghasil
telur dan daging. Produksi telur dapat mencapai 120-125 butir/ekor/tahun.
Masyarakat pada umumnya memanfaatkan ayam Merawang sebagai sumber gizi
keluarga.

Gambar.1. ayam Merawang


Namun perkembangan ayam Merawang belum bisa secara maksimal
dikembangkan oleh masarakat, hal ini disebabkan masarakat masih berternak
secara tradisional. Peternakan yang masih memakai cara-cara tradisional
memerlukan waktu yang cukup lama untuk memeperoleh laba yang besar. Sama
seperti halnya bisnis penetasan telur, bisnis ini menyediakan bibit-bibit ayam yang
pada selanjutnya akan diternakan. Jika dalam bisnis penetasan telur masih
menggunakan cara tradisional, yaitu dengan cara membiarkan ayam mengerami
telurnya sendiri tentu akan memerlukan waktu yang lama untuk memeperoleh
laba, dengan tingkat keberhasilan yang rendah pula. Oleh karena itu diperlukan
sebuah alat yang bisa menetaskan telur tanpa harus dierami oleh induk ayam.
Di Bangka Belitung sudah terdapat beberapa usaha perseorangan yang
memproduksi alat penetasan telur, dari yang sangat sederhana dengan
memanfaatkan panas dari lampu pijar dan di kontrol manual Namun dalam
menggunakan alat penetas telur tersebut, alat belum secara penuh dapat dilepas
dari pengamatan manusia, para pelaku penetasan masih harus melihat perubahan
suhu setiap hari, ditambah harus membalik telur dalam rentang waktu tertentu.
Tentu hal tersebut kurang efisien karena membutuhkan waktu lebih dan tenaga
yang besar. Jika dua hal diatas dapat dipecahkan, maka bisnis penetasan telur dari
ayam merawang dapat menghasilkan laba yang lebih besar. Solusi sebagai
tanggapan permasalahan diatas sebenaranya sudah banyak difikirkan oleh
masyarakat yaitu dengan menggunakan mesin penetas telur ottomatis, namun
pada kenyataanya mesin ini masih sangat susah didapatkan diBangka Belitung
sehingga harus mengirim dari luar pulau. Terlebih masyarakat memiliki ketakutan
jika terjadi kerusakan pada alat tersebut dan tidak bisa memperbaikinya.
Dari rangkaian latar belakang diatas pada kami selaku pengaju proposal ini
akan membuat sebuah alat penetas telur full otomatis sebagai media pemercepat
perkembangan industri kreatif terutama dibidang peternakan ayam merawang
diBangka Belitung. Pembuatan mesin tetas ini akan dibuat oleh guru SMK N 1
Tempilang yang memang sudah memiliki keterampilan dan berpengalaman dalam
pembuatan mesin penetas telur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat mesin penetas telur full otomatis?
2. Bagaimana cara mempromosikan dan mempublikasikan mesin penetas telur
full otomatis?
1.3 Tujuan
1. Menjadikan kegiatan Bantuan Pemerintah Produk Kreatif sebagai ajang yang
termanfaatkan dengan baik sehingga meningkatkan kreatifitas dan
produktifitas guru
2. Meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Bangka Belitung agar lebih maju
dan mandiri.
3. Menyebarkan teknologi inofatif, kreatif dan efesien serta bernilai guna tinggi
kepada masyarakat Bangka Belitung.
1.4 Indikator Keberhasilan Program
Adapun indikator keberhasilan program ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Terproduksinya mesin tetas yang berkualitas dan memiliki nilai jual
2. Keterampilan guru dan siswa smk n 1 Tempilang dalam membaca peluang
usaha dan berwirausaha.
3. Keterampilan masyarakat Bangka Belitung dalam melakukan peningkatan
produksi peternakan ayam merawang.
4. Terbentuknya banyak sentra/lumbung ayam pedaging terkhusus ayam
merawang diBangka Belitung.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA PRODUK

2. 1 Analisis, Alasan Pemilihan Produk, Serta Manfaat Penggunaan Prodak


Sekarang ini teknologi sudah banyak digunakan pada bidang peternakan, tak
terkecuali bisnis penetasan telur, penyediaan bibit-bibit ayam (DOC). Akan tetapi
sistem penetasan telur yang ada di Bangka Belitung belum sepenuhnya
menggunakan alat dengan sistem full otomatis. Dengan tingkat kepresisian yang
rendah dan pengoprasian yang sulit membuat alat penetas telur yang beredar
sekarang ini mempunyai tingkat keberhasilan tetas yang masih cukup rendah.
Ditambah lagi dengan pengoprasian yang sulit membuat para pelaku usaha
penetas telur kerepotan jika harus menetaskan telur dalam jumlah yang banyak.
Disamping harus menjaga suhu alat penetas telur agar selalu konstan, pada proses
penetasan telur juga diperlukan pembalikan telur. Hal ini berpengaruh besar dalam
tingkat keberhasilan penetasan telur. Para pelaku usaha penetasan telur sekarang
ini masih membalik telur secara manual. Tentu hal itu merepotkan para pelaku
usaha tetas telur.
Untuk itu Pada alat ini sudah menggunakan mikroprosesor sebagai sistem
manajemen suhu, serta sebagai heaternya kami menggunakan lampu tanpa cahaya
dan plat elemen pemanas tipis. Alat ini juga sudah dilengkapi sensor kelembaban
yang merupakan faktor penting selain panas sebagai penentu keberhasilan
penetasan telur. Alat ini juga menggunakan kontrol heater, sehingga jika suhu
mendekati suhu maksimal yang ditentukan heater dikontrol untuk mengurangi
panas yang dikeluarkan, sampai didapat suhu maksimal kemudian heater mati.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir lonjakan ataupun penurunan suhu yang
tiba-tiba pada mesin penetas, yang akan berakibat pada meninggkatnya angka
keberhasilan penetasan. Alat yang kami buat juga sistem rak putar yang digerakan
oleh motor AC, sehingga para pengusaha tetas telur tidak perlu membalik telur
secara manual. Tentu itu akan meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan telur
yang pada akhirnya akan meningkatkan omset bagi para pengusaha penetasan
telur.
4.2 Analisis Keuntungan Serta Profit Pembuatan Produk
a. Harga Unit Produksi
Harga unit produksi diperoleh dari biaya total produksi dibagi dengan total 12
unit yang diproduksi.
N Harga Jumlah
Bahan Habis Pakai KUATITAS
O Satuan (Rp) Harga (Rp)
1 Relay Timer Omron 12 96.900 1.162.800
2 Dinamo synchronous 24 30.000 720.000
3 Gear roller 240 6.000 1.440.000
4 Gear dinamo 24 4.000 96.000
5 Termostat digital 12 145.000 1.740.000
6 adaptor 2A 12v 12 45.000 540.000
7 Jack DC Female 12 4.000 48.000
8 Kipas ac 8x8 24 50.000 1.200.000
9 Alumunium foil 60 m 10.000 600.000
10 Walpaper dinding 5 gulung 45.000 225.000
11 Kabel 2x30 5 gulung 65.000 325.000
12 Steker colokan 12 8.000 96.000
13 Fiting plafon 44 12.000 528.000
14 Triplek 12 mm 10 150.000 1.500.000
15 Skurp 1,5 in 5 kotak 55.000 275.000
16 Engsel pintu 24 8.000 192.000
17 Akrilic 1 670.000 670.000
18 Pemegang pintu 12 7.000 84.000
19 Kunci slot pintu 12 12.000 144.000
20 Hollow almunium 6 m 24 45.000 1.080.000
21 Pipa almunium d 1 cm 44 30.000 1.320.000
22 Conector spring 100 1.200 120.000
23 Lampu 25 watt 50 8.000 400.000
TOTAL 14.325.800
Harga Unit Produksi = Rp. 14.325.800/12 unit
= Rp. 1.194.000
Harga Jual Produk = Harga Unit Produksi + Laba
= Rp. 1.194.000+ Rp. 300.000
= Rp. 1.494.000 /unit dibulatkan Rp. 1.500.000 /unit
b. Profit Usaha Perhitungan
profit usaha didapat dengan menghitung selisih harga jual produk/unit dengan
harga produksi/unit. Dengan 12 unit produk yang dibuat menghasilkan profit
usaha sebesar :
Profit Usaha = (Rp. 1.500.000 – Rp. 1.194.000) x 12
= Rp. 3.672.000
c. Perhitungan BEP
Perhitungan BEP didapatkan dengan membagi total biaya produksi dengan
harga jualnya.
BEP (Break Event Point) = Rp 14.325.800/ Rp 1.500.000
=9,55 unit dibulatkan 10 unit
Maka jumlah modal akan kembali setelah penjualan sebanyak 10 unit produk.
d. Target Penjualan Dengan data yang kami dapat mengenai penjualan produk
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka kami menargetkan dalam
2 bulan kami dapat menjual produk sebanyak 5 Unit di wilayah Pangkal
Pinang, Bangka Induk, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan dan
bulan kemudian kami merambah ke beberapa daerah dengan metode bisnis
online dengan rincian sebagai berikut :
Biaya produksi untuk
5 unit = Rp 1.194.000 x 5 unit = Rp 5.970.000
Dengan harga jual yang sama per unitnya, yaitu Rp 1.500.000/unit, maka:
Rp 1.500.000 x 5 unit = Rp. 7.500.000
Target profit yang didapat per bulannya menjadi :
Rp 7.500.000 – Rp 5.970.000= Rp 1.530.000
Dalam 2 tahun profit yang kami targetkan menjadi :
Rp 1.530.000 x 6 x 2 = Rp 18.360.000
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir Pelaksanaan

Perencanaan Produk Kreatif

Observasi
Pendanaan
Lapangan

Pembuatan Proposal
dan Desain Produksi

Penyusunan laporan Promosi dan Publikasi


akhir

3.2 Penjelasan Metode pelaksanaan


1. Tahap Perencanaan Merencanakan pembuatan sebuah alat penetas telur yang
berfungsi untuk mengontrol panas, dan perputaran rak pada box penetasan
telur.
2. Observasi Lapangan Observasi lapangan yang dilakukan sebagai langkah awal
dalam memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukan observasi lapangan adalah
untuk mengetahui kondisi pasar, minat konsumen, produk sejenis yang sudah
beredar dipasaran dan perencanaan inovasi lebih lanjut. Setelah melakukan
observasi lapangan didapatkan sebuah bentuk produk yang dibutuhkan oleh
pasar, dan memiliki keunggulan melebihi produk yang sudah beredar.
3. Pembuatan Proposal dan Desain Hasil yang didapat dari observasi lapangan
sebagai dasar untuk merancang produk yang dibutuhkan pasar, yaitu alat
penetas telur full otomatis yang tidak hanya bisa mengontrol panas dalam box
tetapi juga mempunyai sistem rak putar, alat ini harus lebih efisien, ekonomis,
presisi dan mudah dioprasikan. Untuk itu kami merancang alat penetas telur
Penetas telur kami desain untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam
penetasan telur unggas.
4. Produksi Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha,
kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi
persiapan bahan baku, kegiatan pembuatan dan perakitan produk, dan
pengemasan.
5. Promosi dan Publikasi merupakan inti dari penjualan sebuah produk, untuk itu
kami akan memaksimal promosi dengan beberapa cara, seperti mendatangi
langsung peternakan-peternakan di daerah Bangka Barat, Bangka, pangkal
Pinang dan lain lain Dengan cara ini maka target akan tepat sasaran, karena
kami bisa menawarkan langsung dan mendemostrasikan alat kami kepada
calon konsumen. Media lain yang murah namun efektif untuk promosi produk
adalah sosial media. Seperti kita ketahui saat ini instagram merupakan jejaring
sosial yang sedang naik daun untuk online shop, namun tidak hanya instagram
kami juga akan membuat website khusus penjualan alat ini, serta memasang
iklan pada website jual beli online.
6. Penyusunan Laporan Akhir Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan
mulai dari tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu
tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan
usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat
sebagai bahan evaluasi.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 BIAYA
Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun mengikuti format tabel berikut.
NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) Biaya (Rp)
1 Bahan Habis Pakai 14.325.800
2 Persiapan Alat 2.713.000
3 Administrasi 2.700.000
TOTAL 19.738.800

4.2 JADWAL KEGIATAN


Rekapitulasi rencana jadwal kegiatan sebagai berikut.
NO KEIGIATAN OKTOBER NOVEMBER
1 Merancang Unit serta
membeli alat dan bahan
2 Memproduksi

3 Melakukan pengujian sampel


dan pengambilan data

4 Melakukan analisa
5 Melakukan promosi dan
publikasi unit penetas telur
6 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Steven F. Barrett, Daniel J., 2008, ”Atmel AVR Microcontroller Primer:


Programming and Interfacing”, Morgan & Claypool Publishers.
Pardue, Joe, 2005, ”C Programming for Microcontroller: Featuring Atmel’s AVR
Butterfly and the Free WinAVR Compiler”, Smiley Micros.
Udayashankara, V. , 2009,” Microcontroller”, Tata McGraw-Hill Education.
Sahid, Ardani, 2006, “Panduan Menetaskan Telur Unggas”, Karimah
LAMPIRAN
A. Biodata Peserta

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dwi Surya S.T.,

2. Jabatan Fungisional Guru

3. Jabatan Struktural Ketua Jurusan

4. NIK 1602140109980001

5. Tempat dan Tanggal Lahir Air Sugihan, 01 september 1998


Jl raya tempilangdesa penyampak kec
6. Alamat Rumah
Tempilang
7. Nomor Telepon 081377766784
Jl raya tempilangdesa penyampak kec
8. Alamat Kantor
Tempilang
9. Instansi SMK N 1 TEMPILANG

10. Alamat email Suryadwi010998@gmail.com


 Pemeliharaan Kelistrikan sepeda Motor
11. Mata Pelajaran yang diampuh  Gambar teknik Otomotif
 Pekerjaan dasar teknik Otomotif

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
JENJANG S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Bangka Belitung

Bidang Ilmu Teknik Mesin

Tahun Masuk – Lulus 2016-2020


5. Justifikasi Anggaran Kegiatan
A Bahan Habis Pakai
Harga Jumlah Harga
N
MATERIAL KUATITAS
O
Satuan (Rp) (Rp)
1 Relay Timer Omron 1 96.900 1.162.800
2 Dinamo synchronous 1 30.000 720.000
3 Termostat digital 1 145.000 1.740.000
10 Walpaper dinding 1 gulung 45.000 225.000
11 Kabel 2x30 5 gulung 65.000 325.000
12 Steker colokan 12 8.000 96.000
13 Fiting plafon 44 12.000 528.000
14 Triplek 4 mm 10 150.000 1.500.000
15 Skurp 3/4 in 5 kotak 55.000 275.000
16 Engsel pintu 24 8.000 192.000
18 Pemegang pintu 1 7.000 84.000
19 Kunci slot pintu 1 12.000 144.000
20 Hollow almunium 6 m 1 45.000 1.080.000
21 Pipa almunium d 1 cm 1 30.000 1.320.000
23 Lampu 25 watt 50 8.000 400.000
TOTAL 14.325.800
B Persiapan Alat
1 Gerinda Kalibrasi 450.000 450.000
2 Bor Listrik kalibrasi 350.000 350.000
3 Mata bor nachi 1 set 1.277.500 1.277.500
Braket dan mata
4 1 set 72.000 72.000
potong triplek
5 Mata bor pagoda 2 set 170.000 240.000
6 Mata gerinda potong 20 5.000 100.000
Dudukan amplas
2 7.000 14.000
7 gerinda
8 Amplas bulat 30 lembar 2.000 60.000
TOTAL 2.713.000
C, ADMINISTRASI
1 ATK 1 set 150.000 150.000
Laporan dan
2 4 SET 100.000 400.000
Penggandaan
Media Sosial
300.000 300.000
(FB,Instagram,Wa)
2 Spanduk 3 x 1 175.000 350.000
3 Promosi Brosur 100pcs 5.000 500.000
2 stand Spanduk 250.000 500.000
1 Pameran 200.000 200.000
2 Sragam Pameran 150.000 300.000
TOTAL 2.700.000
TOTAL 19.738.800

3 Gambaran Produk yang akan diterap kembangkan


A box/body
Box akan kami buat menggunakan triplek dengan tebal
12 mm triplek ini memiliki keunggulan mudah dicari dan mudah disesuaikan
disesuaikan dengan bentuk dan ukuran ang diinginkan
Gambar.a box/bodi
B mikroprosesor suhu
Alat ini juga menggunakan mikroprosesor sebagai kontrol lampu pemanas,
sehingga jika suhu mendekati suhu maksimal yang ditentukan mikroprosesor
untuk mengurangi panas yang dikeluarkan, sampai didapat suhu maksimal
kemudian lampu pemanas mati. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir lonjakan
ataupun penurunan suhu yang tiba-tiba pada mesin penetas, cang akan berakibat
pada meninggkatnya angka keberhasilan penetasan

Gambar b Mikroprosesor suhu

C Mikrokontrol rak roller


alat penetas telur menggunakan Mikrokontrol sebagai pengaturan lama
putaran rak dapat dilihat pada LCD ini, sehingga memudahkan user untuk
mengatur lama putaran rak.
Gambar c mikrokontrol rak roller
D Rak Roller
Rak roller Didesain seperti gambar berikut agar memungkinkan telur bisa
berputar/ berbalik secara kontinu dan perlahan, agar telur ayam tidak terjadi
kerusakan pada embrionya sehingga bisa menetas secara sempurna

Gambar d Rak Roller


E Bagian dalam Box
Bagaian dalam disusun sedemikian rupa serta dan disesuaikan dengan
kebutuhan seperti pemberian kipas dan alumunium voil agar suhu didalam box
lebih baik dan dapat tersebar secara merata dan membuat tinggak keberhasilan
penetasan semakin baik

Gambar e interior mesin tetas

Anda mungkin juga menyukai