DAFTAR ISI...................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................ 2
1.3 Manfaat................................................................................................... 2
1.4 Luaran..................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1 Mesin Penetas Telur................................................................................ 3
2.2 Syarat - Syarat Penetasan Telur.............................................................. 3
2.3 Komponen – Komponen Mesin Penetas Telur....................................... 3
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya........................................................... 4
2.5 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya........................................ 5
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN.................................................................. 5
3.1 Desain Mesin Inkubator Penetas Telur Otomatis.................................... 5
3.2 Diagram Alir........................................................................................... 6
3.3 Alat Dan Bahan....................................................................................... 6
3.4 Langkah Kerja......................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 7
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping.............
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ......
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...........................................
Lampiran 5. Gambaran Konsep Karya Inovatif Yang Akan Dihasilkan......
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 3D Assembly Mesin Penetas.......................................................... 5
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya.............................................. 7
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan PKM-Karya Inovatif............................................... 8
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk di Indonesia
harus diimbangi juga dengan persediaan yang mencukupi untuk memenuhi
ketersediaan pangan, sehingga kebutuhan pangan yang mengandung protein
tinggi ini terpenuhi. Khususnya produk unggas lebih diminati jika
dibandingkan dengan ternak besar, selain itu pangan yang mengandung
protein lebih tinggi ada pada ungags (Ferry Budhi Susetyo, 2020). Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi daging ayam ras atau kampung oleh
penduduk Indonesia dalam seminggu hanya sebesar 0,14 kilogram pada 2021.
Ayam merupakan komoditas peternakan yang sangat disukai oleh
masyarakat, dimana jika dibandingkan dengan ternak lain, namun ternak ini
mempunyai produktivitas masih rendah sebagai akibat dari pemeliharaan
yang masih sederhana dan belum memperhatikan tata laksana atau
manajemen pemeliharaan yang baik, pemberian pakan yang belum seimbang
baik kualitas maupun kuantitasnya. Penetasan telur dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu penetasan alami dan penetasan buatan (Sugita, Firmansah,
Sobirin, & Ardianto, 2019).
Pengeraman telur secara alami sepenuhnya dilakukan oleh induk ayam
itu sendiri, sedangkan penetasan buatan dilakukan dengan menggunakan alat
yang disebut mesin tetas atau inkubator. Penetasan alami kurang efektif
dalam menetaskan telur karena satu induk hanya bisa mengerami sekitar 10
butir telur, sedangkan penetasan buatan mampu menetaskan jumlah telur
dalam jumlah ratusan bahkan ribuan butir, tergantung kapasitas tampung
mesin tetas (Sugita, Firmansah, Sobirin, & Ardianto, 2019).
Mesin penetas telur dengan menggunakan pemanas dari bola lampu
telah banyak digunakan baik oleh industri sekala kecil maupun besar, juga
oleh masyarkat umumnya, keberhasilan penetasan telur ayam sangat
dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dimana temperatur yang baik
untuk penetasan telur ayam berkisar antaran 36oC sampai dengan 40oC,
dengan kelembaban relatif antara 50% sampai dengan 60%. Temperatur yang
terlalu tinggi akan menyebabkan kematian embrio ataupun abnormalitas
embrio, sedangkan kelembapan mempengaruhi pertumbuhan normal dari
embrio (Zulhajji, 2020).
Selain temperatur dan kelembapan, pemadaman listrik juga termasuk
dampak gagalnya dalam keberhasilan penetasan telur, yang dimana untuk
mengoperasikan mesin penetas telur memelurkan suplai dari energi listrik
agar dapat menghangatkan suhu pada telur. Apabila terjadi pemadaman listrik
maka mesin penetas telur tidak dapat beroperasi sehingga suhu dalam
2
ruangan akan turun dan pertumbuhan embrio pada telur akan menjadi
terhambat dan mati. (Ilham Farisi Almadani, 2021).
Upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang kontinu dan guna
menekan penggunaan energi listrik berbasis fosil yang cadangan bahan bakar
energinya semakin berkurang sehingga dapat menimbulkan masalah pada
kehidupan manusia di masa depan, memacu dikembangkannya pembangkit
listrik alternatif dengan sumber energi baru terbarukan. Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi baru terbarukan yaitu matahari. Alasannya ialah sumber
energi matahari yang melimpah dan dalam prosesnya tidak menghasilkan
emisi gas buang dan limbah cair atau padat yang berbahaya (Ilham Farisi
Almadani, 2021).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang ada adalah merancang dan membuat mesin
inkubator penetas telur ayam otomatis dengan menggunakan teknologi hybrid
yang merupakan penggabungan antara PLTS dengan listrik PLN. Yang
dimana PLTS sebagai energi utama dan PLN sebagai energi cadangan
merupakan solusi guna meningkatkan keandalan dalam menjamin
ketersediaan atau kontinuitas suplai listrik ke beban.
1.3 Manfaat
1. Perancangan dan pembuatan alat ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
alat penetas telur otomatis terprogram yang bertenaga hybrid, sehingga
dapat mempermudah para peternak dalam menetaskan telur ayam dalam
jumlah yang besar.
2. Memudahkan bagi pengguna untuk pemantauan temperatur dan
kelembapan di dalam ruangan mesin penetas telur agar terus tetap terjaga
pada nilai suhu dan nilai kelembapan tertentu.
3. Dengan berteknologi hybrid ini diharapkan mesin penetas telur terus
dapat terus beroperasi walaupun sedang terjadi seperti pemadangan listrik
secara tiba-tiba.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini yaitu:
1. Laporan kemajuan dan laporan akhir.
2. Membuat paten/hak kekayaan intelektual.
3. Produk mesin inkubator penetas telur otomatis bertenaga hybrid
penggabungan antara PLTS dan listrik PLN.
3
untuk mencatu kebutuhan listrik mulai dari skala kecil maupun skala besar,
baik secara mandiri maupun hibrida.
2.5 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1. Modul Surya
Modul surya ialah komponen utama dalam sistem Photovoltaic (PV)
yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, listrik yang dihasilkan
berupa arus DC.
2. Battery Charge Regulator (BCR)
Controller pada sistem PLTS berfungsi sebagai pengatur arus listrik,
baik terhadap arus input maupun arus yang digunakan. BCR digunakan untuk
mengatur aliran listrik dari modul surya ke-baterai atau aki dan dari baterai
atau aki ke-beban.
3. Baterai
Baterai ialah peralatan yang sangat penting bagi suatu sistem
pembangkit listrik tenaga surya. Baterai dapat menyimpan energi listrik yang
diterima pada siang hari dan dapat digunakan pada malam hari untuk melayani
beban atau peralatan listrik.
4. Inverter
Inverter adalah converter tegangan arus searah (DC) ke tegangan bolak
balik (AC). Fungsi dari sebuah inverter adalah untuk mengubah tegangan
masukan DC menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan besar
magnitude dan frekuensi yang diinginkan.
Mulai
Studi Literatur
Pengujian mesin
Periksa T
kesesuaian?
Pengumpulan data
Pengolahan data
7
Laporan
Selesai
Jumlah
Belmawa
Perguruan tinggi
Rekap sumber dana Instansi lain (jika ada) -
Jumlah
Ari Pratama
DAFTAR PUSTAKA
Azis, M. N. (2021). Analisa Laju Aliran Kalor Pada Inkubator Penetas Telur
Ayam Otomatis Menggunakan Thermostats Digital. skripsi. Universitas
Islam Riau Pekanbaru.
Haryudo, S. I., Kartini, U. T., Joko, & Almadani, I. F. (2021). Rancang Bangun
Sistem Automatic Transfer Switch Antara Listrik PLN Dan PLTS Skala
Kecil Untuk Alat Penetas Telur Berbasis Internet Of Things. Jurnal Teknik
Elektro, 10(03), 565-575.
Jaelani, A., Widaningsih, N., & Firman, M. (2017, April 2). Mesin Tetas Tenaga
Surya Pada Peternakan Itik Alabio Di Kecamatan Gambut Kabupaten
Banjar. Jurnal Al-Ikhlas, 2(2), 68-75.
Mawazir, A. (2019). Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Bekapasitas Kecil.
skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Ramadhana, R. R., M, M. I., Hafid, A., & Adriani. (2022, Februari). Analisis
PLTS On GRID. Jurnal Tekni Elektro UNISMUH, 14(1), 12-25.
Sugita, I. W., Firmansah, F., Sobirin, R., & Ardianto, M. R. (2019, April).
Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Tenaga Hybrid. Jurnal Konversi
Energi dan Manufaktur UNJ, 30-36.
Susetyo, F. B., Sugita, I. W., Basori, Rifqi, M. N., Wardiana, R., & Prasetyo, J.
(2020, November). Rancang Bangun Rak Penetas Telur Otomatis Pada
Mesin Tetas Bertenaga Hybrid. Jurnal Ilmiah GIGA, 23(2), 69-75.
10
B. Riwayat Pendidikan
No. Gelar akademik Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Universitas
1 Sarjana(S1) Teknik Mesin Muhammadiyah 1996
Malang
Universitas
2 Magister(S2) Teknik Mesin 2012
Pancasila Jakarta
3 Doktor(S3) - - -
C.2 Penelitian
No Penyandang
Judul Penelitian Tahun
. Dana
Optimasi Sudut Kemiringan Solar Cell
1. Untuk Mesin Penetas Telur Itik Alabio UNISKA 2015
Dengan Daya 100 Watt (Ketua)
2. Pengembangan Turbin Angin Horisontal UNISKA 2015
Kapasitas 1000 W (Anggota)
Perencanaan Sistem Hybrid Pembangkit
3. Listrik Tenaga Surya Dengan Genset UNISKA 2016
Pada LaboratoriumLapangan UNISKA
Bentok Bati- Bati (Ketua)
4. Optimasi Sudu Turbin Angin Vertikal UNISKA 2016
Empat Sudu Kapasitas 125 W (Anggota)
5. Analisis Penghematan Air Untuk Wudhu UNISKA 2017
Pada Mesjid Di Kota Banjarmasin
16
(Ketua)
Pengaruh Penambahan Sudu Tipe V Pada
6. Sudu Naca 4412 Turbin Angin Vertikal UNISKA 2017
(Anggota)
Perancangan Perahu Pembersih Sampah
7. Di Aliran Sungai Kota Banjarmasin UNISKA 2019
(Ketua)
Perancangan Sistem Hybrid Pembangkit
8. Listrik Tenaga Surya Dengan Turbin UNISKA 2020
Angin Terapung (Ketua)
Pengaruh Variasi Suhu Destilasi Oli
9. Bekas Terhadap Kuantitas Dan Kualitas UNISKA 2021
Destilatnya (Ketua)
Harga
No. Jenis pengeluaran Volume Total (Rp)
Satuan (Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Kertas A4 70gr 1 rim Rp 40.000 Rp 40.000
ATK 1 set Rp 300.000 Rp 300.000
Kayu reng 2 x 3 panjang 4 m 4 buah Rp 40.000 Rp 160.000
Kayu reng 3 x 4 panajng 4 m 4 buah Rp 50.000 Rp 200.000
Triplek meranti tebal 4 mm 3 lembar Rp 150.000 Rp 450.000
Triplek meranti tebal 18 mm 2 lembar Rp 250.000 Rp 500.000
Sekrup kayu SIP ½” x 6 1 set Rp 25.000 Rp 25.000
Paku kayu 2,5 cm 1 set Rp 20.000 Rp 20.000
Paku kayu 4 cm 1 set Rp 30.000 Rp.30.000
Lem aica aibon 70 G 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Stand holder HP 2 buah Rp 125.000 Rp 250.000
Cooling pad laptop 1 buah RP 500.000 Rp 500.000
Lampu belajar 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Cat 3 buah Rp 30.000 Rp 90.000
Kuas 2 buah Rp 20.000 Rp 40.000
Amplas roll kayu 1 set Rp 10.000 Rp 10.000
Mata gerinda kayu 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
Mata gerinda amplas kayu 1 buah Rp 125.000 Rp 125.000
SUB TOTAL Rp 3.100.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa alat-alat (seperti gerinda
tangan, bor tangan, gergaji,
8 kali Rp 50.000 Rp 400.000
meteran, dan alat yang hanya
dibutuhkan)
Biaya sewa jasa pembuatan 1 orang Rp 650.000 Rp 650.000
SUB TOTAL Rp 1.050.000
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)
Perjalanan survei 4 kali Rp 60.000 Rp 240.000
perjalanan untuk
pembimbingan atau
8 kali Rp 20.000 Rp 160.000
berkonsultasi ke dosen
pendamping
Perjalanan pembelian alat dan
4 kali Rp 80.000 Rp 320.000
bahan
Perjalanan untuk perakitan 8 kali Rp 100.000 Rp 800.000
20
Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NPM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
Bertugas sebagai
ketua yang dapat
Muhammad
mengkoordinir setiap
Hafiid Teknik Teknik
1 20 anggota, memberi
Nurichsan/ Mesin Mesin
arahan kerja, dan
19620179
mengerjakan
rangkaian.
Bertugas untuk
membuat sebuah
Gilang
Teknik Teknik desain, membuat
2 Doresa/ 20
Mesin Mesin pembagian jadwal,
19620214
dan mengerjakan
rangkaian.
Bertugas dalam
mensurvei,
Handi Cahya menganalisis dan
Teknik Teknik
3 Iman/ 20 membeli bahan yang
Mesin Mesin
19620042 akan digunakan. Dan
juga mengerjakan
rangkaian.
Bertugas dalam
menganalisa hasil dari
Ari Pratama/ Teknik Teknik rangkaian, membuat
4 20
19620220 Mesin Mesin dokumentasi, dan
mengerjakan
rangkaian.
22