Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................ 2
1.3 Manfaat................................................................................................... 2
1.4 Luaran..................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1 Mesin Penetas Telur................................................................................ 3
2.2 Syarat - Syarat Penetasan Telur.............................................................. 3
2.3 Komponen – Komponen Mesin Penetas Telur....................................... 3
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya........................................................... 4
2.5 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya........................................ 5
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN.................................................................. 5
3.1 Desain Mesin Inkubator Penetas Telur Otomatis.................................... 5
3.2 Diagram Alir........................................................................................... 6
3.3 Alat Dan Bahan....................................................................................... 6
3.4 Langkah Kerja......................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 7
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping.............
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ......
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...........................................
Lampiran 5. Gambaran Konsep Karya Inovatif Yang Akan Dihasilkan......

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 3D Assembly Mesin Penetas.......................................................... 5

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya.............................................. 7
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan PKM-Karya Inovatif............................................... 8

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk di Indonesia
harus diimbangi juga dengan persediaan yang mencukupi untuk memenuhi
ketersediaan pangan, sehingga kebutuhan pangan yang mengandung protein
tinggi ini terpenuhi. Khususnya produk unggas lebih diminati jika
dibandingkan dengan ternak besar, selain itu pangan yang mengandung
protein lebih tinggi ada pada ungags (Ferry Budhi Susetyo, 2020). Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi daging ayam ras atau kampung oleh
penduduk Indonesia dalam seminggu hanya sebesar 0,14 kilogram pada 2021.
Ayam merupakan komoditas peternakan yang sangat disukai oleh
masyarakat, dimana jika dibandingkan dengan ternak lain, namun ternak ini
mempunyai produktivitas masih rendah sebagai akibat dari pemeliharaan
yang masih sederhana dan belum memperhatikan tata laksana atau
manajemen pemeliharaan yang baik, pemberian pakan yang belum seimbang
baik kualitas maupun kuantitasnya. Penetasan telur dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu penetasan alami dan penetasan buatan (Sugita, Firmansah,
Sobirin, & Ardianto, 2019).
Pengeraman telur secara alami sepenuhnya dilakukan oleh induk ayam
itu sendiri, sedangkan penetasan buatan dilakukan dengan menggunakan alat
yang disebut mesin tetas atau inkubator. Penetasan alami kurang efektif
dalam menetaskan telur karena satu induk hanya bisa mengerami sekitar 10
butir telur, sedangkan penetasan buatan mampu menetaskan jumlah telur
dalam jumlah ratusan bahkan ribuan butir, tergantung kapasitas tampung
mesin tetas (Sugita, Firmansah, Sobirin, & Ardianto, 2019).
Mesin penetas telur dengan menggunakan pemanas dari bola lampu
telah banyak digunakan baik oleh industri sekala kecil maupun besar, juga
oleh masyarkat umumnya, keberhasilan penetasan telur ayam sangat
dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dimana temperatur yang baik
untuk penetasan telur ayam berkisar antaran 36oC sampai dengan 40oC,
dengan kelembaban relatif antara 50% sampai dengan 60%. Temperatur yang
terlalu tinggi akan menyebabkan kematian embrio ataupun abnormalitas
embrio, sedangkan kelembapan mempengaruhi pertumbuhan normal dari
embrio (Zulhajji, 2020).
Selain temperatur dan kelembapan, pemadaman listrik juga termasuk
dampak gagalnya dalam keberhasilan penetasan telur, yang dimana untuk
mengoperasikan mesin penetas telur memelurkan suplai dari energi listrik
agar dapat menghangatkan suhu pada telur. Apabila terjadi pemadaman listrik
maka mesin penetas telur tidak dapat beroperasi sehingga suhu dalam
2

ruangan akan turun dan pertumbuhan embrio pada telur akan menjadi
terhambat dan mati. (Ilham Farisi Almadani, 2021).
Upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang kontinu dan guna
menekan penggunaan energi listrik berbasis fosil yang cadangan bahan bakar
energinya semakin berkurang sehingga dapat menimbulkan masalah pada
kehidupan manusia di masa depan, memacu dikembangkannya pembangkit
listrik alternatif dengan sumber energi baru terbarukan. Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi baru terbarukan yaitu matahari. Alasannya ialah sumber
energi matahari yang melimpah dan dalam prosesnya tidak menghasilkan
emisi gas buang dan limbah cair atau padat yang berbahaya (Ilham Farisi
Almadani, 2021).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang ada adalah merancang dan membuat mesin
inkubator penetas telur ayam otomatis dengan menggunakan teknologi hybrid
yang merupakan penggabungan antara PLTS dengan listrik PLN. Yang
dimana PLTS sebagai energi utama dan PLN sebagai energi cadangan
merupakan solusi guna meningkatkan keandalan dalam menjamin
ketersediaan atau kontinuitas suplai listrik ke beban.
1.3 Manfaat
1. Perancangan dan pembuatan alat ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
alat penetas telur otomatis terprogram yang bertenaga hybrid, sehingga
dapat mempermudah para peternak dalam menetaskan telur ayam dalam
jumlah yang besar.
2. Memudahkan bagi pengguna untuk pemantauan temperatur dan
kelembapan di dalam ruangan mesin penetas telur agar terus tetap terjaga
pada nilai suhu dan nilai kelembapan tertentu.
3. Dengan berteknologi hybrid ini diharapkan mesin penetas telur terus
dapat terus beroperasi walaupun sedang terjadi seperti pemadangan listrik
secara tiba-tiba.

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini yaitu:
1. Laporan kemajuan dan laporan akhir.
2. Membuat paten/hak kekayaan intelektual.
3. Produk mesin inkubator penetas telur otomatis bertenaga hybrid
penggabungan antara PLTS dan listrik PLN.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Mesin Penetas Telur
Mesin penetas telur pada awalnya merupakan alat sederhana yang hanya
menggunakan lampu untuk menghasilkan panasnya tanpa alat-alat pendukung
lainnya yang hanya digunakan oleh para peternak tradisional dengan kapasitas
yang kecil, namun seiring dengan perkembangan teknologi mesin ini
dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemudahan dalam
penetasan telur.
2.2 Syarat - Syarat Penetasan Telur
1. Suhu dan perkembangan embrio
Embrio dalam telur unggas akan cepat berkembang selama suhu telur
berada pada kondisi yang sesuai dan akan berhenti berkembang jika suhunya
kurang dari yang dibutuhkan. Suhu yang dibutuhkan untuk penetasan telur
setiap unggas berbeda-beda. Suhu untuk perkembangan embrio dalam telur
ayam antara 38,33o - 40,55o C (101o - 105o F), itik 37,78o - 39,45o C (100o -
103o F), puyuh 39,5o C (102o F), dan wallet 32,22o - 31o C (90o - 96o F). Untuk
itu, sebelum telur tetas dimasukan ke dalam bok penetasan suhu ruang tersebut
harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Kelembaban
Selama penetasan berlangsung, diperlukan kelembaban udara yang
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan embrio, seperti suhu dan
kelembaban yang umum untuk penetasan telur setiap jenis unggas juga
berbeda-beda. Bahkan, kelembapan pada awal penetasan berbeda dengan hari-
hari selanjutnya. Kelembapan untuk telur pada saat awal penetasan sekitar
52%-55% dan menjelang menetas sekitar 60%-70%, Itik pada minggu
pertama 70% dan minggu selanjutnya 60%-65%, puyuh minggu pertama 55%-
70% selanjutnya 65% dan walet 65%-70% pada setiap minggunya.
3. Ventilasi
Dalam perkembangan normal, embrio membutuhkan oksigen (O2) dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2) melalui pori-pori kerabang telur. Untuk
itu, dalam pembuatan alat penetas telur/mesin tetas harus diperhatikan cukup
tidaknya oksigen yang ada dalam bok/ruangan, karena jika tidak ada oksigen
yang cukup dalam bok/ruangan dikhawatirkan embrio gagal berkembang.
4. Waktu Penetasan Telur
Penetasan telur ayam biasanya diperlukan waktu sekitar 20 - 23 hari
untuk menetas dengan sempurna (sehat).
2.3 Komponen – Komponen Mesin Penetas Telur
1. Thermostat digital
4

Thermostat adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature


dalam mesin penetassecara otomatis. Apabila alat ini terkena panas maka
kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan
aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila temperatur turun maka kapsul
akan mengempis dan akan menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber
panas.
2. Thermo-hygrometer digital
Thermo hygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk
mengukur suhu pada suatu ruangan, sedangkan hygrometer berfungsi untuk
mengukur kelembaban pada suatu ruangan.
3. Lampu pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan dengan
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Lampu pijar digunakan karena pancaran cahaya lampu
pijar lebih merata dari pada menggunakan heater/pemanas, serta bila dihitung
secara ekonomis lampu pijar lebih mudah di dapat dan murah harganya dari
pada heater/pemanas.
4. Rak telur
Rak Telur berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur
diisi sesuai dengan kapasitasnya.
5. Motor pemutar rak
Motor pemutar rak telur, mempunyai tujuan untuk memberikan panas
secara merata pada permukaan telur, Selain itu untuk mencegah agar embrio
tidak menempel pada salah satu sisi kerabang telur. Pemutaran telur dilakukan
dengan mengubah posisi telur dari kiri ke kanan atau sebaliknya, untuk telur
dengan posisi mendatar yang bawah diputar menjadi diatas, apabila telur
diberdirikan bagian yang tumpul harus diatas.
6. Timer
Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu pada motor pemutar rak
agar dapat memberikan panas secara merata terhadap permukaan telur.
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah suatu pembangkit yang
mengkonversikan energi foton dari surya maenjadi energi listrik. Konversi
energi ini terjadi pada panel surya yang terdiri dari sel-sel surya. PLTS
memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik DC (Direct
Current), yang dapat di ubah menjadi listrik AC (Alternating Current) apabila
diperlukan. PLTS pada dasarnya adalah pencatu daya yang dapat dirancang
5

untuk mencatu kebutuhan listrik mulai dari skala kecil maupun skala besar,
baik secara mandiri maupun hibrida.
2.5 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1. Modul Surya
Modul surya ialah komponen utama dalam sistem Photovoltaic (PV)
yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, listrik yang dihasilkan
berupa arus DC.
2. Battery Charge Regulator (BCR)
Controller pada sistem PLTS berfungsi sebagai pengatur arus listrik,
baik terhadap arus input maupun arus yang digunakan. BCR digunakan untuk
mengatur aliran listrik dari modul surya ke-baterai atau aki dan dari baterai
atau aki ke-beban.
3. Baterai
Baterai ialah peralatan yang sangat penting bagi suatu sistem
pembangkit listrik tenaga surya. Baterai dapat menyimpan energi listrik yang
diterima pada siang hari dan dapat digunakan pada malam hari untuk melayani
beban atau peralatan listrik.
4. Inverter
Inverter adalah converter tegangan arus searah (DC) ke tegangan bolak
balik (AC). Fungsi dari sebuah inverter adalah untuk mengubah tegangan
masukan DC menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan besar
magnitude dan frekuensi yang diinginkan.

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1 Desain Mesin Inkubator Penetas Telur Otomatis
Desain bentuk rumahan mesin inkubator penetas telur otomatis ini
dibuat dengan menggunakan aplikasi SolidWorks 2013, Desain bentuk
rumahan mesin inkubator penetas telur otomatis ini dapat dilihat pada gambar
3.1.
6

Gambar 3. 1 3D Assembly Mesin Penetas


3.2 Diagram Alir

Mulai

Studi Literatur

Analisa dan Identifikasi


Kebutuhan Perancangan

Perancangan dan pembuatan


mesin

Pengujian mesin

Periksa T
kesesuaian?

Pengumpulan data

Pengolahan data
7

Laporan

Selesai

3.3 Alat Dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan ini adalah Mesin bor tangan,
Gergaji, Pengaris, Meteran, Cutter, Obeng, Palu, Amplas, Gunting, Tang,
Stapler, dan Pensil
2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan adalah
kayu kecil (reng), multiplek, kaca, paku, engsel pintu, kabel listik, fiting
lampu, lem kayu secukupnya, saklar on/off, klem kabel (penjepit kabel),
isolasi secukupnya, batang lem bakar, nampan air, lampu pijar, kipas,
thermometer, thermostat digital,thermo-hygrometer digital, motor pemutar
rak, timer, modul surya, controller, inverter, dan baterai/aki.
3.4 Langkah Kerja
1. Pembuatan mesin inkubator penetas telur
Mesin tetas memiliki ukuran yaitu panjang 65 cm, lebar 63 cm, tinggi
112 cm, sistem otomotis pada pengaturan suhu, dan rak telur yang dapat
bergerak. Tenaga listrik DC yang diperlukan, dihitung untuk menyesuaikan
dengan panel solar yang akan dipasang.
2. Pembuatan rangkaian panel surya
Rangkaian tenaga surya dipasang sesuai kebutuhan daya pada
operasional mesin tetas.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya dari program PKM-Karsa Cipta sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran dana

1. Bahan habis pakai Belmawa


Perguruan tinggi
8

Instansi lain (jika ada) -


2. Sewa dan jasa Belmawa
Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada) -
3. Perjalanan lokal Belmawa
Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada) -
4. Lain-lain Belmawa
Perguruan tinggi
Instansi lain (jika ada) -

Jumlah

Belmawa
Perguruan tinggi
Rekap sumber dana Instansi lain (jika ada) -

Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal pelaksanaan program PKM-Karsa Cipta dapat dilihat pada Tabel 4.2
di bawah ini:
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan PKM-Karya Inovatif
Bulan
No Jenis Kegiatan Penanggungjawab
1 2 3 4
1 Survei Handi Cahya Iman
Muhammad Hafiid Nurichsan
2 Analisis
Handi Cahya Iman
Muhammad Hafiid Nurichsan
3 Desain
Gilang Doresa
Muhammad Hafiid Nurichsan
Perancangan Gilang Doresa
4
pembuatan meja Handi Cahya Iman
Ari Pratama
Pengujian
5 Ari Pratama
keberhasilan
6 Kesimpulan Muhammad Hafiid Nurichsan
9

Ari Pratama

DAFTAR PUSTAKA
Azis, M. N. (2021). Analisa Laju Aliran Kalor Pada Inkubator Penetas Telur
Ayam Otomatis Menggunakan Thermostats Digital. skripsi. Universitas
Islam Riau Pekanbaru.
Haryudo, S. I., Kartini, U. T., Joko, & Almadani, I. F. (2021). Rancang Bangun
Sistem Automatic Transfer Switch Antara Listrik PLN Dan PLTS Skala
Kecil Untuk Alat Penetas Telur Berbasis Internet Of Things. Jurnal Teknik
Elektro, 10(03), 565-575.
Jaelani, A., Widaningsih, N., & Firman, M. (2017, April 2). Mesin Tetas Tenaga
Surya Pada Peternakan Itik Alabio Di Kecamatan Gambut Kabupaten
Banjar. Jurnal Al-Ikhlas, 2(2), 68-75.
Mawazir, A. (2019). Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Bekapasitas Kecil.
skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Ramadhana, R. R., M, M. I., Hafid, A., & Adriani. (2022, Februari). Analisis
PLTS On GRID. Jurnal Tekni Elektro UNISMUH, 14(1), 12-25.
Sugita, I. W., Firmansah, F., Sobirin, R., & Ardianto, M. R. (2019, April).
Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Tenaga Hybrid. Jurnal Konversi
Energi dan Manufaktur UNJ, 30-36.
Susetyo, F. B., Sugita, I. W., Basori, Rifqi, M. N., Wardiana, R., & Prasetyo, J.
(2020, November). Rancang Bangun Rak Penetas Telur Otomatis Pada
Mesin Tetas Bertenaga Hybrid. Jurnal Ilmiah GIGA, 23(2), 69-75.
10

Zulhajji. (2020, Desember). Analisis Perbandingan Temperatur Dalam Dan Luar


Serta Kelembaban Relatif Pada Mesin Penetas Telur Tenaga Listrik. Media
Elektrik, 18, 69-75.
Bayu, D. 2022. Penduduk RI Konsumsi Daging Ayam 0,14 Kg per Minggu pada
2021. URL: https://dataindonesia.id/Sektor%20Riil/detail/penduduk-ri-
konsumsi-daging-ayam-014-kg-per-minggu-pada-2021 diakses pada tanggal
29 Januari 2023
11
12
13
14
15

A. Identitas Diri Dosen Pendamping


1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Firman, S.T, M.T
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIP/NIDN 19720226 2005 011 003/0026027201
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 26 Februari 1972
6 Alamat E-mail firmanuniska99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081349354898

B. Riwayat Pendidikan
No. Gelar akademik Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Universitas
1 Sarjana(S1) Teknik Mesin Muhammadiyah 1996
Malang
Universitas
2 Magister(S2) Teknik Mesin 2012
Pancasila Jakarta
3 Doktor(S3) - - -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No
Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
.
1. Mekanika Teknik Wajib 2
2. Perpindahan Panas Wajib 2

C.2 Penelitian
No Penyandang
Judul Penelitian Tahun
. Dana
Optimasi Sudut Kemiringan Solar Cell
1. Untuk Mesin Penetas Telur Itik Alabio UNISKA 2015
Dengan Daya 100 Watt (Ketua)
2. Pengembangan Turbin Angin Horisontal UNISKA 2015
Kapasitas 1000 W (Anggota)
Perencanaan Sistem Hybrid Pembangkit
3. Listrik Tenaga Surya Dengan Genset UNISKA 2016
Pada LaboratoriumLapangan UNISKA
Bentok Bati- Bati (Ketua)
4. Optimasi Sudu Turbin Angin Vertikal UNISKA 2016
Empat Sudu Kapasitas 125 W (Anggota)
5. Analisis Penghematan Air Untuk Wudhu UNISKA 2017
Pada Mesjid Di Kota Banjarmasin
16

(Ketua)
Pengaruh Penambahan Sudu Tipe V Pada
6. Sudu Naca 4412 Turbin Angin Vertikal UNISKA 2017
(Anggota)
Perancangan Perahu Pembersih Sampah
7. Di Aliran Sungai Kota Banjarmasin UNISKA 2019
(Ketua)
Perancangan Sistem Hybrid Pembangkit
8. Listrik Tenaga Surya Dengan Turbin UNISKA 2020
Angin Terapung (Ketua)
Pengaruh Variasi Suhu Destilasi Oli
9. Bekas Terhadap Kuantitas Dan Kualitas UNISKA 2021
Destilatnya (Ketua)

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


No Penyandang
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun
. Dana
Pelatihan Komputer Dengan Program UNISKA 2015
Microsoft Office, Excell, Power Point
1. Sebagai Penunjang Media Pembelajaran
Bagi Siswa/i Dan Guru MTS Al Furqon
Banjarmasin (Anggota)
Pelatihan Perakitan Dan Perawatan UNISKA 2016
2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Di DesaJejangkit Muara Kabupaten
Batola (Ketua)
IBm Kelompok Pembibitan Ternak Itik DIKTI 2016
3. Alabio Di Kecamatan Gambut Kabupaten
Banjar (Anggota)
4. Desain Ulang Instalasi Perpipaan Pada UNISKA 2017
Mesjid Noor Banjarmasin (Ketua)
Pelatihan Perakitan Gabungan Sistem UNISKA 2017
5. Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dan
Tenaga Surya (Anggota)
Pengolahan Air Di Desa Karang Buah UNISKA 2018
6. Kecamatan Belawang Kabupaten Barito
Kuala (Ketua)
Pelatihan Modernisasi Menggambar UNISKA 2019
7. Mesin Dengan Solidwork Di SMK
Syuhada Teknologi Kota Banjarmasin
(Ketua)
Peningkatan Keterampilan Pengelasan UNISKA 2020
8. Bagi Masyrakat Di Desa Muara
Halayung Kecamatan Beruntung Baru
Kabupaten Banjar (Ketua)
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga
No. Jenis pengeluaran Volume Total (Rp)
Satuan (Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Kertas A4 70gr 1 rim Rp 40.000 Rp 40.000
ATK 1 set Rp 300.000 Rp 300.000
Kayu reng 2 x 3 panjang 4 m 4 buah Rp 40.000 Rp 160.000
Kayu reng 3 x 4 panajng 4 m 4 buah Rp 50.000 Rp 200.000
Triplek meranti tebal 4 mm 3 lembar Rp 150.000 Rp 450.000
Triplek meranti tebal 18 mm 2 lembar Rp 250.000 Rp 500.000
Sekrup kayu SIP ½” x 6 1 set Rp 25.000 Rp 25.000
Paku kayu 2,5 cm 1 set Rp 20.000 Rp 20.000
Paku kayu 4 cm 1 set Rp 30.000 Rp.30.000
Lem aica aibon 70 G 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Stand holder HP 2 buah Rp 125.000 Rp 250.000
Cooling pad laptop 1 buah RP 500.000 Rp 500.000
Lampu belajar 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Cat 3 buah Rp 30.000 Rp 90.000
Kuas 2 buah Rp 20.000 Rp 40.000
Amplas roll kayu 1 set Rp 10.000 Rp 10.000
Mata gerinda kayu 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
Mata gerinda amplas kayu 1 buah Rp 125.000 Rp 125.000
SUB TOTAL Rp 3.100.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa alat-alat (seperti gerinda
tangan, bor tangan, gergaji,
8 kali Rp 50.000 Rp 400.000
meteran, dan alat yang hanya
dibutuhkan)
Biaya sewa jasa pembuatan 1 orang Rp 650.000 Rp 650.000
SUB TOTAL Rp 1.050.000
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)
Perjalanan survei 4 kali Rp 60.000 Rp 240.000
perjalanan untuk
pembimbingan atau
8 kali Rp 20.000 Rp 160.000
berkonsultasi ke dosen
pendamping
Perjalanan pembelian alat dan
4 kali Rp 80.000 Rp 320.000
bahan
Perjalanan untuk perakitan 8 kali Rp 100.000 Rp 800.000
20

Perjalanan untuk administrasi 4 kali Rp 50.000 Rp 200.000


perjalanan ujicoba 1 kali Rp 80.000 Rp 80.000
SUB TOTAL Rp 1.800.000
4 Lain-lain (maks. 15%)
Protokol Kesehatan (masker,
1 set Rp 250.000 Rp 250.000
sanitizer, dll)
Biaya akses publikasi 1 kali Rp 800.000 Rp 800.000
SUB TOTAL Rp 1.050.000

GRAND TOTAL Rp 7.000.000

GRAND TOTAL (Tujuh Juta Rupiah)


21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NPM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
Bertugas sebagai
ketua yang dapat
Muhammad
mengkoordinir setiap
Hafiid Teknik Teknik
1 20 anggota, memberi
Nurichsan/ Mesin Mesin
arahan kerja, dan
19620179
mengerjakan
rangkaian.
Bertugas untuk
membuat sebuah
Gilang
Teknik Teknik desain, membuat
2 Doresa/ 20
Mesin Mesin pembagian jadwal,
19620214
dan mengerjakan
rangkaian.
Bertugas dalam
mensurvei,
Handi Cahya menganalisis dan
Teknik Teknik
3 Iman/ 20 membeli bahan yang
Mesin Mesin
19620042 akan digunakan. Dan
juga mengerjakan
rangkaian.
Bertugas dalam
menganalisa hasil dari
Ari Pratama/ Teknik Teknik rangkaian, membuat
4 20
19620220 Mesin Mesin dokumentasi, dan
mengerjakan
rangkaian.
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanan

Anda mungkin juga menyukai