ABSTRAK
Aplikasi pengendalian suhu sudah banyak ditemui di berbagai bidang,contohnya yaitu pada
bidang peternakan. Pengendalian suhu tersebut dipakai untuk menetaskan telur ayam. Menetaskan
telur ayam dalam waktu bersamaan secara alami tentu sangat sulit karena keterbatasan kemampuan
induk ayam dalam mengerami telurnya. Ayam hanya mampu mengerami telurnya maksimal 10 butir.
Berdasarkan masalah tersebut, maka pada tugas akhir ini kami membuat mesin penetas telur ayam
dengan sistem turning berbasis mikrokontroler Atmega 328.
Penggunaan mikrokontroler dengan rak pemutar telur (turning) ini diharapkan mampu
mengendalikan suhu yang diperlukan telur agar dapat menetas dengan baik yaitu sekitar 38 C
sampai 40 C, sehingga bisa didapatkan telur ayam dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan
sehingga persentase keberhasilannya 88 % telur menetas dengan baik.
telur. Arah pemutaran telur dalam mesin tetas dari tiga bagian, yang pertama kotak
harus searah. pemanas.
2. Multitester
Sensor LM35 3. ATmega328 Peneliti menggunakan
Sensor suhu LM35 adalah komponen Atmega328 karena mempunyai 32 KB Flash
elektronika yang memiliki fungsi untuk memory, lebih besar kapasitas memory dari
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik pada ATmega8.
dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 4. LCD 16x2 Berfungsi sebagai tampilan
yang dipakai dalam penelitian ini berupa temperatur pada mesin penetas telur system
komponen elektronika elektronika yang turning berbasis Mikrokontroler
diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 Atmega328.
memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan 5. Motor AC
perancangan jika dibandingkan dengan sensor 6. Sensor LM35
suhu yang lain, LM35 juga mempunyai 7. Lampu Heater
keluaran impedansi yang rendah dan linieritas 8. Power supply
yang tinggi sehingga dapat dengan mudah
dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus HASIL DAN PEMBAHASAN
serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Pengujian Alat
Secara umum, pengujian ini bertujuan
Pemanas heater untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat
Pemanas (heater) adalah suatu bahan bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan
yang mampu menghasilkan energy panas bila yang telah ditentukan. Pengujian dilakukan
diberi tegangan bolak balik. Bahan-bahan yang untuk mengatahui kerja perangkat keras pada
paling banyak digunakan untuk pembuatan masing-masing blok rangkaian penyusun
elemen pemanas listrik terdiri dari campuran sistem, dalam bab ini akan di bahas tentang
krom +nikel, krom + nikel + besi, krom + nikel pungujian alat dan analisa alat, pungujian ini
+ alumunium.Tapi Untuk pemanas mesin meliputi:
incubator ini menggunakan 2 buah lampu Pengujian per blok, meliputi pengujian
dengan total daya 50 Watt dengan masing- Power Supply,Motor AC, Heater
masing lampu berdaya 25 Watt yang (lampu), Kipas, Sensor LM35, LCD.
dimaksudkan agar keadaan temperatur dalam Pengujian hasil dari penetasan telur.
inkubator bersifat homogen (merata) sehingga
pemanasan telur akan sama pada semua daerah.
Metodologi Penelitian
Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilakukan di bulan
April 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.
Pelaksanaan penelitian dan pembuatan mesin
penetas telur sistem turning berbasis
Mikrokontroler Atmega328 ini dilakukan di
rumah peneliti. Yang beralamat di desa
Moronyamplung, kecamatan Kembangbahu,
Kabupaten Lamongan.
Alat Dan Bahan Penelitian
Berikut menjelaskan alat dan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk merancang dan membuat 1.2 Pengujian Hasil PenetasTelur
mesin penetas telur sistem turning berbasis Dari hasil beberapa kali percobaan baik
Mikrokontroler Atmega328. Alat dan bahan secara manual maupun otomatis, mesin penetas
yang digunakan dalam penelitian yaitu: telur ini sudah cukup bagus karena memiliki
1. Kotak Persegi Panjang (Inkubator) Papan tingkat keberhasilan penetasan diatas 75%.
triplek dengan tebal 2 cm digunakan sebagai Pada tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah telur
kotak penetas telur. kotak tersebut terdiri
yang menetas adalah 78.18% dari 15 telur pada temperatur yang masuk pada inkubator
percobaan penetasan secara manual pertama. sesuai yang di inginkan yaitu 36,6 C s/d
37,4 C. Pada saat suhu di bawah setting
point lampu menyala sebagai penghasil
panas dalam kotak inkubator. Sedangkan
pada saat suhu melebihi setting point
maksimal lampu mati dan kipas tetap hidup
sampai setting point maksimal terpenuhi.
Motor AC bekerja dengan baik sesuai waktu
yang diinginkan tanpa ada kendala yaitu
memutar rak turning dengan kemiringan 45
drajat dalam jangka 1 jam sekali.
5.2 Saran
Dari alat yang telah dibuat pada tugas
akhir ini, masih terdapat banyak kekurangan
serta perlu pengembangan agar nantinya alat
1.3 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan penetasan telur ini dapat dipelajari lebih baik,
Pengujian sistem secara keseluruhan ini baik secara teoritis dan praktis. Adapun
dilakukan dengan menggabungkan semua perbaikan-perbaikan dan pengembangan yang
peralatan ke dalam sebuah sistem yang perlu dilakukan:
terintegrasi. Tujuannya untuk mengetahui 1.Sensor suhu ditambah 2 lagi menjadi 3 agar
bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja dapat membaca suhu lebih merata.
sesuai yang diharapkan. Dari hasil pengujian 2.Mendesain kotak penetas menggunakan
selama proses dari awal penetasan sampai telur bahan yang tahan terhadap panas dan dapat
menetas ternyata kondisi peralatan masih tetap mempertahankan suhu dan kelembaban yang
normal dan tidak terjadi gangguan yang berarti, standar di dalam boks.
sehingga mesin penetas telur ini sudah siap 3.Menggunakan aki dan sistem UPS sebagai
untuk diaplikasikan dalam penetasan secara baterai cadangan bila ada listrik mati.
otomatis yang sesuai harapan. 4.Menggunakan mesin Spraiyerr atau pompa
air sebagai sistem otomatis kelembaban agar
kelembaban terjaga dengan sempurna sesuai
dengan set point.
Daftar Pustaka