Anda di halaman 1dari 20

Mengemis telur berbasis Iot

(Mengerami Telur Otomatis Berbasis IoT)


Our Team
• Agung Febriana
• Dea Inanda Putri
• Larasati
• Muhammad Salman
• Muhammad Hafizh
• Robby Gumilar
Latar Belakang
Pada saat ini, dalam setiap kegiatan ataupun berbagai aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang,
tidak akan terlepas dari yang Namanya teknologi. Contoh kecilnya saja, penggunaan ponsel yang
sudah marak sering digunakan dikalangan masyarakat yang tak mengenal batas usia.
Begitu juga ke ranah peternakan yang pada saat ini sudah mulai mengembangkan berbagai
macam jenis teknologi yang digunakan demi membantu dan memperlancar proses pada bidang
peternakan itu sendiri.
Namun, hanya segelintir orang yang menggunakan peralatan teknologi didalam bidang
peternakan. Disamping harganya yang lumayan tinggi, selain itu juga pasokan alat yang langka dan
belum begitu massif dikembangkan di dunia peternakan, khususnya didaerah pedasaan yang
kebanyakan berprofesi sebagai peternak ataupun juga bisa sebatas hobi dan mengembangbiakannya.
1. Kerap terjadi kegagalan/sebagian telur yang menetas.
2. Lingkungan tempat peternakan/kandang yang kurang kondusif.
3. Faktor suhu yang sering kali jadi hambatan bagi para peternak dalam mengembangbiakan
telurnya
Maka oleh karena itu, salah satu alternative supaya penggunaan teknologi ini bisa mulai dipakai
dan harganya juga yang terjangkau dikalangan masyarakat umum maupun pedesaan khususnya
dibidang peternakan, disini kami menghadirkan solusi yaitu dengan hadirnya produk yang diberi
nama “Mengemis Telur Berbasis IoT”.
Rumusan Masalah :
1. Apakah dengan kehadiran produk ini bisa mengatasi telur yang sering
gagal menetas?
2. Apakah dengan kehadiran produk ini bisa mengatasi dalam hal kebersihan
lingkungan dikalangan peternak?
3. Apa saja keuntungan yang didapat oleh para peternak dengan kehadiran
produk ini?
Tujuan :

1. Dapat mengetahui tentang pemanfaatan Teknologi di bidang


peternakan
2. Dapat mengetahui tentang masalah yang terjadi dan cara
mengatasinya dibidang peternakan
Manfaat :

1. Memberikan proses yang efisien, mudah serta simple dalam


mengembangbiakan telur.
2. Memberikan Keleluasaan bagi para peternak dalam mengembangbiakan
setiap telurnya.
3. Memberikan peluang usaha bagi para peternak.
Apa Itu Mengemis Telur Berbasis IoT?
Singkatan dari Mengerami Telur secara Otomatis Berbasis IoT. Yakni
sebuah Alat/Produk yang diatur sedemikian rupa menirukan sifat induk ayam
untuk menetaskan telur dalam kapasitas banyak dan bertipe elektronik yang
mana memanfaat penggunaan listrik rumah tangga, bisa dipakai untuk tipe
telur ayam, bebek ataupun semua jenis telur yang memiliki ukuran yang
sema/sejenis dengan telur ayam/bebek.
Telur Tetas
Telur tetas merupakan telur yang didapat dari induk betina yang dipelihara
bersama ayam pejantan dengan perbandingan tertentu. Telur tetas memiliki
bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut memiliki peran penting
dalam perkembangan embrio hingga bisa menetas. Agar telur dapat menetas
dengan baik, sangat tergantung pada keadaan telur tetas dan penanganannya.
Alat dan bahan :
1. Modul Arduino
2. Sensor DHTII (suhu)
3. Sensor Ultrasonic
4. Micro servo
5. Relay
6. LCD
7. Fitting
8. Lampu Bohlam
9. Penampungan Air (Buat pelembab)
10. Rak Telur
11. Box
12. Kaca dsb
1. Modul Arduino
Merupakan pengendali micro single-board yang bersifat sumber
terbuka, diturunkan dari wiring flatform, dirancang untuk
memudahkan pengguna elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat
kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwerenya memiliki
Bahasa pemrograman sendiri.

2. Sensor DHT11
Adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu
dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat
diolah lebih lanjut menggunakan microkontroler

3. Sensor Ultrasonic
Sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis menjadi
besaran listrik dan sebaliknya.
4. MG995 Motor Servo
Sebuah perangkat atau actuator putar yang dirancang dengan system
kontrol umpan balik loop tertutup, sehingga dapat set-up atau diatur
untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor.

5. Relay
Adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen elektromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu
electromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kotak saklar/switch).
Relay ini berfungsi sebagai penghantar arus listrik 220v 2A.

6. LCD
Adalah suatu jenis media display yang menggunakan kristal cair untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. Fungsi disini yaitu sebagai
penampil dari situasi suhu yang terdapat pada mesin incubator
otomatis ini.
7. Fitting Lampu
Sebuah alat listrik yang fungsinya sebagai tempat dudukan lampu,
lampu pijar, neon, TL, dan jenis lampu lainnya. Fitting ini juga
berfungsi sebagai alat untuk mendistribusikan(menyalurkan) arus
listrik dari rangkaian listrik ke lampu.

8. Lampu Bohlam
Adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus
listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan
cahaya. Fungsinya yaitu sebagai alat penghangat untuk telur dan juga
sekaligus sebagi pengganti daripada induk ayam

9. Penampungan Air
Merupakan sebuah wadah yang terbuat dari bahan jenis plastic sebagai
alat penampungan air yang berfungsi untuk menstabilkan kelembaban
suhu didalamnya ketika suhu mulai naik.
Mulai
Konsep

Telur

HP Pembacaan data

Pembacaan Suhu LCD

Ya Apakah < Tidak


Lampu ON
37,7-39,7 C?
Ya Apakah > Tidak
Lampu OFF
37,7-39,7 C?

Incubasi Telur

Tidak

Ya Apakah sudah
Servo ON
4jam?

Selesai
Cara Kerja :
1. Telur akan didata oleh sensor ultrasonic yang dihubungkan melalui modul
SIM800L lalu dikirimkan ke HP (setiap 1kali 24jam)
2. Lampu bohlam akan memanaskan suhu didalam suhu ruangan (didalam
box) sampai suhu yang telah ditentukan. Kisaran (37,7 - 39,7 derajat
celcius).
3. Sensor suhu dan temperature (DHT11) akan mengontrol agar suhu tetap
berada dikisaran 37,7 – 39,7 derajat celcius, dengan cara memprogramnya
disaat suhu dibawah 37,7 derajat celcus maka lampu akan menyala dan
ketika suhu diatas 37,9 derajat celcius maka lampu akan mati sehingga
suhu akan kembali turun dan stabil
4. Motor Servo akan menggerakan rak telur setiap 4jam sekali supaya telur
akan hangat dengan merata
5. Penyimpanan air disimpan dibawah rak telur, yang berfungsi sebagai
penyeimbang temperature kelembaban. Dan jika air habis, maka diisi
kembali hingga seterusnya.
6. Telur akan menetas dalam kisaran waktu kurang lebih 21 hari dan siap
untuk dijual atau dibesarkan
7. Setelah semua telur menetas, maka bereskan cangkang telur lalu isi
kembali dengan telur yang baru hingga seterusnya.
Kemampuan :
1. Mampu memberikan suhu yang stabil di kisaran 37,7 – 39,7 derajat
celcius.
2. Menampilkan angka suhu yang berada didalam alat ini melalui LCD
3. Mampu untuk membulak – balikan telur secara otomatis.
4. Memberikan kenyamanan yang ramah akan lingkungan.
5. Mampu memberikan data perkembangan telurnya lewat HP/Internet
kepada si pemilik telur.
6. Memberikan panorama kepada si pemilik tentang bagaimana
perkembangan telur dari hari kehari sampai menetas secara langsung.
7. Mampu memberikan kapasitas telur yang lebih banyak dalam satu kali
periode.
Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Desain Produk

Anda mungkin juga menyukai