A. Pengertian
1. Tumbuh/ pertumbuhan
6. Hidup
Berubah: – kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya (Atkinson,1987)
proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978)
B. Sifat perubahan
1. Perubahan Spontan
perkembangan/ kemajuan yang terjadi pada individu, kelompok dan organisasi dalam
pertumbuhan-perkembangan
Sebagai upaya yang bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik, dapat dikontrol
C. Teori-teori perubahan
2. Tahap Moving(bergerak)
Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup
serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan
informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
Tahap ini dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan
yang baru dengan keseimbangan yang baru. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha
mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
B. Teori Rogers(1962)
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk
dilaksanakan (evaluasi).
4. Dapat dibagi
5. Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
C. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer sebelum
melakukan perubahan, yaitu :
1. Ada perubahan yang akan dilakukan
D. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang
harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1. Mendiagnosis masalah
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional
maupun berdasarkan pengalaman.
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi
yang diubah sudah dapat mandiri.
E. . Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan
mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock :
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
5. Meningkatkan penerimaan
F. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut
adalah langkah dasar dari model Spradley :
1. Mengenali gejala
2. Mendiagnosis masalah
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perbahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia,sedangkan kebutuhan dasar
manusia yang dimaksud antara lain:
1. Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan kebutuhan tersebut maka
manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya atau
mengadakan perubahan.
2. Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapatkan jaminan
keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada.
3. Kebutuhan social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri
tanpa bantuan dari orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan
dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk
mengadakan perubahan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui masyarakat akan
kemampuannya dan potensi yang dimiliki.
6. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk melakukan
control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
– Sikap
– Perilaku individu
– Perilaku kelompok
a) Pengetahuan
merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca
buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan
b) sikap
biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan
sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
c) perilaku individu.
Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer
jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak
menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman
dengan perilaku tersebut
d) Perilaku kelompok
merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita
harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan
tradisi juga sangat sulit . Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita
tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
F. Perencanaan dan pelaksanaan berubah
dijawab.
1. Apa ?
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih
3. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan ?
4. Bagaimana ?
5. Kapan ?
6. Dimana ?
7. Mungkinkah ?
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memilki sifat
rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Strategi ini juga dilakukan pada penempatan
sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang di miliki sehingga semua perubahan
akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan system analisis dalam pemecahan
masalah yang ada.
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar normal yang diadakan di masyarakat dan
dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan
rancangan untuk perubahan.
3. Strategi paksaan/kekuatan
Dikatakan strategi paksaan/kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang
dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan politik.
H. Model perubahan
Model ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam pengembangan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan model ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
identifikasi atas perubahan yang di lakukan, menjabarkan, atau mengembangkan komponen yang
akan dilakukan dalam perubahan. Menyiapkan perubahan dan melakukan desiminasi kepada
masyarakat tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam perubahan.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dialksanakan akan tetapi banyak hambatan yang akan
diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi hambatan
dalam perubahan adalah sebagai berikut:
1. Ancaman kepentingan pribadi, contohnya dalam pelaksanaan standarisasi perawat
professional dimana yang diakui sebagai profesi perawat adalah minimal pendidikan D3
Keperawatan, sehingga bagi lulusan SPK yang dahulu dan tidak ingin melanjutkan pendidikan
akan terancam bagi kepentingan dirinya, sehingga hal tersebut dapat menjadikan hambatan
dalam perubahan.
2. Persepsi yang kurang tepat, berbagai informasi yang akan dilakukan dalam system perubahan
jika tidak dikomunikasikan dengan jelas atau informasinya kurang lengkap, maka tempat yang
akan dijadikan perubahan akan sukses menerimanya sehingga timbul kekhawatiran dari
perubahan tersebut.
3. Reaksi psikologis, contohnya apabila akan dilakukan perubahan dalam system praktek
keperawatan mandiri bagi perawat.Jika perawat belum bisa menerima secara psikologis, akan
timbul kesulitan karena ada perasaan takut sebagai dampak dari perubahan.
4. Toleransi terhadap perubahan rendah, ini tergantung dari individu, kelompok, atau
masyarakat. Apabila individu, kelompok atau masyarakat tersebut memiliki toleransi yang
tinggi terhadap perubahan, maka akan memudahkan proses perubahan tetapi apabila
toleransi seseorang terhadap perubahan sangat rendah, maka perubahan tersebut akan sulit
dilaksanakan.
5. Kebiasaan, Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui
sebelumnya atau bahkan dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan sesuatu yang baru
dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat. Faktor kebiasaan ini yang menjadikan
hambatan dalam perubahan.
7. Perasaan tidak aman, juga merupakan factor penghambat dalam perubahan karena adanya
ketakutan terhadap dampak dari perubahan yang juga akan menambah ketidakamanan pada
diri, kelompok atau masyarakat.
8. Norma, apabila akan mengadakan proses perubahan, namun perubahan tersebut bertentangan
dengan norma maka perubahan tersebut akan mengalami hambatan, sebaliknya jika norma tersebut
sesuai dengan prinsip perubahan maka akan sangat mudah dalam perubahan.
pembaharu adalah :
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf
Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/05/07/perubahan-dalam-keperawatan/