Hubungan profesional
Ners/perawat klien
ASAS PROSES KEPERAWATAN
1. Asas keterbukaan, kebersamaan, kemitraan
- keterbukaan berarti pasien & perawat memiliki
rasa saling percaya, sehingga masing2 dpt saling
terbuka antara satu dng lainnya
- Kebersamaan berarti terjalin relasi yg baik
antara perawat, pasien, keluarga pasien, serta
seluruh elemen petugas kesehatan lainnya.
- Kemitraan berarti dlm sebuah proses
keperawatan terjalin relasi & kemitraan yg baik
dng berbagai profesi yg berbeda
2. ASAS MANFAAT
seluruh elemen dlm alur proses keperawatan tsb
memiliki manfaat, yg tdk hanya kpd internal
proses, tetapi jg eksternal dari proses itu secara
menyeluruh
3. Asas Interdependen, Dalam asas ini terdapat
adanya ketergantungan antara elemen yg satu
dng yg lainnya. Artinya, elemen yg 1 tdk dpt
hidup tanpa kehadiran elemen lainnya
4. Asas Saling Menguntungkan
dalam asas ini terjadi relasi yg menguntungkan
antara pasien dng tim keperawatan serta tim kes
lainnya
LANGKAH-LANGKAH PROSES KEPERAWATAN
PROSES TAHAPAN
Pengkajian 1. Pengumpulan data
2. Validasi data
3. Analisis data
4. Perumusan masalah
diagnosis 5. Perumusan diagnosis keperawatan
6. Penentuan diagnosis keperawatan
prioritas
Perencanaan keperawatan 7. Tujuan
8. Rencana tindakan
9. Rencana evaluasi
Tindakan Keperawatan 10. Pelaksanaan tindakan keperawatan
8. Abdomen
9. Genitalia & rektum
10. Ekstremitas (atas, bawah)
VII. Data psikologi
1. Status emosi
2. Konsep diri
3. Gaya komunikasi
4. Pola interaksi
5. Pola dalam mengatasi masalah
VIII. Data Sosial
1. Pendidikan & pekerjaan
2. Hubungan sosial
3. Faktor sosiokultural
4. Gaya hidup
IX. Data spiritual
X. Data penunjang
XI. Pengobatan
b. Check list
format ini umumnya bersifat terbuka. Dengan
menggunakan format ini, semua data yang
ingin diketahui sudah tertera di dalam lembar
wawancara. Perawat yang bertugas tinggal
menanyakan & pasien hanya tinggal
menjawab ya atau tidak
Formulir check list
C. Daftar pertanyaan (kuesioner)
format ini disusun agar pasien atau
keluarganya dpt mengisi sendiri berbagai
pertanyaan adalah seputar hal-hal yg umum,
hingga pribadi , umum hingga pribadi, namun
disusun dengan bahasa yg sederhana &
mudah dipahami.kemudian setelah pasien
atau keluarganya menjawab berbagai
pertanyaan, perawat kemudian memvalidasi
isian tersebut, lalu melakukan pemeriksaan
fisik
Medical history
Kegiatan pengkajian keperawatan
1. Pengumpulan data
2. Pengkajian yg berkelanjutan
Ada 2 sifat dasar dari pengkajian yg
berkelanjutan ini :
a. Data konfirmasi
b. Kondisi dimana perawat harus menghitung
intensitas berbagai aktivitas pelayanan pada
kasus “ costing out” untuk tindakan
keperawatan
C. Data konfirmasi dibutuhkan untuk melakukan
validasi informasi. Ini dilakukan jika data2 yg ada
masih diragukan keakuratannya
d. Konfirmasi data dilakukan ketika terdapat data-
data atau informasi yg cepat berubah. Misalnya
saja pada pasien yg mengalami ketergantungan
obat-obatnya atau alkohol
b. Data perluasan
data yg diperoleh dari hasil perluasan atau
penggalian kembali merupakan data baru yg baru
saja didapatkan, baik dari menggali data lewat
wawancara, riset literatur atau dari hasil lab
Pengkajian khusus
Pengkajian ini dilakukan ketika pasien
menggunakan alat ukur khusus dlm seluruh
proses keperawatan. Utamanya ketika alat ukur
khusus digunakan dlm pembuatan berbagai
keputusan klinis. Berbagai data ini harus dicatat
dlm catatan klinik pasien. Misalkan saja ketika
pasien menggunakan GCS. Alat ini adalah alat yg
menggunakan pengukuran status mental. Dalam
alat tsb ditampilkan berbagai skala u/ menilai
aspek membuka mata, respon verbal, serta
respon motorik
PEDOMAN UMUM DOKUMENTASI PENGKAJIAN
1. Sebaiknya selalu menggunakan format yg
sistematis u/ memudahkan pemahaman.
Selain sistematis, format penulisannya jg
harus jelas, mudah di isi, serta sederhana.
Format yg sistematis antara lain memuat
beberapa hal berikut :
a. Pertama kali masuk untuk dirawat. Yg
dicantumkan adalah tanggal masuk saat
pertama dirawat serta waktu atau jam masuk
di RS
b. Org yg mengantarkan pasien atau klien ke rmh sakit.
Hubungan dng klien, apakah kerabat, keluarga,
suami/istri
c. Bagaimana klien masuk ke RS. Apakh klien masuk dng
menggunakan kursi roda, ambulans atau dng sistem
rawat jalan
d. Diagnosis atau analisis media saat masuk pertama ke
RS
e. Berbagai data pemeriksaan fisik terakhir
f. Pola hidup si pasien, apakah pasien suka minum
alkohol, merokok, pengguna obat tertentu
g. Bagaimana keadaan lingkungan rumah, lingkungan
kerja, serta kondisi masyarakat sekitar
h. Berbagai sumber data yg digunakan
2. Petugas keperawatan melakukan pengkajian
terhadap berbagai respon individu yg
berhubungan dng kesehatan serta
penatalaksanaan kes. Berbagai hal tsb
diantaranya yaitu :
a. Persepsi atau pandangan pasien ttg alasan
mengapa mereka harus melakukan rwt-inap
b. Bagaimana caranya, dan penjelasan ttg tepatnya
dimana masalah utama pasien ditangani
c. Apakah pasien memiliki penyakit khusus
tertentu. Misalnya saja diabetes, jantung, asma
atau penyakit paru
d. Apakah pasien memiliki alergi terhadap
sesuatu. Misalnya alergi pada makanan,
udara, atau obat-obatan
e. Kondisi latar belakang keluarga si pasien.
Misalnya saja kultur pasien. Pekerjaan atau
perubahan besar yg terjadi pada kehidupan
pasien yg mempengaruhi tindakan2 pasien
f. Bagaimana support sistem dlm keluarga.
Bagaimana hubungan pasien dng keluarga,
apakh selama ini masih mendapat dukungan
(misal:finansial) dari keluarga
g. Berbagai kebutuhan khusus yg diperlukan
oleh pasien
h. Bagaimanakah pola istirahat pasien. Misalnya
kebiasaan tidur, apakah memerlukan alat
bantu untuk tidur. Apakah saat tidur
bermimpi, dll
i. Bagaimana pola eliminasi pasien
j. Menanyakan perihal keamanan dlm diri pasien
k. Bertanya ttg bagaimana pendapat pasien ttg
seksualitas
l. Bagaimanakah kondisi pasien scr emosional
m. Bagaimanakah aktivitas pasien dlm
kesehariannya
n. Bagaimana pola nutrisi dlm kesehariannya
o. Bagaimana tingkat penglihatan & pendengaran
pasien
p. Bagaimanakah pola komunikasi pasien. Apakah
lancar, biasa saja atau ada sejumlah hambatan
q. Lalu ada baiknya juga ditanyakan ttg aspek
spiritual pasien. Aspek ini adalah aspek yg amat
penting dlm proses penyembuhan pasien.
3. Tanyakan & catat juga riwayat pengobatan yg
pernah dilakukan oleh pasien.misalnya saja,
resep, obat tanpa resep atau obat yg
digunakan sendiri. Misalnya sj vitamin,
pengobatan yg masih digunakan dan dosisnya.
Kebiasaan waktu pemberian obat, serta
bagaimana pemahaman ttg obat2an
4. Setelah berbagaihal itu dikumpulkan, lalu
seluruh data dikumpulkan dan dimasukkan ke
dlm format pengkajian
5. Selanjutnya adalah saatnya untuk
membreakdown data yg ada. Petugas
keperawatan selanjutnya, mengelompokkan
berbagai data dlm kategori respon pasien (
misal aktivitas, koping, nutrisi, eliminasi,
komunikasi dll) selain itu bisa juga
menggolongkan data sistem tubuh, seperti
neurologis, kardiovaskuler, pernafasan dll
Berikut adalah berbagai contoh item yg diperlukan
untuk menguji sistem kognitif dari pasien :
a. Tingkat kesadaran
b. Pupil
c. gerakan/kekuatan ekstremitas
d. Pembicaraan pasien
e. Perasa dan penghidu
f. Memori
g. Nyeri kepala
h. Halusinasi
i. kejang
j. Pusing
k. Pingsan
l. Gangguan penglihatan
m. Gangguan pendengaran/alat bantu dengar
n. Persepsi nyeri
o. Berbagai data lain yg dibutuhkan
6. Jangan lupa untuk melakukan pencatatan
atas sejumlah data subjektif atau data objektif
dlm fprmat yg sidah ditentukan
7. lalu, petugas keperawatan juga harus
memasukkan sejumlah pertanyaan pendukung
untuk sejumlah data objektif. Misal, status
emosi, depresi, duduk ditempat gelap, jarang
bercakap2, respon monoton dari pasien dng
jawaban pendek jika ditanya, kontak mata
pasien yg terbatas, atau ada tangisan dari
pasien namun dng suara halus