OLEH :
Danin Candrafatinia
Febri Nurhidayat
M. Hanif Mushlih
Panji Muhammad
Syarifa Syifaa U
Tarra Zettira
SMAN 3 DEPOK
Jl. Raden Saleh No. 45, Kota Depok. No.Tlp.(021)77003
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul "Iman Kepada Qada dan Qadar"
tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Qada dan Qadar
2. Apa Saja Dalil Dalil Tentang Qada dan Qadar
3. Bagaimana Kewajiban Beriman Kepada Qada dan Qadar
4. Apa Saja Macam Macam Takdir
5. Apa Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
C. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui
1. Apa Pengertian Qada dan Qadar
2. Apa Saja Dalil Dalil Tentang Qada dan Qadar
3. Bagaimana Kewajiban Beriman Kepada Qada dan Qadar
4. Apa Saja Macam Macam Takdir
5. Apa Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap muslim dan muslimat wajib beriman kepada qada dan qadar
Allah swt. Pengingkaran terhadap adanya qada dan qadar berarti sikap
kafir. Rasulullah saw bersabda yang artinya :
“ Tidaklah beriman seseorang sebelum ia beriman kepada qada dan
qadar yang baik maupun yang buruk. Dan tidaklah ia beriman sebelum
mengetahui bahwa sesungguhnya apa saja yang sudah dipastikan akan
menimpanya tentu tidak akan meleset darinya. Dan sesungguhnya apa
saja yang dipastikan meleset dari dirinya pasti tidak akan menimpanya.”
(HR. At Tirmizi dari Jabir)
Hadis di atas menjelaskan bahwa pengakuan iman seseorang tidak
diterima Allah apabila :
1. Tidak beriman kepada qada dan qadar (taqdir) Allah dan
2. Belum meyakini bahwa segala yang dikehendaki Allah (baik
tertimpa sesuatu maupun terhindar dari sesuatu) pasti itulah yang
terjadi.
Dengan kata lain bahwa untung maupun ruginya seseorang hanya ada pada
kekuasaan dan kehendak Allah swt.
D. Macam-Macam Takdir
A. Kesimpulan
Qada dan qadar selalu berhubungan erat . Qada adalah ketentuan,
hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Sedangkan Qadar adalah
kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qada
dan qadar ibarat rencana dan perbuatan. Iman kepada qada dan qadar
sebagai pokok keimanan karena beriman kepada qada dan qadar
merupakan salah satu rukun iman, yang mana iman seseorang tidaklah
sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Barangsiapa yang
mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya
sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan
qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya.”(Majmu’ Fatwa Syeikh al-
Islam, 8/258). Oleh karena itu, iman kepada qada dan qadar ini merupakan
faridhah atau kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim dan mukmin.
Beriman kepada qada’ dan qadar juga akan melahirkan sikap
optimis,tidak mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai
ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan
memberikan yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika kita
tertimpa musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum
tentu buruk menurut Allah, sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik
menurut Allah. Karena dalam kaitan dengan takdir ini akan terlahir sikap
sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai
dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah.