Metode NDT Komponen Persiapan Cara Pengujian Keterangan Pelaporan
yang yang Diuji Dilakukan i1. Ultrasonic Geometri 1. Probe 1. Kalibrasi Laporan tersaji Flaw Detector sambungan 2. Kuplan (Oli) Lakukan kalibrasi pada dalam bentuk Test las pada 3. Kain majun alat ultrasonik dengan foto visual grafik pipa 4. Blok kalibrasi initial pulse, menggunakan blok 5. Ultrasonic crack echo, dan Flaw Detector kalibrasi V1 (K1=II back surface WBlok), V2 (K2), step echo. Disertai wedge dan sebagainya. dengan Apabila ultrasonik sudah rekomendasi dan terkalibrasi maka nama penguji. ultrasonik siap digunakan. 2. Cleaning Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada benda kerja. 3. Apply Kuplan Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka dilakukan pengolesan kuplan secara merata pada bagian yang ingin diinspeksi menggunakan ultrasonik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan merambatnya gelombang ultrasonik dari probe kedalam benda uji. 4. Apply flow detector dengan probe normal Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit demi sedikit secara merata keseluruh permukaan benda kerja sehingga ditemukan cacat yang berada didalam permukaan benda kerja. 5. Record Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi yang dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada planview scan A, B, dan C. 6. Post Cleaning Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa pemberian kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.
2. Infrared Motor, 1. Kamera 1. Dilakukan saat mesin Laporan hasil
Thermography engine infrared beroperasi normal pemeriksaan Test genset, 2. Thermo gun 2. Arahkan thermo gun ke disajikan dalam bearing mesin yang akan bentuk foto diinspeksi visual dan 3. Rekam hasil di thermo thermal yang gun disertai dengan 4. Masukan hasilnya ke grafik dalam bentuk formulir temperature 5. Bandingkan hasil yang untuk setiap jenis didapat dengan peralatan yang temperature operasi diperiksa. normal Menyantumkan analisis kondisi peralatan tersebut serta factor – factor kemungkinan penyebab kerusakan dan rekomendasi perbaikannya. 3. DYE 1. Deterjen 1. Pre Cleaning Laporan hasil Penetrant Test 2. Uap Lakukan pembersihan pengujian dalam penghilang pada permukaan bahan bentuk formulir lemak uji menggunakan dan dilengkapi 3. Uap pembersih detergen, uap penghilang dengan 4. Zat pelarut lemak, uap pembersih, rekomendasi dan pembersih zat pelarut pembersih, nama penguji. 5. Pembersih dan pembersihan dengan dengan menggunakan ultrasonic, ultrasonic hal ini dilakukan untuk 6. Etching menghilangkan cat, 7. Cairan kotoran, kerak, pernis, penetrant minyak, tambalan, 8. Kain majun pelumas, oksida, lilin, 9. Developer karat, cairan pemesinan, 10. Lampu dan sisa dari inspeksi ultraviolet penetran sebelumnya. 2. Penggunaan cairan penetran Setelah permukaan bahan uji dibersihkan dan dikeringksn, semprot atau oleskan penetrant liquid di atas permukaan bahan uji dan diamkan selama 5 – 60 menit sampai cairan penetrant meresap. 3. Menghilangkan sisa penetrant Kelebihan sisa penetran yang ada di permukaan benda uji dibersihkan. Pembersihan dilakukan dengan cara yang berbeda tergantung pada jenis penetran yang digunakan. Jenis-jenis penggunaan cairan penetran dapat dikategorikan berdasar pada jenis pembersih yang digunakan, yaitu yang dapat dibersihkan dengan pelarut dan yang dapat dibersihkan dengan air. Jenis pembersih penetran diantaranya Water-washable, Solvent- removable, Lipophilic post-emulsifiable, dan hydrophilic post- emulsifiable. 4. Pengeringan Proses pengeringan harus dilakukan dengan udara panas yang ditiup dengan blower di mana suhunya tidak boleh melebihi 225º F. 5. Penggunaan Developer Untuk menarik cairan penetran agar muncul ke permukaan digunakan developer. Zat pengembang harus berwarna putih agar dapat memberikan kontras warna terhadap cairan penetran, dengan begitu cacat akan terlihat jelas. 6. Interpretasi Cacat Interpretasi cacat yang timbul harus dilakukan sesegera mungkin setelah terlihat adanya indikasi pada zat pengembang. Interpretasi cacat dilakukan di ruangan yang gelap dengan menggunakan bantuan lampu ultraviolet.