ABORTUS
OLEH :
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 02 Kota Malang Jawa Timur 65112
2018
PAKET PENYULUHAN
ABORTUS
POLI OBGYN
NADIAH (201510300511007)
2018
PAKET PENYULUHAN
“Abortus”
Topik : Abortus
Sub – topik : Konsep Abortus
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Poli Obgyn
Tempat : Ruang Poli Obgyn
Hari/tanggal : Selasa, 30 Januari 2018
Waktu : 07.30-08.00 WIB
Pemateri : PKRS Ruang Poli Obgyn dan Mahasiswa DIII
Keperawatan UMM
A. Latar Belakang
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Ceramah dan tanya jawab
2. Alat
Laptop, LCD dan Proyektor
3. Materi SAP
Power point presentation
Layout
: POSTER : PDDM
: OBSERVER : MC
: PESERTA : PEMATERI
: LCD
E. Rencana Pelaksanaan
Struktur Organisasi dan pembagian tugas :
1. Penyaji : Nadiah
2. Observer dan Fasilitator : Zubi’atin Maunah
3. Moderator : Ainur Rahman
KEGIATAN
NO KEGIATAN SARAN WAKTU
PENYULUHAN
Saran mendengarkan serta
1 Pembukaan 5 menit
memperhatikan para penyuluh
Sasaran mendengarkan,
2 Ceramah/menyiapkan materi memperhatikan dan mengerti 15 menit
tentang materi yang disampaikan
Sasaran menanyakan tentang
3 Tanya jawab 15 menit
materi yang tidak dimengerti
Sasaran dapat menyebutkan isi
4 Penutupan dan evaluasi 10 eni
materi yang telah disampaikan
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
SAP sudah dipersiapkan
Media sudah dipersiapkan
Waktu, tempat, dan sasaran sudah sesuai
2. Outcome
Audience aktif
Pemaparan materi sesuai dengan konsep dan waktu yang sudah ditentukan
Media yang digunakan sesuai kebutuhan
3. Evaluasi Hasil
Penyaji melakukan kegiatan sesuai peran
Peserta yang datang sesuai dengan target yang sudah ditetapkan
Diakhir kegiatan sudah dilakukan evaluasi hasil kegiatan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara langsung dan diharapkan ibu dapat
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan materi yang disampaikan :
Pertanyaan :
1. Apa pengertian dari abortus ?
2. Apa penyebab dari abortus ?
3. Apa tanda dan gejala dari abortus ?
H. Lampiran
MATERI ABORTUS
A. DEFINISI
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan dengan cara apapun
sebelum janin cukup pertumbuhannya untuk hidup. (Mochtar Rustam,1998)
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai
berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. (Sarwono,
1999)
Abortus adalah dikeluarkan hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan dengan usia kehamilan kurang dari 28 minggu. (Manuaba,
1998)
B. PENYEBAB ABORTUS
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti
tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :
1. Faktor ibu
a. Infeksi akut : virus (cacar, rubella, hepatitis, herpes simplex),bakteri
(salmonella tphy), parasit (plasmodium).
b. Infeksi kronis : sifilis, TB paru aktif, keracunan (keracunan tembaga, air
raksa, timah).
c. Penyakit kronis : hipertensi, nepritis, diabetes, anemia berat, penyakit
jantung.
d. Gangguan fisiologis : syok, ketakutan.
e. Trauma fisik
f. Usia ibu saat hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 30 tahun (usia
aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun). Ibu-ibu yang
terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain
itu pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda tergantung
pada orang lain. Abortus dapat juga terjadi pada ibu yang tua usianya
meskipun mereka telah berpengalaman, namun kondisi badan dan
kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin intra uterin.
g. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat: jarak kehamilan kurang dari 2
tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik
(menyebabkan abortus), persalinan lama dan perdarahan pada saat
persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik.
2. Faktor janin :
Dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada zigot, embrio atau
plasenta contohnya abnormal pembentukan plasenta, kelainan
kromosom (monosomi, trisomi).
3. Faktor eksternal :
Dapat disebabkan oleh radiasi, obat-obatan,merokok, alcohol,
kopi, dan bahan kimia.
C. JENIS ABORTUS
1. Abortus spontan (abortus tanpa tindakan)
a. Abortus Imminent
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kalangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan
masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
b. Abortus Insipien
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana
hasil kosepsi masih berada pada kavum uteri. Dalam hal ini rasa mules
menjadi lebih sering dan keluar perdarahan bertambah.
c. Abortus inkomplet
Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil
konsepsi telah keluar.
d. Abortus komplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi
telah dikeluarkan dari kavum uteri
e. Missed abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin
yang telah mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.Missed
abortion biasanya di dahului oleh abortus iminens yang kemudian
menghilang secara spontan, atau setelah pengobatan.Gejala subyektif
kehamilan menghilang, mamae agak mengendor lagi, uterus mengecil,
tes kehamilan menjadi negative.
f. Abortus habitualis
Adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-
turut.Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi
kehamilannnya berakhir sebelum 28 minggu.
E. PENATALAKSANAAN
1. Abortus iminens
a. Istirahatkan baring.
b. Observasi perdarahan.
c. Hindarkan koitus
d. Terapi hormone progeteron intramuscular atau dengan berbagai zat.
e. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
2. Abortus insipiens
Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum
atau dengan cunam ovum, disusul dengan kerokan.
a. Jika usia kehamilan kurang darim 16 minggu, lakukan evaluasi uterus
dengan aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat segera
lakukan:
Berikan ergomefrin 0,2/i.m (dapat di ulang setiap 15 menit bila perlu)
atau misoprostol 400 mcg peroral (dapat di ulang setiap 4 jam bila
perlu).
Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
b. Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu
Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi kemudian evaluasi sisa-sisa
hasil konsepsi.
Jika perlu, lakukan pemasangan infuse 20 unit oksitoksin dalam 500 ml
cairan intravena (Nacl atau RL dengan kecepatan 40 tts/mnt untuk
membantu ekspulsi hasil konsepsi).
Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
3. Abortus inkomplit
a. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16
minggu, evaluasi dapat dilakukan. secara digital atau dengan cunam
ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks.
Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau
miso prostol 400 mcg per oral.
b. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan
kurang 16 minggu, evaluasi hasil konsepsi dengan :
Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih.
Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi
vakum manual tidak tersedia.
Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera beri ergometrin 0,2 mg
intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400
mcg peroral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).
c. Jika kehamilan lebih dari 16 minggu:
Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam
fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes permenit sampai
terjadi ekspulsi hasil konsepsi
Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai
terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)
Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
4. Missed abortion
Setelah diagnosis missed abortion dibuat, timbul pertanyaan apakah
hasil konsepsi perlu segera dikeluarkan. Tindakan pengeluaran itu
tergantung dari berbagai faktor, seperti apakah kadar fibrinogen dalam
darah sudatr mulai turun. Hipofibrinogenemia dapat terjadi apabila janin
yang mati lebih dari I bulan tidak dikeluarkan. Selain itu faktor mental
penderita perlu diperhatikan karena tidak jarang wanita yang bersangkutan
merasa gelisah, mengetahui ia mengandung janin yang telah mati, dan ingin
supaya janin secepatnya dikeluarkan.
F. PENCEGAHAN
1. Usia ibu untuk hamil dan bersalin tidak boleh kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 30 tahun.
2. Pentingnya untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum hamil untuk
mendeteksi adanya masalah-masalah kesehatan atau penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang dapat mengganggu
pertumbuhan janin.
3. Kehamilan harus direncanakan, sudah siap secara emosional dan fisik
untuk menjadi orangtua.
4. Mengatur jarak kehamilan dan bersalin agar tidak terlalu dekat.
5. Pemeriksaan kehamilan secara teratur di polindes atau puskesmas.
6. Selama hamil trimester I atau hamil muda harus istirahat yang cukup,
makan makanan yang bergizi dan teratur, menghindari diri dari trauma
fisik, pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari bahaya
radiasi, tidak mengkonsumsi obat-obatan bebas, tidak mengkonsumsi
bahan makanan/minuman yang mengandung bahan kimia, tidak
merokok, minum kopi dan minuman beralkohol.
DAFTAR PUSTAKA
NO NAMA TTD
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40