Anda di halaman 1dari 13

3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

— sarasakjulianto
I am violet generation. . .

Beranda TUGAS KULIAH Cari

Cari
23 Desember 2012 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah
Tak Berkategori Tulisan Terakhir
BAB I
Tinggalkan komentar Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah
PENDAHULUAN Kesehatan Lingkungan
(tanpa judul)
1. A. LATAR BELAKANG Badai, Iman dan Hidup

Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di segala bidang, kebutuhan air
bersih tentu saja akan semakin meningkat. Air merupakan hal yang pokok bagi konsumsi umat Arsip
manusia, tanaman, dan berbagai kebutuhan lainnya. Kondisi yang diinginkan oleh tiap orang adalah
Desember 2012
tersedianya air bersih sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang memadai. Air
November 2012
tersebar tidak merata di atas bumi, sehingga ketersediannya di suatu tempat akan bervariasi
mengikuti waktu. Oleh karena itu diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan ketersediaan air
bersih yang akan berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kategori

Kebutuhan air bagi kepentingan manusia semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah Tak Berkategori
penduduk sehingga perlu dilakukan penelaahan secara seksama terhadap masalah pemanfaatan air Tugas Kuliah

agar pengaturan air lebih efektif dan efisien. Karena itu pengelolaan air yang mengarah kepada
optimasi pemakaian air.
Meta
Dalam pengelolaan sumber daya air dibutuhkan kegiatan studi pengembangan sumber daya air yang Daftar
sesuai dengan kebutuhan. Umumnya perkiraan ketersediaan air dilakukan berdasarkan pencatatan Masuk
data debit sumber air yang berkesinambungan dan panjang. Akan tetapi di Indonesia pada umumnya RSS Entri
data tersebut tidaklah panjang. Melihat kondisi yang seperti itu maka dibutuhkan suatu model yang RSS Komentar
dapat mensimulasikan data hujan dan data iklim menjadi data debit Penyediaan air bersih di WordPress.com
Indonesia selama ini dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), salah satunya adalah
PDAM Jayapura yang menyediakan air bersih untuk wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Selama ini penyediaan air bersih bagi penduduk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura seringkali
terkendala. Penyebab dari krisis ketersediaan air ini antara lain kebocoran pipa, debit dari sumber
yang fluktuatif, dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura
ini berasal dari mata air dan sungai daerah upstream (hulu sungai). Sumber air bersih ini fluktuatif
karena dipengaruhi oleh besarnya curah hujan. Apabila curah hujan menurun maka debit air pada
sumber air bersih ini akan menurun, begitu pula sebaliknya apabila curah hujan meningkat maka debit
air akan meningkat. Kondisi ini diperparah dengan semakin berkurangnya fungsi hutan. Beberapa
tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di kawasan hutan makin marak terjadi
dimana-mana seakan-akan tidak terkendali. Ancaman kerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan
dampak negatif yang luar biasa besarnya karena adanya efek domino dari hilangnya hutan, terutama
pada kawasan-kawasan yang mempunyai nilai fungsi ekologis dan biodiversitas besar. Peran hutan
sangat besar dalam menyokong kehidupan manusia, salah satu diantaranya dari kemampuan sebagai
regulator air melalui berbagai proses dalam siklus hidrologi yang berlangsung di dalamnya.

Dari hasil kajian mengenai truktur geologi menunjukan bahwa sebagian besar tanah di Jayapura
berupa batuan sedimen tersier dan pleistosen tanpa kapur, konglomerat, batu liat, debu, pasir dan
beberapa nopal (65%). Sedangkan sebagian lainnya berupa deposit kwarter (rawa) yang menutupi
batuan sedimen tersier dan pleistosin (17%), karang koral, batuan liat, batu kapur/gamping, granit dan
sebagainya. Batuan dasar Pegunungan Cycloop merupakan batuan metamorfosis. Di samping itu
sebagian besar lapisan tanah bagian atas sangat tipis selebihnya merupakan batuan keras yang
bukan merupakan akuifer sehingga potensi penyimpanan air hujan sangat tergatung dari luas
permukaan. Kondisi yang demikian mengakibatkan fluktuasi debit sumber air menjadi semakin tinggi
bila terjadi pengurangan luas Daerah Tangkapan Air. Semua sungai dan mata air yang menuju ke
daerah Jayapura berasal dari Pegunungan Cycloop dengan struktur batuan seperti tersebut diatas.
Oleh karena itu, peranan Pegunungan Cycloop yang merupakan hutan itu sangat penting dan perlu
dijaga kelestariannya. Kuantitas aliran sungai yang ada sangat tergantung dari tingkat kelestarian
daerah tangkapan air Cycloop.

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 1/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
Melihat permasalahan tersebut maka diperlukan perhitungan kembali debit andalan pada sumber- Iklan
sumber air bersih. Perhitungan ini diperlukan agar pemenuhan kebutuhan air bersih sesuai dengan
potensi yang ada. Potensi air yang ada diharapkan dapat dijadikan indikator dalam jumlah pemenuhan
kebutuhan air untuk komunitas wilayah, sehingga air dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan
pengembangan sumber daya air perlu dilaksanakan dengan tepat.

1. B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan Tugas ini adalah:

1. Berapa debit andalan dari tiap sumber air bersih PDAM Jayapura?
2. Berapa kebutuhan air bersih penduduk Kota Jayapura?
3. Berapa keseimbangan air bersih di Kota Jayapura?
4. Memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air bersih di Kota Jayapura?
A. C. TUJUAN

Tujuan penyusunan Tugas ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil perhitungan debit andalan dari tiap sumber air bersih PDAM Jayapura.
2. Untuk mengetahui hasil perhitungan kebutuhan air bersih penduduk Kota Jayapura.
3. Untuk mengetahui hasil perhitungan keseimbangan air bersih di Kota Jayapura.
A. Memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air bersih di Kota Jayapura.

1. D. MANFAAT

Manfaat yang didapatkan dari Tugas ini adalah:

1. Memberikan gambaran mengenai kondisi ketersediaan air bersih bagi penduduk Kota dan
Kabupaten Jayapura.
2. Hasil perhitungan dari debit andalan dari tiap sumber air bersih PDAM Jayapura dapat
digunakan untuk pengembangan ke tahap selanjutnya dalam upaya mengatasi krisis dalam
ketersediaan air bersih bagi penduduk Kota dan Kabupaten Jayapura.
3. Dapat memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air bersih di Kota Jayapura.

Report this ad

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Air

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia
dengan rumus kimia H2O : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 2/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar (Allafa, 2008).

Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam
molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Allafa, 2008).

Selanjutnya yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk salju dan es. Di
Indonesia jumlah dan pemakaian air bersumber pada air tanah, air permukaan dan air atmosfer, yang
ketersediaannya sangat ditentukan oleh air atmosfer atau sering dikenal dengan air hujan
(Kusnoputranto, 2000).

B. Sumber-sumber Air

Sumber air dapat dibedakan atas :

a) Air Hujan

Air hujan merupakan air yang didapat dari angkasa, karena terjadinya proses presipitasi (peristiwa
jatuhnya air ke bumi). Air hujan merupakan penyubliman uap air menjadi air murni yang ketika turun
ke bumi melalui udara melarutkan zat-zat dan partikel yang terdapat di udara seperti oksigen,
karbondioksida, bakteri, debu dan lain-lain sehingga kualitasnya menjadi rendah (Kusnoputranto,
2000).

b) Air Permukaan tanah (surface water).

Air permukaan dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalir seperti danau, sungai, laut,
rawa dan lain-lain (Azwar, 1996). Air permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan
karena umumnya telah mengalami pencemaran (Entjang, 1985).

c) Air Tanah dalam (ground water).

Air tanah adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah dalam. Air ini umumnya
sangat bersih karena telah mengalami penyaringan oleh tanah atau batu-batuan. Hanya saja
kemungkinan mengandung zat mineral dalam kadar yang tinggi. Contoh air tanah, air sumur dan mata
air (Azwar, 1996).

C. Air Sungai

1. Pengertian Air Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 35 tahun 1991 tentang sungai, yang dimaksud dengan
sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air
sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis
sempadan.

Sungai yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi
sampai bermuara di laut/danau. Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan tanah, mengalir
ke tempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat
gaya berat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan
bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Dan perpaduan antara alur
sungai dan aliran air di dalamnya disebut sungai (Gayo, 1994).

Jadi yang dimaksud dengan air sungai adalah salah satu badan air yang menghasilkan air di atas
permukaan daratan yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat
besar (Kusnoputranto, 1986).

2. Pengolahan Air sungai

Secara alamiah, sungai dapat tercemar pada daerah permukaan air saja. Pada sungai yang besar
dengan arus air yang deras, sejumlah kecil bahan pencemar akan mengalami pengenceran sehingga
tingkat pencemaran menjadi sangat rendah. Tetapi terkadang sebuah sungai mengalami pencemaran
yang berat sehingga air mengandung bahan pencemar yang sangat besar. Hampir setiap hari sungai
menerima sejumlah besar aliran sedimen baik secara alamiah, buangan industri, buangan limbah
rumah tangga, aliran air permukaan, daerah urban dan pertanian (Darwono, 2001).

Air sungai pada umumnya telah mengalami pencemaran, karena itu perlu diolah terlebih dahulu
sebelum dipergunakan untuk keperluan rumah tangga. Pengolahan (purifikasi) air ini dapat dibagi
dalam dua golongan yaitu purifikasi alami dan purifikasi buatan. Dalam purifikasi buatan ini air
mengalami tiga proses secara bertahap yaitu proses koagulasi, filtrasi dan desinfeksi. Setelah
mengalami ketiga proses tadi barulah air sungai dapat dipergunakan untuk kepentingan rumah tangga
(RT).

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 3/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
Secara sederhana di tiap-tiap rumah dapat dibuat instalasi pengolahan air sehingga memenuhi syarat
kesehatan yang akan sangat membantu pula pada usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit
yang ditularkan melalui air. Untuk masyarakat luas pengolahan air permukaan ini dilaksanakan di
instalasi yang dibangun pemerintah dan dibagikan melalui pipa (Entjang, 1985).

1. D. Air Bersih
2. 1. Pengertian Air Bersih

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/PER/IX/1990 yang dimaksud dengan air


bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung
mineral/kuman-kuman yang membahayakan tubuh. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang dipergunakan
untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Air bersih merupakan air yang tidak menyebabkan penyakit bagi manusia. Oleh karena itu, air tersebut
hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, sekurang-kurangnya
diusahakan mendekati persyaratan air yang telah ditentukan (Kusnoputranto, 2000).

2. Standar Kualitas Air Bersih

Untuk keperluan hidup manusia sehari-hari, air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
berdasarkan kepentingan kesehatan manusia. Hal yang pokok adalah agar air yang diminum atau
dipakai manusia tidak membahayakan manusia. Pada umumnya kualitas air bersih harus memenuhi
syarat-syarat kesehatan baik secara fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif sesuai Permenkes No
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan air bersih (Depkes RI, 1990).

1. E. Kriteria Penyediaan Air Bersih

Untuk mendapatkan hasil perencanaan sistem penyediaan air bersih yang baik, yaitu supply air
tersedia setiap saat dengan debit dan tekanan yang cukup, serta kualitas memenuhi syarat, maka
diperlukan kriteria perencanaan agar sistem berikut dimensi dan spesifikasi komponen sistem
mempunyai kinerja yang baik. Kriteria perencanaan yang digunakan berpedoman pada kriteria
perencanaan dan petunjuk teknik bidang air bersih. Secara umum kriteria perencanaan yang
digunakan dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

Penentuan daerah pelayanan disesuaikan dengan kondisi setempat berdasarkan kepadatan


penduduk.
Cakupan pelayanan atau banyaknya penduduk yang dilayani sistem air bersih.
Tingkat pelayanan atau cara penyampaian air ke konsumen.
Usaha pelayanan air bersih ke konsumen pada umumnya melalui 2 cara yaitu melalui
Sambungan Rumah (SR) dan Hydrant Umum (HU), dengan perbandingan berkisar antara 50:50
atau 80:20 dimana faktor cost recovery merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Besarnya
angka perbandingan tersebut ditetapkan berdasarkan hasil survey dilapangan.
Kebutuhan dasar atau besarnya pemakaian air perhari, tergantung pada jenis kawasan kota
kecil, sedang dan metropolitan. Di daerah perkotaan, pemakaian air untuk sambungan rumah
adalah 100-120 l/org/hari sedangkan untuk hydrant umum adalah 30 l/org/hari.
Pelayanan fasilitas non domestik diperhitungkan sebesar 10-30% dari kebutuhan domestik.
Kebocoran/kehilangan air, biasanya diasumsikan sebesar 20% dari total produksi.
Fluktuasi pemakaian air.
Pemakaian air pada hari maksimum = (1,10-1,15) x Qtotal.
Pemakaian air pada jam maksimum = (1,50-2,00) x Qtotal.
Pipa transmisi direncanakan untuk pengaliran air pada saat debit hari maksimum.
Pipa distribusi direncanakan untuk pengaliran air pada saat debit jam puncak.
Kapasitas reservoir pada umumnya berkisar antara 15-20% dari total produksi (Qmax).
Tekanan air dalam pipa:

– Tekanan maksimum direncanakan sebesar 75 m kolom air

– Tekanan minimum direncanakan sebesar 10 m kolom air

Kecepatan pengaliran dalam pipa

– Transmisi 0,6 – 4,0 m/detik

– Distribusi 0,6 – 2,0 m/detik

Koefisien kekasaran pipa

Untuk perhitungan hidrolis baik untuk pipa transmisi maupun distribusi, koefisien kekasaran pipa
(koefisien Hazen William) digunakan nilai sebagai berikut:

– Pipa PVC : 120 -140

– Pipa Steel : 120

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 4/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
– Pipa GIP : 110

Pipa distribusi, pengaliran pada konsumen dengan menggunakan jaringan pipa yang
direncanakan dapat mengalirkan air dengan jumlah sesuai kebutuhan jam puncak dengan waktu
pengaliran sepanjang 24 jam.
Tekanan dan kecepatan pengaliran di dalam pipa, tekanan statis maksimum sebesar 75 mka
atau tergantung pada spesifikasi komponen sistem. Kecepatan pengaliran 0,3-3 m/detik.

Kriteria perencanaan didasarkan pada pedoman perencanaan sektor air bersih yang dikeluarkan oleh
Direktorat Air Bersih PU – Cipta Karya.

Tabel II.3

Alokasi dan Prosentase Pelayanan

No Uraian Prosentase Pelayanan Tingkat Pelayanan

1 Hidran Umum Tergantung dari hasil studi Tergantung dari hasil


dan kebijakan daerah yaitu studi dan kebijakan
berkisar antara 20-40% daerah yaitu berkisar
daerah pelayanan antara 50-100 jiwa/HU

2 Sambungan Tergantung dari hasil studi Tingkat pemakaian air


Rumah dan kebijakan daerah yaitu berdasarkan kategori
berkisar antara 60-80% kota yaitu :
pelayanan
Metropolitan 190
l/org/hari

Kota Besar 170 l/org/hari

Kota Sedang 150


l/org/hari

Kota Kecil 130 l/org/hari

Kecamatan 100 l/org/hari

Dengan perkiraan 1 SR
melayani 4-6 jiwa.

3 Pemadam Kebutuhan pemadam


kebakaran kebakaran diambil 20% dari
kapasitas reservoir atau 5%
dari kebutuhan domestic

Sumber : Juknis Sistem Penyediaan Air Bersih Kimpraswil 1998

Tabel II.4

Pedoman Perencanaan Air Bersih PU Cipta Karya

No Uraian Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya

Kota Sedang Kota Kecil Perdesaan

100.000 – 20.000 – 3.000 – 20.000


500.000 100.000

1 Konsumsi unit 100-150 100-150 90-100


Sambungan Rumah
(SR) l/org/hari

2 Persentase konsumsi 25-30 20-25 10-20


unit non domestik
terhadap konsumsi
domestik

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 5/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

No Uraian Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya

Kota Sedang Kota Kecil Perdesaan

100.000 – 20.000 – 3.000 – 20.000


500.000 100.000

3 Persentase kehilangan 15-20 15-20 15-20


air (%)

4 Faktor Hari Maksimum 1.1 1.1 1.1-1.25

5 Faktor jam puncak 1.5-2.0 1.5-2.0 1.5-2.0

6 Jumlah jiwa per SR 6 5 4-5

7 Jumlah jiwa per Hidrant 100 100-200 100-200


Umum (HU)

8 Sisa tekan minimum di 10 10 10


titik kritis jaringan
distribusi (meter kolom
air)

9 Volume reservoir (%) 20-25 15-20 12-15

10 Jam operasi 24 24 24

11 SR/HU (dalam % jiwa) 80-20 70-30 70-30

Sumber : Juknis Sistem Penyediaan Air Bersih Kimpraswil 1998

1. F. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Semakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akan menyebabkan semakin
besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukan besaran kebutuhan akan air bersih antara
lain adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk
2. Jenis kegiatan
3. Standar konsumsi air untuk individu
4. Jumlah sambungan

Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada kebijaksanaan nasional.
Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan data yang ada di lapangan serta
kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang, yaitu seperti:

1. Cakupan pelayanan
2. Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan
3. Jenis sambungan
4. Tingkat kebutuhan konsumsi air
5. Perbandingan SR/HU
6. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik
7. Angka kebocoran
8. Penanggulangan kebakaran

Perencanaan pengadaan sarana prasarana air bersih dilakukan dengan memperhitungkan jumlah
kebutuhan air yang diperlukan bagi daerah perencanaan. Proyeksi kebutuhan air dihitung dengan
menggunakan data proyeksi jumlah penduduk, standar kebutuhan air bersih, cakupan pelayanan,
koefisien kehilangan air, dan faktor puncak yang diperhitungkan untuk keamanan hitungan
perencanaan.

1. 1. Satuan Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air terbagi atas kebutuhan untuk:

1. Rumah Tangga
2. Non Rumah Tangga

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 6/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
Pemerintah Indonesia telah menyusun program pelayanan air bersih sesuai dengan kategori daerah
yang dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk.

Tabel II.1

Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga Sesuai Kategori Kota

No Kategori Kota Jumlah Sistem Tingkat Pemakaian


Penduduk Air

1 Kota Metropolitan > 1.000.000 Non Standar 190

2 Kota Besar 500.000 – Non 170


1.000.000 Standar

3 Kota Sedang 100.000 – Non 150


500.000 Standar

4 Kota Kecil 20.000 – Standar 130


100.000 BNA

5 Kota Kecamatan < 20.000 Standar 100


IKK

6 Kota Pusat < 3.000 Standar 30


Pertumbuhan DPP

Sumber : SK-SNI Air Bersih

Tabel II.2

Tingkat Pemakaian Air Non Rumah Tangga

No Non Rumah Tangga (fasilitas) Tingkat Pemakaian Air

1 Sekolah 10 liter/hari

2 Rumah Sakit 200 liter/hari

3 Puskesmas (0,5 – 1) m3/unit/hari

4 Peribadatan (0,5 – 2) m3/unit/hari

5 Kantor (1 – 2) m3/unit/hari

6 Toko (1 – 2) m3/unit/hari

7 Rumah Makan 1 m3/unit/hari

8 Hotel/Losmen (100 – 150) m3/unit/hari

9 Pasar (6 – 12) m3/unit/hari

10 Industri (0,5 – 2) m3/unit/hari

11 Pelabuhan/Terminal (10 – 20) m3/unit/hari

12 SPBU (5 – 20) m3/unit/hari

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 7/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

No Non Rumah Tangga (fasilitas) Tingkat Pemakaian Air

13 Pertamanan 25 m3/unit/hari

Sumber : SK-SNI Air Bersih

1. 2. Kehilangan Air

Kehilangan air merupakan banyaknya air yang hilang. Hilang yang diperlukan bagi penjagaan tujuan
penyediaan air bersih, yaitu tercukupinya kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya dan yang disebabkan
aktivitas penggunaan dan pengolahan air. Kehilangan ini ditentukan dengan mengalikan faktor
tertentu (15-20%) dengan angka total produksi air.

Kehilangan air dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:

1. Kehilangan air rencana (unacounted for water)

Kehilangan air rencana memang dialokasikan khusus untuk kelancaran operasi dan pemeliharaan
fasilitas, faktor ketidaksempurnaan komponen fasilitas dan hal lain yang direncanakan beban biaya.

1. Kehilangan air insidentil

Penggunaan air yang sifatnya insidentil, misalnya penggunaan air yang tidak dialokasikan khusus,
seperti pemadam kebakaran.

1. Kehilangan air secara administratif

Kehilangan air secara administratif adalah dapat disebabkan oleh:

Kesalahan pencatatan meteran


Kehilangan air akibat sambungan liar
Kehilangan akibat kebocoran dan pencurian illegal

Perencanaan kebutuhan air bersih yang aman biasanya memperhitungkan kondisi pada saat
terjadinya kebutuhan maksimum (puncak). Untuk keamanan perencanaan jalur transmisi dan instalasi
pengolahan, digunakan faktor hari puncak, sedangkan untuk keamanan rancangan reservoir dan
distribusi, digunakan faktor jam puncak.

Dalam menangani penyediaan air bersih umumnya dan air minum pada khususnya perlu adanya
standar kualitas air. Ada beberapa standar kualitas air bersih, diantaranya :

1. Standar Kualitas dari Departemen Kesehatan RI

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan


kualitas air. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan
mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan dan mempertinggi derajat
kesehatan masyarakatnya.

2. Standar Kualitas Air WHO

Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat
kualitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO
tersebut digunakan sebagai pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing negara
anggota, dapat pula menetapkan syarat-syarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.

G. Air Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 35 tahun 1991 tentang sungai, yang dimaksud dengan
sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air
sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis
sempadan.

Sungai yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi
sampai bermuara di laut/danau. Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan tanah, mengalir
ke tempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat
gaya berat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan
bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Dan perpaduan antara alur
sungai dan aliran air di dalamnya disebut sungai (Gayo, 1994).

Jadi yang dimaksud dengan air sungai adalah salah satu badan air yang menghasilkan air di atas
permukaan daratan yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat
besar (Kusnoputranto, 1986).

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 8/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
1. H. Debit Andalan

Debit andalan merupakan debit yang diandalkan untuk suatu probabilitas tertentu. Probabilitas untuk
debit andalan ini berbeda-beda. Untuk keperluan irigasi biasa digunakan probabilitas 80%. Untuk
keperluan air minum dan industri tentu saja dituntut probabilitas yang lebih tinggi, yaitu 90% sampai
dengan 95% (Soemarto, 1987).

Makin besar persentase andalan menunjukkan penting pemakaiannya dan menunjukkan prioritas
yang makin awal yang harus diberi air. Dengan demikian debit andalan dapat disebut juga sebagai
debit minimum pada tingkat peluang tertentu yang dapat dipakai untuk keperluan penyediaan air. Jadi
perhitungan debit andalan ini diperlukan untuk menghitung debit dari sumber air yang dapat
diandalkan untuk suatu keperluan tertentu.

1. I. Ketersediaan Air

Ketersediaan air diasumsikan dengan tersedianya air di sungai, meskipun dalam pengkajian irigasi,
curah hujan efektif juga termasuk dalam ketersediaan air. Perhatian utama dalam ketersediaan air
adalah pada aliran sungai, tetapi dengan beberapa pertimbangan hujan termasuk di dalamnya (Dep.
PU 1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air antara lain (Linsley,dkk. 1986). :

1. Iklim
2. Ciri-ciri penduduk
3. Masalah lingkungan hidup
4. Industri dan perdagangan
5. Iuran air dan meteran
6. Ukuran kota
7. Kebutuhan konservasi air
8. J. Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah bagian inti dari hidrologi yang tidak mempunyai awal dan akhir, dimana siklus
hidrologi merupakan gerakan air di permukaan bumi. Selama berlangsungnya siklus hidrologi, yaitu
perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut
dan tidak pernah habis. Air tersebut akan tertahan sementara di sungai, waduk atau danau, dalam
tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk lain (Asdak, 1995).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. A. Jenis Penelitian

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 9/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto
Jenis penelitian ini adalah penelitian kwantitatif, yaitu menghitung kwantitas dalam bentuk volume
kebutuhan air bersih pada masyarakat Kota/Kabupaten Jayapura dan jumlah volum ketersediaaan air
bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura.

Metode yang digunakan untuk menganalisi ketersediaan air adalah dengan menggunakan metode F.J
Mock dimana pada prinsipnya, metode Mock memperhitungkan volume air yang masuk, keluar dan
yang disimpan dalam tanah

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu : Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni 2013.

Tempat : Ada pun tempat pelaksanaan penelitian yaitu Kota/Kabupaten Jayapura.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota/Kabupaten Jayapura yang menggunakan air bersih
dari Persahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura. Sedangkan untuk penelitian ini tidak
menggunakan sampel penelitian karena penelitian ini terdukung dengan ketersediaan data primer
yang lengkap untuk keseluruan populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pemakaian air bersih oleh masyarakat
Kota/Kabupaten Jayapura yang diambil dari Kantor PDAM Jayapura dan data curah hujan serta debit
sumber air bersih serta beberapa data pendukung yang dibutuhkan dalam hal ini yang dapat diambil
dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura.

Data primer :

Curah hujan rata-rata


Evapotranpirasi
Kelebihan air (water surplus)
Infiltrasi
Tampungan air Tanah (Ground Water Storage)
Aliran dasar (base flow)
Limpasan permukaan ( run off)
Total Aliran (kebutuhan masyarakat)

Data sekunder :

Peta wilayah
Data curah hujan
Data klimatologi yang terdiri dari data temperatur,
Kondisi catchment area

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta

Departemen Pekerjaan Umum. (1983). Pedoman Klimatologi. Direktorat Penyelidikan Masalah Air.
Departemen Pekerjaan Umum. Bandung

Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. A. Diha, G. B. Hong, dan H. H. Bailey.,


(1986). Dasar – Dasar llmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung.

Handoko. (1995). Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Jakarta.

Lee, R., (1990). Hidrologi Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Linsley, R.K, Franzini. Joseph, B.F. Sasongko, Djoko. (1986). Teknik Sumber Daya Air . Jilid 2 edisi
ketiga. Erlangga. Jakarta

Linsley, R.K.Jr and M.A. Kohler. (1982). Hydrology For Engineers. Mc Graw Hill. Kogakusha.Tokyo

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 10/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

Mock, F.J., (1973). Water Availability Appraisal. Basic study prepared for FAO/UNDP Land
Capability Appraisal Project. Bogor.

Soemarto, C.D, (1987). Hidrologi Teknik. Surabaya : Usaha Nasional.

Suyono, S. (1985). Hidrologi Untuk Pengairan. Direktorat Jendral Pengairan. Departemen Pekerjaan
Umum. Bandung

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 11/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

Iklan

Report this ad

Report this ad

Bagikan ini:

 Twitter  Facebook 5

Suka

Jadilah yang pertama menyukai ini.

← Previous post

Tinggalkan
Ketikkan komentar di sini...
Balasan

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 12/13
3/16/2018 Contoh Proposal Skripsi – tugas kuliah | sarasakjulianto

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://sarasakjulianto.wordpress.com/2012/12/23/contoh-proposal-skripsi-tugas-kuliah/ 13/13

Anda mungkin juga menyukai