BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atas dua lobus lateralis yang dihubungkan oleh ismus yang tipis, dibungkus oleh
kapsul fibrous yang tipis, sehubungan dengan kapsul ini banyak sekat fibrous tipis
yang menembus parenkim tiroid dan membagi tiroid menjadi lobulus-lobulus yang
Unit dasar tiroid adalah folikel atau asinus yang merupakan unit struktural
dan fungsional kelenjar, bentuk bulat sampai sedikit oval yang dilapisi sel epitel
kuboid sampai low columnar di atas membrana basalis. Lumen folikel mengandung
bahan koloid yang kental yang sebagian besar dibentuk oleh protein yang
yang tersebar, yang disebut sel-sel parafolikular (sel C) yang mensintesis dan
osteoklas.21,23,24
2.2. Epidemiologi
Lebih dari 90% nodul tiroid bukan merupakan kanker.2 Nodul tiroid yang
bervariasi di berbagai tempat di seluruh dunia.7 Dari hasil penelitian oleh Makes
tahun 1999-2003 diketahui 32,63% adalah maligna dan 67,37% adalah jinak.
Sedangkan lesi jinak yang tersering adalah adenomatous goiter (90,63%) diikuti
oleh tiroiditis (4,69%), adenoma tiroid (2,34%) dan 0,78% kista degeneratif,
dideteksi dengan palpasi pada 10% perempuan dan 2% laki-laki. Prevalensi nodul
tiroid dapat mencapai 50% atau lebih jika menggunakan ultrasonografi (USG).8
kasus kanker yang baru didiagnosis dan 1,7% dari seluruh kasus baru kanker di
yang paling sering ditemukan. Insidensi kanker tiroid tiga kali lebih tinggi pada
keseluruhan lebih tinggi pada negara-negara maju dan di negara dengan struma
dan beberapa Negara di Eropa dan Timur Tengah. Insidensinya juga bervariasi pada
kelompok-kelompok etnik. Di AS kanker tiroid dua kali lebih banyak pada kulit
putih dibanding kulit hitam. Kematian akibat kanker tiroid masih rendah dengan
Kanker tiroid berasal dari sel-sel parenkim dan stroma kelenjar tiroid, yang
berasal dari sel-sel epitel/folikel tiroid disebut sebagai karsinoma tiroid, secara
histopatologi dapat diklasifikasi atas tipe papiler 75%, tipe folikuler 10%,
karsinoma sel Hurtle 2-4%, tipe anaplastik 1-2%, tipe medular 5-9%, limfoma
Karsinoma tiroid dijumpai pada segala usia dengan puncak pada usia muda
(7-20 tahun) dan usia setengah baya (40-60 tahun). Berdasarkan usia penderita
karsinoma tiroid terjadi sekitar 1,5% dari semua karsinoma dewasa dan 3% dari
tersering berkisar pada umur 40-60 tahun (1984). Insidensi kanker tiroid sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain demografi, lingkungan, usia, riwayat
keluarga dan pernah terpapar radiasi. Insiden karsinoma tiroid di Indonesia belum
terpadu.25,26
jauh lebih banyak ditemukan daripada yang berasal dari sel C. Kebanyakan yang
berasal dari sel folikular merupakan keganasan yang berkembang secara perlahan
dengan 10 year survival lebih dari 90%. Limfoma tiroid dan keganasan-keganasan
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan timbulnya satu atau lebih nodul
tiroid antara lain (1). Defisiensi iodium dalam menu makanan; (2). Pertumbuhan
jaringan tiroid normal yang disebut sebagai adenoma tiroid yang kadang-kadang
solid bercampur dengan cairan dalam kista tiroid. Kista biasanya jinak tetapi
dengan rasa nyeri akut dan berat (termasuk infectious thyroiditis, subacute
granulomatous thyroiditis), sampai kelainan dengan proses radang dan rasa nyeri
yang relatif minimal yang disebabkan oleh disfungsi tiroid (subacute lymphocytic
thyroiditis, fibrous (Riedel) thyroiditis. Tiroiditis yang lebih signifikan secara klinis
tiroid secara bertahap disebabkan oleh destruksi autoimun terhadap kelenjar tiroid.
Terjadi kerusakan progresif sel-sel epitel tiroid dengan mekanisme imunologi yang
multipel dengan sensitisasi dari sel T helper CD4 yang autoreaktif terhadap antigen
tiroid sebagai peristiwa awal. Reaksi sel T helper CD4 terhadap antigen tiroid
makrofag dan sel T sitotoksik CD8 yang menghancurkan sel-sel tiroid. Terdapat
Etiologi kanker tiroid yang pasti sampai saat ini masih belum diketahui.
Beberapa faktor risiko yang mungkin pada kanker tiroid antara lain (1) jenis
kelamin dan umur. Kanker tiroid tiga kali lebih banyak pada perempuan dibanding
pada laki-laki. Kanker tiroid dapat terjadi pada umur berapa saja namun puncak
risiko lebih muda pada perempuan (usia 40-50 tahun) daripada laki-laki (usia 60-70
tahun).13,25,28,29 (2) diet rendah yodium. Pada daerah endemik insidensi kanker tiroid
folikuler dan anaplastik lebih sering, sedangkan pada daerah kaya yodium (Iceland)
tipe papiler lebih menonjol. Diet rendah yodium dapat meningkatkan resiko kanker
papiler pada seseorang yang terpapar radioaktif; (3) radiasi. Paparan radiasi
merupakan faktor resiko yang paling jelas bagi kanker tiroid, termasuk terapi
radiasi medik dan radiasi dari kecelakaan sumber tenaga nuklir ataupun senjata
nuklir. Resiko tergantung pada dosis radiasi dan usia terpapar. Pada umumnya
resiko meningkat pada dosis tinggi dan usia makin muda13,25,28,29 (4) kelainan
genetik dan riwayat dalam keluarga. Beberapa kelainan genetik dapat berhubungan
dengan tipe kanker tiroid.13,28,29 Dasar molekuler tipe meduler dengan sindrom
familier telah dipahami, dengan adanya mutasi germline proto-onkogen RET.29 (5)
mutasi tersering dalam karsinoma papiler. Sebagian besar mutasi yang terlihat pada
berbagai kanker tiroid dapat ditemukan pada tipe anaplastik. Mutasi p53 juga
Gambar 2.1. Skema progresifitas dan diferensiasi tumor tiroid dari sel folikel 31
kadang nodul menjadi sangat besar sehingga dapat teraba atau terlihat, sering
Gejala kanker tiroid biasanya timbul setelah tumor bertumbuh antara lain
berupa benjolan atau nodul di leher depan dekat Adam’s apple, suara serak atau
sulit berbicara dengan suara normal, pembengkakan kelenjar getah bening (KGB)
terutama di leher, sulit menelan atau bernafas, atau nyeri di tenggorokan atau leher.
Gejala-gejala ini bisa juga ditimbulkan oleh infeksi, goiter jinak, atau kelainan
lain.12
Hal yang penting diketahui adalah telah berapa lama kelainan tersebut
dijumpai dan apakah pertumbuhannya lambat, cepat atau timbul secara tiba-tiba.
Informasi ini sangat penting karena nodul atau massa multipel yang tumbuh
Sebagian besar keganasan pada tiroid tidak menunjukkan gejala yang berat,
kecuali jenis anaplastik yang sangat cepat membesar bahkan dalam hitungan
minggu. Pada pasien dengan nodul tiroid yang besar, kadang disertai dengan
Nyeri tiroid sebagai keluhan utama pada usia muda atau pertengahan
biasanya disebabkan oleh tiroiditis akut, kista dengan perdarahan akut, tiroiditis
subakut (tiroiditis De Quervain), tumor sel Hurthle yang mengalami infark (jarang),
dan tiroiditis Hashimoto. Nyeri tiroid pada pasien tua harus waspada dengan
2.5. Pemeriksaan
tempat-tempat lain.13,26,27
atau lunak, ukurannya, disertai rasa nyeri atau tidak, permukaan nodul rata atau
berbenjol-benjol, tunggal atau multipel, berbatas tegas atau tidak, dan mobilitas
nodul, kistik atau solid, apakah ada nodul yang dominan dalam multinodular tiroid.
Selain itu juga dicatat kualitas suara, dan bila perlu dilakukan
laringoskop.8,12,13,15,26,27
sel-sel folikel. Meningkatnya kadar TSH dapat terjadi berhubungan dengan tiroiditis
berdiferensiasi baik. Baik tipe papiler maupun tipe folikular dapat meningkatkan
kadar HTG serum. Namun meningkatnya HTG serum dapat juga dijumpai pada
serum digunakan secara rutin untuk diagnosis dan follow-up terhadap karsinoma
meduler.4,13
Melalui pemeriksaan USG dapat diketahui jumlah nodul, ukuran nodul dan
apakah nodul padat atau berisi cairan, memberikan informasi terbaik tentang bentuk
dan struktur nodul dan dapat membedakan kista dari nodul tiroid, menentukan
(Tc99m) dalam jumlah yang sangat kecil untuk membuat gambaran nodul tiroid
pada hasil pemindaian (scanning). Nodul tiroid yang menyerap bahan radioaktif
kurang dari tiroid normal disebut nodul dingin (cold nodule). Nodul dingin dapat
bersifat jinak atau ganas. Hot nodule menyerap lebih banyak bahan radioaktif
dibanding tiroid normal dan biasanya jinak. Sedangkan yang sama afinitasnya
Risiko keganasan lebih besar pada cold nodule daripada hot nodule,
walaupun kebanyakan cold nodule merupakan lesi jinak berupa adenoma, kista, dan
penggunaan FNAB.4
2.5.5. Radio-imaging
CT-scan dengan kontras untuk mengetahui kompresi terhadap trachea. MRI dengan
tumbuh kembali atau untuk mengetahui apakah telah terjadi metastasis pada organ-
2.5.6. Biopsi
Biopsi adalah satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah nodul adalah
kanker. Biopsi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum (FNAB) atau melalui
prosedur bedah.13
Pada prosedur biopsi aspirasi jarum halus atau fine needle aspiration biopsy
(FNAB) dilakukan pengambilan sampel jaringan tiroid dengan jarum halus dan
dengan USG.8,13,15,27
Biopsi aspirasi jarum halus tiroid telah berusia lebih dari 50 tahun dan
merupakan metode utama yang digunakan untuk diagnosis preoperatif pada anak-
anak dan dewasa. Biopsi aspirasi jarum halus memegang peranan yang penting
Sitologi biopsi jarum halus terutama diindikasikan pada nodul tiroid soliter
atau nodul dominan pada multinodul goiter.16 Sejak meluasnya penggunaan FNAB
penemuan kanker tiroid sebelum operasi meningkat dari 15% menjadi 40%, namun
Tabel 2.1. Klasifikasi diagnosis sitologi biopsi aspirasi jarum halus berdasarkan
The British Thyroid 8
Kategori
Sitologi
Si-Bajah
Positif ganas
Thy 5
(Definite malignancy)
Jika diagnosis tidak dapat dibuat dari aspirasi jarum halus, dokter dapat
histopatologik.13 Core biopsy dengan atau tanpa bantuan USG biasanya akan
dilakukan apabila setelah dua kali prosedur FNAB menunjukkan spesimen non
tentang nodul tiroid namun tidak dapat membedakan lesi jinak dan ganas, dengan
(durante operasi) telah digunakan secara rutin untuk diagnosis dan penatalaksanaan
nodul tiroid. Hanya saja karena invasi vaskular dan kapsul tidak dapat diidentifikasi
folikular.20
Sitologi imprint sangat kaya akan sel-sel dan dengan demikian akan lebih
digunakan oleh ahli patologi sebagai pemeriksaan sitologi kecuali untuk melihat
invasi vaskular dan kapsul yang tidak dapat ditunjukkan dengan teknik ini. Pada
penelitian oleh Pluto et al ditunjukkan bahwa sitologi imprint lebih bernilai untuk
membedakan lesi jinak dan lesi ganas pada nodul tiroid. Dalam penelitian oleh
Novik et al memeriksa 1129 pasien dengan nodul tiroid menemukan bahwa FNAB
dan/atau sitologi imprint memiliki sensitivitas 92,3% dan spesifisitas 75% untuk
efisien dan lebih handal karena selularitasnya. Teknik potong beku sebagai
menunjukkan keganasan (suspisius atau jinak) dan secara klinis ganas. Teknik
potong beku juga tidak adekuat untuk diagnosis neoplasma folikular meskipun
gambaran invasi vaskular dan kapsul mungkin dapat ditunjukkan dengan sampel
jaringan yang diperoleh. Teknik potong beku membutuhkan waktu prosesing yang
antara lain mengetahui diagnosis awal, namun peranan ini mulai berkurang dengan
adanya FNAB, core biopsy dan endoskopi; mengetahui kecukupan spesimen biopsi
dalam menentukan batas daerah lesi dan normal; untuk menentukan stadium
Terdapat tiga cara utama untuk membuat sediaan sitologi spesimen jaringan
intra-operatif: scrape and smear (cytoscrape), touch imprint, dan squash and
smear. Pilihan tergantung pada individu, tipe jaringan dan ukuran jaringan. Untuk
scrape dan touch, harus dilakukan pada permukaan yang dilakukan pemotongan
baru, bukan pada permukaan yang kering akibat cautery atau akibat perjalanan dari
ruang operasi ke ruang patologi. Pada teknik ini kelebihan cairan dan darah juga
harus dihindari. Teknik cytoscrape biasanya digunakan pada spesimen yang besar,
yang tidak menghasilkan sel secara mudah seperti tumor mesenkimal dan tumor
disertai kalsifikasi. Cytoscrape dapat dilakukan dengan ujung slaid atau dengan
permukaan pisau bedah. Touch imprint adalah yang paling populer di kalangan
patolog, merupakan teknik yang baik terutama untuk spesimen yang kecil dan pada
jaringan yang menghasilkan banyak sel seperti jaringan limfoid, adenoma tiroid dan
hipofise. Teknik squash and smear paling sering digunakan untuk lesi sistem saraf
pusat. Semua sediaan sitologi dapat dilakukan baik fiksasi basah dengan alkohol
Giemsa.36
2.6. Klasifikasi
Lesi-lesi utama pada kelenjar tiroid dapat dilihat pada tabel 2.2.
1 Kista (Cysts)
Goiter (Goiters)
2 Colloid goiter
3 Tiroiditis Acute
(Thyroiditis) Subacute (deQuervain's)
Lymphocytic (Hashimoto's disease)
Riedel's Struma (fibrosing thyroiditis)
Tumor-tumor metastasis
9 (Metastatic tumors)
diperoleh dengan FNAB peranan utama pemeriksaan ini adalah untuk membedakan
tumor primer tiroid. Bukti secara statistik menunjukkan bahwa penggunaan FNAB
Tabel 2.3. Klasifikasi tumor tiroid berdasarkan Klasifikasi WHO (2004) 4,5
No Klasifikasi
1 Thyroid carcinomas
Papillary carcinoma
Follicular carcinoma
Poorly differentiated carcinoma
Undifferentiated (anaplastic) carcinoma
Squamous cell carcinoma
Mucoepidermoid carcinoma
Sclerosing mucoepidermoid carcinoma with eosinophilia
Mucinous carcinoma
Medullary thyroid carcinoma
Mixed medullary and follicular cell carcinoma
Spindle cell tumour with thymus-like differentiation (SETTLE)
Carcinoma showing thymus-like differentiation (CASTLE)
Gambaran sitologi colloid goiter tergantung pada tipe lesi. Aspirat dapat solid,
semi-solid atau cairan. Aspirat yang solid atau semi-solid sering berisi massa koloid
yang pada pewarnaan Papanicolaou berupa massa pink yang homogen, dengan
hanya terdiri dari massa koloid dengan sedikit sel-sel folikel atau makrofag.
Walaupun sediaan ini tidak termasuk dalam kriteria adekuat, biasanya sediaan ini
kuboid yang kecil, terlihat secara tunggal atau kelompokan flat sheet dengan inti
bulat kecil dan batas sitoplasma dengan gambaran honeycomb dapat dikenali. Sel-
sel folikel yang “naked” sering tersebar dalam sediaan dan harus dibedakan dengan
sel-sel limfosit. Inti sel limfosit sedikit lebih kecil dan dengan pembesaran kuat
biasanya dikelilingi oleh sitoplasma yang sangat tipis berwarna biru. Pada nodul
menunjukkan adanya degenerasi kistik. Cairan bisa saja jernih, kekuningan atau
stadium perkembangan penyakit. Pada stadium awal terjadi perubahan bilateral dan
pembesaran difus pada kelenjar terdiri dari folikel-folikel yang kecil. Selanjutnya
beberapa folikel akan mengalami dilatasi dan membentuk nodul dengan diameter
pada nodul. Proses ini dapat terjadi pada seluruh kelenjar atau hanya secara fokal
dan terbentuk nodul soliter. Pada skintigrafi sering dinyatakan sebagai “cold nodul”
saja yang sulit dibedakan dengan adenoma atau karsinoma sehingga biasanya
A B
Gambar 2.3. Sitologi Colloid Goiter. A. Sel-sel folikel membentuk kelompok flat sheets
dengan gambaran “honeycomb”. B. Kelompokan sel-sel folikel dengan latar belakang
sebaran sel-sel folikel 14
A B
menunjukkan gambaran utama berupa campuran limfosit dan oncocytes atau sel-sel
Hürthle dengan proporsi yang bervariasi, serta kelompokan sel-sel folikel. Pada
beberapa kasus aspirat dapat didominasi sel-sel limfosit dengan berbagai tingkatan
lebih dominan. Aspirat terdiri dari sel-sel besar yang membentuk struktur lembaran
abnormalitas inti, sel-sel ini dapat disalah duga sebagai sel-sel maligna. Kadang-
kadang dapat dijumpai psammoma bodies (sangat jarang) dan dapat disangkakan
Pada lesi ini biasanya kedua lobus terlibat, dengan pembesaran yang difus
dan padat, tetapi kadang-kadang asimetris dengan pembentukan nodul. Kapsul intak
berwarna pucat, kuning kecoklatan, padat dan kadang-kadang dijumpai nodul. Pada
dari sel-sel limfosit dan sel-sel plasma yang dapat membentuk folikel limfoid
dengan germinal center. Folikel kelenjar tiroid sering hancur atau mengalami atrofi.
Komponen mayor adalah adanya oncocytes (Hürthle cells), yang dapat melapisi
struktur kelenjar atau membentuk struktur lembaran solid dengan ukuran bervariasi.
A B
C D
Gambar 2.5. Tiroiditis Hashimoto. A. Gambaran aspirat dengan sel-sel limfosit yang
dominan dengan berbagai tingkatan maturasi. B. Sebaran limfosit dan sel-sel Hürthle yang
besar. C. Sel Hürthle yang menunjukkan intranuclear cytoplasmic inclusion. D. Gambaran
histologik tiroiditis Hashimoto's menunjukkan deposit limfosit dan folikel yang dilapisi sel-
sel Hürthle 14
`
A B
Gambar 2.6. Gambaran histologik tiroiditis Hashimoto. A. Makroskopik, pada
pemotongan mirip dengan gambaran hiperplasia kelenjar getah bening. B. Mikroskopik,
tampak folikel limfoid dengan germinal centre dan epitel folikel onkositik 12
dengan radang tenggorokan dan ditandai dengan kelenjar tiroid yang lembut dan
sering disertai demam dan malaise. Sebagian besar lesi ini mengalami resolusi
maka secara klinis diduga sebagai suatu keganasan. Secara makroskopis kelenjar
membesar hampir dua kali ukuran normal dan melibatkan seluruh kelenjar,
A B
Gambaran mikroskopis lesi ini ditandai oleh inflamasi dan granuloma yang
mengandung foreign body giant cell yang menelan koloid. Granuloma tersebut
perkejuan. Walaupun timbul setelah infeksi saluran pernafasan atas, pada tiroid
tidak dijumpai infeksi bakteri. Dugaan bahwa lesi ini disebabkan oleh virus pun
Tiroiditis Riedel merupakan lesi tiroid yang sangat jarang, secara klinis
berupa pembesaran tiroid yang sering melekat dengan jaringan sekitarnya bahkan
membesar asimetrik, padat, hanya melibatkan kelainan secara lokal pada tiroid dan
tidak melibatkan KGB sekitar. Kelenjar yang terlibat sangat keras sehingga sulit
dipotong, terdiri dari jaringan ikat fibrous yang padat meluas dari kapsul tiroid ke
folikel secara meluas dan juga menginfiltrasi otot skeletal di sekitarnya. Giant cell
tidak dijumpai, sel-sel radang sedikit berupa sel-sel limfosit dan sel plasma, sel-sel
eosinofil juga dapat terlihat. Gambaran penting untuk mendiagnosis adalah vena
A B
ukurannya, terdiri dari beberapa tetes sampai beberapa milliliter cairan yang dapat
jernih, keruh, kuning, coklat atau berdarah. Pada kista degeneratif sediaan sitologi
debris sel yang dapat disertai dengan sel-sel radang. Kadang-kadang sedikit
Kista tiroid ditemukan dalam 10-30% dari seluruh nodul tiroid. Pseudokista
berkembang dalam nodular goiters atau adenoma yang terjadi akibat degenerasi
atau perdarahan. 14
Kista sebenarnya yang sangat jarang berasal dari sisa duktus tiroglosus yang
berada di daerah midline biasanya di atas tiroid, disebut thyroglossal duct cyst,
dilapisi sel kolumnar atau pseudostratified bersilia maupun skuamous, yang sering
positif dengan TTF1 tetapi negatif dengan tiroglobulin. Dinding kista terdiri dari
jaringan ikat fibrous yang dapat diinfiltrasi sel-sel radang kronik. Kelenjar mukosa
dapat dijumpai pada dinding kista. Beberapa folikel tiroid juga sering dijumpai.
Gambar 2.9. Kista duktus tiroglosus. Tampak kista berisi massa gelatinus 12
folikel tanpa invasi kapsul atau pembuluh darah. Sebagian besar mengandung
folikel-folikel dengan ukuran yang bervariasi dari kecil sampai sedang mengandung
koloid yang juga bervariasi, tapi juga dapat membentuk susunan yang solid atau
trabekular. Pada bentuk solid dan trabekular biasanya sel-sel folikel tidak
Abnormalitas inti juga dapat dijumpai berupa inti yang membesar dan
hiperkromatik.14
karsinoma folikular, dengan gambaran yang sangat seluler dengan susunan yang
sinsisial, sebagian dengan struktur tiga dimensi, „nuclear crowding’ yang dominan
A B
C D
Gambar 2.10. Neoplasma follikular. A,B. Kelompokan sel-sel folikel bentuk flat spherical
(MGG), massa koloid tidak tampak dan beberapa inti yang membesar (Diff-Quik).
C. Bentuk asinar dan padat dari kelompokan sel-sel folikel (Diff-Quik). D. Gambaran
histologik adenoma follikular dari C, tampak folikel kecil dengan koloid yang sangat
sedikit dan pucat 14
mengandung koloid dengan sel-sel yang uniformis dan hanya sedikit bervariasi,
serta mitosis yang jarang. Kadang-kadang terdapat sel Hurthle. Tanda pasti adalah
kapsul yang intak yang mengelilingi tumor. Harus hati-hati melihat kapsul karena
melihat adanya invasi tumor secara aktif pada kapsul atau vaskular.9,11,12
merupakan tumor berkapsul yang terdiri dari lembaran dan folikel-folikel dengan
sel-sel Hurthle yang dominan (75% atau lebih) dengan vakuol intrasitoplasmik
Abnormalitas inti berupa inti yang besar, iregular, hiperkromatik sering dijumpai.
berkapsul.5,14
A B
C D
pembuluh darah dan organ sekitar sehingga dinyatakan sebagai keganasan. Karena
perilakunya tidak dapat diprediksi maka terapi bedah adalah pilihan terapi untuk
tumor ini.5,14
yang khusus.4 Gambaran sitologi KPT biasanya hiperseluler, dengan sel-sel yang
folikular atau dalam lembaran satu lapis atau struktur tiga dimensi. Sel-sel tumor
papiler biasanya menunjukkan cabang dengan bentuk eksternal yang teratur dan inti
yang tersusun palisading. Bentuk sel-sel tumor biasanya kuboid tetapi bisa juga
kolumnar, poligonal, spindel atau skuamous. Inti biasanya membesar dan ireguler
dapat basofilik, opak, pucat, foamy, bervakuol, bergranul atau mirip dengan sel
Hurthle.37 Gambaran lain yang dapat terlihat antara lain massa koloid dengan
gambaran ropy (chewing gum) dan calsified psammoma bodies.4,37 Harus diingat
ditemukan pada tiroid normal, tiroiditis kronis dan terkadang pada beberapa tipe
tumor.14,16
berbatas tegas yang dapat dikenali dengan pewarnaan Diff-Quik atau Papanicolaou,
yaitu adanya lipatan atau groove dalam inti yang bergranul halus (membentuk
dibedakan dari penjernihan inti yang bisa dijumpai pada lesi tiroid jinak.14
Multinucleated giant cell of the foreign body type sering dijumpai dalam apusan
KPT, yang biasanya berdekatan dengan fragmen monolayer atau papilari sel-sel
tumor.14
A B
C D
Gambar 2.13. Sitologi karsinoma papiler tiroid. A. Sel-sel tumor tersusun dalam papillary
fragment yang multilayered. B. Sel tumor menunjukkan intranuclear cytoplasmic
inclusion. C. Sel-sel folikel dengan inti membesar, bergranul halus dengan intranuclear
cytoplasmic inclusion. D. Sel-sel tumor sangat mirip dengan sel folikel normal kecuali
ukuran yang sedikit membesar dan adanya nukleoli 14
merupakan massa padat berwarna abu-abu keputihan dengan batas tidak teratur.
tulang. Ukuran tumor mulai dari yang kecil (<1mm) sampai beberapa centimeter
dan sering multisentrik. Banyak tumor dengan perubahan kistik. Beberapa tumor
Kadang-kadang KPT dapat timbul pada kista duktus tiroglosus. KPT sering
inti. Tumor ini biasanya infiltratif tetapi beberapa tumor dapat berbatas tegas
bahkan berkapsul. Jika pada pemeriksaan terlihat tumor telah berinfiltrasi luas
dengan cores yg dibentuk oleh fibroseluler yang edematous atau jaringan ikat hialin
yang dapat berisi foamy macrophage, sel-sel lemak atau folikel kecil yang ganas, 37
bentuk elongasi atau ireguler dan berisi koloid yang gelap. Beberapa folikel dapat
besar berisi koloid atau massa perdarahan. Pola arsitektur lain antara lain
dijumpai bersamaan dengan papil dan jarang dijumpai hanya pola papil yang murni.
Psammoma bodies dijumpai pada tangkai papil di dalam stroma fibrous atau di
antara sel-sel tumor pada sekitar 50% kasus, dan ini juga patognomonik untuk KPT,
Karakteristik inti sel pada KPT adalah membesar, berdesakan, ovoid dengan
gambaran ground glass (Orphan Annie) dan grooved dengan nukleoli yang kecil.
dijumpai pada sebagian kecil sel tumor. Mitosis biasanya tersebar. Sel-sel tumor
Sitoplasma sedikit eosinofilik atau amfofilik tapi bisa saja oksifilik atau jernih.
Gambar 2.15. Gambaran mikroskopis karsinoma papiler tiroid. A. Tampak struktur papiler
dengan fibrovascular core dan sebagian dengan stroma edematous.
B. Pelapis epitel mengalami dispolarisasi dengan inti overlapping, grooved, ground glass
dengan inclusion bodies 4
dan TG sedangkan yang berasal dari paru mungkin positif terhadap TTF-1 tetapi
merupakan kombinasi dari pola pertumbuhan, tipe sel, dan reaksi stroma tertentu,
papillary carcinoma with lipomatous stroma, variant with spindle cell metaplasia,
menunjukkan diferensiasi sel folikel tetapi tanpa gambaran inti dari karsinoma
papiler. KFT dapat terjadi pada kelenjar tiroid normal dan pada jaringan tiroid
hiperselular dengan sedikit atau tanpa koloid. Sel-sel dominan dengan susunan
mikrofolikel, syncytial groups, atau sebaran dengan inti yang sering crowding dan
overlapping. Mikrofolikel terdiri dari kelompokan sel-sel folikel dengan 6-12 inti
Diagnosis KFT tergantung pada invasi kapsul atau vaskular yang dijumpai
A B
Gambar 2.17. Sitologi karsinoma folikular tiroid. A. Kumpulan sel-sel folikel dengan inti
membesar dengan intranuclear cytoplasmic inclusions yang kecil dengan koloid yang
minimal. B. Sel-sel tumor menunjukkan nukleoli yang prominen di dalam inti yang
membesar 14
Berdasarkan morfologik dan nilai prognostik, KFT terbagi atas dua kategori
mayor berdasarkan derajat invasinya (1). KFT invasi minimal (Minimally invasive
(2). KFT invasi luas (Widely invasive follicular carcinoma) bila invasi telah
folikular tetapi kapsul tumor cenderung lebih tebal dan ireguler. Biasanya beukuran
lebih dari 1 cm dan berwarna coklat terang sampai coklat dengan massa solid yang
disertai perdarahan dan perubahan kistik atau fibrotik. Diagnosis keganasan dengan
Sedangkan KFT invasi luas pada pemeriksaan tampak invasi luas pada
pola trabecular, aktivitas mitosis yang tinggi, anaplasia inti yang jelas dan nekrosis,
di mana gambaran ini mirip dengan poorly differentiated carcinoma. Sekitar 80%
kasus KFT invasi luas telah bermetastasis, biasanya ke paru, tulang, otak, dan hati.37
folikel yang buruk atau gambaran atipikal (misalnya kribiformis) dapat muncul dan
pola pertumbuhan maupun gambaran sitologik yang atipia bisa saja dijumpai pada
KFT menunjukkan reaksi positif pada TG, TTF-1, dan CK dengan berat
molekul yang rendah. Pada beberapa kasus KFT secara lokal memberikan reaksi (+)
pada CK19. Secara umum KFT memiliki BCL-2 (+) dan TP53 (-).4
A B
Gambar 2.19. Gambaran histologik karsinoma folikular tiroid. A. Tipe invasi minimal,
biasanya dikelilingi oleh kapsul fibrous yang tebal, disertai invasi vaskular. B. Tipe invasi
luas dengan invasi yang jelas membentuk nodul sel tumor yang multipel, disertai invasi
vaskular 36
Aspirat dari KAT secara tipikal sangat hiperseluler. Sel-sel dapat tunggal
atau berkelompok dan tampak pleomorfisme inti yang jelas. Bentuk sel termasuk
squamoid, giant cell dan spindle. Inti bizzare, dan tunggal atau multipel dengan
kromatin kasar berkelompok dan nukleoli multipel yang menonjol. Mitosis banyak
polimorfonuklear.4,5
pleomorphic giant cells dan sel-sel epitelioid. Sel spindel dapat berbentuk ramping
atau gemuk, giant cell dapat mengandung inti tunggal, multipel, atau bizzare.
Sekitar 20-30% kasus menunjukkan daerah epitelioid yang jelas. Mitosis sering
dijumpai, nekrosis koagulativa yang luas dengan batas ireguler dan palisading
sering terlihat. Osteoclast-like giant cell sering dijumpai, infiltrasi netrofil terlihat
Karsinoma sel skuamosa (KSS) pada tiroid merupakan tumor epitel ganas
yang secara keseluruhan terdiri dari diferensiasi sel skuamosa. Gambaran sitologik
KSS pada tiroid identik dengan gambaran KSS pada tempat lain.4,5,14 Secara
histologik KAT dan KPT dapat menunjukkan area dengan diferensiasi skuamosa.
Pada KSS tiroid gambaran histologik jenis lain harus terbukti tidak dijumpai di
Gambar 2.23. Sitologi karsinoma sel skuamosa tiroid. Tampak sel-sel tipikal karsinoma sel
skuamosa 14
A B
merupakan tumor ganas tiroid yang menunjukkan diferensiasi sel parafolikular (sel
C).4 Secara sitologik KMT biasanya hiperselular dengan sel-sel tumor yang
tersebar. Sel-sel bervariasi dengan bentuk poligonal, bipolar, dan spindel. Inti
giant cell sering dijumpai. Inti sering eksentrik sehingga disebut sebagai sel-sel
Sitoplasma dari sel tumor bergranul pudar di dalam sediaan yang difiksasi,
A B
Gambar 2.25. Sitologi karsinoma meduler tiroid. A. Tampak sitoplasma bergranul. B. Sel-
sel tumor yang menyerupai sel-sel plasma (plasmasitoid).14
kecoklatan, konsistensi berpasir dan berbatas tegas tetapi tidak berkapsul. Ukuran
trabekula dari sel-sel poligonal, bulat atau spindel yang dipisahkan oleh stroma
Sel-sel epitel bervariasi ukuran dan konfigurasinya. Sel-sel tumor bentuk bulat
sampai oval. Inti regular dengan kromatin kasar. Nukleoli biasanya tidak menonjol
tumor pada tiroid yang merupakan hasil perluasan keganasan yang berasal dari
organ lain secara hematogen/limfatik. FNAB sangat berguna dalam diagnosis tumor
bervariasi dalam ukuran. Kebanyakan asal tumor primer adalah ginjal, paru, uterus,
histologik sesuai dengan tumor primernya tetapi sering dengan diferensiasi yang
lebih jelek.4
Gambar 2.27. Metastasis karsinoma renal pada tiroid. A. Tumor terdiri dari sel-sel besar
dan jernih. B. Sel-sel darah merah dijumpai di tengah sarang-sarang sel tumor. C. Dengan
pewarnaan thyroglobulin positif hanya pada folikel yang terjepit di antara sel-sel tumor. D.
Dengan pewarnaan CD 10 positif pada membran plasma sel tumor 4
2.8. Penatalaksanaan
Sebagian besar lesi tiroid ditangani dengan terapi bedah. Pada tiroiditis
Hashimoto dengan kadar TSH yang tinggi, pemberian medikasi hormon tiroid (L-
pembengkakan kelenjar.2 Stadium klinik lesi ganas tiroid harus ditentukan untuk
menentukan jenis terapi dan prognosis penderita. Penderita dengan kanker tiroid
mempunyai beberapa pilihan terapi, tergantung pada tipe histologik dan stadium klinik,
antara lain pembedahan, iodium radioaktif, terapi hormon, radiasi eksternal, kemoterapi
atau targeted therapy dengan Tyrosine kinase inhibitor dan antiangiogenesis. Beberapa
2.9. Prognosis
Prognosis nodul tiroid jinak pada umumnya baik setelah terapi. Komplikasi
tiroiditis Hashimoto antara lain limfoma dan leukemia, karsinoma papiler, dan
tumor sel Hürthle.12 Prognosis karsinoma papiler baik, 10-year survival lebih dari
90% dan untuk pasien muda lebih dari 98%.4,5,12,13,15 Karsinoma folikular lebih
agresif daripada karsinoma papiler. Prognosis bergantung pada invasi jauh dan
bergantung pada usia, ukuran tumor, perluasan keluar dari tiroid, pembedahan yang
komplet dan metastasis jauh. Efek prognostik yang berlawanan pada usia tua
ditekankan terhadap ukuran tumor yang besar dan perluasan ekstraglandular dari
tumor.4