Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan visi “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang
Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”, salah satu misi
yang diemban oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah
meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan. Produk
perikanan prima yang dimaksud merupakan produk yang berkualitas tinggi (high
quality), aman dikonsumsi (safe), tertelusur (traceable), memiliki nilai yang tinggi
(high value content), berhasil dalam persaingan di pasar domestik dan pasar
internasional (competitive), dan secara simultan dapat memberikan manfaat untuk
kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan.
Untuk mewujudkan produk perikanan yang berkualitas tinggi, aman
dikonsumsi, tertelusur, dan memiliki nilai yang tinggi, maka perlu di perlukan
jaminan dari lembaga yang mengeluarkan bahwa produk perikanan yang dimaksud
berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, tertelusur, dan memiliki nilai yang tinggi.
Lembaga yang dimaksud salah satunya yakni Balai Pengendalian dan pengujian
mutu hasil perikanan (BPPMHP).
Indonesia sebagai negara produsen hasil perikanan dituntut melaksanakan
pembangunan perikanan yang bertanggung jawab, termasuk dibidang pasca panen
dan perdagangan sesuai prinsip – prinsip yang tertuang dalam “ Code of Conduct
for Responsible Fisheries “. Dalam kondisi demikian, masalah dan mutu jaminan
keamanan pangan menjadi orientasi dan tujuan dalam kegiatan pra dan pasca
panen produk dan hasil perikanan. Dengan demikian produk – produk perikanan
yang dihasilkan dari Indonesia sesuai preferensi dan ekspektasi konsumen.
Meningkatkan mutu hasil perikanan melalui penerapan pengawasan analisa bahan
tertentu, meningkatkan harmonisasi system pengawasan mutu dengan negara
mitra importir dalam bentuk nota kesepahaman (MOU) serta peningkatan upaya
pengawasan dan penguatan laboratorium pengujian mutu.
Balai Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Provinsi
Gorontalo yang pada saat ini telah memasuki usia ke XIV (empat belas) tahun,
berupaya menyesuaikan dengan sistem yang berkembang saat ini. BPPMHP
Gorontalo telah diakreditas oleh KAN (LP – 562 – IDN) sehingga status Akreditasi
BPPMHP Gorontalo menjadi jelas.
Tugas utama yang harus di emban oleh BPPMHP adalah melakukan sertifikasi
dengan menerbitkan Health Certificate (HC) untuk hasil perikanan yang di ekspor
serta melakukan pengendalian mutu hasil perikanan dengan melakukan monitoring
mutu di sentra – sentra produksi hasil perikanan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagai bagian dari unit kerja Dinas
Kelautan dan Perikanan harus hadir dalam rangkah meminimalisir permasalahan
yang dihadapi oleh Unit Pengolahan Ikan (UPI), Usaha Menengah Kecil Mikro
UMKM) dan masyarakat, dimana UPTD sebagai unit perpanjangan dari Dinas
mempunyai tujuan :
- Memberikan pelayanan terhadap pengusaha perikanan khusunya Unit
Pengolahan Ikan (UPI) mulai dari aspek pembinaan teknis, sanitasi dan higyenis
serta penanganan ikan yang baik (Good Handling pratice)
- Memberikan pelayanan prima terhadap para eksportir ikan, sehingga para
eksportir dapat melakukan ekspor langsung dari Gorontalo.
- Memberikan pelayanan sertifikasi Health Certificate (HC) yang berbasis IPI (In
Proses Inspection).
- Mendukung peningkatan produksi dengan mutu yang baik.
- Memberikan jaminan keamanan pangan.

Balai Pengujian Mutu dan Pengendalian Hasil Perikanan Gorontalo sangat


dibutuhkan sehingga UPTD perlu dibentuk karena manfaatnya dapat dirasakan lintas
kabupaten. Disamping itu kehadiran UPTD juga sampai saat ini menjadi tempat
praktek lapang dan penelitian oleh siswa SMK dan Mahasiswa.

b. Tujuan
Adapun tujuan dibentuknya UPTD Balai Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil
Perikanan ini adalah :
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Balai Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil
Perikanan mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana kegiatan pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan;
b. Melaksanakan Sertifikasi hasil perikanan;
c. Melaksanakan pengambilan contoh, pengujian laboratoris terhadap bahan
baku, bahan penolong dan atau bahan tambahan makanan serta produk akhir;
d. Melaksanakan pengendalian mutu hasil perikanan yang didistribusi atau
dipasarkan;
e. Mengembangkan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
f. Membuat laporan secara berkala.
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD

a. Kegiatan Teknis Operasional Tertentu (untuk UPTD Dinas) atau Kegiatan


Teknis Penunjang Tertentu (untuk UPTD Badan) yang akan dilaksanakan.
Sesuai dengan amanat UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
pasal 13, dimana urusan pemerintahan yang konkuren adalah urusan pemerintahan
yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah Kabupaten
/Kota yang merupakan urusan pemerintahan pilihan (kelautan dan perikanan).
Disamping itu daerah provinsi diberi kewenangan mengelola wilayah laut sesuai UU
Nomor 23 tahun 2014 pasal 27 ayat (1) dan (2).Pembentukan UPTD Balai Pengujian
dan Penerapan Mutu Lingkungan merupakan UPTD yang melaksanakan urusan
pemerintahan di sector kelautan dan perikanan yang penggunanya dapat lintas
daerah kabupaten/kota dan penggunaan sumberdayanya lebih efektif jika dikelolah
oleh daerah provinsi. n Pengujia dan Penerapan Mutu merupakan salah satu tugas
pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo yang diembang
oleh UPTD Balai Pengujian dan Penerapan Mutu, dimana dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Gorontalo. Kegiatan Pengujian dan Penerapan Mutu ini merupakan
kegiatan yang tidak dilaksanakan oleh bidang atau seksi yang dilingkup Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo dimana UPTD ini mempunyai tugas
pokok dan fungsi antara lain :
a. Menyusun rencana kegiatan pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan;
b. Melaksanakan Sertifikasi hasil perikanan;
c. Melaksanakan pengambilan contoh, pengujian laboratoris terhadap bahan
baku, bahan penolong dan atau bahan tambahan makanan serta produk akhir;
d. Melaksanakan pengendalian mutu hasil perikanan yang didistribusi atau
dipasarkan;
e. Mengembangkan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
f. Membuat laporan secara berkala.
b. Bentuk/Jenis barang atau jasa Yang Disediakan Bagi Masyarakat atau
Perangkat Daerah lain dan Frekuensi Penerima Barang/Jasa.
Bentuk /jenis barang atau yang disediakan oleh UPTD ini berupa kegiatan
Menyusun rencana kegiatan pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan,
Melaksanakan Sertifikasi hasil perikanan, Melaksanakan pengambilan contoh,
pengujian laboratoris terhadap bahan baku, bahan penolong dan atau bahan
tambahan makanan serta produk akhir, Melaksanakan pengendalian mutu hasil
perikanan yang didistribusi atau dipasarkan, Mengembangkan Teknologi Pengolahan
Hasil Perikanan. Ketersediaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh UPTD ini sangat
dibutuhkan oleh masyarakat untuk menunjang keamanan hasil perikanan yang
mereka dilaksanakan dalam rangka mendukung pembangunan perikanan.
c. Kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan/atau
dalam penyelenggaraan pemerintahan (Penerima Manfaat).

Untuk memenuhi jaminan keamanan pangan di Provinsi Gorontalo sehingga


berdampak pada kwalitas dan harga yang cukup tinggi, sehingga dengan adanya
UPTD ini diharapkan mampu meningkatkan keamanan pangan di Gorontalo yang
berdampak pada produksi produk.
Hal yang berbeda di Provinsi Gorontalo dibandingkan dengan daerah lainnya
yang sektor perikanan dan kelautannya sudah berkembang adalah belum
tersedianya unit Pengujian dan pengolahan dikelolah oleh BUMN, BUMD, atau pun
SWASTA. Unit pembenihan skala besar adalah unit pembenihan yang telah
melaksanakan manajemen pembenihan secara utuh yaitu manajemen induk dan
calon induk, pakan alami, larva dan hama penyakit ikan. Unit pembenihan yang ada
saat ini masihskala kecil yang dikelolah oleh unit pembenihan skalah rumah tangga
dan BBU local yang produksinya sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pembudidaya ikan.
d. Sumber daya pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana.
Sejak terbentuk tahun 2013 UPTD BBIP Lamu sampai saat ini pegawai yang
memiliki sebanyak 20 orang yang terdiri pengawai aparatur sipil Negara sebanyak 7
orang dan tenaga kontrak sebanyak 13 orang. Pegawai yang ditempatkan pada
UPTD ini tidak mengganggu kinerja bidang lain, karena pegawai tersebut
merupakan pegawai organic UPTD sejak tahun 2013. Belanja pegawai dan
operasional kantor tidak mengurangi belanja public (lihat rasio belanja), karena
belanja operasional tidak hanya bersumber dari APBD tapi juga bersumber dari
APBN dan DAK.
Untuk kegiatan pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana dan
operasional UPTD menggunakan dana DAK, APBD dan TP (APBN). Dana Alokasi
Khusus digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik dan pengadaan sarana yang
berhubungan dengan penyediaan produksi, untuk dana APBD Provinsi dimanfaatkan
untuk operasional (pembanyaran listrik, tenaga kontrak dan kegiatan administrasi
lainnya) sedangkan dana tugas perbantuan (TP) adalah untuk membantu dana
operasional untuk pengoprasian UPTD.
Adapun sarana dan prasarana UPTD yang dimiliki untuk mendukung berbagai
aktivitas kegiatan Pengembangan produk dan pelatihan pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan rincian sebagaimana table berikut ini :

No. Jenis Barang Volume Keterangan

1. AC. Split 3 Unit

1. Keadaan Aset
Aset BPPMHP sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
1.1. Aset Tidak Bergerak
Tabel 6. Aset Tidak Bergerak di UPTD BPPMHP
No. Jenis Aset Volume Keterangan
1. Laboratorium Mikro 63 m² Baik
2. Laboratorium Kimia 68 m² Baik
3. Laboratorium Organoleptik 40 m² Baik
4. Ruang Kepala Balai 10,8 m² Baik
5. Ruang Tamu 16 m² Baik
6. Ruang Tata Usaha 36,22 m² Baik
7. Ruang Staf 12,28 m² Baik
8. Ruang Workhsop 48 m² Baik

1.2. Aset Bergerak


Tabel 7. Aset Bergerak di UPTD BPPMHP
No. Jenis Aset Volume Keterangan
1. Kenderaan Roda 4 1 Unit Baik
2. Kenderaan Roda 2 1 Unit Baik

1.3. Peralatan Perkantoran


Tabel 8. Peralatan Perkantoran
No. Jenis Aset Volume Ket.
1. Meja ½ Biro 3 Unit Baik
2. Meja Preparasi Organoleptik 1 Unit Baik
3. Meja Staf 14 Unit Baik
4 Meja Kecil 1 Unit Baik
5 Kursi Putar 10 BUah Baik
6 Kursi Lipat 14 buah Baik
7 Kursi Kayu 8 buah Baik
8 Kursi Organoleptik 8 buah Baik
9 AC Split 1 PK 11 Unit Baik
10 Lemari Penyimpan Alat Pengujian 5 Unit Baik
11 Lemari Arsip 3 Unit Baik
12 Lemari Stainlees 1 Unit Baik
13 Laptop 3 Unit Baik
14 Printer Canon 2 Unit Baik
15 TV 21” 1 Unit Baik
16 Jam Dinding 2 buah Baik
17 PC 2 Unit Baik
18 Printer Laserjet 1 Unit Baik
19 Meja Preparasi Kimia 1 Unit Baik
20 Bupet 1 Unit Baik
21 Kereta Dorong 1 Unit Baik
22 Generator 1 Unit Baik
23 Tempat Sampah 6 Unit Baik
24 Dispenser 1 Unit Baik
25 Telepon 2 Unit Baik
26 Kipas Angin 1 Unit Baik
27 Infocus 1 Unit Baik
28 Kursi Tamu 1 Set Baik
29 Tandon Air 1 Paket Baik
30 Kamera 2 Buah Baik
31 Rak Sepatu 1 Unit Baik

1.4. Peralatan Laboratorium


Tabel 9. Peralatan Laboratorium di UPTD BPPMHP
Mikrobiologi
Tahun
No Jenis Peralatan Volume Ruangan Ket.
Perolehan
1 Sansio Tropicalizeao 1 2001 Mikro Baik
2 Biker glass 100 ml 3 2001 Mikro Baik
3 Biker glass 1000 ml 4 2001 Mikro Baik
4 Biker glass 250 ml 4 2001 Mikro Baik
5 Biker glass 500 ml 1 2001 Mikro Baik
6 Bunsen/Spritus Botol Api (Kaca) 1 2001 Mikro Baik
7 Erlenmeyer 1000 ml (Pyrex) 13 2001 Mikro Baik
8 Erlenmeyer 125 ml 1 2001 Mikro Baik
9 Erlenmeyer 250 ml (Pyrex) 6 2001 Mikro Baik
10 Erlenmeyer 500 ml (Pyrex) 11 2001 Mikro Baik
11 Gelas Ukur 10 ml (Pyrex) 4 2001 Mikro Baik
12 Gelas Ukur 1000 ml (Pyrex) 1 2001 Mikro Baik
13 Gelas Ukur 25 ml (Pyrex) 4 2001 Mikro Baik
14 Gelas Ukur 250 ml (Pyrex) 4 2001 Mikro Baik
15 Hand Counter Tally (VWR/No.241) 1 2001 Mikro Baik
16 Jarum ose Bulat (Stainless) 3 2001 Mikro Baik
17 Jarum Runcing-Surgical Instrument (Smic) 1 2001 Mikro Baik
Kaca Objek/Deck Glass (Menzeel- 1/10
18 2001
Glaser/18X18 mm) pak Mikro Baik
Kaca Preparat/Micro Stides (VWR Scien
19 1/2 pak 2001
25X75 mm) Mikro Baik
20 Mikroskop (Olympus/XSZ-107B) 1 2001 Mikro Baik
21 Petridisesh 9,5 cm (Normax) 406 2001 Mikro Baik
22 Rak tabung 12 2 2001 Mikro Baik
23 Rak tabung 24 4 2001 Mikro Baik
24 Rak tabung 50 8 2001 Mikro Baik
25 Reagen bottle Gelap 120 ml 1 2001 Mikro Baik
26 Reagen bottle Gelap 250 ml 1 2001 Mikro Baik
27 Reagent Botle Clear (Iwaki/500 ml) 5 2001 Mikro Baik
28 Sendok Media (Stainless) 6 2001 Mikro Baik
29 Tabung Reaksi/Test Tube (Pyrex/20-100 ml) 597 2001 Mikro Baik
30 Timbangan Analitik (Merek ) 1 2001 Mikro Baik
31 Colony Counter (230 V/150 Hz) 1 2002 Mikro Baik
32 Gelas Piala (Pyrex 100 ml) 3 2002 Mikro Baik
33 Gelas Piala (Pyrex 250 ml) 4 2002 Mikro Baik
34 Gelas Piala (Pyrex1000 ml) 4 2002 Mikro Baik
35 Gelas Piala (Pyrex500 ml) 1 2002 Mikro Baik
36 Glass Pompa Vakum 1000 ml (Pyrex) 1 2002 Mikro Baik
37 Inkubator (Binder/Besar) 1 2002 Mikro Baik
38 Inkubator (Binder/kecil) 1 2002 Mikro Baik
39 Inkubator (Binder/Sedang) 1 2002 Mikro Baik
40 Oven (220 V/Memment) Model 600 Mikro 1 2002 Mikro Baik
41 Penjepit Pompa Vakum 1 2002 Mikro Baik
42 Pompa Vacum (220 V) 1 2002 Mikro Baik
43 Filtering Aparatus, Vacum ME 4 1 2003 Mikro Baik
44 Talenan Plastik 1 2003 Mikro Baik
46 Wastafel Meja Aluminium (Royal) 1 2005 Mikro Baik
47 Pinset 2 2008 Mikro Baik
48 Autovlave 2 2009 Mikro Baik
49 Hot Plate Stirer 1 2015 Mikro Baik
50 Laminary air Flow 1 2015 Mikro Baik
51 Magnet Stirer 3 2015 Mikro Baik
52 Mikropipet 4 2015 Mikro Baik
53 pH Meter Digital 1 2015 Mikro Baik
54 Refrigerator 1 2015 Mikro Baik
55 Seperangkat Alat membran Filter 1 2015 Mikro Baik
56 Stomacher Homogenizer 1 2015 Mikro Baik
57 Vailex Mixer 2 2015 Mikro Baik
58 Water Bath 2 2015 Mikro Baik

Kimia
Tahun
No. Jenis Peralatan Volume Ruang KET.
Perolehan
1 2 3 4 5 6
1 Blender Stainless (Waring/Set Time) 1 2001 Kimia Baik
2 Erlenmeyer 1000 ml (Pyrex) 1 2001 Kimia Baik
3 Erlenmeyer 250 ml (Pyrex) 9 2001 Kimia Baik
4 Erlenmeyer 250 ml (Schott Duran) 1 2001 Kimia Baik
5 Erlenmeyer 500 ml (Pyrex) 4 2001 Kimia Baik
Frezeer/Refrigator, R 134 A (Derby/194
6 watt) 1 2001 Kimia Baik
7 Gelas Ukur 10 ml (Pyrex) 5 2001 Kimia Baik
8 Gelas Ukur 100 ml (Pyrex) 6 2001 Kimia Baik
9 Gelas Ukur 1000 ml (Pyrex) 10 2001 Kimia Baik
10 Gelas Ukur 25 ml (Pyrex) 6 2001 Kimia Baik
11 Gelas Ukur 250 ml (Pyrex) 9 2001 Kimia Baik
12 Gelas Ukur 50 ml (Pyrex) 5 2001 Kimia Baik
13 Gelas Ukur 500 ml (Pyrex) 6 2001 Kimia Baik
14 Magnet Stirrer (Dalam Plastik Putih) 1 2001 Kimia Baik
15 Penjepit (Stailess Ujung Kain) 1 2001 Kimia Baik
16 Pipet (Pyrex/1-0,01 ml) 26 2001 Kimia Baik
17 Pipet (Pyrex/10-0,01 ml) 10 2001 Kimia Baik
18 Pipet (Pyrex/2-0,02 ml) 31 2001 Kimia Baik
Styrer Magnetic/Thermolyne
19 (Cimarec/Phase:1) 2 2001 Kimia Baik
Tabung Reaksi/Test Tube (Pyrex/20-100
20 ml) 13 2001 Kimia Baik
21 Tabung Reaksi/Test Tube (Pyrex/20-50 ml) 3 2001 Kimia Baik
22 Timbangan Analitik (Merek ) 2 2001 Kimia Baik
23 Cawan Porselin (Cap 150 ml HW 109/3) 9 2002 Kimia Baik
24 Electro mantle (EM0500/C) 2 2002 Kimia Baik
25 Kaki Tiga 3 2002 Kimia Baik
26 Lemari Asam (120X76X40 cm) 1 2002 Kimia Baik
27 Pengaduk L (Iwaki/Glass) 4 2002 Kimia Baik
28 Pipet Volumetric (Pyrex 10 ml) 15 2002 Kimia Baik
29 Pipet Volumetric (Pyrex 25 ml) 11 2002 Kimia Baik
30 Pipet Volumetric (Pyrex 3 ml) 12 2002 Kimia Baik
31 Pipet Volumetric (Pyrex 5 ml) 11 2002 Kimia Baik
32 Pipet Volumetrik 3 ml 10 2002 Kimia Baik
33 Pipet Volumetrik 4 ml 5 2002 Kimia Baik
34 Pipet Volumetrik 6 ml 4 2002 Kimia Baik
35 Pipet Volumetrik 8 ml 5 2002 Kimia Baik
36 Pompa Vacum (220 V) 1 2002 Kimia Baik
37 Rak tabung Reaksi (Dim 18 mm f/1000 10 2002 Kimia Baik
38 Spectrophotometer (Specord 30) 1 2002 Kimia Baik
39 Timbangan Ohaus Adventurer (Max 210 gr) 1 2002 Kimia Baik
Tungku Pengabuan (FB-1410 M-26
40 Furnace) 1 2002 Kimia Baik
41 Alat Destilasi Air (GFL, 10603000 F) 2001/4 1 2003 Kimia Baik
42 Batang Pengaduk Glass 3 2003 Kimia Baik
43 Corong Saring, Glass, Diameter 6 2003 Kimia Baik
44 Talenan (Plastik) 2 2003 Kimia Baik
45 Vortex (Maxi Mix II) 1 2003 Kimia Baik
46 Fire Extingnisher (Gennebo) 1 2006 Kimia Baik
47 AAS (Aotomatic Absrb. Spectro) "Varian" 1 2007 Kimia Baik
48 Destructdigest Unit Type KB-8-S/GH 1 2008 Kimia Baik
49 Digital Titrator 1 2008 Kimia Baik
50 Distill Unit Type KL-9/16/GH 1 2008 Kimia Baik
51 Furnace (1 L) 1 2009 Kimia Baik
52 Tabung + Isi Argon (7 m3) 1 2009 Kimia Baik
53 Watherbath 1 2009 Kimia Baik

1.5. Peralatan Pengolahan


Tabel 10 Peralatan Pengolahan
No. Alat Pengolahan Volume Keterangan
1. Baskom Putih Besar 12 buah Baik
2. Piring plat besar/sahal 13 buah Baik
3. Baskom Putih sedang 11 buah Baik
4. Celemek 11 buah Baik
5. Kaos Tangan 11 buah Baik
6. Talenan Besar 10 buah Baik
7. Baskom Biru Kecil 3 buah Baik
8. Blender 1 buah Baik
9. Power Pack 1 buah Baik
10. Penutup Kepala 1 buah Baik
11. Kotak kue putih besar 3 buah Baik
12. Pisau steinles biru sedang 4 buah Baik
13. Sendok kua besar 3 buah Baik
14. Bak Coklat 3 buah Baik
15. Talenan Kecil 1 buah Baik
16. Open 1 buah Baik
17. Gayung Panjang 1 buah Baik
18. Sutil/korek-korek besi 1 buah Baik
19. Korek-korek kayu 2 buah Baik
20. Korek kua hitam kayu 2 buah Baik
21. Temperatur selection 1 buah Baik
22. Meet glinder (penggiling daging) 1 buah Baik
23. Meet glinder (penggiling ikan) 1 buah Baik
24. Parut Stenles 1 buah Baik
25. Saringan 3 buah Baik
26. Kompor Gas teno 1 buah Baik
27. Tabung Gas 12 Kg 1 buah Baik
28. Kompor Gas Rinai 1 buah Baik
29. Tabung Gas 3 kg 2 buah Baik
30. Food Glinder 1 buah Baik
31. Dandang Besar 1 buah Baik
32. Dandang Sedang 2 buah Baik
33. Ember besar warna hijau 3 buah Baik
34. Ember sedang 3 buah Baik
35. Dandang Kecil 1 buah Baik
36. Belangan besar 2 buah Baik
37. Belangan sedang 1 buah Baik
38. Loyang biru besar 1 buah Baik
39. Baskom putih kecil 01 31 buah Baik
40. Sendok Garpu 36 buah Baik
41. Baskom putih kecil 02 2 buah Baik
42. Baskom biru kecil 4 buah Baik
43. Piring Putih sedang 8 buah Baik
44. Piring Putih kecil 2 buah Baik
45. Rice cooker merah muda 1 buah Baik
46. Tempat Agar-agar putih 1 lusin Baik
47. Sahal plastic biru 4 buah Baik
48. Talenan putih kecil 1 buah Baik
49. Pisau steinles kecil 3 buah Baik
50. Sendok Bengkok kecil 6 buah Baik
51. Korek-korek kecil 1 buah Baik
52. Dudukan Blender 2 buah Baik
53. Blender 2 buah Baik
54. Kotak kue kecil 6 buah Baik
55 Saringan Penggorengan 1 buah Baik
56. Oven gas besar 1 buah Baik
57. Spiner 1 buah Baik
58. Gilingan mie 1 buah Baik
59. Mesin pencampur adonan 1 buah Baik
60. Water juicer 2 buah Baik
61. PiringSango 6 buah Baik
62. Baki kayu bulat 6 buah Baik
MATRIKS
EVALUASI UPT PROVINSI GORONTALO

PERGUB NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN


TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN PERBENIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN IKAN LAUT DAN
PAYAU(BP3KLILP) PROVINSI GORONTALO

NO INDIKATOR ALAT UJI VALIDASI KESIMPULAN

- UU NO. 23/2014 PASAL MS


13 AYAT 3 KRITERIA
URUSAN YANG MENJADI
KEWENANGAN DAERAH
PROVINSI, PASAL 15 AYAT 2
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN YANG TIDAK
TERCANTUM DALAM
LAMPIRAN UU INI MENJADI
KEWENANGAN TIAP
TINGKATAN ATAU SUSUNAN
PEMERINTAHAN YANG
PENENTUANNYA
MENGGUNAKAN PRINSIP
DAN KRITERIA PEMBAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN SEBAGAIMANA
1 KEWENANGAN DAERAH
DIMAKSUD DALAM PASAL
13, AYAT 3, URUSAN
PEMERINTAHAN KONKUREN
SEBAGIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT 2 DITETAPKAN
DENGAN PERATURAN
PRESIDEN (BELUM ADA
PEPRES YANG MENGATUR)
DAN PASAL 27 AYAT 1 DAN 2
TENTANG KEWENANGAN
PROVINSI DI LAUT.
- UU NO 30 TAHUN 2014
TENTANG ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN BAB VI
DISKRESI PASAL 22 DAN
PASAL 23

MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MS
TEKNIS DIBIDANG
PENGEMBANGAN
BUKAN MERUPAKAN KEGIATAN PERUMUSAN PERBENIHAN DAN
2
KEBIJAKAN KESEHATAN IKAN DAN
LINGKUNGAN IKAN LAUT DAN
PAYAU

KEGIATANNYA MERUPAKAN MS
KEGIATAN DINAS KELAUTAN
3 BUKAN MERUPAKAN KEGIATAN LINTAS SKPD
DAN PERIKANAN

PEMBAGIAN KERJA, MS
PENGAWASAN DAN
MEMERLUKAN ARAHAN, PENGATURAN DAN KEPUTUSAN DALAM
PEMBAGIAN KERJA, PENGAWASAN DAN/ATAU OPERASIONAL UPTD
4
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MERUJUK PADA STRUKTUR
PELAKSANAANYA ORGANISASI DAN TATA
KERJA DARI UPTD BP3KLILP

5 BARANG ATAU JASA YANG DIBERIKAN PRODUKSI UPTD BP3KLILP MS


BERSIFAT KONKRIT DAN TERUKUR BAIK BERUPA BENIH IKAN PAYAU
BARANG KOLEKTIF MAUPUN BARANG DAN LAUT (NAUPLI, BENUR,
INDIVIDU NENER, BENIH KERAPU),
INDUK DAN CALON INDUK,
PAKET TEKNOLOGI DAN
DISALURKAN KE
MASYARAKAT SEBAGAI
PEMBUDIDAYA IKAN DAN
PENGUSAHA PERBENIHAN
RAKYAT (HSRT) SERTA
PEMBINAAN KESEHATAN
IKAN DAN LINGKUNGAN
PELAYANAN NAUPLI, BENIH,
INDUK DAN CALON INDUK
KEPADA PEMBENIH,
MASYARAKAT PEMBUDIDAYA
IKAN SERTA PEMBINAAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENYEDIAAN BARANG DAN JASA DIPERLUKAN PEMBENIHAN DAN
6
SECARA TERUS MENERUS KESEHATAN IKAN DAN
LINGKUNGAN PADA IKAN
LAUT DAN PAYAU YANG
DIBUTUHKAN SECARA
KONTINYU DAN TERUS
MENERUS

PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT
(PEMBUDIDAYA) MEMENUHI
LAYANAN KEPADA MASYARAKAT MENJADI
7 KRITERIA TEPAT JENIS,
LEBIH DEKAT MURAH DAN CEPAT
JUMLAH, UKURAN, WAKTU,
TEMPAT, MUTU DAN HARGA

KEBUTUHAN BENIH
MASYARAKAT SEJUMLAH
440.830.200 EKOR DI
WILAYAH PROVINSI
GORONTALO, UPTD BBIP
HANYA MAMPU MENSUPLAY
LAYANAN YANG DIBERIKAN UPT TERSEBUT
30% DARI TOTAL KEBUTUHAN
MERUPAKAN LAYANAN PEMERINTAH YANG
8 BENIH, HAL INI MASIH
DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT ATAU
DIMUNGKINKAN
PENYELENGARA PEMERINTAH
PENGEMBANGAN UPTD BBIP
DIMASA YANG AKAN DATANG
DAN MERUPAKAN LINI
SEKTOR PEMBENIHAN LINTAS
KAB/KOTA

LAYANAN PRODUKSI BENIH


UNGGUL, INDUK, CALON
INDUK DAN KESEHATAN IKAN
DAN LINGKUNGAN SECARA
LAYANAN YANG DIBERIKAN BELUM
TEKNIS MASIH DISEDIAKAN
9 DISEDIAKAN OLEH BUMN, BUMD, SWASTA,
OLEH UPTD BP3KLILP DAN
ATAU PENYEDIA LAINNYA
BELUM DI SEDIAKAN OLEH
BUMD, SWASTA ATAU
PENYEDIA LAINNYA

TIDAK KARENA PEGAWAI


YANG DITEMPATKAN DI UPTD
PEGAWAI YANG AKAN DITEMPATKAN PADA
UPT TIDAK MENGAKIBATKAN
BP3KLILP ADALAH PEGAWAI
10 DINAS KELAUTAN DAN
TANGGUNGGNYA KINERJA UNIT-UNIT
PERIKANAN PROVINSI
ORGANISASI YANG LAIN
GORONTALO

11 TIDAK MENAMBAH PEGAWAI BARU BAIK PNS JUMLAH PEGAWAI SUDAH


ATAUPUN HONORER CUKUP; YAITU PNS : 7 ORG
DAN TENAGA HONORER 13
ORG

BELANJA PEGAWAI DAN


BELANJA PEGAWAI DAN BIAYA OPERASIONAL TIDAK
12 OPERASIOANAL KANTOR TIDAK MENGURANGI MENGURANGI BELANJA
BELANJA PUBLIK PUBLIK

TERSEDIA SARANA DAN PRASARANA KERJA SUDAH TERSEDIA SARANA


13
BERUPA KANTOR DAN PELENGKAPANNYA DAN PRASARANA KERJA
DOKUMEN SOP SUDAH DITANDATANGANI
14 TERLAMPIR
OLEH KEPALA PERANGKAT DAERAH
TIDAK MELAKSANAKAN KEGIATAN YANG
15 MENJADI KEWENANGAN PUSAT DAN LIHAT POIN 1
KABUPATEN/KOTA
ADA TENAGA TEKNIS DAN
SUDAH MEMILIKI KEAHLIAN
PEMBENIHAN DAN UPTD
TERDAPAT TENAGA TEKNIS YANG
BP3KLILPSUDAH MEMILIKI
16 SERTIFIKAT BERKUALIFIKASI
DIPERLUKAN
B CARA PEMBERNIAHAN IKAN
YANG BAIK (CPIB) DARI
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN RI
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA

Diisi penjelasan tentang uraian beban kerja dengan metode sebagaimana dibawah ini.

Juml
Jam
Has Satu Nor Beb ah Jumla
Kerja
N Jabat Tugas il an ma an Jam h
Uraian tugas Efektif
o. an jabatan Ker Hasil Wak Kerj Kerja Pega
Pertah
ja Kerja tu a Efekt wai
un
if
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kepal Melaksana a.Menyelenggar
akan
a kan
penyusunan
UPTD penyusun rencana
an program dan
anggaran,
rencana pemantauan
program dan evaluasi
dan serta pelaporan;
b.
anggaran, Menyelenggarak
pemantau an urusan tata
usaha dan
an, rumah tangga
evaluasi, c. Menyel
serta enggarakan
optimalisasi
pelaporan pengelolaan
pelaksana sarana dan
n prasarana
pengolahan
pelayanan dan
pengujian pemasaran
hasil
mutu dan
perikanan
keamanan yang
produk pengadaanny
a melalui
perikanan, APBN
diversifika
si produk D.Menyelenggar
akan bimbingan
perikanan, pemenuhan
dan persyaratan
pemenuha Standar
Nasional
n Indonesia (SNI)
persyarata
n SNI
produk
perikanan
Ket : Jumlah Jam Kerja Efektif adalah Jumlah hasil kerja x Norma Waktu x Beban Kerja
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

Isi Bab IV ini adalah uraian dari dokumen Analisis Belanja Pegawai yang disyaratkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah,
sehingga dokumen analisi rasio belanja pegawai tidak diajukan secara terpisah tetapi
disatukan dalam dokumen kajian.
Analisis belanja pegawai berisi perbandingan rasio belanja pegawai pada masing-
masing perangkat daerah sebelum dan sesudah pembentukan UPTD.

BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, maka yang menjadi kesimpulan dalam
Dokumen Kajian pembentukan UPTD………. makaperlu adanya Pembentukan Peraturan
Gubernur Gorontalo tentang Pembentukan UPTD…..mengingat sifatnya yang
urgendanpembentukannya yang merupakan perintah dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi serta sebagai wadah dalam melaksanakan sebagian fungsi
operasional dinas/badan.

Anda mungkin juga menyukai