Anda di halaman 1dari 3

ALIRAN FLUIDA

Fluida, berasal dari kata fluid dalam Bahasa inggris yang artinya cairan. Walaupun
artinya cairan, namun fluida lebih tepat diartikan sebagai zat yang mengalir. Arti mengalir
tidak hanya meliputi cairan. Terdapat suatu zat yang dapat mengalir juga, yaitu udara atau
gas. Fluida memiliki sifat tidak tahan terhadap tekanan dan gaya. Hal ini ditunjukkan
apabila fluida diberi pengaruh tekanan ataupun gaya, maka bentuknya akan berubah,
bahkan bila diberi tekanan atau gaya sekecil apapun. Hal ini dikarenakan gaya tarik antar
molekulnya tidak kuat sehingga membuat fluida berubah bentuk menyerupai wadah tempat
mengalir.

Aliran fluida terbagi menjadi 3 kategori, yaitu

1. Aliran Laminar

Lamina memiliki arti lapisan. Aliran laminar adalah aliran fluida yang
mengalir dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina dengan satu lapisan
meluncur secara lancar dan tenang. Partikel – partikel pada fluida seolah – olah
bergerak sejajar dan tidak berpotongan satu sama lain serta memiliki garis
lintasan yang halus. Aliran laminar memiliki tingkat viskositas(kekentalan)
yang tinggi, sehingga menyebabkan kecepatan aliran yang rendah. Aliran
laminar bersifat steady, maksudnya alirannya tetap. “Tetap” menunjukkan
bahwa di seluruh aliran air, debit alirannya tetap atau kecepatan aliran tidak
berubah menurut waktu.

2. Aliran Transisi

Transisi berarti berubah atau peralihan. Aliran Transisi ialah aliran


fluida saat terjadinya peralihan dari fase laminar ke fase turbulen.

3. Aliran Turbulen

Turbulent artinya berputar. Aliran turbulen adalah aliran fluida yang


mengalir tidak beraturan. Alirannya tidak laminar melainkan kompleks, dan
garis lintasannya tidak beraturan sehingga alirannya saling berpotongan.
Turbulen ditandai dengan terbentuknya pusaran - pusaran yang menyebabkan
banyaknya gesekan antar partikel fluida. Aliran turbulen mempunyai viskositas
yang rendah sehingga aliran fluida memiliki kecepatan yang tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa sifat aliran turbulen dan laminar saling bertolak belakang.

Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminar, terdapat suatu angka yang
tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka Reynolds adalah
perbandingan gaya inersia fluida dan viskositasnya, dan menghadirkan perbandingan
antara suatu gaya pemercepat dan lambat. Osborne Reynolds, Ahli ilmu fisika Inggris, 1883
memberikan hubungan antara inersia dan viskositas dan memberikan persamaan tanpa
dimensi ini. Angka ini dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝜌𝜈𝒹
𝑅𝑒 =
𝜇
Re = Bilangan Reynolds
ρ = Massa jenis (kg/m3)
ν = Kecepatan (m/s)
d = Diameter (m)
μ = Viskositas (kg/m.s)

Terdapat variabel massa jenis , kecepatan, diameter dan viskositas. Sehingga semakin
kecil viskositas maka bilangan Reynolds(Re) akan semakin besar begitu pula sebaliknya.
Jika kecepatan aliran semakin kecil maka bilangan Reynoldsnya akan semakin kecil pula.
Hubungan antara bilangan Reynolds dengan penentuan aliran suatu fluida yang kita tinjau
memiliki profil yang laminar, turbulen atau transisi dapat diketahui dengan

 Apabila Reynolds number didapatkan hasil < 2000 maka aliran tersebut dinyatakan
sebagai aliran Laminar
 Apabila Reynolds number didapatkan hasil 2000 < x < 4000 maka aliran tersebut
dinyatakan sebagai aliran transisi

 Apabila Reynolds number didapatkan hasil > 4000 maka aliran tersebut dinyatakan
sebagai aliran Turbulen

Anda mungkin juga menyukai