Anda di halaman 1dari 4

SIKAP LITURGI

Berlutut

Bertekuk lutut berarti memperkecil diri dihadapan Allah. Orang yang


sombong selalu mengangkat kepalanya dan menegakkan badannya,
merasa lebih tinggi, lebih hebat daripada orang lain. Sebaliknya, orang
rendah hati senantiasa menyadari bahwa dirinya amat kecil di hadapan
Tuhan. Maka ia berlutut.

Tunduk Kepala

Menunudukkan kepala dan membungkuk merupakan cara-cara


menghormati seseorang. Membungkuk adalah tanda penghormatan yang
lebih besar. Di altar kita tidak hanya menundukan kepala, tetapi sungguh
membungkuk untuk merendahkan diri.

Berdiri

Pada permulaan Misa, bila imam bersama dengan misdinar datang ke


altar, umat berdiri. Sikap berdiri itu merupakan tanda hormat kepada imam
yang mewakili Kristus. Berdiri yang baik adalah berdiri tegak dengan kedua
kaki dan tidak bersandar pada apapun.

Duduk

Duduk adalah sikap yang tenang. Duduk adalah sikap orang sedang
memikirkan atau mendengarkan sesuatu. Misalnya duduk mendengarkan
Khotbah, sikap ini menolong kita agar mendengarkan dengan penuh
perhatian dan merenungkan apa yang baru didengarnya.
Berjalan

Kita berjalan, kalau kita ingin menuju suatu tempat untuk melakukan
sesuatu. Sama halnya di gereja. Tetapi di gereja tidak pernah tergesa-
gesa. Untuk Tuhan kita selalu mempunyai waktu seluas-luasnya. Misdinar
yang berjalan tergesa-gesa seperti orang gugup, tidak dapat menciptakan
suasana tenang dan khidmat.

Mengatup tangan

Dari pagi hingga malam hari kita terus-terusan memakai tangan untuk
segala macam keperluan. Tangan kita selalu sibuk. Tetapi bila kita
mengatup tangan, kita menjadi tenang. Hentikan kesibukan. Kita dapat
memusatkan pikiran, dengan menyadari bahwa Kristus bersama dengan
kita. Kita berani menyerahkan jiwa dan raga kepadaNya, biarlah Dia yang
menjaga dan memelihara kita.

Berdoa dengan tangan terentang

Dalam misa kita dapat melihat imam beberapa kali merentangkan tangan,
yaitu bila mengucapkan doa. Berdoa dengan tangan terentang adalah
suatu sikap doa yang sudah dipakai sejak abad-abad pertama. Dengan
sikap itu kita menyatakan penyerahan kita kepada kehendak Bapa. Sikap
itu mengingatkan kita kepada Yesus yang rela merentangkan tangannya di
atas kayu salib. Maka selayaknya kita mengikuti sikap itu, ketika sedang
menyanyikan / berdoa Bapa Kami.

Membuat Tanda Salib

Dengan membuat tanda salib kita mengenangkan pembaptisan kita “Demi


nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus”, tanda salib merupakan tanda
iman kita. Tanda itu kita gunakan untuk memulai dan mengakhiri doa yang
kita panjatkan. Ada pula tanda salib kecil yang biasa kita lakukan dengan
ibu jari tiga kali ketika Bacaan Injil.

Adapun kata-katanya adalah “InjilMu kuterima dengan budi, kuakui dengan


mulutku dan kusimpan dalam hatiku”

Mengecup

Mengecup adalah tanda untuk menyatakan bahwa kita mencintai


seseorang atau sesuatu. Ibadat Ekaristi dirayakan di altar, bahkan Tubuh
dan Dara Kristus diletakan di altar. Maka pada awal dan akhir Misa, imam
selalu mengecup altar. Itu sebagai tanda bahwa ia menyatakan rasa cinta
dan hormatnya bagi altar sebagai tempat kehadiran Kristus.

Bersalaman

Orang bersalam-salaman dengan banyak cara. Dalam Misa, sebelum


komuni, imam kadang-kadang mengajak umat untuk bersalaman (Salam
Damai). Hal itu dilakukan dengan berjabat tangan. Kita mau hidup rukun
dengan Tuhan, berarti kita mau hidup rukun dengan sesama kita.

Menepuk dada

Menepuk dada adalah tanda penyesalan. Kita lakukan ketika mengatakan


“Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa” dalam doa : saya
mengaku. Juga pada mengakhiri doa Anak Domba Allah dengan kata
“Kasihanilah kami” kita melakukannya dengan mengepal tangan kanan dan
memukul ke dada.

Bersila

Bersila adalah sikap duduk dengan melipat dan menyilangkan kaki. Sikap
doa khas Timur ini, yang tersebar di seluruh Asia Selatan dan Timur, dari
India sampai ke Jepang, adalah amat baik untuk dipakai dalam perayaan
liturgi juga. Pada saat-saat tertentu misdinar dapat memakai sikap ini.

Sembah

Sembah juga dikenal di banyaj negara Asia sebagai pernyataan hormat


dan penyembahan. Alangkah baiknya bila kita pakai, untuk menyembah
Sakramen Mahakudus.

Anda mungkin juga menyukai