DISUSUN OLEH :
TAHUN 2017-2018
LEMBAR PENGESAHAN
1
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Mengetahui,
( Astrida Budi., M. Kep., Ns., Sp. Kep. Mat ) (Siti Hani’ah., Amd. Keb)
KATA PENGANTAR
2
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
P0101 Hari Ke-1 + Bayi BBLR Di Puskesmas Jagir Surabaya” dapat selesai
Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya. Makalah seminar ini disusun dengan
dengan sangat sederhana baik dari segi sistematika maupun isinya masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
Penulis
DAFTAR ISI
3
HALAMAN COVER ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan .............................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................ 4
4
4.1 Pembahasan Kasus .......................................................................... 81
4.1.1 Pembahasan Pengkajian Kasus ....................................................... 81
4.1.2 Pembahasan Diagnosa Kasus ......................................................... 85
4.1.3 Pembahasan Intervensi Kasus ......................................................... 87
4.1.4 Pembahasan Implementasi Kasus ................................................... 88
4.1.5 Pembahasan Evaluasi Kasus ........................................................... 89
BAB 5 PENUTUP....................................................................................... 90
5.1 Simpulan........................................................................................... 90
5.2 Saran................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 91
5
6
BAB 1
PENDAHULUAN
ini sering disebut masa nifas (puerperium), atau trimester keempat kehamilan
2013). Pada periode ini merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi
perubahan, baik secara fisik, psikologis, emosional, dan sosial (Baston dan Hall,
2013). Berbagai komplikasi dapat dialami oleh ibu pada masa postpartum, apabila
Kematian Ibu di dunia mencapai 289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI
cukup tinggi seperti di Afrika 179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa, dan Asia
Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran
hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran
hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup. Indonesia merupakan salah
satu negara dengan prevalensi AKI tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN
Indonesia menurun dari 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi
228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi ibu
1
Hal tersebut dapat terjadi akibat kurangnya pengetahuan ibu post partum terhadap
tanda bahaya selama masa nifas. Penyebab lain dapat disebabkan karena adanya
pada tahun 2007 sekitar 34%. Kategori dengan risiko tinggi tunggal mencapai
22,4%, dengan rincian umur ibu <18 tahun sebesar 4,1%, umur ibu > 34 tahun
sebesar 3,8%, jarak kelahiran < 24 bulan sebesar 5,2%, dan jumlah anak yang
ibu post partum menurut Kementerian Kesehatan tahun 2010 adalah perdarahan
dan infeksi. Perdarahan post partum adalah kehilangan darah antara 500 ml atau
lebih selama bersalin ataupun masa nifas. Resiko tinggi perdarahan post partum
pada 24 jam pertama menyebabkan kematian ibu hingga 45%, 68-73% dalam satu
minggu setelah bayi lahir, dan 82-88% dalam dua minggu setelah bayi lahir
resiko perdarahan post partum adalah retensio plasenta, atonia uteri, laserasi jalan
lahir, dan sisa plasenta yang masih menempel di uterus sehingga tidak dapat
padat, fundus uteri meninggi di abdomen pada saat plasenta keluar dari uterus dan
plasenta dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu adanya kelainan uterus atau
kelemahan dan tidak efektifnya kontraksi uterus, kelainan dari plasenta serta
2
salah satunya adalah faktor ekonomi, pendidikan, riwayat persalinan sebelumnya,
ibu terbebas dari bahaya atau komplikasi. Asuhan keperawatan pasca persalinan
sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan status kesehatan ibu dan anak.
ke-1.
2. Menganalisis diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien post
partum hari ke-1 untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pasien
1. Bagi Penulis
Diharapkan penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
3
Diharapkan mampu memberikan saran dan evaluasi dalam memberikan
pada pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan
atau pertemuan antara sperma dan sel telur. Kehamilan normal biasanya
berlangsung kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
4
konsepsi sampai aterm. Kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dengan
perhitungan bahwa satu bulan sama dengan 28 hari. Kehamilan dianggap lewat
sebagai mata rantai yang saling berkelanjutan, antara lain sebagai berikut :
1. Konsepsi
Fertilisasi (pembuahan) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan
antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap
menyebar, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum
uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma sehingga
falopi. Spermatozoa hidup selama 3 hari atau 72 jam di dalam genetalia interna.
Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis
korona radiata (lapisan pelindung luar yang mengelilingi ovum) dan zona pelusida
(lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang mengelilingi ovum)
lepas dan tertinggal di luar (Manuaba, 2012). Dengan adanya fertilisasi inti ovum
akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot yang
5
membentuk bola padat yang terdiri atas blastomer, yang disusul dengan
hari ( mulai dari 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan 16 sel/blastomer). Pada hari ke-3, bola
tersebut terdiri dari 16 blastomer yang disebut morula. Saat morula memasuki
rongga rahim, cairan mulai menembus zona pleusida masuk ke dalam ruang antar
sel yang ada massa sel dalam. Pada hari ke-14 ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuk sebuah rongga atau blastula (Romauli, 2011). Sel yang ada
bagian dalam disebut embrioblas dan sel di luar disebut trofoblas. Zona pleusida
siap berimplantasi pada hari keenam dalam bentuk blastokista lanjut (Kuswanti,
Ina, 2014).
2. Implantasi
Implantasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur yang telah
atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang.
Sementara itu, pada fase sekresi, endometrium telah makin tebal dan semakin
banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas yang meliputi
hari ke-6 sampai ke-7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam
2012).
3. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
6
Minggu ke-3 paska fertlisasi pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh
tidak rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke
pembentukan plasenta yang berasal dari primer korealis (Manuaba, 2012). Pada
matur untuk mengambil alih peran ini. Lapisan desidua yang meliputi hasil
konsepsi kearah kavum uteri disebut desidua kapsularis, yang terletak antara hasil
konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis dan disinilah plasenta akan
hari ke-10 atau ke-11 setelah fertilisasi sampai minggu ke-8 kehamilan.
yang masuk ke dalam sel, morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang
semua tubuh dan organ telah terbetuk dan embrio disebut janin dan fetus.
b. Periode Fetus
7
Periode fetus atau disebut periode janin dimulai sejak minggu ke-8
jantung fetus dapat didengar dengan stetoskop atau doppler. Selama sisa
cukup bulan.
2.1.2 Perubahan Fisiologi Kehamilan
Terdapat berbagai macam perubahan yang dialami ibu pada masa
c. Uterus
Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga
8
abdomen, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga
semakin meningkat. Pada usia kehamilan 32 minggu warna cairan agak putih
seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir,
cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak.
fosfat, hormon pada tiroid, vitamin D, dan kalsium. Adanya gangguan pada salah
satu faktor itu akan menyebabkan perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi
plasma hormon pada tiroid akan menurun pada trimedter pertama kemudian akan
meningkat secara progresif. Aksi penting dari hormon paratiroid ini adalah untuk
mempunyai peran dalam produksi peptida pada janin, plasenta, dan ibu (Romauli,
2011).
4. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
9
yang membesar dalam rongga perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke
bertahan dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot dan peningkatan beban
5000 – 12000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas
yang sama di ketahui terjadi selama dan setelah melakukan latihan yang berat.
Distribusi tipe sel juga akan mengalami perubahan. Pada kehamilan, terutama
trimester ke-3, terjadi peningkatan jumlah granulosit dan limfosit dan secara
tidak menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
10
2.1.4 Pemeriksaan Antenatal Care
Antenatal Care merupakan cara untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
(Kusmiyati, 2010). Berikut tujuan utama antenatal care menurut Romauli (2011)
adalah kunjungan antenatal care sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali dalam
masa kehamilan, yaitu sebagai berikut: 1 kali pada kehamilan trimester I (sebelum
14 minggu), 1 kali pada kehamilan trimester II (antara 14-28 minggu), dan 2 kali
pada kehamilan trimester III (1 kali antara 28-36 minggu dan 1 kali sesudah 36
(Marmi, 2016).
Umur : Untuk mengetahui apakah umur ibu beresiko dalam
11
≥35 tahun beresiko dalam masa kehamilan
(Cunningham, 2012).
Agama : Mengetahui keyakinan pasien dan memudahkan
(Marmi, 2011).
Alamat : Mengetahui dimana ibu menetap, mencegah
(Marmi, 2011).
b. Alasan Kunjungan
Alasan kunjungan ditanyakan untuk mengetahui apakah alasan
12
harus diperoleh dari riwayat menstruasi antara lain yaitu
(Romauli, 2011).
2) Riwayat kehamilan yang lalu
Untuk mengetahui adakah riwayat kehamilan atau persalinan
luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir
(Marmi, 2011).
3) Riwayat Kehamilan sekarang
Hari pertama haid terakhir (HPHT), hari perkiraan lahir (HPL),
kehamilan ke-, ANC dimana dan berapa kali, KIE yang didapat,
penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa
13
hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi
HIV / AIDS dapat menular pada bayinya. Hepatitis dapat menular pada
bayi melalui plasenta. Dan pada ibu yang menderita diabetes millitus
2011).
f. Riwayat kesehatan keluarga :
Informasi tentang keluarga pasien penting untuk mengidentifikasi
latar belakang ras atau etnik yang diperlukan untuk melakukan pendekatan
g. Data Psikososial
Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan ini, respon ibu
(Romauli, 2011).
h. Pola Pemenuhan Kebiasaan Sehari-hari
1) Pemenuhan Nutrisi
14
Makan : untuk mengetahui gambaran bagaimana ibu mencukupi
2011).
2) Pemenuhan Istirahat Tidur
Untuk mengetahui waktu istirahat ibu baik siang dan malam.
15
dapat diketahui hambatan ibu yang mungkin muncul jika
istirahat.
3) Personal hygiene
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam perawatan kebersihan
prematur.
5) Hubungan seksual : untuk mengetahui berapa kali dan
2010).
Kesadaran : Untuk mengetahui kesadaran ibu komposmentis,
16
yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih, dan atau
2011).
Berat badan : Untuk memantau kenaikan dan penurunan BB,
17
Karena kenaikan BB pada ibu hamil melebihi
2010).
Tinggi badan : Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145
(Romauli, 2011).
3. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil meliputi:
perkembangan kehamilan.
c. Auskultasi, yaitu pemeriksaan dengan mendengarkan. Yang
didengarkan adalah suara nafas ibu, irama detak jantung ibu, dan djj.
d. Perkusi, yaitu pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian tertentu.
18
Sedangkan pemeriksaan fisik pada ibu hamil menurut Romauli (2011)
pendengaran.
f. Mulut : Unuk mengetahui adakah sariawan. Dalam kehamilan
19
dehidrasi pada bibir ibu, dan tanda anemia.
g. Gigi : Untuk mengetahui adakah karies atau keropos yang
pasca persalinan.
j. Abdomen : Letak membujur atau melintang , adakah bekas luka
20
l. Anus : Pada ibu hamil cenderung mengalami konstipasi dan
papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba
21
uterus ibu, yaitu: punggung pada letak bujur dan kepala pada
bawah pusat ibu (baik kiri atau kanan). DJJ dihitung selama 1 menin
penuh. Jumlah DJJ normal antara 120 sampai 160x/menit (Romauli, 2011).
Tausak yaitu :
[Tinggi Fundus Uterus (TFU) dalam cm – n] x 155 = berat (gram)]
Bila kepala di atas atau pada spina iskiadika maka n=12. Bila kepala di
bawah spina iskiadika maka n=11. Taksiran ini berlaku bila janin
batas normal untuk bisa dilewati bayi saat proses persalinan. Ukuran
22
2) Distansia crystarum (terdapat pada krista iliaka normalnya
5.
4) Lingkaran panggul (80-90 cm) : diukur melingkar dengan
2009).
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :
1) Pemeriksaan urin lengkap : untuk mengetahui apakah
23
3) Pemeriksaan golongan darah : perlu diketahui bila
janinnya.
b. Memberikan konseling pada ibu untuk mengatasi masalah atau
kebutuhan ibu, pada ibu hamil trimester III masalah yang mungkin
muncul yaitu nyeri punggung, varises, kram otot, sesak nafas, sering
24
c. Memberikan konseling pada ibu tentang gizi, perubahan fisiologis,
dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janin.
d. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi
muka, tangan dan kaki, nyeri abdomen hebat, pergerakan janin tidak
semakin kuat dan teratur, keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir, keluar cairan yang banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir, Ibu
25
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia cukup
ibu merasa nyeri abdomen berulang yang disertai dengan cairan lendir yang
mengandung darah atau show. Agar dapat mendiagnose persalinan, bidan harus
adekuat jika:
a. Kontraksi terjadi teratur, minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap
penipisan dan pembukaan serviks. Persalinan semu biasanya terjadi beberapa hari
26
fundus uteri karena kepala janin sudah masuk pintu atas panggul yang
dirasakan ibu hamil dengan terasa ringan dibagian atas (rasa kencing.
kontraksi yang semakin pendek. His paling tinggi di fundus uteri yang
pembukaan), lebih – lebih jika ada tekanan oleh bagian janin yang
27
c. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu : pengeluaran
meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga serviks membuka lengkap (10 cm)
kala satu persalinan terdiri atau dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
a. Fase laten : Dimulai sejak awal berkontrasksi yang
jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung
rata 1 cm per jam (nuli para atau primigravida) atau lebih dari 1 cm
28
hingga 2 cm (multipara). Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Primi Multi
Serviks mendatar (effacement) dulu Mendatar dan membuka
baru dilatasi. bisa bersamaan.
Berlangsung 13 – 14 jam Berlangsung 6 – 7 jam
2. Kala II
Kala dua persalinan di mulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut juga kala pengeluaran
kontraks
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan attain
vaginanya.
c. Perineum menonjol
d. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
29
e. Meningkatnya pengeluaran lendir barcampur darah.
f. Tanda pasti kala dua di tentuka melalui pemeriksaan dalam
(Wiknjosastro, 2008).
g. Persiapan penolong persalinan
1) Sarung tangan
2) Perlengkapan pelindung pribadi
3) Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
4) Penyiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
5) Persiapan ibu dan keluarga (Wiknjosastro, 2008).
3. Kala III
Persalinan kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dengan
2008).
2) Tanda-tanda lepasnya plesenta
a.) Adanya perubahan bentuk dan tinggi fundus.
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai
30
b.) Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda
alfhed)
c.) Semburan arah mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu
dan mengurangi kehilangan darah kala tiga persalinan jika dibandingkan dengan
lahir.
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
c. Masase fundus uteri (Wiknjosastro, 2008).
Cara pelepasan placenta
a. SCHULTZE (80%)
Lepasnya seperti kita menutup payung. Pelepasan dimulai bagian
31
Cara untuk mengetahui pengeluaran placenta:
a. KUSTNER
Meletakkan tangan disertai tekanan pada / diatas simpisis, tali pusat
ditegangkan, maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika diam atau
ketuban dan diakhiri dengan pemantauan selama 2 jam setelah lahirnya plasenta
a. Asuhan dan Pemantauan Kala Empat Setelah Plasenta Lahir
1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk
2008)
7) Pemantauan Selama Dua Jam Pertama Pasca Persalinan
(Wiknjosastro, 2008).
a) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung
32
jika ada temuan yang tidak normal tingkat frekuensi
sarung yang bersih dan kering, atur posisi ibu agar nyaman,
33
III ½ jam ¼ jam
Lama Persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam
kebanyakan presentasi ini masuk dalam pintu atas panggul dengan sutura
sagitalis. Ubun-ubun kecil kiri melintang lebih sering daripada ubun-ubun kecil
dibawah pusat.
6. Toucher : Sutura sagitalis teraba melintang kira-kira
34
a) Tekanan cairan intra uteri
b) Kekuatan mengejan
c) Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
b. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah sehingga
sympisis.
d. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul,
balasan).
f. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis dan
laten, akif, dan transisi pada kala satu persalinan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fase laten
Fase ini dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan terjadinya
35
kurang dari 4 cm, pada umumnya berlangsung hingga 8 jam, wanita mengalami
emosi yang bercampur aduk, wanita merasa gembira, bahagia dan bebas karena
terjadi. Secara umum, wanita tidak terlalu merasa tidak nyaman dan mampu
menghadapi situasi tersebut dengan baik. Namun untuk wanita yang tidak pernah
mempersiapkan diri terhadap apa yang akan terjadi, fase laten persalinan akan
menjadi waktu ketika wanita banyak berteriak dalam ketakutan bahkan pada
kontraksi yang paling ringan sekalipun dan tampak tidak mampu mengatasinya
dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit,
mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm. Akan terjadi dengan kecepatan rata-
rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multipara). Pada saat kontraksi semakin kuat lebih lama, dan terjadi lebih sering ,
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai
sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 mgg (42hari) setelah itu.
Puerperium adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan kembali seperti prahamil sekitar 50 kematian ibu terjadi dalam 24
36
jam pertama postpartum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
2.3.2 Perubahan Fisiologis Masa Nifas
a. Perubahan pada sistem reproduksi
a. Uterus
Pada uterus terjadi proses involusi. Proses involusi adalah proses
Proses ini dimulai setelah plasenta keluar akibat dari kontraksi otot-otot
polos uterus. Pada tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tenggah,
promontorium sakralis. Pada saat ini, besar uterus kira-kira sama besar
uterus 16 mgg ( kira-kira sebesar jeruk asam) dan beratnya kira-kira 100
grm.
Dalam waktu 12 jam tinggi fundus uteri mencapai kurang lebih 1 cm
dalam panggul sejati lagi. Pada minggu keenam beratnya menjadi 50-60
gr.
Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk kembali pada keadaan
37
membuat uterus relative anemia dan menyebabkan serat
otot atrofi.
b) Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
progesteron.
c) Efek Oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi
proteolisis. Hasil dari proses ini akan dialirkan melalui pembulu getah
bening.
Tabel 2.4 Involusi Uterus
Involusi TFU BB uterus Diameter Keadaan
(gr) bekas melekat serviks
plasenta (cm)
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 - -
Uri lahir 2 jari di bawah 750 12,5 Lembek
pusat
1 minggu Pertengahan 500 7,5 Beberapa hari
pusat – setelah
38
simpisis postpartum
2 minggu Tak teraba di 350 3-4 dapat dimasuki
atas simpisis 2 jari akhir
6 Minggu Bertambah 50-60 1-2 minggu
kecil pertama dapat
8 minggu Sbesar normal 30 - dimasuki 1 jari
b. Perubahan Ligamen
Ligamen dan diafragma pelvis, serta fasia yang merengang sewaktu
corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan
perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk seperti cincin. Warna
daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lokia mempunyai
bau yang amos mekipun tidak menyengat dan volumenya berbeda setiap
39
2) Lokia sanguinolenta : Berwarna merah kekuningan yang
bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan post partum
maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif (Sarwono, 2002 ; hal 31).
2.4.2 Etiologi
Penyebab terjadinya rest plasenta yaitu
1. Pengeluaran plasenta tidak hati-hati
2. Salah pimpinan kala III : terlalu terburu – buru untuk mempercepat
lahirnya plasenta.
2.4.3 Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala dari rest plasenta antara lain :
1. Sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus)
tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan
40
3. Peningkatan denyut nadi
4. Tekanan darah menurun
5. Pernafasan cepat
6. Gangguan kesadaran (Syok)
7. Pasien pusing dan gelisa
8. Tampak sisa plasenta yang belum keluar
2.4.4 Patofisiologi
Setelah bayi dilahirkan, uterus secara spontan berkontraksi. Kontraksi dan
retraksi otot-otot uterus menyelesaikan proses ini pada akhir persalinan. Sesudah
berkontraksi, sel miometrium tidak relaksasi, melainkan menjadi lebih pendek dan
secara progresif, dan kavum uteri mengecil sehingga ukuran juga mengecil.
plasenta.
Ketika jaringan penyokong plasenta berkontraksi maka plasenta yang tidak
ditimbulkannya menyebabkan lapis dan desi dua spongiosa yang longgar memberi
jalan, dan pelepasan plasenta terjadi di tempat itu. Pembuluh darah yang terdapat
Kontraksi serat-serat otot ini menekan pembuluh darah dan retaksi otot
kalatiga persalinan. Kala tiga yang normal dapat dibagi ke dalam 4 fase, yaitu:
1. Fase laten, ditandai oleh menebalnya dinding uterus yang bebas
tipis.
2. Fase kontraksi, ditandai oleh menebalnya dinding uterus tempat
41
3. Fase pelepasan plasenta, fase dimana plasenta menyempurnakan
pemisahannya dari dinding uterus dan lepas. Tidak ada hematom yang
disebabkan oleh kekuatan antara plasenta yang pasif dengan otot uterus
meninggi kearah abdomen karena plasenta yang telah berjalan turun masuk ke
bawah rahim atau atas vagina. Kadang-kadang, plasenta dapat keluar dari lokasi
ini oleh adanya tekanan inter-abdominal. Namun, wanita yang berbaring dalam
tinggi. Metode yang biasa dikerjakan adalah dengan menekan dan mengklovasi
42
3. Kesalahan manajemen kala tiga persalinan ,seperti manipulasi dari
tidak tepat waktunya yang juga dapat menyebabkan serviks kontraksi dan
kontraksi uterus.
2.4.5 Penanganan Rest Plasenta
Apabila diagnosa sisa plasenta ditegakkan maka bidan boleh melakukan
berikut:
1. Perbaikan keadaan umum ibu (pasang infus)
2. Kosongkan kandung kemih
3. Memakai sarung tangan steril
4. Desinfeksi genetalia eksterna
5. Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna,tangan kanan
plasenta
7. Lakukan pengeluaran plasenta secara digital
8. Setelah plasenta keluar semua diberikan injeksi uterus tonika
9. Berikan antibiotik utk mencegah infeksi
10. Antibiotika ampisilin dosis awal 19 IV dilanjutkan dengan 3×1
Sisa plasenta bisa diduga bila kala uri berlangsung tidak lancar atau
setelah melakukan plasenta manual atau menemukan adanya kotiledon yang tidak
lengkap pada saat melakukan pemeriksaan plasenta dan masih ada perdarahan dari
ostium uteri eksternum pada saat kontraksi rahim sudah baik dan robekan jalan
lahir sudah terjahit. Untuk itu, harus dilakukan eksplorasi kedalam rahim dengan
43
cara manual/digital atau kuret dan pemberian uterotonika. Anemia yang
sebagai berikut :
1) Sirkulasi :
a) Perubahan tekanan darah dan nadi (mungkin tidak
44
ekstensi episiotomi kedalam kubah vagina, atau robekan pada
serviks.Seksualitas :
a) Uterus kuat; kontraksi baik atau kontraksi parsial,
BAB 3
TINJAUAN KASUS
45
Tanggal Masuk : 26-2-2018 Jam Masuk : 12.45
IDENTITAS
tanggal 26 Februari 2018 pukul 12.00 untuk memeriksakan kondisi By. Ny.
Jagir badan bayi berwarna pucat. Bayi Ny.C diobservasi; BB= 900gr, S=
46
90cc/24jam atas advice dari dr.A, akan dirujuk ke RS Dr. Soetomo. Setelah
Ny. C pada usia kehamilan 27 minggu dan tidak ditolong oleh tenaga
dan nenek pasien pada hari Minggu, 25 Februari 2018 pukul 15.00. Tali
jahit serta perut Ny.C dipijat oleh neneknya untuk melahirkan plasenta.
N=72x/menit, TFU= 1 jari diatas pusat, observasi ulang ditemukan tidak ada
robekan dilakukan Vagina Toucher (VT), portio masih terbuka, dan masih
ada sisa stosel serta sisa selaput ketuban, dan bagian dari plasenta, setelah itu
dipasang iv line dan diberikan cairan Ringer Laktat drip piton (berisi
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche umur : 13 tahun Siklus : teratur (√)
tidak ( )
Banyaknya : 2x ganti pembalut Lamanya : 7 hari
dalam 24jam dan selalu penuh
Keluhan : nyeri pinggang saat menstruasi
HPHT : 17-8-2017
TP : 24-5-2018
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas :
47
Umur
No Tahun Penyulit Jenis Penolong Penyulit laserasi Infeksi Perdarahan Jenis BB PJ
Kehamilan
1 1 hari 27 minggu - Pre Ibu dan - - - Pasca P 90
matu nenek melahirka 0
re n 3xganti gr
pembalut
dalam
24jam dan
pembalut
selalu
penuh
Genorgam :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan = pasien
= Tinggal dalam satu rumah 17 thn
2. Riwayat Persalinan dan Post Partum Sekarang
a.. Keluhan HIS : pasien mengatakan perutnya mules sejak tanggal 24-2-
BBLR
2018 siang hari, terasa mulesnya berlangsung lama dan sering.
b.................................................................Pengeluaran pervagina : normal
c........................................................................................Kala Persalinan :
Kala 1 :
Pasien mengatakan perutnya mules sejak sabtu, tanggal 24-2-2018
48
Pasien mengatakan, setelah melahirkan badannya terasa lemas dan
sebanyak 3-4 kali dan pembalutnya selalu berisi penuh dengan darah
nifas.
a. Data Bayi
................................... Bayi lahir tanggal/jam : 25-2-2018 pukul 15.00
...................................................................... Jenis kelamin : Perempuan
Nilai APGAR : pasien mengatakan, setelah melahirkan bayinya
RIWAYAT KESEHATAN
1.................................................Penyakit yang pernah di alami ibu : tidak ada
2.................................................................Pengobatan yang didapat : tidak ada
3..............................................................Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
[ ] Penyakit diabetes mellitus
[ ] Penyakit jantung
[ ] Penyakit hipertensi
[ ] Penyakit lainnya : Sebutkan : -
ASPEK PSIKOSOSIAL
1.......Persepsi ibu tentang persalinan saat ini : persalinan ini tidak diharapkan
49
4............................................Siapakah orang terpenting bagi ibu : keluarganya
5......Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : keluarga sangat sedih
dan bingung dengan kondisi pasien saat ini. Keluarga mengatakan bahwa
apapun yang terjadi pada cucunya saat ini, diserahkan semuanya kepada Allah
SWT.
6...............................Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( ) Ya (√) Tidak
50
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Pola Aktivitas dan Latihan
Kegiatan dalam Bersekolah Beristirahat di tempat
Pekerjaan tidur
Waktu Siang -
Olahraga Ya Tidak
Jenis Olahraga Volly -
Frekuensi Olahraga 1 kali/minggu -
Kegiatan di Waktu Luang Belajar dan bermain -
dengan teman
Keluhan dalam Pasien mengatakan Tidak ada keluhan
beraktivitas semenjak hamil, sering
merasa lelah jika
beraktivitas terlalu berat
Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kebiasaan
Merokok - -
Minuman Keras - -
Ketergantungan Obat - -
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : baik Kesadaran :
composmetis
2. Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi :
72x/mnt
3. Respirasi : 18x/menit Suhu : 36oC
4. Berat badan : 47 kg Tinggi badan : 150cm
5. Kepala, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan :
Kepala : Bentuk : simetris Keluhan : tidak ada keluhan
Tidak ada lesi dan nyeri tekan. Rambut tidak alopesia dan berwarna hitam.
6. Mata
....................................................................................... Kelopak mata : odem
................................................................................... Gerakan mata : simetris
................................... Kongjungtiva : tidak anemis, berwarna merah muda
........................................................................ Sklera : normal, tidak ikhterik
......................................................... Pupil : sama besar kanan dan kiri 3mm
......................................................................................... Akomodasi : normal
......................................................... Lainnya sebutkan : penglihatan normal
7. Hidung
........................................................................ Reaksi alergi : tidak ada alergi
............................................................................................... Sinus : tidak ada
.......Lainnya sebutkan : bentuk hidung simetris, tidak ada polip tidak ada
51
......................................................................... Kesulitan menelan : tidak ada
.............................................................................. Lainnya sebutkan : normal
9. Dada dan Axilla
........................................... Mammae : Membesar (√) Ya ( ) Tidak
............................................... Aerolla mammae : normal, warna kehitaman
............................................ Papila mammae : normal, bentuknya menonjol
..Colostrum : pasien mengatakan ada cairan berwarna kuning keluar dari
payudaranya
............................................... Terdapat striae pada payudara kiri dan kanan
10. Pernapasan
............................................................................................ Jalan napas : paten
.................................................................................... Suara napas : vesikuler
.................................. Menggunakan otot-otot bantu pernapasan : tidak ada
.................................................... Lainnya sebutkan : pernapasan px normal
11. Sirkulasi Jantung
................................................................................................... Irama : lupdup
................................................................. Kelainan bunyi jantung : tidak ada
....................................................................................... Sakit dada : tidak ada
............................................................................................ Timbul : tidak ada
.................................................................. Lainnya sebutkan : CRT > 2 detik
12.......................................................................................................Abdomen
........................................... Tinggi fundus uteri : 2 jari diatas pusat (12 cm)
.......................................................................... Kontraksi : (√) Ya ( ) Tidak
.............................................................................. Bising usus : 16 kali/menit
.......................................................................................... UC : teraba lembek
13...................................................................................Perineum dan Genital
...................................... Perineum : utuh dan tidak ada robekan dan jahitan
.................................................................................................. Tanda REEDA
R : Redness : ( ) Ya(√) Tidak
E : Edema : ( ) Ya(√) Tidak
E : Echimosis : ( ) Ya(√) Tidak
D : Discharge : ( ) Ya(√) Tidak
A : Approximate : ( ) Ya(√) Tidak
....................................... Lokia : Jumlah: 3x ganti pembalut dalam 24 jam
Warna/Jenis : merah kecoklatan Bau: berbau tidak sedap, anyir
...................................... Hemoroid : Derajat : - Lokasi : -
...............Lain-lain : dari hasil eksplorasi yang dilakukan oleh bidan jaga,
52
KESIAPAN DALAM PERAWATAN BAYI
1........................................Senam hamil : tidak pernah mengikuti senam hamil
2..........................Rencana tempat melahirkan : tidak direncanakan oleh pasien
3....................Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : disiapkan secara spontan
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga : belum siap, karena pasien masih pelajar
5.......Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, dan
DATA PENUNJANG
1................................................................................................Laboratorium : -
2..............................................................................................................USG : -
3..........................................................................................................Rontgen :-
4.........................................................................................Terapi yang didapat :
53
complex. vit B makan, sakit
Bermanfaat complex dan kepala, nyeri otot.
untuk kurangnya Pemakaian dalam
membantu nafsu makan jangka waktu
mengatasi lama dapat
kelelahan, menyebabkan
kegelisahan sindroma
(stress). neuropati
Kalk (Calcium 2x500mg Kalsium Gagal ginjal
Lactat) tambahan berat,
Desawasa : pada masa hiperkalsemia
2-4 tab pertumbuhan,
Anak : masa hamil,
2 kali sehari menyusui,
dan untuk
pertumbuhan
tulang dan
gigi, juga
dapat
digunakan
sebagai
antasida
Vit A 1x200ui Keratomalasi Hipersensitivitas Terlalu lama
Pencegahan tetes terhadap mengkonsumsi :
dan komponen Tidak nafsu
pengobatan sediaan makan, berat
defisiensi badan berkurang,
vitamin A demam ringan,
dengan gejala kulit gatal dan
gangguan kering,
penglihatan, hepatomegaly..
keratomalasia,
xeropthalmia
Paracetamol 3x1 tab Meredakan Gangguan Mual, muntah,
Termasuk (oral) rasa nyeri fungsi hati berat diare, wajah
dalam seperti sakit pucat, nyeri perut,
golongan Dikonsumsi kepala, sakit gangguan fungsi
analgesic dan 500mg-1gr gigi, nyeri hati (jika
antipiretik. setiap 4-6 otot, demam. mengkonsumsi
Menurunkan jam perhari. dalam jangka
zat dalam Dapat waktu lama)
tubuh diberikan
54
(prostaglandin) bersama
yang atau tanpa
dilepaskan makanan
tubuh sebagai
reaksi terhadap
kerusakan
jaringan atau
infeksi.
Amoxcillin 3x500mg Infeksi yang Penderita yang Reaksi kepekaan
Merupakan (oral) disebabkan hipersensitivitas seperti urtikaria,
turunan dari oleh bakteri : terhadap erythemamatous,
penicillin. strepctococcu antibiotic syok anafilaktik,
Diabsorpsi s E. Colli, betalaktan hipersensitivitas
dengan dengan infeksi (penicillin, pada penicillin,
cepat dan baik saluran sefalosporin) gangguan saluran
pada saluran pernapasan : cerna seperti
pencernaan H. influenza, diare, mual,
serta aktif strepctococcu muntah.
terhadap s pneumonia
organisme dan lain
gram positf sebagainya.
dan negative.
Pemeriksa
55
ANALISA DATA
DO :
- darah
keluar sebanyak 3 kali
ganti pembalut dalam
24jam
- darah
berwarna merah
kecoklatan
- berbau
anyir dan tidak sedap
- Hasil
eksplorasi didapatkan
sisa plasenta dan
kotiledon
- Pasien
melahirkan dirumah tidak
dibantu oleh tenaga
medis dan menggunakan
2. Kondisi fisiologis (pasca Keletihan
peralatan yang tidak steril
persalinan)
DS :
pasien mengeluh badannya
lemas
DO :
- CRT > 2
detik
- Ujung jari
kaki dan tangan pasien
3. terlihat pucat dan teraba Kehamilan tidak diinginkan Resiko Proses Pengasuhan
56
dingin
- Pasien
tampak lesu
DS :
- Px
mengatakan masih ingin
sekolah dan tidak ingin
merawat anaknya Tidak Efektif
- Keluarga
juga mengatakan tidak
ingin merawat, semua
perawatkan diserahkan
kepada yang akan
mengasuh
- Px
mengatakan tidak pernah
memeriksakan
kehamilannya, dan tidak
ingin kehamilannya
diketahui orang lain
- Px
mengatakan
persalinannya dilakukan
dirumah dibantu oleh ibu
dan neneknya.
DO :
- Pasien
tidak tampak kawatir
terhadap kondisi bayinya
- Keluarga
tampak mempersulit
dalam pengambilan
keputusan mengenai
perawatan cucunya (bayi
Ny. C)
57
PRIORITAS MASALAH
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat
1. Resiko infeksi dengan faktor 26-2-2018
resiko didapatkan sisa plasenta
dan kotiledon
58
efektif dengan faktor resiko
Kehamilan Tidak diinginkan
59
RENCANA KEPERAWATAN
2 Keletihan - Tujuan : setelah 1. Anjurkan pasien untuk hemat energi 1. Untuk mencegah atau
berhubungan dengan dilakukan asuhan dengan cara istirahat meringankan keletihan
kondisi fisiologis keperwatan selama 2. Edukasi pasien untuk mengkonsumsi 2. Tindakan tersebut dapat membantu
(pasca persalinan) 1x24 jam diharapkan makanan yang kaya zat besi (Fe) dan menghindari anemia dan
1
perfusi jaringan mineral demineralisasi
perifer kembali 3. Anjurkan pasien untuk makan sedikit 3. Untuk menghemat energi pasien,
efektif/normal tapi sering dan mendorong peningkatan
- KH : ekstremitas asupan diit
ujung jari tangan dan 4. Tetapkan pola tidur yang teratur 4. Tidur dimalam hari 8-10 jam
kaki hangat, kering, dapat membantu mengurangi
dan merah, CRT < 2 keletihan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
detik, Pasien tidak 5. Gizi yang cukup dapat mengatasi
pemberian diit pasien
merasa lemas, keletihan
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
6. Zat besi harus diminum untuk
tekanan darah dalam pemberian vitamin dan tablet zat besi
menambah zat setidaknya selama
batas normal.
40 hari pasca bersalin
3 Resiko proses - Tujuan : setelah 1. Bina hubungan saling percaya 1. Untuk meningkatkan
pengasuhan tidak dilakukan pendidikan dengan pasien dan keluarga, dan pembelajaran, konsistensi antara
efektif dengan faktor kesehatan selama 1 mengkaji tingkat pemahaman anggota tindakan dan kata-kata yang
resiko Kehamilan kali pertemuan keluarga tentang kondisi kondisi dikombinasikan dengan
Tidak diinginkan diharapkan Pasien keluarga yang sakit (bayi Ny. C) pertumbuhan kesadaran diri
dan keluarga mampu pasien, kemampuan untuk berbagi
memahami tanda kesadaran ini dengan orang lain,
bahaya kegawatan dan penerimaan terhadap
pada bayi baru lahir pengalaman baru dari dasar
- KH : pasien dan 2. Berikan pendidikan kesehatan hubungan saling percaya
keluarga menyetujui tentang tanda dan bahaya kegawatan 2. Agar pasien dapat segera
untuk memberikan pada bayi baru lahir premature dengan mendapatkan perawatan medis
perawatan pada bayi jika ditemukan tanda dan bahaya
2
secara optimal BBLR kegawatan pada bayi baru lahir
3. Berikan informasi kepada pasien 3. Untuk meningkatkan pemahan
dan keluarga tentang prosedur terapi keluarga dan pasien terhadap
yang diprogramkan rencana terapi
3
Waktu DX Tindakan TT Waktu Catatan Perkembangan TT
Tgl/jam Tgl/jam (SOAP)
26-2-2018 26-2-2018 Dx 1
16.00 1 - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda 16.30 S:
vital - Pasien mengatakan badannya
TD= 110/60 mmHg, N= 72x/menit masih terasa lemas, darah yang
S= 36,8oC, RR= 20x/menit keluar sudah tidak begitu deras.
TFU= 1 jari dibawah pusat, UC= teraba - Px mengatakan mengerti
lembek tentang kebersihan perianal
ASI= keluar pada payudara kanan&kiri - Pasien mengatakan mengerti
Eliminasi = BAB/BAK : -/+
16.30 3 tentang cara vulva hygiene dan
- Memberikan penjelasan kepada Ny.C
akan dipraktekkan jika nanti pasien
bahwa bayinya harus segera dirujuk ke
akan BAK
Dr.Soetomo karena bayinya harus segera
- Pasien mengatakan mengerti
mendapatkan perawatan yang lebih,
bahwa jika pembalut penuh/celana
sementara di puskesmas Jagir alat
dalam lembab harus segera diganti
medisnya terbatas. Dan sekarang petugas
karena banyak bakteri dan kuman
kesehatan memerlukan tanda tangan
O:
persetujuan Ny.C agar bayinya segera
- keadaan umum pasien cukup
dirujuk.
baik
17.10 3 - Memberikan penjelasan bahwa biaya
- Terpasang iv line dengan
selama perawatan sudah ditanggung oleh
cairan RL drip oksitosin 2amp
jaminan kesehatan, semuanya akan
(terpasang pukul 12.45) pada
digratiskan sampai bayi benar-benar
tangan sebelah kiri
4
sembuh, dan pengurusan KIS akan - darah yang keluar tidak terlalu
diuruskan oleh Dinas Kesehatan Kota banyak
Surabaya. Jadi, px hanya tinggal - darah berwarna merah
menandatangani persetujuan bahwa bayi kecoklatan dan bau.
ini akan dirujuk ke Dr.Soetomo. - Hasil observasi tanda vital :
- Memberikan pasien makan sore, TD= 110/60 mmHg, N= 72x/menit
17.00 2
S= 36,8oC, RR= 20x/menit
nutrisi yang diberikan ke pasien sudah
TFU= 1 jari dibawah pusat, UC=
berkolaborasi dengan ahli gizi sesuai
teraba lembek
dengan kalori yang dibutuhkan ASI= keluar pada payudara
17.05 2 - Memberikan pendidikan kesehatan
kanan&kiri
untuk mengkonsumsi makanan yang kaya Eliminasi = BAB/BAK : -/+
zat besi (Fe) dan menganjurkan pasien - Pasien sudah meminum obat
untuk banyak minum air putih antibiotik (amoxcillin 500mg) dan
- Menganjurkan pasien untuk makan paracetamol
17.10 2
sedikit tapi sering A: masalah resiko infeksi belum
- Memberikan pasien obat antibiotic
17.30 1 teratasi
sesuai dengan advice
P: lanjutkan intervensi
- Melakukan observasi tanda-tanda
18.00 1 1. Observasi ulang tanda dan
vital
TD= 120/70 mmHg, N= 101x/menit gejala infeksi dengan cara periksa
S= 36,6oC, RR= 20x/menit tanda-tanda vital setiap 4jam
TFU= 2 jari dibawah pusat, UC= teraba 2. Kolaborasi dengan dokter
keras untuk pemberian terapi antibiotik
ASI= keluar pada payudara kanan&kiri
Eliminasi = BAB/BAK : -/+ Dx : 2
- Memberikan pendkes tentang S:
18.45 1
5
membersihkan area perianal setelah - Pasien mengatakan, akan
eliminasi, sebelum dan sesudah makan istirahat yang cukup
1 - Memberikan pendkes tentang vulva - Pasien mengatakan sudah
hygiene dari depan kebelakang setelah mengkonsumsi makanan yang
berkemih diberikan sesuai anjuran
1 - Memberikan pendkes tentang O:
mengganti celana dalam dan pembalut jika - Makanan pasien habis 1 porsi
sudah penuh dan terasa lembab - Pasien sudah mengkonsumsi
- Menganjurkan pasien untuk tablet Fe 500mg, Vit. B komplek,
19.45 2
menghemat energi dan tidak melakukan Kalk.
aktivitas yang membuat pasien keletihan - Disamping pasien terdapat air
- Mengobservasi TTV mineral 1L dan sudah habis 1/3
20.00 1 TD= 100/60 mmHg, N= 95x/menit bagian
S= 36,3oC, RR= 18x/menit
A: masalah keletihan teratasi
TFU= 3jari dibawah pusat, UC= teraba
sebagian
keras, Darah yang keluar masih dalam
P: lanjutkan intervensi
batas normal, Darah berwarna merah
1. Edukasi pasien untuk
kecoklatan dan bau
Eliminasi = BAB/BAK : -/+ mengkonsumsi makanan yang
- Menganjurkan pasien untuk kaya zat besi (Fe) dan mineral
menetapkan pola tidur yang teratur 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
2
minimal 6-8jam sehari untuk pemberian diit pasien
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian vitamin dan
tablet zat besi
6
Dx: 3
S:
- px mengatakan, rencana
bayinya dirujuk didiskusikan dulu
dengan keluarganya
- px mengatakan jika bayinya
dirujuk,mebutuhkan biaya yang
banyak sedangkan px tidak ada
biaya untuk merawat bayinya.
- Px mengatakan keputusan
untuk merujuk bayinya menunggu
orang tua yang akan mengadopsi
anaknya
- Px mengatakan setuju bayinya
di rujuk ke Dr. Soetomo
O: px dan keluarga tampak sedih dan
bingung atas keputusan yang akan
diambilnya.
A: masalah Resiko proses
pengasuhan tidak efektif dengan
faktor resiko Kehamilan Tidak
diinginkan teratasi
P: bayi Ny.C dirujuk ke Dr.Soetomo
pukul 17.30 dijemput oleh ambulance
dari RS Soewandi, koordinasi dengan
7
DinKes Kota Surabaya untuk
pengurusan KIS
20.15 Dx : 1
S: Pasien mengatakan tadi saat BAK
sudah mencoba caranya vulva
hygiene yang benar, pasien mengeluh
masih lemas
O:
- Keadaan umum px baik
- Hasil observasi tanda vital :
TD= 100/60 mmHg, N= 95x/menit
S= 36,3oC, RR= 18x/menit
TFU= 3jari dibawah pusat, UC=
teraba keras
Darah yang keluar masih dalam
batas norml
Darah berwarna merah kecoklatan
dan bau
Eliminasi = BAB/BAK : -/+
A: masalah resiko infeksi belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi ulang tanda dan
gejala infeksi dengan cara periksa
tanda-tanda vital setiap 4jam
8
2. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi antibiotik
Dx : 2
S:
- Pasien mengatakan sudah
tidur siang selama 3 jam
- Pasien belum mengkonsumsi
makanan yang diberikan oleh
saudaranya (roti dan buah)
O:
- Makanan pasien habis 1 porsi
- Pasien sudah mengkonsumsi
tablet Fe 500mg, Vit. B komplek,
Kalk.
- Disamping pasien terdapat air
mineral 1L dan sudah habis 1/3
bagian
A: masalah keletihan teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Edukasi pasien untuk
mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi (Fe) dan mineral
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
9
untuk pemberian diit pasien
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian vitamin dan
tablet zat besi
27-2-2018 27-2-2018 Dx: 1
06.00 1 - Melakukan pemeriksaan tanda vital 06.20 S: Pasien mengatakan tidak ada
TD= 100/60 mmHg, N= 95x/menit keluhan
S= 36,3oC, RR= 18x/menit
O:
TFU= 3jari dibawah pusat, UC= teraba
- Keadaan umum : baik
keras, Darah yang keluar masih dalam
- Hasil pemeriksaan tanda vital
batas normal, Darah berwarna merah TD= 100/80mmHg, N= 80x/menit
kecoklatan dan bau S= 36,5oC, RR= 21x/menit
Eliminasi = BAB/BAK : -/+ TFU= 3jari dibawah pusat
- Memberikan px makan pagi, nutrisi UC= sedikit lembek
07.00 2 yang diberikan ke px sudah berkolaborasi Bab/bak= -/-
dengan ahli gizi sesuai dengan kalori yang Perdarahan dalam batas normal,
dibutuhkan warnanya merah kecoklatan, dan
- Mengobservasi TTV bau.
12.00 1 TD= 90/80 mmHg, N= 85x/menit A: masalah resiko infeksi belum
S= 36,7oC, RR= 22x/menit teratasi
TFU= 3jari dibawah pusat, UC= keras
P: lanjutkan intervensi
Bab/bak= -/+
Perdarahan berkurang, warna merah 1. Observasi ulang tanda dan
kecoklatan, sudah tidak berbau gejala infeksi dengan cara periksa
Perdarahan dalam batas normal, warnanya tanda-tanda vital setiap 4jam
merah kecoklatan, dan bau. 2. Kolaborasi dengan dokter
- Menganjurkan px untuk minum obat untuk pemberian terapi antibiotik
10
antibiotik dan vitamin serta tablet Fe
2 - Memberikan pendkes tentang nutrisi Dx: 2
yang harus dikonsumsi untuk ibu post S: Pasien mengatakan badannya
2 partum sudah sedikit terasa lebih segar dan
- Memberikan pendidikan kesehatan tidak terlalu lemas seperti kemarin
2 tentang aktivitas&istirahat O:
- Memberikan pendkes tentang
- Makanan Pasien habis 1 porsi
pentingnya minum obat secara teratur - Px sudah mengkonsumsi
2
tablet Fe 500mg, Vit. B complex,
Kalk, Vit.A 1 tetes 200rb iu,
Paracetamol, dan amoxcillin 500mg
- Terlihat px banyak minum air
putih
A: masalah keletihan teratasi
P: hentikan intervensi, px
direncanakan KRS hari ini
12.10 Dx: 1
S: px mengatakan tidak ada keluhan
O:
- Keadaan umum px baik
- TD= 90/80 mmHg, N=
85x/menit
- S= 36,7oC, RR= 22x/menit
- TFU= 3jari dibawah pusat,
11
UC= keras
- Bab/bak= -/+
- Perdarahan berkurang, warna
merah kecoklatan, sudah tidak
berbau
A: masalah resiko infeksi teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi no 1&5
Dx: 1
S: px mengatakan tidak ada keluhan
O:
- k/u px baik
- TD= 100/60mmHg, N=
90x/menit
- S= 36,7oC, RR= 20x/menit
- TFU= 3jari dibawah pusat,
UC= keras
- ASI = +/+, bab/bak= +/+
- Perdarahan px berkurang,
hanya ngeflek saja, warna merah
kecoklatan, tidak berbau
A: masalah resiko infeksi teratasi
sebagian
P: hentikan intervensi, px pulang dan
dilakukan rawat jalan serta dianjurkan
12
untuk USG dan kembali kontrol ke
Puskesmas tanggal 5-3-2018
13
BAB 4
PEMBAHASAN
Kesiapan wanita untuk hamil dan melahirkan (mempunyai anak) ditentukan oleh
kesiapan fisik, mental (emosi dan psikologis) dan sosioekonomi. Secara umum,
tubuhnya, yaitu sekitar 20 tahun (Efendi, 2009). Jadi, dapat dikatakan bahwa,
Ny.C masih belum siap secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan ini.
Menstruasi Ny.C dalam siklus normal dan lama terakhir menstruasi adalah 7 hari,
keluar deras pada hari pertama sampai ketiga dan setelahnya bercak-bercak
digunakan sebagai dasar untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan taksiran
partus (rumus Naegale). Sehingga menurut rumus Naegale hari perkiraan lahirnya
bersalin dirumahnya sendiri dan ditolong oleh ibu serta neneknya. Bayi Ny.C lahir
prematur pada usia 27minggu. Berat badan bayi Ny.C juga rendah yaitu 900gr.
Tali pusat bayi dipotong menggunakan silet baru, dan diikat menggunakan benang
jahit serta perut Ny.C dipijat untuk melahirkan plasenta. Faktor-faktor penyebab
perdarahan post partum salah satunya adalah persalinan yang dilakukan dengan
2012).
1
Berdasarkan pola fungsional kesehatan nafsu makan klien normalk, tidak
mengalami penurunan nafsu makan, tidak ada keluhan eliminasi, klien masih
sekolah seperti sebelum partus. Klien kurang beristirahat dan memiliki kebiasaan
sehari-hari yang dapat membahayakan janin yaitu tidur larut malam, lama jam
tidur kurang dari 8jam. Selain itu juga, pada siang hari Ny.C tidak tidur
siang/istirahat dikarenakan Ny.C harus sekolah. Istirahat yang cukup untuk ibu
hamil dianjurkan paling sedikit 6-7jam untuk tidur malam dan usahakan siangnya
umum: berat badan 47kg, tinggi badan 150cm, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
72x/menit, respirasi rate 18x/menit, dan suhu 36oC, tinggi fundus uteri 2jari diatas
pusat (12cm), kontraksi uterus teraba lembek, dan saat dilakukan eksplorasi,
masih adanya sisa plasenta dan kotiledon, darah nifas dalam batas normal, 3x
ganti pembalut dan pembalutnya selalu penuh dalam 24jam. Darah nifas Ny.C
(Mochtar, 2002, Wiknjosastro, 2007, Saleha, 2009). Bila lokhia bernanah atau
adalah metritis. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan
salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat atau tidak
adekuat, dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik (Sofian, 2011).
Dalam kasus ini, Ny.C tidak mengalami infeksi, tetapi masih dalam kategori
2
resiko infeksi karena suhu tubuhnya dalam batas normal, perdarahan nifas dalam
batas normal tetapi darah nifasnya berbau anyir/busuk dan berwarna merah
kecoklatan.
3
Penatalaksanaan yang diberikan telah sesuai dengan kebutuhan Ny.C.
mengobservasi tanda-tanda vital, terutama ada atau tidaknya kenaikan suhu dan
nadi karena jika suhu tubuh naik maka itu menjadi salah satu tanda adanya
infeksi. Selain itu juga dilakukan health education tentang tanda dan bahaya nifas,
kebersihan peranal dan vulva hygiene, tentang nutrisi yang adekuat yang
dibutuhkan untuk ibu post partum, dan rencana program perawatan bayi Ny.C
sehingga bayinya sehat dan selamat. Selain itu juga, untuk mencegah terjadinya
infeksi, diberikan obat antibiotik amoxcillin 500mg 3x1, cairan Ringer Laktat
(RL) 20tpm drip piton (berisi oksitosin) 2amp untuk membantu kontraksi uterus
agar sisa-sisa plasenta dan kotiledon keluar, tablet Fe 500mg 1x1, Vit B complex
1x1, Kalk 2x1, dan Vit A 200rb iu 1x1 tetes peroral untuk menunjang gizi Ny.C
serta diberikan juga Paracetamol 3x1 untuk mencegah terjadinya kenaikan suhu
tubuh, karena pasien dengan resiko infeksi rentan terhadap kenaikan suhu
tubuh.BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Post partum adalah terjadinya kelahiran yang dimulai setelah lahirnya bayi
terjadi selama 6-8 minggu. Pada kasus ibu post partum akan mengalami
bukan berarti ibu terbebas dari bahaya atau komplikasi. sehingga sangat di
1
mengembangkan keilmuannya terkait dengan konsep-konsep post partum dan
upaya pencegahan terjadinya post partum komplikasi pada masa post partum.
Diharapkan ibu hamil memiliki persiapan yang lebih matang dalam
menghadapi persalinan sehingga proses adaptasi lebih baik pada masa pasca
2
DAFTAR PUSTAKA
Baston, Helen dan Jennifer Hall. (2013). Post Natal Vol. 4. Jakarta : EGC
Depkes RI. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta