Pemerintah Kota Binjai
Pemerintah Kota Binjai
Menimbang :
a. bahwa sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 2 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Binjai Tahun 2011, pelaksanaan investasi dan kegiatan pembangunan di Kota Binjai terus berlangsung dengan sangat cepat
yang menyebabkan terjadinya berbagai perkembangan dan perubahan yang semakin meluas dalam pemanfaatan ruang wilayah
kota;
b. bahwa Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 2 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai Tahun 2011
perlu disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
c. bahwa untuk mengakomodasi dinamika perkembangan pembangunan yang tumbuh pesat di Kota Binjai dan untuk menjamin
keterpaduan dan keserasian antara Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Utara, Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro) dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, maka diperlukan sinkronisasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai;
d. bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai merupakan pedoman dan arahan lokasi investasi pembangunan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, sehingga harus antisipatif terhadap setiap dinamika perubahan
dan tuntutan perkembangan;
e. bahwa berdasarkan perkembangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai Tahun 2011 -2030;
Mengingat :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Kecil di Lingkungan Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1092);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5160);
KETENTUAN UMUM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Bagian Kedua
Peran dan Fungsi
Pasal 2
RTRW Kota Binjai disusun sebagai alat operasionalisasi pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Binjai.
Pasal 3
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup Pengaturan
Paragraf 1
Muatan
Pasal 4
Paragraf 2
Wilayah Perencanaan
Pasal 5
(1) Wilayah perencanaan RTRW Kota Binjai meliputi seluruh wilayah administrasi Kota Binjai yang terdiri atas 5 (lima) kecamatan yaitu:
a. Kecamatan Binjai Utara;
b. Kecamatan Binjai Kota;
c. Kecamatan Binjai Timur;
d. Kecamatan Binjai Barat; dan
e. Kecamatan Binjai Selatan.
(2) Batas Administrasi Kota Binjai meliputi:
a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang;
b. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang;
c. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat; dan
d. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
BAB III
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Bagian Kedua
Rencana Sistem Pusat-pusat Pelayanan
Pasal 7
(1) Rencana sistem pusat-pusat pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. pusat pelayanan kota fungsi primer;
b. pusat pelayanan kota fungsi sekunder;
c. subpusat pelayanan kota; dan
d. pusat lingkungan.
(2) Pusat pelayanan kota fungsi primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. pusat perdagangan dan jasa ditetapkan di Kecamatan Binjai Kota;
b. pusat kawasan industri dan penambangan minyak dan gas ditetapkan di Kecamatan Binjai Utara;
c. pusat kegiatan transportasi ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur;
d. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur; dan
e. pusat kegiatan pendidikan tinggi ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai Barat.
(3) Pusat pelayanan kota fungsi sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. pusat perdagangan dan jasa ditetapkan di Kecamatan Binjai Kota;
b. pusat pemerintahan kota ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur; dan
c. pusat pelayanan wisata ditetapkan di Kecamatan Binjai Selatan.
(4) Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang merupakan kawasan sekunder meliputi:
a. subpusat pelayanan kota A, terletak di Kecamatan Binjai Utara;
b. subpusat pelayanan kota B, terletak di Kecamatan Binjai Timur;
c. subpusat pelayanan kota C, terletak di Kecamatan Binjai Kota;
d. subpusat pelayanan kota D, terletak di Kecamatan Binjai Barat;
e. subpusat pelayanan kota E, terletak di Kecamatan Binjai Selatan; dan
f. subpusat pelayanan kota F, terletak di Kecamatan Binjai Selatan.
(5) Pusat lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan terdapat di
seluruh kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Binjai dan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.
Pasal 8
Seluruh kecamatan di Kota Binjai akan diatur lebih lanjut dengan RDTR yang ditetapkan oleh peraturan daerah tersendiri.