Anda di halaman 1dari 5

Immunoglobulin A (IgA), yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada selaput lendir,

terutama lapisan yang saluran pernafasan dan saluran pencernaan, serta dalam air liur dan air
mata.

Imunoglobulin A (IgA)

Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur, air mata dan
dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus (Corpo
Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus.
Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan
kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian
melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif.

Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan
satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat
dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi
cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel
untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini IgA
ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan
suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel lokal dan
juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma.

Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelahkanan
atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica)
dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkusoleh selaput hati (capsula
hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat
(capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan
jernihkehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garamempedu,
kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empeduterbentuk dari rombakan
eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkaphistiosit selanjutnya dirombak dan
haeglobinnya dilepas.
Fungsi Hati diantaranya sebagai berikut :

1. Mengatur jumlah karbohidrat yang ada didalam tubuh hati juga menjaga agar glukosa
darah tetap terjaga alias tidak jauh dari 90 mg/dl
2. Dapat menyeimbangkan jumlah lemak dalam tubuh
3. Berfungsi Mengatur keseimbangan asam amino, asam lemak, trigliserida, dan
kolesterol
4. Dan juga Mengatur sirkulasi hormone
5. Fungsi lain Memproduksi empedu dan mensekresi empedu
6. Dapat Memproduksi protein plasma didalam tubuh manusia
7. Dapat membersihkan zat zat berbahaya contohnya bekas bekas obat.
8. Membersihkan antibodi residu (sisa)
9. Bekerja Memakan antigen (dilakukan oleh sel-sel hepar)
10. Dan befungsi Memakan (memfagosit) mifroorganisme
11. Dan bermanfaat Menyimpan vitamin larut lemak (Vitamin A, D, E, K) dan vitamin
B12
12. Dan juga Menyimpan mineral didalam tubuh kita
13. Memproses emulsi lemak (emulsifikasi lemak)
14. Menghentikan kerja obat (inaktivasi obat)

Kandung Empedu
Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh
untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu.
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah
korpus vesikafelea.
2. Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah
empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak
500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan
empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
3. Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu
ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
4. Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung
empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke
duodenum.
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

 Fungsi

Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Pada
individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi tertutup.
Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air. Derajat
pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang
dihasilkan oleh hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang terkandung
dalam cairan empedu yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah 89%. Bila
saluran empedu dan duktus sistikus dijepit, maka tekanan dalam saluran empedu akan naik
sampai kira-kira 30 mm cairan empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan
tetapi bila saluran empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diabsorspi
dalam kandung empedu dan tekanan intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu
selama beberapa jam.
Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang
berwarna kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel
hati. Setiap hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar
7,6-8,6. Cairan empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan
sebuah fosfolipid (lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain
yang ada dalam larutan elektrolit alkali yang mirip dengan getah pancreas. selain itu fungsi
empedu untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah
merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam
empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan
dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi
empedu juga disekresi dalam empedu.

Pankreas
Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa
hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut
dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan
dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

 Fungsi

Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.

Gambar lambung:

Bagian-bagian Lambung dan Fungsinya

Bagian bagian Lambung merupakan salah satu bagian dalam sistem pencernaan manusia. Di
dalam lambung, makanan yang masuk akan dicerna menjadi bentuk bubur dan sebagian kecil
akan diserap di lambung. Lambung manusia dapat menampung sekitar 1,5 liter makanan.
Bentuk lambung menyerupai seperti kantong dan memiliki dinding yang tebal. Lambung
dapat mengembang dan mengempis, tergantung pada ada atau tidaknya makanan yang
masuk.
Berikut adalah beberapa bagian-bagian lambung :

1. Kardiak – Kardiak adalah tempat pertama dari lambung, letaknya berada di bawah setelah
kerongkongan. Tempat ini adalah tempat pertama masuknya makanan setelah dari
kerongkongan. Kardiak merupakan bagian atas dari lambung.

2. Fundus – Fundus merupakan bagian tengah dari lambung. Pada bagian ini makanan akan
tersimpan selama kurang lebih 1 jam. Di dalam fundus, gas-gas akan terakumulasi ketika
proses pencernaan kimia terjadi di dalam lambung.

3. Korpus – Korpus merupakan wilayah pusat dari organ lambung. Di bagian korpuslah
proses pencernaan kimia akan terjadi.

4. Pilorus – Pilorus merupakan bagian lambung yang berhubungan dengan usus dua belas
jari. Pada bagian ini makanan akan terkumpul dan mengalami proses pencernaan sebelum
masuk ke bagian usus dua belas jari. Pilorus akan bekerja dengan dipengaruhi pH dari
makanan. Jika makanan yang masuk ke pilorus bersifat asam maka otot-otot pada pilorus
akan mengendur sehingga pintu-pintu pilorus akan terbuka. Lain halnya jika makanan yang
masuk ke pilorus bersifat basa. Otot-otot pada pilorus akan berkontraksi akibatnya pintu-
pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak dapat dikeluarkan

Lapisan Lambung

4 bagian yang telah disebutkan di atas merupakan struktur utama pada lambung manusia.
Lambung juga memiliki 4 lapisan pada dindingnya yaitu mucosa, submucosa, muscularis,
dan serosa.

1. Lapisan Mucosa – Mucosa adalah lapisan pada dinding lambung yang akan mengeluarkan
berbagai jenis cairan. Cairan yang dimaksud seperti enzim, asam lambung, dan juga hormon.
Lapisan mucosa berbentuk seperti palung. Bentuk tersebut bermanfaat untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume, sehingga volume getah lambung yang dikeluarkan
menjadi lebih banyak. Pada lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang bermanfaat dalam proses
pencernaan, yaitu sel goblet, sel parietal, dan sel chief.

 Sel goblet bermanfaat untuk memproduksi mucus. Mucus adalah lendir yang berguna
untuk menjaga lapisan terluar dari sel lambung agar tidak terluka dan mengalami
kerusakan bila terkena dari beberapa jenis jenis enzim seperti enzim pepsin dan juga
asam lambung.
 Sel parietal bermanfaat untuk menghasilkan asam lambung atau yang sering disebut
getah lambung. Asam lambung tersebut berguna untuk mengaktifkan enzim pepsin.
Sel parietal dapat menghasilkan asam lambung dan membuat lambung memiliki
tingkat keasaman mencapai pH 2.
 Sel chief bermanfaat untuk menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk
enzim pepsin yang tidak aktif. Enzim pepsin yang aktif tersebut berfungsi agar enzim
tidak mencerna protein di dalam lambung. Dengan kata lain, enzim pepsin yang tidak
aktif akan mencegah kematian pada sel tersebut.

2. Lapisan Submucosa – Lapisan submucosa pada lambung merupakan tempat di mana


pembuluh darah vena dan arteri ditemukan. Pembuluh darah vena dan arteri tersebut
bermanfaat untuk menyalurkan berbagai nutrisi makanan dan oksigen ke sel-sel dalam perut.
3. Lapisan Muscularis – Lapisan muscularis merupakan lapisan otot lambung yang
membantu proses pencernaan secara mekanis. Lapisan muscularis terbagi atas tiga bagian
yaitu lapisan otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Ketiga otot tersebut akan
menghasilkan kontraksi pada lapisan lambung yang disebut dengan gerakan peristaltik.
Gerakan peristaltik tersebut akan membuat makanan yang ada di lambung diaduk-aduk.

4. Lapisan Serosa – Lapisan serosa merupakan lapisan terluar dari lambung. Lapisan serosa
bermanfaat untuk melindungi lambung dari gesekan. Lapisan serosa melindungi perut dari
gesekan dengan anggota tubuh yang lain.

Anda mungkin juga menyukai