Anda di halaman 1dari 6

Laporan pendahuluan

1.
WOC
Virus dengue

Viremia
(Infeksi virus dengue)

Hipertermi hepatomegali Depresi sumsum Permeabilitas


tulang kapiler meningkat

Mual, muntah Manifestasi


anorexia
perdarahan

Ketidakseimbangan nutrisi hipovolemia


Resiko Efusi pleura
kurang dari kebutuhan tubuh Acites
perdarahan
hemokonsentrasi
Resiko Syok
Hipovolemia
Kekurangan Volume
Cairan
Perubahan perfusi jaringan
Syok

Kematian
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN DHF (Dengue Haemorragic Fever)

PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
DHF dapat terjadi pada siapa saja dari anak-anak sampai orang dewasa.
2. Riwayat Penyakit Diagnosa Keperawatan
Dahulu
1. Hipertermi b.d proses infeksi penyakit.
Sekarang 2. Kekurangan volume cairan b.d
Keluarga kehilangan volume cairan aktif
3. Pemeriksaan fisik 3. Ketidaksembangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
4. Pola Gordon menelan makanan
4. Resiko syok hipovolemia
5. Ketidakefektifan Perfusi jaringan
perifer b.d kebocoran plasma darah

6.
NOC DAN NIC

Ketidakefektifan jalan Nyeri akut berhubungan Perfusi jaringan cerebral tidak Perubahan persepsi sensori
napas dengan agen cedera biologis efektif visual
(peningkatan TIK)
NOC NOC NOC
 Respiration Status NOC  Circulation Status, Tissue  status neurologis: fungsi
Perussion: Cerebral motorik/sensorik

NIC: NIC NIC NIC


Airway Management, 1. Monitor TTV setiap 2 jam
Peripheral Sensation Management Peningkatan komunikasi
Suctioning air way 2. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
1. Monitor status respirasi dan 1. Monitor adanya daerah tertentu 1. Pantau dan dokumentasikan
lokasi, karakteristik, durasi,
Oksigenasi frekuensi, kualitas dan faktor yang hanya peka terhadap perubahan status neurologis
2. Bersihkan jalan napas presipitasi panas/dingin/tajam/tumpul pasien
3. Auskultasi suara pernapasan 3. Observasi reaksi nonverbal 2. Monitor adanya paretase 2. Kaji lingkungan terhadap
4. Berikan Oksigen sesuai dari ketidaknyamanan kemungkinan bahaya
3. Instruksikan keluarga untuk
program 4. Kontrol lingkungan yang dapat terhadap keamanan.
mempengaruhi nyeri seperti mengobservasi kulit jika ada isi
5. Observasi sekret yang keluar 3. Tingkatkan penglihatan
6. Auskultasi seblum dan suhu ruangan, pencahayaan atau laserasi
dan kebisingan 4. Gunakan sarung tangan untuk pasien yang masih tersisa
sesudah melakukan suction
5. Ajarkan tentang teknik non proteksi 4. Jangan memindahkan barang-
7. Gunakan pealatan steril pada
farmakologi: napas dalam, 5. Batasi gerakan pada kepala, leher barang pasien di dalam kamar
saat melakukan suction
8. Informasikan pada klien dan relaksasi, distraksi, kompres dan punggung pasien tanpa memberitahu
keluarga tentang tindakan
hangat/ dingin pasien.
6. Monitor kemampuan BAB
6. Tingkatkan istirahat 5. Pastikan akses terhadap dan
suction 7. Kolaborasi pemberian analgetik
7. Kolaborasi: Berikan analgetik 8. Monitor adanya tromboplebitis penggunaan alat bantu
untuk mengurangi nyeri sensori
NOC DAN NIC

Nausea b.d peningkatan Perubahan nutrisi kurang


tekanan intrakranial dari kebutuhan tubuh

NOC NOC
 Nutrition status: intake
and output

NIC NIC
1. Dorong untuk memonitor Nutrition Management
adanya nausea
2. Dorong strategi belajar 1. Timbang pasien pada interval
yang digunakan untuk yang tepat.
memanajemen nausea. 2. Berikan informasi kepada
3. Identifikasi faktor yang pasien untuk memenuhi
mungkin terhadap nausea kebutuhan nutrisi
4. Identifikasi strategi yang 3. Buat perencanaan makan
mungkin untuk dengan pasien yang masuk
menghilangkan nausea dalam jadwal makan,
5. Ajarkan penggunaan teknik lingkungan makan, kesukaan
nonfarmakologi. dan ketidaksukaan pasien.
6. Anjurkan istirahat dan 4. Ciptakan lingkungan yang
tidur yang adekuat untuk menyenangkan untuk makan.
memfasilitasi hilangnya 5. Berikan pasien minuman dan
nausea kudapan bergizi, tinggi
protein, tinggi kalori yang siap
dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Andrian E.W.N, Kajian penatalaksanaa terapi pengobatan demam berdarah dengue


(DBD) pada penderita anak yang menjalani perawatan di RSUP PROF.DR.R.d
kandou tahun 2013,2014. PharmaconJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.
2.
2. Tjandrawinata. R. Diangnosis dan terapi cairan demam berdarah dengue. 2009.
Medicinus. Jakarta.
3. Rohmani.A. Pemakian antibiotik pda kasus demam berdarah dengue anak di rumah
sakit Roemani Semarang tahun 2010, 2012.Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM
UNIMUS. Semarang.
4. Kusuma H, Amin HN. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA,
dan NIC-NOC. Yogyakarta: Media Hardy.

Anda mungkin juga menyukai