Abstrak
Batuan andesit dan batuan tuff dihancurkan kemudian diayak dengan saringan 19mm, 12.5mm,
9.5mm dan 4.75mm dan dipakai sebagai agregat pada beton. Beton yang diteliti adalah beton
beragregat kasar batuan andesit pori (dinamakan BAKAPOR), beton beragregat kasar batuan
andesit antara (dinamakan BAKAT), beton beragregat kasar batuan andesit padat (dinamakan
BAKAPAT), beton beragregat kasar batuan tuff merah (dinamakan BAKATUM) dan beton
beragregat kasar batuan tuff putih dinamakan (BAKATUP).
Untuk BAKAPOR, BAKAT, BAKAPAT, BAKATUM dan BAKATUP berat volume yang diperoleh
berturut-turut sekitar 2.13kg/l, 2.20kg/l, 2.25kg/l, 1.96kg/l, 2.23kg/l dan kuat tekan karakteristik
beton berturut-turut sekitar 36.8MPa, 39.4MPa, 46.1MPa, 30.0MPa, 43.4 MPa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari segi kuat tekan terlihat material-material batuan
tersebut dapat digunakan sebagai agregat kasar dengan rapat massa dan kuat tekan paling tinggi
ada pada BAKAPAT sedangkan rapat massa dan kuat tekan paling rendah ada pada BAKATUM.
bahan campuran, agar beton yang dihasilkan Ï Untuk agragat kasar: Gradasi, Specific
dapat memiliki workabilitas yang baik tanpa Gravity dan Absorpsi , Unit Weight, Kadar
terjadi pemisahan agregat, kedap air, tahan Air, Keausan agregat
terhadap korosi, memiliki kuat tekan yang Ï Untuk agragat halus: Gradasi, Modulus
diharapkan, dan ekonomis. Kehalusan, Specific Gravity dan Absorpsi,
Unit Weight, Kadar Air
Keuntungan dari penggunaan beton adalah
Ï Untuk beton: Berat volum dan kuat tekan
dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan
beton BAKAPAT, BAKAPOR, BAKAT,
ukuran, lebih tahan api dibanding material
BAKATUM, BAKATUP.
kayu atau baja tanpa perlu bahan pelapis
khusus, tidak memerlukan pemeliharaan
khusus, dan penyediaan material yang relatif
METODE PENELITIAN
mudah.
Kerugian dari penggunaan beton antara lain, Metodologi penelitian yang dipakai adalah:
kuat tarik rendah sehingga mudah retak, perlu 1. Studi pustaka dilakukan untuk mendapat-
biaya untuk bekisting (untuk beton yang dicor kan data-data material pembentuk beton,
di tempat), beton dapat susut dan mengalami susunan kimianya, sifat-sifat fisik beton,
rangkak jangka panjang. dan penelitian-penelitian baik yang dilaku-
kan di Indonesia maupun di luar negeri,
untuk mendapatkan komposisi campuran
TUJUAN DAN MANFAAT beton yang diinginkan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 2. Survei material dilakukan melalui pengam-
diharapkan dapat memberikan informasi bilan data di Dinas Pertambangan serta
secara umum dalam dunia Teknik Sipil dan dinas Perdagangan dan Perindustrian
bagi daerah yang memiliki sumber daya alam Sulawesi Utara, dilanjutkan ke lokasi
batuan andesit pori, batuan tuff merah (yang tempat pengambilan material.
juga berpori) agar tidak menimbulkan 3. Pengujian sifat-sifat fisik batuan andesit
keraguan dalam penggunaannya sebagai dan batuan tuff sebagai agregat kasar
agregat kasar dalam campuran beton apakah dilakukan berdasarkan standard ASTM
dapat sesuai dengan mutu yang diinginkan dengan jenis pengujian sebagai berikut:
atau diharapkan. Õ Gradasi agregat kasar (ASTM C33 -92a
Manfaat yang berdampak ekonomi dari hasil size number 67)
penelitian ini adalah penggunaan batuan Õ Specific Gravity dan Absorpsi (ASTM
andesit, batuan tuff merah dan batuan tuff C127-88)
putih menuju bahan baku bernilai ekonomis Õ Unit Weight (ASTM C29/C29M-91a)
tinggi. Dampak lain yang mungkin timbul Õ Kadar Air (ASTM C566-89)
adalah pengurangan penggunaan kerikil Õ Keausan agregat dengan mesin Los
ataupun batu kali yang persediaannya di Angeles (ASTM C131-89)
beberapa tempat mulai menipis. Selain itu Pengujian sifat-sifat fisik pasir sebagai
dapat diketahui besar angka keausan dari agregat halus adalah ASTM:
material batuan berpori tadi. Õ Gradasi agregat dan Modulus
Kehalusan (ASTM C33-92a
Hasil yang diharapkan adalah:
Specification E11)
2
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
3
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
KESIMPULAN
Komposisi Bahan Baku Campuran dan
Workability Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:
Komposisi akhir bahan baku untuk campuran 1. Sifat batuan andesit (pori, antara, padat),
beton per meter kubik beton rencana (sebelum batuan tuff (merah, putih) dan pasir:
slump diberlakukan) dan Komposisi a. Berat volume dense 1.04 kg/l, 1.20 kg/l,
Campuran Beton Segar Per Meter Kubik 1.42kg/l, 0.91kg/l, 1.25kg/l, 1.17kg/l,
(Pelaksanaan) dapat dilihat pada Tabel 3 dan b. Berat volume loose 0.95 kg/l, 1.10 kg/l,
Tabel 4 terlampir. 1.37 kg/l, 0.85kg/l, 1.11kg/l, 1.10kg/l,
Workabilitas atau angka kelecakan beton segar c. Apperent specific gravity 2.25, 2.47,
diukur dengan kerucut Abrams. Dalam semua 2.52, 2.30, 2.47, 2.75,
jenis campuran, slumpnya diantara 75mm d. Bulk specific gravity OD 2.04, 2.27,
sampai 100mm. Agar tercapai nilai slump 2.49, 1.67, 2.35, 2.02,
tersebut, air yang dipakai menjadi bervariasi. e. Bulk specific gravity SSD 2.14, 2.39,
Ada campuran yang ditahan airnya dan ada 2.50, 1.94, 2.40, 2.28,
yang ditambah. Untuk nilai slump yang f. Absorbsi maksimum 4.6 %, 3.5%,
hampir sama besarnya, bakapor lebih mudah 0.5%, 16.4%, 2.10%, 13.3%,
dikerjakan dari bakapat dan bakatum lebih g. Abrasi 58.4 %, 38.2%, 33.9%, 37.23%,
mudah daripada bakatup. 28.5%, (tidak termasuk pasir),
h. Modulus kehalusan pasir 3.8.
Berat Volum 2. Dengan menetapkan kekuatan beton
Berat silinder beton dibagi dengan volume karakteristik rencana sebesar 30 Mpa,
benda uji diperoleh berat volume. Berat maka komposisi pemakaian bahan per
Volum Beton Berumur 1 Hari dapat dilihat meter kubik beton segar untuk:
pada Tabel 5. Sedangkan Grafik 10 adalah a. Bakapor: Semen 383 kg, Air 193 kg,
Grafik Hubungan Jenis Beton dan Berat Batuan andesit pori 716 kg, Pasir 747
Volume. kg.
b. Bakat: Semen 380 kg, Air 200 kg,
Batuan andesit antara 824 kg, Pasir 698
kg.
4
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
c. Bakapat: Semen 381 kg, Air 196 kg, and ASTM references, ACI Farmington
Batuan andesit padat 981 kg, Pasir 609 Hills 1996.
kg.
ACI 363R-92, “State of the Art Report on
d. Bakatum: Semen 377 kg, Air 208 kg,
High Strength Concrete”, ACI Detroit,
Batuan tuff merah 615 kg, Pasir 762 kg.
Michigan, 1993.
e. Bakatup: Semen 378 kg, Air 202 kg,
Batuan tuff putih 853 kg, Pasir 682 kg. Annual Book Of ASTM Standards 1993
Construction Volume 04.02 “Concrete and
3. Berat volume beton yang diperoleh untuk
Aggregates”, 1993.
setiap jenis beton adalah: Bakapor 2.128
kg/l, Bakat 2.248 kg/l, Bakapat 2.205 kg/l, Departemen Pertambangan dan Energi,
Bakatum 1.958 kg/l, Bakatup 2.229 kg/l. “Penyuluhan Pertambangan dan Energi”,
Departemen Pertambangan dan Energi
4. Kuat tekan karakteristik silinder beton
Provinsi Sulawesi Utara, 1998.
berumur 28 hari yang diperoleh untuk
setiap jenis beton adalah: Bakapor 36.8 Departemen PU, ”Spesifikasi Bahan
MPa, Bakat 39.4 MPa, Bakapat 46.1 MPa, Bangnunan (SK SNI S-04-1989-F)”,
Bakatum 30.0 MPa, Bakatup 43.4 MPa. Yayasan LPMB, Bandung, 1989.
Dipohusodo Istimawan, Struktur Beton
Bertulang”, Gramedi, 1994.
SARAN
FIP, “FIP Manual of Lightweight Aggregate
1. Perlu dilakukan pengujian-pengujian lain Concrete”, J.Wiley and Sons N.Y, 1983.
terhadap beton seperti: Kuat tarik belah, Murdock L.J. & Brook K.M., “Bahan dan
Kuat Tarik lentur, Modulus Elastisitas, Praktek Beton”, Terjemahan, Erlangga,
Rangkak, Susut dan lain-lain. Jakarta, 1986.
2. Perlu dilakukan pengamatan secara mikro
Nawy Edward G, “Beton Bertulang”,
dengan alat bantu Scanning Electon
Terjemahan, PT Eresco, 1990.
Microscopy terhadap beton paska tekan
agar dapat diketahui lokasi terjadinya Shah Surendra & Ahmad S.H., “High
keretakan apakah di pasta atau interface Performance Concrete & Applications”,
supaya dapat diusahakan perbaikan mutu Edward Arnold, 1994.
beton. Sidney Mindess & Francis Young,
“Concrete”, Prentice Hall 1981.
5
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
LAMPIRAN
6
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
80
Batas Atas
60
Sampel
40
Batas Baw ah
20
0
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Ukuran Ayakan
Grafik 1: Hubungan Ukuran Ayakan dengan Persentase Lolos Batuan Andesit Pori
80
Batas Atas
60
Sampel
40
Batas Baw ah
20
0
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Ukuran Ayakan
Grafik 2: Hubungan Ukuran Ayakan dengan Persentase Lolos Batuan Andesit Antara
7
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
% Lolos Ayakan
80
Batas Atas
60
Sampel
40
Batas Baw ah
20
0
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Ukuran Ayakan
Grafik 3: Hubungan Ukuran Ayakan dengan Persentase Lolos Batuan Andesit Padat
80
Batas Atas
60
Sampel
40
Batas Baw ah
20
0
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Ukuran Ayakan
Grafik 4: Hubungan Ukuran Ayakan dengan Persentase Lolos Batuan Tuff Merah
80
Batas Atas
60
Sampel
40
Batas Baw ah
20
0
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Ukuran Ayakan
Grafik 5: Hubungan Ukuran Ayakan dengan Persentase Lolos Batuan Tuff Putih
1.6
BV Dense
1.4
1.2 BV Loose
1.0
0.8
Merah
Putih
Pori
Padat
Pasir
Antara
3.0
2.8
2.6 Apparent Sp Gr
2.4
2.2 Bulk Sp Gr OD
2.0
1.8 Bulk Sp Gr SSD
1.6
Merah
Putih
Pori
Padat
Pasir
Antara
Grafik 7: Hubungan Jenis Agregat dan Berat Jenis
18
16
Absorpsi [%]
14
12
10
8
6
4
2
0
Pori Antara Padat Merah Putih Pasir
60
55
50
45
%
40
35
30
25
Pori Antara Padat Merah Putih
2.25
2.20
2.15
2.10
2.05
2.00
1.95
Bakapor Bakat Bakapat Bakatum Bakatup
9
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN 2087-9334 (1-10)
50
45
40
M Pa
35
30
25
Bakapor Bakat Bakapat Bakatum Bakatup
50
45
40
M Pa
35
30
25
Bakapor Bakat Bakapat Bakatum Bakatup
10