Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Bahan-bahan yang digunakan


Bahan-bahan yang digunakan adalah sampah sayuran, tapai, gula pasir, gula
merah, air sumur dan air cucian beras.

2.2 Alat-alat yang digunakan


Alat-alat yang digunakan terdiri dari Ember ukuran 25 liter sebanyak 3 buah,
Karung beras ukuran 20 kg, Botol air mineral 1500 ml, Gelas beker 1000 ml,
Gelass ukur 10 ml, pH meter digital, timbangan, Kompor, dan Panci

2.3 Prosedur Percobaan


2.3.1 Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL)
Prosedur atau langkah kerja dalam pembuatan mikroorganisme local (mol)
adalah sebagai berikut:
1. Mencampurkan tapai yang terbuat dari singkong sebanyak 100 gr dengan
1.125 liter air sumur serta 150 gr gula pasir.
2. Kemudian memasukkan campuran tersebut dalam botol, kemudian di aduk
hingga merata dan di simpan selama 5 hari tanpa di tutup.
3. Setelah 5 hari, jika telah tercium bau alkohol maka MOL telah dapat
digunakan.
2.3.2 Pembuatan Cairan Molase
Prosedur atau langkah kerja dalam pembuatan mikroorganisme local (mol)
adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan air sebanyak 500 ml ke dalam panci dan diletakkan di atas
kompor.
2. Setelah mendidih, ditambahkan gula merah ke dalam panci sebanyak 500
gr.
3. kemudian mengaduk campuran hingga terlarut merata. Kemudian molase
didinginkan.
1.3.3 Proses pengomposan
Prosedur atau langkah kerja dalam pembuatan mikroorganisme local (mol)
adalah sebagai berikut:
1. Sampah sayuran dirajang dengan ukuran 1-3 cm.
2. Sampah sayuran dimasukkan kedalam karung beras 20 kg sebanyak 3 kg
dan ditekan hingga padat. Kemudian karung tersebut diikat dengan tali.
3. Larutan media dibuat dengan mencampurkan 1 liter air sumur, 500 ml
cairan molase dan 1 liter air bekas cucian beras (air tajin). Larutan media
tersebut dimasukkan kedalam ember. Mol yang digunakan divariasikan
yaitu sebanyak 100 ml, 125 ml dan 150 ml. Kemudian memasukkan karung
beras ke dalam ember tersebut.
4. Agar karung beras tidak mengapung sebaiknya diletakkan beban diatas
karung beras tersebut.
5. Diukur pH awal pada larutan, kemudian ember ditutup dengan rapat
sehingga udara tidak bisa masuk ke dalam ember.
6. Ember tersebut diletakkan ketempat yang teduh dan terhindar dari sinar
matahari langsung.
7. Ember yang berisi larutan media dan karung beras tersebut didiamkan
selama 7 hari.
8. Setelah 7 hari ember dibuka, kemudian karung berisi sampah oraganik
dikeluarkan dari ember. Kompos cair siap untuk digunakan.
2.4 Diagram Alir Pembuatan Pupuk Kompos Cair
Diagram alir daru proses pembuatan pupuk kompos cair dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Larutan media
dengan
Karung yang berisi sampah sayuran dimasukkan ke mencampurkan MOL
dalam ember, lalu diukur terlebih dahulu pH awal (dosis 100, 125
dari sampel kemudian ember ditutup rapat. dan150 ml), air
sumur, cairan molase,
dan air cucian beras

Gambar 2.1. Diagram Alir Pembuatan Pupuk Kompos Cair dari Sampah Sayuran
dengan Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai
Bioaktivator.

Anda mungkin juga menyukai