Anda di halaman 1dari 10

Difinisi :

Resiko adalah suatu keadaan dimana seorang pengambil keputusan menghadapi kondisi yang
tidak pasti / tidak dapat ditentukan, yang akan diterima atau ditanggung oleh pengambil
keputusan sebagai konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi
hal-hal sebagai berikut :

a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.

b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.

c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi


terhadap berbagai tindakan dan hasil.

d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti,
walaupun diketahui nilai probabilitasnya.

e.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko


Secara umum, proses pengambilan keputusan dibagi menjadi 6 langkah, yaitu :

1. Pembatasan Masalah
Menentukan dengan jelas batasan-batasan keputusan apa yang akan dibuat. Dimana mencakup
penentuan alternatif-alternatif apa yang ada. Pada tahap ini biasanya ditanyakan: masalah apa
yang dihadapi, siapa yang akan memutuskan, bagaimana keadaan yang melatarbelakangi
pengambilan keputusan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan manajemen.

2. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini ditanyakan: apa tujuan pengambil keputusan, bagaimana seharusnya si pengambil
keputusan menilai hasilnya dibandingkan dengan tujuannya, bagaimana jika si pengambil
keputusan ingin mencapai tujuan yang bertentangan satu sama lain? Di sektor swasta, hampir
semua keputusan ditujukan untuk mendapatkan laba, selisih antara TR dengan TC. Pencapaian
laba maksimum merupakan tujuan alamiah dari sebuah perusahaan swasta.

3. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa pertanyaan diajukan: apa alternatif tindakan untuk pencapaian
tujuan, variabel apa saja yang dapat kita kendalikan, apa kendala yang kita hadapi dalam
pencapaian tujuan. Setelah mengetahui apa yang diinginkan, tentunya akan ditanyakan apa
pilihan kita. Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membeberkan semua kemungkinan
pilihan yang ada dan kemudian memilih satu diantaranya yang akan memberikan hasil yang
terbaik bagi pencapaian tujuan.

4. Peramalan Dampak
Pada tahap ini mengamati: bagaimana konsekuensi dari setiap alternatif pilihan, jika hasil yang
diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya, dapatkan informasi yang lebih baik diperoleh untuk
meramalkan suatu hasil. Tugas peramalan konsekuensi tergantung pada keadaan, bisa dilakukan
secara langsung atau diabaikan sama sekali. Peramalannya bisa dengan :

a. perhitungan aritmatis sederhana

b. menggunakan model statistik atau ekonometrika

c. menggunakan model deterministik jika keadaannya pasti

d. model probabilistik jika pengambilan keputusan dalam keadaan yang mengandung risiko
atau ketidakpastian.

5. Penentuan Pilihan
Setelah semua analisis selesai dilakukan, maka kemudian menentukan pilihan yang paling
diinginkan. Jika semua variabel dalam proses peengambilan keputusan (misalnya tujuan dan
hasilnya) bisa dikuantifikasikan, maka dapat menggunakan beberapa metoda tertentu untuk
menetapkan keputusan yang paling optimal, yaitu:

a. analisis marjinal

b. programasi linier

c. pohon keputusan (decision trees)

d. analisis manfaat-biaya, dsb.

6. Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan
tindakan yang optimal, bagaimana pengaruh perubahan keadaan-keadaan tertentu terhadap
keputusan yang optimal yang diambil, apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan-
perubahan variabel ekonomi utama yang terabaikan oleh si pengambil keputusan tersebut.
Analisis sensitivitas menjelaskan bagaimana suatu keputusan yang optimal akan berubah jika
fakta-fakta ekonomi utama berubah.
Kegunaan dari analisis sensitivitas, yaitu:

a. memberikan informasi faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang mempengaruhi


keputusan

b. menelusuri pengaruh perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini manajer

c. menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan kepuutusan jika


keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi.
Pendekatan
Terdapat beberapa teknik moderen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pada
kondisi tidak pasti. Yang terpopuler antara lain: analisis resiko, pohon keputusan, dan teori
preferensi.

Analisis Resiko:

Manajer yang mengikuti pendekatan ini menganalisis ukuran dan sifat risiko yang terlibat dalam
memilih tindakan tertentu. Misalnya, saat meluncurkan produk baru, seorang manajer harus
menganalisis secara hati-hati masing-masing variabel berikut biaya peluncuran produk, biaya
produksinya, investasi modal yang dibutuhkan, harga, ukuran pasar potensial dan persentase
pasar.
Analisis resiko melibatkan penilaian resiko kuantitatif dan kualitatif, manajemen risiko dan
komunikasi risiko dan memberi manajer pemahaman yang lebih baik mengenai resiko dan
manfaat yang terkait dengan tindakan yang diusulkan. Keputusan tersebut merupakan trade-
off antara risiko dan manfaat yang terkait dengan tindakan tertentu dalam kondisi ketidakpastian.

Pohon Keputusan:

Teknik pohon keputusan dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menganalisa sebuah
keputusan. Pendekatan pohon keputusan mengandung grafis dari alternatif tindakan dan
kemungkinan hasil dan risiko terkait dengan setiap tindakan. Dengan menggunakan diagram
“pohon” yang menggambarkan titik-titik keputusan, setiap kejadian (event) dan probabilitas
dalam tindakan, teknik pengambilan keputusan ini memungkinkan pengambil keputusan melacak
jalur optimal atau tindakan (course of action).

Teori Preferensi atau Utilitas:

Ini adalah pendekatan lain dalam pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian.
Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa sikap individu terhadap resiko bervariasi.
Beberapa individu bersedia mengambil hanya risiko yang lebih kecil (“risk averters“), sementara
yang lain bersedia mengambil resiko lebih besar (“gamblers“).
Misalnya, jika ada kemungkinan 60 persen keputusan benar, mungkin masuk akal jika seseorang
mengambil risiko. Ini mungkin tidak selalu benar karena individu tersebut mungkin tidak ingin
mengambil risiko, karena kemungkinan keputusan salahnya adalah 40 persen. Sikap terhadap
risiko berbeda dengan kejadian, pribadi orang dan posisi.

Pohon keputusan
Tujuan dan Asumsi Dasar DECISION TREE ( Pohon Keputusan)

Tujuan
 Memahami kasus dan seluruh aspek yang terkait

 Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis

 Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan decision maker


sepanjang tahapan/urutan waktu termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcomes

Asumsi Dasar

 Decision maker hanya mengambil satu keputusan

 Setiap keputusan hanya mempunyai outcomes tertentu

 Semua proses menunjukkan tahapan waktu (time sequence)

Range-of-Risk Decision Dilemma

Payoff/outcomes/hasil yang diperoleh berada dalam range/kisaran dari nilai terendah sampai
tertinggi. Contoh :perusahaan akan meluncurkan produk baru ke pasar.Kemungkinan nilai/value
dari keputusan ini berkisar dari nilai terendah(produk tidak laku) sampai nilai tertinggi (produk
laku) seperti gambar (figure 9)di bawah ini

Tahapan Pembuatan Decision Tree

1. Definisikan dan rinci masalah secara jelas

2. Gambarkan struktur dari pohon keputusan

3. Tentukan nilai payoff dari setiap kombinasi alternatif kemungkinan


4. Tentukan nilai peluang dari seluruh kemungkinan dan keputusan

5. Selesaikan masalah dengan menghitung Expected Monetary Value (EMV)

Penetapan nilai payoff

Tiap jalur dalam pohon keputusan, yaitu tiap rangkaian alternatif dan keputusan akan
menghasilkan suatu nilai payoff tertentu yang dituliskan di ujung tiap cabang pada pohon
keputusan. Dengan demikian untuk menentukan pilihan diantara alternatif2 yang ada, pertama-
tama harus ditentukan nilai payoff dari setiap alternatif.

Penetapan nilai kemungkinan/peluang

Setiap alternatif kemungkinan harus ditentukan nilai peluangnya.Penetapan nilai peluang dari
setiap kejadian ditentukan secara subyektif (nilai kemungkinan subyektif) didasarkan pada data
yang dapat dipertanggungjawabkan, contohnya dokumen perusahaan, hasil2 penelitian, data-data
resmi, dan pengalaman perusahaan.

Contoh kasus 1

Asumsikan anda mempunyai sejumlah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek,
yaitu proyek A dan B. Peluang proyek A akan memberikan keuntungan adalah 20% dengan nilai
keuntungan 50 juta. Peluang proyek B akan memberikan keuntungan adalah 45% dengan nilai
keuntungan 10 juta.Buatlah pohon keputusan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan

Solusi kasus 1

Expected Monetary Value : Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan (expected monetary
value,EMV) tertinggi.
Formula EMV : EMV = Σ (probability x nilai payoff yg diharapkan)

EMV kasus 1

EMVA = Σ (probability x nilai payoff yg diharapkan)

= (0.20×50.000.000) + (0.80×0) = 10.000.000

EMVB = Σ (probability x nilai payoff yg diharapkan)

= (0.45×10.000.000) + (0.55×0) = 4.500.000

Kesimpulan : pilih proyek A

kriteria dalam pengambilan keputusan dengan risiko

Analisis expected present value merupakan analisis multi periode karena


merupakan implikasi keputusan biaya dan penerimaan pada periode sekarang dan periode
yang akan datang, sedang decision tree merupakan dasar keputusan dan problem dan
cabang pertama merupakan alternatif-alternatif keputusan, yang juga merupakan solusi
yang potensial dañ masalah keputusan. Cabang-cabang decision tree menunjukan hasil
yang diharapkan pada tahun pertama dan tahun kedua dan waktu keputusan tersebut
ditentukan.

Terdapat tiga situasi kemungkinan permintaan, yaitu:

a. karakteristik permintaan yang ramai


b. karakteristik permintaan yang sedang
c. karakteristik permintaan yang sepi

Untuk memutuskan mesin mana yang harus dipasang agar profil dan returnya lebih
tinggi, kita harus menganalisis terlebih dahulu dengan menggunakan analisis expected
present value dan keuntungan yang dijanjikan oleh masing-masing alternatif.

Dalam memilih jenis mesin kita perlu menetapkan kemungkinan kemungkinan pada
keadaan pasti dan permintaan yang ramai, sedang, dan sepi setiap waktu tertentu.
Misalnya 2 tahun. Kemudian kita memilih discount rate yang lepat.

Tingginya resiko dihubungkan dengan keputusan khusus yang ditetapkan sebagai


penyebarannya dari nilai probabilitas sebelumnya yang diperoleh dari hasil yang
mungkin terdapat di sekitar nilai yang diharapkan. Standar deviasi dan distribusi
probabilitas menunjukan nilai rata-rata deviasi absolut seluruh hasil yang mungkin
diperoleh dari nilal yang diharapkan pada distribusi probabilitas.

Secara matematis ditunjukkan dalam rumus berikut ini:

Risk aversion, risk preference, dan risk uncertenty (tidak menyukai risiko)

a. Risk aversion didefinisikan sebagai perasaan bahwa hal tersebut tidak berguna
disebabkan adanya risk uncertainty (tidak menyukai resiko)
b. Risk aversion tidak menyukai struktur antara hasil dan risiko seperti pada analisis
c. Indijerence curve (IC). indiference curve adalah garis kombinasi antara variabel-
variabel yang memberi komsumen dan pembuatan keputusan (dalam hal ini)
jumlah utiliti atau kegunaan yang sama IC mempunyai slope positif untuk
menggambarkan kenyataan bahwa risiko itu buruk dan menyebabkan ketidakgunn
dibanding kegunaan.
Terdapat tiga pilihan IC yang berubah-ubah: I1, I2, I3•
Dan gambar ini keputusan A Iebih disukai dibanding keputusan B karena pada B
nilai yang diharapkan sama dengan risiko yang lebih tinggi.
Perbedaan tingkat risiko pada risk aversion yang berbeda secara grafik dapat
digambarkan dengan IC yang lebih curam atau lebih rata dalam daerah risk return.

d. Risk preference dan risk neutrality


risk preference berarti disini risiko dibuat sebagai utiliti dari barang-barang
produksi dan IC individu adalah mempunyai slope negatif.
e. Risk neutrality berarti individu secara kompleks indifferensi terhadap risiko,
apakah mendapat utiliti atau dis-utility dan risiko yang sedikit atau dan risiko
yang banyak tidak akan berpengaruh terhadap individu tersebut. Masing-masing
IC individu seolah-olah horizontal.

Searh cost dan nilai informasi


Searh cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan oleh
pengambil keputusan dan dalam waktu yang terbatas. Searh cost dilakukan melalui:
a. survey terhadap pelanggan yang potensial
b. penggunaan komputer
c. stimulasi atau dorongan

Nilal informasi adalah perbedaan antara informasi yang telah didapatkan dan yang diperoleh
apabila dapat diketahui kepastian hasil sebelum evaluasi terhadap keputusan yang telah dibuat.
Kualitas sebuah keputusan tergantung pada tiga pertimbangan dasar, yaitu:
a. apakah pencarian informasi dilaksanakan pada titik yang menunjukkan bahwa titik tersebut
secara manajerial menguntungkan atau tidak untuk meLanjutkan prosedur pencarian?
b. apakab informasi yang didapat digunakan dalam bentuk appropriate?
c. apa ukuran keputusan yang digunakan?

Anda mungkin juga menyukai