KELOMPOK 5 :
M. SAHID
FADIL
M.RIDWAN
ALWI
ERWIN
SYAHDIAN
ISMATULLAH
WAWAN GUNAWAN
Daftar Isi :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan Penulisan
1.3. Rumusan Masalah
3.2. Saran
3.3. Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan.Salah satu nya adalah
keberadaan udara ( atmosfir ), yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi
makhluk hidup. Atmosfir telah di eksploitasi oleh manusia dalam berbagai kebutuhan untuk
menjalani hidup, seperti : Sumber oksigen untuk pernapasan, tempat pembuangan
karbondioksida sisa pernapasan, dan tempat pembuangan uap air yang dilepaskan dari
pernapsan dan berkeringat.
Udara (atmosfir) akan rusak apabila terjadi penambahan gas – gas lain yang menimbulkan
gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara (atmosfir) sudah
tercemar/terpolusi. Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitas
nya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat – sifat fisis maupun sifat – sifat
kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu
komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran
udara (atmosfir). Kualitas udara (atmosfir) yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung
dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-
mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap
kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Atmosfir adalah lapisan gas yang tidak tampak yang membungkus/menyelimuti bumi.
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Lapisan
udara yang menyelubungi bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas yang menyusun
atmosfer terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga
terdapat air (hidrometeor).
Atmosfer sangat dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi ini. Udara merupakan sumber daya
alam yang digunakan oleh semua makhluk hidup di Bumi untuk bernapas. Bahkan, kita
terlindungi dari batu meteor-meteor yang hendak jatuh ke Bumi karena atmosferlah batu-
batu meteor tersebut tidak jatuh ke Bumi. Selain itu,atmosfer juga mempunyai peranan
mengatur keseimbangan suhu agar tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu
dingin pada malam hari. Ketebalan atmosfer mencapai ribuan kilometer yang terdiri atas
beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari radiasi dan pecahan planet lain.
b. Stratosfer
Lapisan di atas tropopause adalah lapisan stratosfer. Di lapisan ini tidak
berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat
ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan
debu hampir tidak ada. Karakteristik yang menarik pada lapisan ini adalah
adanya lapisan ozon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya
pencemaran dari gas CFCs (Chloroflourocarbons). Di atas lapisan
stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan
antara stratosfer dan mesosfer.
c. Mesosfer
Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa
menuju Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi
terhadap benturan benda atau batuan meteor. Di atas lapisan mesosfer
terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer.
d. Termosfer
Lapisan di atas mesopause adalah lapisan termosfer. Pada lapisan ini
terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini penting
bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi
sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat
dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
e. Ionosfer
Berada 100–800 km dari muka bumi (1) Seluruh atom dan molekul udara
mengalami ionisasi di dalam lapisan ini. (2) Daerah ionosfer berkisar
mengandung muatan listrik. (3) Terdapat tiga lapisan pada ionosfer, yaitu:
(i) lapisan Kennelly Heavyside (lapisanE), pada ketinggian antara 100–
200 km; (ii) lapisan Appleton (lapisan F), pada ketinggian 200–400 km;
(iii) gelombang radio mengalami pemantulan (gelombang panjang dan
pendek) pada kedua lapisan di atas; (iv) lapisan atom, berada pada
ketinggian 400–800 km.
f. Eksofer
Lapisan ini lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan
kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar.
Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan
eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel
debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan
baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb). Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek
merusak.
Polusi artinya pencemaran, bisa pencemaran udara , suara, air, lingkungan dll.
Sedangkan Polutan itu bahan yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan,
contohnya asap, sampah, bahan berbahaya, dll
1. Faktor internal
Faktor internal disebut juga dengan factor alam, yang bersumber dari aktifitas alam,
seperti :
Gas Vulkanik
Abu yang di muntahkan dari gunung merapi
Bau yang busuk akibat dari proses sampah organic
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal disebut juga dengan factor manusia, yang bersumber dai aktifitas
manusia, seperti :
Hasil pembakaran bahan bakar fosil ( minyak bumi, batu bara)
Limbah Buangan yang di hasilkan dari pabrik industry yang pastinya
menggunakan zat kimia organic dan anorganik.
Penggunaan zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Pembakaran sampah rumah tangga
Pembakaran pohon atau hutan
Dampak ari polusi udara yang paling jelas adalah dapat mengganggu kesehatan
makhluk hidup khususnya manusia, dapat berdampak hujan asam, efek rumah
kaca, kerusakan lapisan ozon, dan lain sebagainya. Dampak paling umum yang
terjadi akibat terkena paparan dari polusi udara adalah Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA), termasuk asma dan bronkitis. Beberapa zat poluton
mempunyai sifat toksin dan juga karsinogenik. Yang intinya mempunyai dampak
buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan.
BAB III PEMBAHASAN
Udara merupakan komponen esensial bagi kehidupan , baik manusia maupun mahkluk hidup
lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 %Nitrogen, 20
% Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri
dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan
dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan
apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi
tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Kota Baja sebutan lain dari Kota Cilegon mengingat kota ini penghasil baja terbesar di Asia
Tenggara. Kota Cilegon merupakan Kota Industri maka tidak heran jika tingkat polusi udara di
Kota Cilegon Cukup Tinggi, polusi udara di Kota Cilegon adalah salah satu yang tertinggi di
Indonesia. Perkembangan Industrialisasi dinilainya menjadi salah satu penyebab dampak dari
polusi udara. Dampak Industrialisasi sudah pada tahap menghawatirkan,tingkat pencemaran
udara di wilayah Kota Cilegon telah melewati ambang batas baku mutu udara. Hal itu
dikarenkan puluhan perusahaan di Kota Cilegon.
Bukan hanya industralisasi saja , kendaraan bermotor saat ini menjadi sumber yang dominan
dari pencemaran udara di perkotaan. Di banyak kota besar seperti Kota Cilegon, gas buang
kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berbeda di tepi jalan yang
dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan masalah pencemaran udara. Kontribusi gas
buang kendaraan bermotor sebagai sumber udara di kota-kota besar mencapai 70% dan 30% dari
hasil kegiatan penduduknya.
Gambar di atas menunjukan Polusi Udara Pabrik
Asap hitam yang keluar dari salah satu pabrik Kimia di kawasan pabrik cilegon, salah satu
penyebab terjadinya Polusi udara di Kota Cilegon.
Asap hitam yang keluar dari kenalpot motor, salah satu penyebab terjadi nya polusi udara di
Kota Cilegon.
Gambar diatas menunjukan ketidaknyamanan orang saat di piingir jalan
Asap kendaraan bermotor sangat mengganggu bagi seseorang yang berada didekat kendaraan
bermotor.
Seiring dengan perkembangannya menjadi kota industry, kota Cilegon kian lama kian padat.
Berkembangnya industry di kota cilegon menambah tingkat polusi di kota cilegon. Selain karena
laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon yang secara umum semakin meningkat, kepadatan
ini juga dipengaruhi oleh tingkat mobilitas penduduk ke Cilegon yang cukup tinggi. Sebagai kota
besar yang memiliki fasilitas yang lengkap dalam berbagai bidang (pariwisata, pendidikan,
kuliner, budaya, ekonomi, dsb), meningkatnya jumalah kendaraan , pabrik , penduduk , dan
fasilitas yang menunjang aktivitas manusia membuat tingkat polusi udara di kota cilegon
meningggkat.
Dari hasil pengujian udara di Kota Cilegon tercemar oleh karbon monoksida. Hal tersebut
dikatakan Kepala Seksi Pengawasan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon,
Andi Rihana. Pabrik dan kendaraan bermotor mendominasi pencemaran udara di Kota Cilegon,
kadar udara udara yang dihirup di titik-titik kemacetan pun melebihi baku mutu.
Dampak Yang Ditimbulkan Polusi Udara Di Kota Cilegon
Kesehatan
Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien Rawat Jalan di Puskesmas Tahun 2010 menunjukkan
pasien yang paling banyak berkunjung adalah pasien dengan penyebab gangguan sistem
pernafasan.
Pengelola program pada Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Asma Farida di Serang, Minggu (23/10/2011),
mengatakan, total jumlah kasus ISPA se-Provinsi Banten sejak Januari-September 2011
mencapai 103.640 kasus.
Dari jumlah tersebut, kasus ISPA tertinggi terjadi di Kota Cilegon sebanyak 44.194 kasus,
disusul Kabupaten Serang dengan jumlah kasus sebanyak 28.879 kasus, kemudian Kota Serang
14.233 kasus, Kabupaten Lebak 10.960 kasus, Kabupaten Lebak 10.960 kasus, Kabupaten
Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 0 (tidak ada) kasus.
"Kota Cilegon merupakan kota yang paling tinggi kasus ISPA di banding kota/kabupaten lain,
faktornya karena polusi udara," kata Farida.
Menurut Farida, dari delapan kecamatan yang ada di Kota Cilegon, kasus terbanyak terjadi di
Kecamatan Ciwandan. Kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Anyer, kabupaten Serang
itu potensi ISPA-nya besar karena kadar debu di wilayah tersebut sangat tinggi salah satunya
disebabkan di Ciwandan banyak "stokpile" batubara serta mobilitas kendaraan industri.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi polusi udara karena debu batubara, seharusnya lokasi
stokpile batubara dipagari dinding atau tembok dengan ketinggian minimal 3 meter dan
dikelilingi pepohonan yang menyerap debu.
Namun yang terjadi di Ciwandan, dinding pagar pada lokasi stokpile kurang dari 3 meter
akibatnya debu batubara dan debu jalanan beterbangan dan masuk ke rumah-rumah warga.
"Debu yang masuk rumah warga itu berpotensi besar menyebabkan ISPA bagi penduduk
setempat," kata Farida.
Sementara Kabid P2PL Dinkes Provinsi Banten Didin Aliudin menambahkan, berdasarkan Data
Dinkes Banten diketahui bahwa kasus ISPA pada 2011 mengalami peningkatan tajam.
Pada 2009, kasus ISPA di Banten hanya berjumlah 51.282 kasus, namun sepanjang 2011 ini
meningkat sebanyak 52.358 kasus sehingga jumlahnya menjadi 103.640 kasus.
Menurut Didin, upaya pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan menggunakan masker,
mengurangi kontak dengan debu, dan membiasakan membuka fentilasi udara di rumah. ISPA
biasanya paling banyak dialami anak usia 1-5 tahun, dan 5-14 tahun. ISPA ada dua jenis, yakni
bukan pneumonia dan pneumonia. Jika tidak segera diobati, ISPA akan berdampak ke radang
paru-paru.
"Sepanjang 2011 kasus ISPA di Banten telah merenggut delapan nyawa penderitanya. Tiga dari
delapan orang meninggal dunia tersebut adalah bayi dibawah satu tahun dan lima orang lainnya
adalah anak-anak usia 1-4 tahun," kata Didin.
Pengertian ISPA
Adapun pengertian dari ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau URI (
bahasa Inggris ) singkatan dari under respiratory infection adalah penyakit infeksi yang bersifat
akut dimana melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga
alveoli.
Klasifikasi ISPA
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat
dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat ( frekuensi pernafasan 60 kali
permenit atau lebih).
Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan
tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan
napas cepat ( frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit ).
Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun terdiri dari tiga klasifikasi yaitu :
Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas cepat
dengan frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih ( usia 2 – 12 bulan ), atau
frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1 – 5 tahun ).
Pneumonia berat:
Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas dalam pemeriksaan fisik
dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian bawah. Namun saat dilakukan
pemeriksaan anak harus dalam keadaan tenang, dan tidak menangis.
Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami batuk
pilek biasa.
Meskipun terdapat satu faktor terjadinya pencemaran lingkungan yang tidak dapat dihindari,
yaitu faktor bencana alam. Tetapi tentunya faktor kesalahan teknis atau kesalahan pada manusia
masih dapat dihindari. Dengan cara pemeriksaan rutin akan peralatan pabrik, tidak bersikap
ceroboh bagi pekerja atau karyawan dalam bekerja, serta yang paling penting adalah kepedulian
pemerintah terkait akan pabrik-pabrik tersebut. Kerjasama pemerintah serta warga sekitar
sangatlah penting dalam mengontrol pabrik atau ndustry yang kemungkinan dapat berbuat
seenaknya atau tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
Kesimpulan
Adanya pabrik atau industry di kota Cilegon menghasilkan keuntungan yang banyak antara lain
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,serta dari aktivitas pabrik itu sendiri
menghasilkan pendapatan asli daerah(PAD) yang tentunya ini semua bisa meningkatkan
kekuatan ekonomi Kota Cilegon untuk membangun kotanya,tetapi harus disadari juga bahwa
daerah ndustry kimia juga banyak mengandung resiko, yang antara lain rawan terjadinya
pencemaran lingkungan yang juga berdampak bagi kesehatan organ pernapasan warga Cilegon.
Dan walaupun usaha pencegahan telah dilakukan, tetapi pencegahan terhadap pencemaran
lingkungan tidak serta merta menghapus adanya pencemaran lingkungan yang mungkin dapat
terjadi. Faktor kesalahan teknis, manusia, serta bencana alam tentunya dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan dapat tetap terjadi.
DAFTAR PUSTAKA