Animal Experiment in Research
Animal Experiment in Research
1.1 Definisi
Pada tahun 1998 oleh German Animal Welfare Act mendefinisikan ekperimental pada
hewan “merupakan suatu prosedur eksperimental atau pengobatan pada hewan jika
berkaitan dengan nyeri, atau kerusakan yang dialami oleh hewan atau terkait herediter yang
juga sama berkaitan dengan nyeri, dan kerusakan organ pada hewan ini. Animal experiment
German hanya mengizinkan ekperimental pada hewan dengan mengikuti beberapa tujuan
antara lain: penelitian untuk memelihara kesehatan pada hewan atau manusia, mendeteksi
efek yang membahayakan dari lingkungan, melihat keamanan obat atau bahan-bahan kimia
serta penelitian dasar. Pada tahun 2004 spesies yang sering digunakan pada penelitian
eksperimental adalah Mencit (55.9), Tikus (23.7), Hewan pengerat lain (3.9), Burung (3.9),
Ikan (6.5), Kelinci (4.9) dan Hewan lainnya (2.9). biasanya pada eksperimental hewan yang
perlu diketahui adalah digunakan secara legal dalam hal ini sudah dilindungi oleh hukum,
Tahun 2005, 2.41 juta ekperimental berbasis hewan telah dilakukan di Jerman. Angka ini
mencit transgenic dimana hewan ini digunakan pada penelitian biomedical untuk
yang terbaru. Banyak eksperimen yang dilakukan tetap memperhatikan proteksi dari
pengguna. Tahun 2005 di Jerman, hewan telah melalui safety testing, quality control dan
toxycology testing.
Eksperimental hewan dapat digunakan pada penelitian penyakit infeksi. Dimana penelitian
medicine. Macam-macam contoh dari penelitian kesehatan adalah (a) diagnosis dan
1
pengobatan kanker, (b) diagnosis dan pengobatan penyakit kardiovaskular, (c)
terbaru bagi penyakit autoimun, (e) meningkatkan pengobatan alergi, (f) diagnosis dan
(h) mengembangkan biomaterial organ, (i) meningkatkan diagnosis yang bersifat non-
invasive, (j) penelitian stem cell guna meningkatkan efek teraupetik, (k) mengembangkan
pendekatan terapi bagi terapi gen somatik untuk defisiensi imun herediter. Hewan yang
digunakan pun punya masing-masing penelitian yang dicoba contoh: (a), tikus biasanya
digunakan untuk penelitian kanker, penyakit metabolik, aktivitas obat, penelitian gen, (b)
kelinci digunakan untuk pengembangan vaksin dan tes untuk aktivitas obat, (c) babi
diabetes, kardiovaskular, osteoporosis dan veterinary, (d) sapi dan kuda digunakan untuk
pengembangan dan isolasi vaksin, penelitian veterinary, (e) anjing digunakan untuk
penelitian diabetes dan veterinary, (e) kucing digunakan untuk operasi jantung, studi
sebab itu, peningkatan kesehatan tidak dapat dipisahkan oleh penelitian dasar dan
penggunaan hewan sebagai hewan coba. Tahun 1920an Insulin diidientifikasi sebagai suatu
hormon yang meregulasi gula darah dimana dilakukan studi pada anjing dan kelinci
sehingga dikembangkan terapi sehingga tahun 1923, ilmuan Kanada Frederick Banting dan
J.J.R. Mc Leod diberikan Penghargaan Nobel karena menemukan insulin hal ini merupakan
satu dari sekian banyak penemuan yang mengubah dunia kesehatan berikut ini merupakan
2
Animal experiment: Peningkatan pengetahuan kesehatan
1900
1920
Penemuan hormon tiroid yang dapat mengobati fungsi tiroid yang memburuk
Penemuan insulin
1930
efek teraupetik yang menguntungkan dari sulfonamide, yang digunakan untuk sifilis
vaksinasi tetanus
1940
penemuan efek teraupeutik menguntungkan dari berbagai antibiotik termasuk penisilin dan
streptomisin
pengobatan kusta
1950
pengembangan RIA untuk deteksi kuantitas kecil dari antibiotik, hormon dan substansi lain
dari tubuh
3
1970
transplantasi jantung
1980
transplantasi organ
vaksin Hepatitis B
1990
meningkatkan teknik operasi dengan minimal invasif (endoskopi) untuk meminimalisir stress
2000
4
Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan yang sangat menakjubkan dari bidang
kesehatan dikarenakan eksprimen yang dilakukan pada hewan coba, hal ini membuat
sejak penggunakan studi hewan coba pertama kali dalam penelitian, beberapa pihak
belum terbukti secara ilmiah. Dispensing dalam percobaan hewan akan membuat
penelitian hewan coba yang mengakibatkan kehilangan mitra kerja secara internasional
yang sangat cepat dan akses yang terbatas. Salah satu alasan bahwa tidak mungkin
dilakukan dispensing pada eksperimental hewan secara total di Jerman bahwa seluruh
eksperimen yang dilakukan terlaksana karena nasional dan internasional regulasi yang
legal. Termasuk hukum mengenai bahan kimia, aturan obat dan hukum mengenai
lingkungan. Syarat sekarang yang diperlukan untuk disetujuan pada penelitian obat
bagi ekperimental hewan antara lain: (a) akut toksisistas, (b) efek pada dosis rendah
pada jangka panjang – kronik toksisitas, (c) aktivitas karsinogenik, (d) efek bagi bayi
dan efek teratogenik. Tes ini hanya dapat dilakukan untuk organisme intak. Penelitian
menghindari kesengsaraan yang dialami oleh hewan coba yang tidak perlu.
Tuntuan untuk ‘metode alternatif’ atau ‘metode pengganti’ untuk eksperimental hewan
sudah sangat meningkat tajam pada beberapa dekade ini. idealnya, ini akan menjadi
5
dibicarakan mengenai sel. Sekarang, metode eksperimental luar organisme atau disebut
’in vitro’ juga penting dalam penelitian. Biasanya kerja obat baik seluler maupun
molekuler dapat diklasifikasikan dengan cara ini. namun, terlepas dari peningkatan
metode in vitro, organisme utuh tidak dapat diganti dan reaksinya harus diklarifikasi in
vivo pada hewan coba. Hewan harus dibunuh untuk produksi sel kultur. Studi pada
kultur dan cell line telah menyebabkan penurunan jumlah hewan coba yang terjadi
Simulasi komputer juga dapat menjadi satu kesatuan dengan ekperimental hewan.
hipotesis mengenai sebuah proses dan untuk memastikan bahwa sesuai dengan model
berbasis teori. Teknik ini biasa dilakukan di neurobiologi untuk melihat fungsi SSP.
Tujuannya untuk meningkatkan sensitivitas ketika bekerja sama dengan hewan coba.
tubuh manusia atau hewan memiliki lebih dari 200 tipe sel yang berbeda dan
berinteraksi satu sama lain demi menjalankan fungsi homeostatis baik bagi organ, saraf
maupun aliran darah. Untuk mempelajari hal yang kompleks ini merupakan suatu hal
yang penting dalam bagian penelitian biomedikal dan hanya dapat dilihat pada
organisme hidup. Karakteristik metode dari hewan coba dan metode alternatif
merupakan metode yang saling melengkapi meskipun menwarkan banyak hal baik
dalam menurunkan angka hewan percobaan. Dalam hal ini merupakan studi yang sudah
d. Three Rs
biomedikal, ada beberapa konsensus yang menyatakan bahwa hewan coba harus
diretriksi untuk hal penting seminimun mungkin. Three Rs – reduction, refinement and
6
replacment dari penelitian hewan coba. Hal ini juga didukung melihat fakta bahwa
demonstrasi dari hasil signifikansi secara statistik dan studi yang dilakukan adalah
original. Kemurnian dari ekperimental hewan ini punya efek samping objektifitas yang
minimun dari studi yang dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan pada penelitian dasar
bahwa hewan coba harus terekspos dengan stress yang minimun bahkan bila itu harus
dilakukan. Hal ini akan berimbas pada ethical objektif untuk hewan coba mengenai
Semua penelitian yang dilakukan pada hewan coba dilindungi atau dipayungi oleh hukum
yang terdiri dari beberapa badan antara lain Council of Europe, European Community
badan-badan ini kemudian mengatur mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Sebelum melakukan ekperimental pada hewan coba, harus dilaporkan terlebih dahulu
untuk penanggung jawab dan diteirma atau tidak. Aplikasi yang dilaporkan termasuk
detail ilmiah dan dokumentasi oleh ahlinya. Prosedur yang disetujui harus mengandung
- Project-related: project yang dilakukan harus dapat dijelaskan secara ilmiah dan
punya hal-hal yang diperlukan. Sebagai tambahan, hasil dari penelitian hewan coba
7
- Facility-related: keadaan sebelum melakukan eksperimen pada hewan berupa
informasi individu dan struktural harus dirincikan. Hal ini termasuk pengawas
hewan coba, ruang yang digunakan untuk tempat hewan coba yang cocok dan
hewan coba harus diperhatikan dimana cocok spesies dan membutuhkan jaminan
Jika semua hal diatas terpenuhi, maka para peneliti yang berwenang dapat menerima
ijin dalam tiga bulan. Persetujuan ini menggunakan batas waktu dan mungkin berkaitan
dengan kondisi.
Prinsip petunjuk yang esensial yang dikeluarkan oleh Animal Welfare Act juga
- Percobaan pada hewan dengan sistem saraf yang sudah tua dapat dilakukan ketika
percobaan yang dilakukan pada hewan tanpa adanya penuaan sistem saraf yang
inadekuat.
- Percobaan pada hewan yang diambil di alam bebas hanya diperbolehkan jika hewan
coba yang diinginkan tidak tersedia. Hal ini juga membutuhkan izin khusus.
- Nyeri, stres, bahaya yang mengancam pada hewan coba dapat dilakukan pada
hewan yang tidak bisa dicegah. Anastesi dari percobaan tersebut hendaknya
- Operasi mayor yang dilakukan hendaknya tidak dilakukan lebih dari satu kali pada
hewan vetebra.
8
- Follow-up yang dilakukan harus dilakukan oleh dokter hewan yang dapat
menentukan hewan yang dapat bertahan hidup setelah melewati percobaan tanpa
c. Monitoring percobaan
Monitoring yang efektif pada percobaan dengan hewan oleh yang berwenang hanya
dapat dilakukan jika percobaan itu terdokumentasi. Untuk alasan ini, maka seluruh
percobaan yang dilakukan hendaknya direkam, atau dicatat termasuk jumlah hewan dan
spesiesnya. Untuk anjing dan kucing sendiri perlu diketahui pemiliknya untuk
animal welfare yang melihat peternakan hewan dan sesuai dengan persetujuan yang
percobaan tersebut dan aktif dalam lembaga yang selanjutnya dapat mengembangkan
Mengacu pada pengetahuan ilmiah saat ini, sensitifitas dari hewan vetebra pada nyeri
mirip pada sensitifitas nyeri pada manusia. Perkembangan yang berhubungan dengan
manusia lebih cocok dengan asumsi bahwa hewan tidak hanya menerima nyeri tapi
kesengsaraan secara subjektif. Menurut aturan umum dari Animanl Welfare Act, stres
diklasifikasi menjadi empat derajat (tidak ada, sedikit, sedang, sangat). Untuk
mengevalusi stres, DFG dan The Max Planck Society menunjukan klasifkasi dari
prosedur dan operasi konvensional. Hal ini berdasarkan pada kategori yang disarankan
oleh H.P Schanappauf dimana untuk mengenvaluasi operasi dan prosedur yang tidak
dihindari. Prosedur ini memperlihatkan tingkat stress yang rendah yang dapat dilakukan
pada manusia tanpa anstesia atau tindakan protektif. Hal ini sebagai contoh injeksi dan
fiksasi jangka pendek pada hewan. Langkah yang dilakukan terkait stress ringan atau
9
sedang dimana dianggap tidak pantas tetapi tidak punya efek merusak jaringan. Hal ini
termasuk operasi dibawah pengaruh anastesia yang mengurangi efek stress. Stress
dapat dibagi dalam dua subklas yakni tinggi jika nyeri yang mengharuskan pemakaian
analgesik dapat dihindari setelah operasi dan sangat tinggi ketika nyeri tidak dapat
dihilangkan. Evaluasi yang baik dilakukan untuk melihat stress pada hewan coba
dengan melihat ekspresi dan perubahan perilaku pada saat percobaan dilakukan.
Hal yang sangat penting untuk diketahui adalah dalam penelitian berbasis hewan coba
hal-hal yang harus diperhatikan adalah para ilmuan telah dilatih. Mengacu pada
German Animal Welfare Act, eksperimental berbasis hewan coba dapat dilakukan
hanya oleh orang yang telah memenuhi syarat seperti sarjana kedokteran hewan atau
seseorang dengan pelatihan profesional yang spesifik seperti ahli biologi atau pekerja
yang melakukan operasi yang hanya dapat dilakukan oleh ahli bedah hewan, dokter
10