FASILITATOR
GERAKAN LITERASI NASIONAL
Tim Penasihat:
1. Didik Suhardi, Ph.D., Sekretaris Jenderal
2. Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D., Dirjen Dikdasmen
3. Ir. Harris Iskandar, Ph.D., Dirjen PAUD dan Dikmas
4. Sumarna Surapranata, Ph.D., Dirjen Guru dan Tendik
5. Hilmar Farid, Ph.D., Direktur Jenderal Kebudayaan
6. Daryanto, Ak., MIS., Gdip.Com, QIA, CA., Inspektur Jenderal
7. Ir. Totok Suprayitno, Ph.D., Kepala Balitbang
Tim GLN
Koordinator GLN: Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa
Ketua Pokja GLN: Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D., Staf Ahli Menteri Bidang
Inovasi dan Daya Saing
Sekretaris GLN: Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.A., Sekretaris Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa
Tim Penyusun
Dr. Itje Chodidjah, M.A.
Dr. Nilam Suri
Vitri Dwi Martini, S.Par.
Nur Hanifah, M.Pd.
Miftahussururi, S.Pd.
Meyda Noorthertya Nento, B.SoC.
Qori Syahriana Akbari, S.Hum.
Sekretariat
TIM GLN Kemendikbud
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur
iii
iv
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Muhadjir Effendy
vi
DAFTAR ISI
vii
viii
MODUL DAN PEDOMAN
PENGUATAN PELATIHAN FASILITATOR
GERAKAN LITERASI NASIONAL (GLN)
Berbagai hasil survei, baik yang dilakukan oleh The International for
The Evaluation of Educational Achievement dalam Progress in International
Reading Literacy Study (PIRLS) tentang pemahaman membaca tingkat
sekolah dasar (Kelas IV), Trends in Internasional Mathematics and Science
Studies (TIMSS) yang berkolaborasi dengan PIRLS tentang pengetahuan
matematika dan sains, maupun oleh Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) yang merupakan organisasi untuk kerja sama
dan pembangunan ekonomi dalam Programme for Internasional Student
Assessment (PISA), memperlihatkan bahwa minat baca peserta didik di
Indonesia tergolong rendah.
Berdasarkan hasil PIRLS tahun 2011, Indonesia berada pada
peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, sedangkan skor
rata-rata adalah 500. Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA tahun
2009 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 57 dengan skor
rata-rata 402 dari 500; PISA tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat 64
dengan skor rata-rata 396 dari 500; dan PISA tahun 2015 Indonesia berada
pada peringkat 69 dari 76 negara dengan skor rata-rata 397, dari skor rata-
rata internasional 500.
Rendahnya minat baca atau kemampuan literasi berdampak
dalam kehidupan masyarakat. Secara konseptual pengertian literasi yang
diadopsi dan disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) bukanlah sekadar kegiatan membaca dan menulis. Lebih
dari itu, literasi dipahami sebagai kemampuan mengakses, mencerna, dan
memanfaatkan informasi secara cerdas. Penumbuhan budaya baca menjadi
sarana untuk mewujudkan warga sekolah dan masyarakat yang literat, dekat
dengan buku, dan terbiasa menggunakan bahan bacaan dalam memecahkan
beragam persoalan kehidupan. Masyarakat yang literat diyakini memiliki
karakter yang kuat dan hal ini seiring dengan tujuan Nawacita Presiden
1. Fasilitator
Struktur fasilitator dalam pelatihan literasi adalah narasumber nasional,
fasilitator utama, dan fasilitator.
Narasumber nasional terdiri atas unsur pejabat eselon I dan II di
lingkungan Kemendikbud terkait dengan Kebijakan Literasi Nasional.
Fasilitator utama terdiri atas Tim Pengembang Literasi. Fasilitator utama
melakukan pelatihan calon fasilitator.
Fasilitator adalah para pejabat di Kemendikbud, dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota, perguruan tinggi, guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, UPT Kemendikbud, orang tua, dan pegiat literasi.
Kriteria untuk mengikuti pelatihan calon fasilitator adalah sebagai
berikut.
a) Mengirimkan riwayat hidup (portofolio);
b) Mengikuti survei pemahaman via pos-el;
c) Mengikuti wawancara;
d) Memiliki pengalaman melatih guru/kepala sekolah (calon dengan
sertifikat Pelatihan Calon Fasilitator Program Peningkatan Mutu
Pendidikan diutamakan)
e) Mampu mengoperasikan Microsoft Office;
2. Tipe Pelatihan
Pelatihan ini terdiri atas dua tipe, yaitu Tipe A dan Tipe B.
Pelatihan Tipe A sasarannya adalah kepala dinas/kepala bidang/kepala
seksi dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk meningkatkan
kepedulian dan perubahan pola pikir (mindset). Pelatihan Tipe A dilakukan
selama empat jam pelajaran (JP).
Pelatihan Tipe B sasarannya adalah guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, pegiat literasi, orang tua, dan UPT dari Kemendikbud untuk
mengembangkan literasi melalui fasilitator yang menjadi peserta dalam
pelatihan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pelatihan Tipe B ini
terbagi menjadi dua tahap: tahap 1 untuk pendalaman materi selama 12
JP dan tahap 2 adalah paket pelatihan menjadi fasilitator selama 16--28
JP. Jumlah peserta setiap kelompok maksimal tiga puluh orang dengan
dua fasilitator.
3. Bahan Pelatihan
Bahan pelatihan tipe A dan B adalah dokumen yang dihasilkan oleh
Tim Pengembang Literasi Kemendikbud yang terdiri atas modul-modul:
(a) Peta Jalan GLN; (b) Modul Panduan GLN; (c) Modul GLN (Baca Tulis,
Digital, Sains, Numerasi, Finansial, Budaya dan Kewargaan); (d) Modul
dan Pedoman Pelatihan Calon Fasilitator; dan (e) Pedoman Penilaian dan
Evaluasi GLN.
Dokumen tersebut dimuat di laman Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sehingga calon peserta pelatihan dapat mengunduh bahan-
bahan tersebut sebelum pelaksanaan pelatihan. Penyelenggara pelatihan
menyediakan penggandaan materi pelatihan dalam bentuk salinan lunak
dan salinan keras sebelum pelaksanaan pelatihan.
Bahan pendukung pelatihan merupakan bahan selain materi pelatihan
yang diperlukan untuk memperlancar proses pelatihan.
1. Pendahuluan/Prapelatihan
Pertemuan teknis antara penyelenggara dengan fasilitator. Pertemuan
teknis diselenggarakan H-1 sebelum penyelenggaraan pelatihan.
Tujuannya untuk persiapan teknis dan penyamaan persepsi tentang
tujuan, proses, dan hasil yang diharapkan dari pelatihan. Penyamaan
persepsi dapat dilakukan melalui simulasi penyampaian materi.
1. Tujuan
Tujuan Pelatihan Calon Fasilitator adalah mengembangkan tim fasilitator
GLN yang mampu memfasilitasi proses peningkatan keterampilan
peserta sebagai fasilitator GLN bagi guru, kepala sekolah, komite sekolah,
pengawas sekolah, pegiat literasi, dan UPT dari Kemendikbud. Setelah
mengikuti Pelatihan Calon Fasilitator, peserta mampumemahami semua
isi modul yang tersedia;
a) menggunakan strategi komunikasi yang efektif dalam pelatihan;
b) menggunakan metode yang tepat dalam pelatihan;
c) mengelola proses pelatihan secara efektif;
d) menyampaikan seluruh isi modul dalam proses pelatihan;
e) melakukan adaptasi dalam pelatihan sesuai dengan ketersediaan
sumber daya dan waktu yang ada;
f) membuat konsep kerja sama dengan masyarakat untuk
mengembangkan literasi sekolah, masyarakat, dan keluarga;
g) memberikan berbagai contoh pelaksanaan literasi dalam kegiatan
sehari-hari sesuai konteks peserta yang dilatih;
h) melakukan evaluasi; dan
i) menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).
a. Pelatihan Tipe A
No. MATERI JP *)
A. Materi Umum
ü Kebijakan Gerakan Literasi Nasional (Konsep Dasar GLN) 4
ü Enam jenis literasi secara global
ü Assessment, monitoring dan evaluasi
JUMLAH 4
*) 1 JP (Jam Pelajaran) = 45 menit
Rincian waktu kegiatan Tipe A dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
FASILITATOR
WAKTU KEGIATAN
UTAMA
08.30 – 08.45 Pembukaan
08.45 – 09.30 Konsep Dasar GLN
09.30 – 09.45 Rehat Kopi
09.45 – 10.30 Enam Jenis Literasi
10.30 – 11.15 Literasi Sekolah, Masyarakat, dan Keluarga
11.15 – 12.00 Assessment, monitoring, dan evaluasi
12.00 – 12.30 Penutupan
No. MATERI JP *)
A. Tahap 1 12
• Pendalaman materi enam jenis literasi
B. Tahap 2 16 – 28 **)
1 Manajemen Pelatihan 2 – 4 JP
2 Praktik Adaptasi Pelatihan 2 – 4 JP
3 Peer Training 10 – 16 JP
4 Rencana Tindak Lanjut (RTL) 2 – 4 JP
JUMLAH
*) 1 JP (Jam Pelajaran) = 45 menit
Rincian waktu kegiatan Tipe B dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
FASILITATOR
WAKTU KEGIATAN
UTAMA
HARI PERTAMA
08.00 – 08.30 Pembukaan
08.30 – 09.15 Konsep Dasar dan Kebijakan GLN
09.15 – 10.00 Literasi Baca Tulis
10.00 – 10.15 Rehat Kopi
10.15 – 11.00 Literasi Baca Tulis
11.00 – 12.15 Literasi Numerasi
12.15 – 13.15 Isama
13.15 – 14.00 Literasi Numerasi
14.00 – 14.45 Literasi Digital
14.45 – 15.30 Literasi Digital
4. Isi Modul
5. Langkah-Langkah Pelatihan
Langkah-langkah pelatihan dirancang dalam sebuah matriks dengan
memberikan keleluasaan kepada fasilitator utama untuk menggali
potensi peserta. Adapun rincian selama tiga puluh jam pelatihan adalah
sebagai berikut.
WAKTU KEGIATAN KELUARAN SKENARIO KEGIATAN KETERANGAN
Pembukaan
dengan acara Kesiapan dan kesamaan
inti sambutan pandangan tentang tujuan, Acara Pembukaan Pleno
30
pejabat, serta strategi kegiatan, tata Fasilitator Utama Pameran
menit
penjelasan tertib, hak dan kewajiban, Pejabat terkait
teknis tentang serta tindak lanjut PCF.
pelatihan
Calon pelatih lebih
mamahami konsep dasar,
Kebijakan landasan kebijakan, dan
45 Kemendikbud Paparan
menit tentang konsep strategi pelaksanaan GLN Pleno
GLN di tataran kementerian,
pemerintah daerah, dan
sekolah.
Calon pelatih diharapkan
2 x 45 Literasi Baca Kelas/
dapat memahami tentang Paparan dan Diskusi
menit Tulis Kelompok
literasi baca tulis
Calon pelatih diharapkan
2 x 45 Literasi Kelas/
dapat memahami tentang Paparan dan Diskusi
menit Numerasi Kelompok
literasi numerasi
Calon pelatih diharapkan
2 x 45 Kelas/
Literasi Digital dapat memahami tentang Paparan dan Diskusi
menit Kelompok
literasi digital
Calon pelatih diharapkan
2 x 45 Literasi Kelas/
dapat memahami tentang Paparan dan Diskusi
menit Finansial Kelompok
literasi finansial