Anda di halaman 1dari 10

NASKAH

SCENE 1
#Disuatu desa berdirilah suatu kerajaan bernama kerajaan Kingdom yang dipimpin oleh seorang raja
yang bijaksana yang bernama Raja Kingsmin, ia hanya memiliki seorang putri bernama putri Tintin. Desa
yang mereka pimpin adalah desa yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Oleh sebab itu sang Raja
sangat mendorong rakyatnya untuk bekerja sama, tolong-menolong dan tetap rendah hati.
(pemuda masuk ditambah rakyat yang sibuk bekerja)
Stepen : (sedang bekerja)
Ado : "Weh....bro bagaimana pekerjaan mu? Apakah sudah selesai?”
Pemuda : "Sebentar lagi akan selesai.”
Ado : "Oke yang semangat ya bro..”
(putri tintin masuk ke panggung. Rakyat gaduh langsung berhenti bekerja karena ada putri Tintin)
Putri : "Hai rakyatku, hai pak, hai bu, aku sangat bahagia melihat desa ku yang rajin bekerja
dan hidup rukun.”
Rakyat : ”Selamat pagi Tuan puteri, terimakasih.”

(musik mulai-selesai (puteri impian ♫))


(Selesai lagu putri impian, lalu pengawal datang)
Pengawal : "Maaf tuan putri, tuan putri di perintah kan oleh baginda raja untuk menghadap raja
sekarang juga.”
Putri : "Baiklah, sampaikan kepada raja bahwa aku akan menghadap Baginda Raja sekarang.”
(pengawal pun meninggalkan putri)
Putri : "Ya ada apa ayahanda?”
Raja : "Putriku, begini engkau mengetahui bahwa umurmu telah berusia genap 20 tahun,
saat ini engkau sudah semakin dewasa, dan ayah mu ini sudah semakin tua dan lemah, maka dari itu
ayah ingin mencarikan mu seorang pangeran, untuk mendampingi mu menjalankan kan kerajaan dan
desa.”
Putri : “Tetapi ayah aku belum cukup dewasa dengan semua ini ayah.”
Raja : “Putriku tenang saja ayah telah memilih seorang dari kerajaan seberang, yang terkenal
dengan gagah berani dan tampan , pengawal tolong panggilan sekarang juga.”
(putri kaget kok udah ada aja pangerannya)
Raja : “Putriku ini adalah pangeran prince, dan mulai hari ini ayah ingin pangeran prince
selalu mendampingi mu dalam memantau aktivitas kerajaan dan rakyat."
Putri : "Hah... tetapi ayah????”
Raja : "Maaf putriku, ayah tidak memberitahukanmu keputusan yang ayah buat tersebut,
tetapi keputusan ayah sudah bulat ini juga demi kebaikann kerajaan kita.”
Putri : "Tetapi ayah ini untuk kebaikan kerajaan, bukan untukku?”
Raja : “Tetapi ini sudah menjadi keputusan raja yang tidak dapat ganggu gugat. Aku harap
kau mengerti, putriku.”(raja dan pangeran pun meninggalkan putri kecewa sendirian)

SCENE 2
#Pada hari-hari menjelang pesta pergantian, putri pun melakukan aktivitas nya seperti biasanya yaitu
menyusuri seluruh penjuru kerajaan dan di temani oleh pangeran. Untuk sekedar menyapa dan melihat
perkembangan desa nya. Disisi lain, didesa tersebut ada seorang pemuda tampan yang mandiri,
sederhana dan pekerja keras, selain itu pemuda itu juga sangat ramah dan perduli terhadap sesama.
Pemuda tersebut bernama Stepen.
Stepen : (melakukan aktivitas sebagai pekerja serabutan).
Putri : "Selamat pagi rakyatku, selamat bekerja.”
Rakyat : "Selamat pagi kembali tuan putri Tintin.” (balik bekerja)
(putri berjalan di depan pemuda yang sedang bekerja)
Stepen : “Selamat pagi tuan putri.”
Putri : “Selamat pagi pemuda belakangan ini aku sering melihatmu namun aku belum
mengetahui namamu. Hmm..bolehkah kita berkenalan?”
(Stepen gugup)
Stepen : “Hmmm... maaf tuan putri izinkan saya memperkenalkan diri panggil saya Stepen.”
(ngelap dulu tangannya yang kotor sebelum bersalaman)
Putri : “Senang berkenalan denganmu Stepen, namun kamu tidak perlu memanggil ku tuan
putri, namun panggil saja aku Tintin.”
Stepen : “Hmmm... baik tuan putri ehhh maksud saya Tintin.”
(merekapun saling bertatap-tatapan dan sambil tersenyum penuh arti, namun tiba tiba pangeran
datang. Melihat keadaan seperti itu, pangeran berdecak)
Pangeran : (berdecak) "Maaf putri kita harus kembali ke kerajaan. "
Putri : (berdecak sebal karena pangeran merusak suasana dengan stepen) “yaaa baiklah.”
(jawabnya malas)
#Sejak saat itu Putri Tintin dan Pemuda semakin sering beremu dan semakin dekat, sehingga satu sama
lain mulai memendam rasa. Pada suatu hari putri pun meninggalkan istana untuk menemui pemuda
namun pada saat itu pangeran mengikuti putri secara diam- diam. Saat itu putri pun mencari si pemuda
di tempat biasanya si pemuda bekerja.
(Putri sedang mencari si pemuda)
Putri : “Lah kemana dia?” ( dengan suara yang pelan dan raut wajah yang bingung)
(Stepen mengendap-endap dari belakang yang siap untuk mengejutkan sang puteri)
Stepen : “Hei kamu sedang mencariku ya?”
(putri terkejut, lalu tersenyum)
Putri : “Ihh kamu ya! kepedean sekali, aku hanya ingin melihat lihat saja kok!”
Stepen : “Ah yang benar?”
Putri : “Iya....ih kamu nakal deh.” (sembari mencoleh hidung si pemuda)
(sang puteri dan si pemuda young kemudian tertawa bersama. Musik mulai penari masuk, putri dan
pemuda juga menari Aku cinta dia ♫)
Disisi lain pangeran melihat mereka dengan penuh kebencian.
(Pangeran mengepalkan tangan,tampang muka emosi) (musik berhenti penari meninggalkan panggung)
Putri : “Apakah kamu lapar? Aku akan mencarikanmu buah-buahan disekitar sini”
Stepen : “Ah tidak perlu, sebaiknya Tintin duduk disini lalu biar aku saja yang mencarikanmu
buah-buahan untuk sekedar mengisi perut kita.”
Putri : “Tidak apa-apa, aku melakukannya dengan senang hati.”
(Ketika sang putri sedang mencarikan buah, segera datanglah sang pangeran menghampiri Stepen
dengan penuh amarah)
Pangeran : “Hei pemuda.“ (sedikit membentak)
Stepen : “Ya maaf? (penuh sopan tetapi rada kebingungan)
Pangeran : “Saya adalah seorang pangeran dari kerajaan seberang.”
Stepen : “Maaf pangeran yang terhormat, ada yang bisa saya bantu?”
Pangeran : “Saya telah ditugaskan oleh Raja kingdom untuk mendampingi putri, karena saya yang
kan nantinya menjadi penerus kerajaan Kingdom, dan tadi saya melihat kamu bercanda gurau dengan
sang puteri Tintin. Maksudmu apa? Apa yang telah kalian lakukan?”
(pemuda terdiam mendengarkan penjelasan pangeran)
Pangeran : “Asal kau tau saja pemuda, kau tidak pantas bersanding dengan sang putri. Kau
hanyalah pemuda biasa yang bekeja sebgai serabutan, lihatlah! Aku seorag pangeran pewaris tahta dan
kau lihat perbedaanya bukan?”
Stepen : “Tapi....sang putri tidak melihat tahta dan rupa. Dia lebih mencintaiku!!”

(Pangeran dengan penuh rasa geramnya meninju sang pemuda dan terjadilah perkelahian. Saat itu,
Stepen berada dalam posisi yang dipukuli dan putri Tintin datang membawa buah2an yang dicarinya)
Putri : “Astaga!! Ada apa ini? Apa yang kau lakukan pangeran ?” (mendorong pangeran)
Stepen : “Aku tidak apa-apa“ (langsung beres-beres, pergi meninggalkan keduanya)
(Puteri menatap pangeran dengan penuh rasa marah)
Putri : “Apa maksudmu? Mengapa kau begitu mencampuri urusanku?”
Pangeran : “Bukan maksudku mencampuri urusanmu tetapi karena aku sudah diperintahkan oleh
Baginda Raja untuk selalu melindungimu, tuan putri.”
(Putri dengan penuh rasa marah dan meninggalkannya)
Pangeran : “Tunggu putri Tintin!”

SCENE 3
(Tiba diistana)
Putri : “Ayah.....Ayah..”
Raja : “Iya anakku, ada apa?”
Putri : “Ayah, aku tidak suka jikalau dia (sambil menunjuk pangeran) mengikuti kemanapun
aku pergi!” (kesal)
Raja : “Tenanglah anakku. Jelaskan baik-baik pada ayah, apa yang telah terjadi?”
Putri : “Ayah tahu? Baru saja aku mendapati ia sedang memukuli salah satu warga desa”
Raja : “APA!! Benarkah hal itu pangeran?”
Pangeran : “Maaf, bukan begitu yang mulia, namun ada...”
Putri : “HRGGGH CUKUP!! Aku tidak mau lagi mendengarkan penjelasanmu. Kau bukanlah
pendamping yang tepat bagiku!”
Pangeran : “Tapi putri, aku begitu mencintaimu, aku..”
Putri : “Namun aku lebih mencintai pria yang memiliki etika baik seperti Stepen, pemuda
yang telah kau pukuli tadi” (pangeran kaget)
Raja : “Putriku, tidak bisakah kamu memikirkannya kembali?” (raja Bingung)
Putri : “Maafkan aku ayah, tetapi itu sudah menjadi keputusanku menyukai Stepen, pemuda
itu.”
Raja : “Baiklah jika itu keputusanmu, ayah akan pertimbangkannya kembali.” (sambil
menghela nafas)

SCENE 4
(pangeran dan putri meninggalkan panggung, kemudian raja menyuruh pengawal memanggil
penasehat)
Raja : “Penasehatku, putriku telah memutuskan untuk menikah dengan pilihannya, si
pemuda desa itu. Bagaimana dengan keputusan putriku tersebut?”
Penasehat : “Begini Baginda Raja, Tuan putri memilih pemuda itu pasti sudah dipertimbangkannya
dengan baik bahwa dia ingin hidup dengan pasangan yang dicintainya, Baginda. Bukankah itu baik untuk
kehidupan Tuan Putri?”
Raja : “Hmm...benar juga. Baiklah akan aku pertimbangkan. Terima kasih penasihatku.”
Penasehat : “Dengan senang hati, Baginda.”

SCENE 5
#Esoknya sesuai yang dikatakan Raja, para pengawal mengumumkan mengenai pesta dansa tersebut
kepada seluruh rakyat desa kerajaan kingdom.
Pengawal : “Perhatian...Perhatian! Dua minggu lagi setelah pengumuman ini dibacakan,akan
diadakan pesta perencanaan pernikahan yang diadakan oleh Baginda Raja Kingsmin.”
Rakyat : “YEAAAAY” (teriak bahagia)
#Dua minggu setelah pengumuman pesta dibacakan, adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua
penduduk desa tidak terkecuali oleh sang Putri Tintin. Sedari pagi, senyumnya tak kunjung pudar
menanti beberapa jam lagi akan diadakan pesta besar di Istana. Ia momen-momen indah apa yang bakal
terjadi nanti.
(para rakyat mulai bergerombol memasuki pintu istana, suasana ramai)
Raja : “Hadirin Rakyat Kerajaan Kingdom, selamat datang dipesta ini. Aku senang kalian bisa
hadir dalam pesta ini. Nikmatilah! Hidup Kerajaan Kingdom!” (sambil kembali duduk dikursi
kebesarannya)
Rakyat : “Hidup! Hidup! Hidup!”
(Sebelum dansa) (Putri Tintin mengobrol dengan dayang/rakyat) (Lalu tidak sengaja bertabrakan dengan
Stepen)
Putri : “.........” (kaget)
Stepen : “......” (kaget juga lalu mau ngomong tetapi sudah ditarik untuk menari Ratu Sejagad)

(Lagu Ratu Sejagad dimainkan sambil memisahkan Putri dengan Stepen♫)


(Dipenghujung lagu Ratu Sejagad, antara pemuda dengan putri bertabrakan lagi lalu saling berhadap-
hadapan)
Putri : “Hei  (tersipu malu)
Stepen : “Eh...hei’’ (garuk-garuk leher tampak grogi)
Putri&Stepen : “Kamu.....eh?” (kaget karena saling berbarengan nyebutnya lalu tertawa)
Putri : “Hmm...” (melihat kearah lain)
Stepen : “Maukah kau berdansa denganku?” (sambil jongkok mengulurkan tangan)
Putri : “Tentu! 

(Mulai musik Perfect – Ed Sheeran dimainkan♫) (Setelah berdansa)


Raja : “Rakyatku, Tibalah saatnya dipuncak acara.......”
(Belum selesai Raja berbicara, terdengar suara tembakan berasal dari belakang rakyat) (Tapi rakyat tidak
tahu siapa yang menembak karna fokus rakyat tadi pada Sang Raja)
Rakyat : “AAAAAAH” (berteriak sambil berlarian simpang siur mencari tempat aman)
(Tembakan pertama mengenai rakyat yaitu Osy, yang kedua salah satu dayang. Tintin dengan terburu-
buru berlari kearah ayahnya karena daritadi sasaran seperti mengenai kerah ayahnya. Ketika ingin
melindungi ayahnya, tembakan malah mengenai tepat didada sebelah kiri Tintin yang mengakibatkan
Tintin langsung terjatuh dilantai)
Putri : “Akhhh” (menahan rasa sakit)
Rakyat : “Putri Tintin.....” (gaduh)
(Stepen langsung berlari segera mungkin ke Tintin)
Stepen : “Tidak...tidak...Tintin. Kumohon sadarlaaaah.....TINTIIIIIIIIN” (mendekap tubuhnya sambil
menangis)
(Setelah itu datanglah para dayang menari sambil membawa tubuh Tintin ke backstage)
#Disaat semua orang merasakan kesedihan akibat meninggalnya Putri Tintin, Pangeran Prince muncul
secara tiba-tiba dan sontak membuat rakyat kaget, lalu melihat kearah pangeran dengan tatapan curiga.
Rakyat : “Loh lihat itu pangeran Prince. Yang kutahu dia tidak diundang dalam pesta ini tetapi
mengapa dia ada disini....” (sambil berbisik gaduh)
Pangeran : “Putri Tintin, Pujaan hatiku.....’’ (sambil menunduk, menyentuh dadanya)
Stepen : (sehabis menangis meratapi kesedihat kemudian pemuka kaget mendengar suara
pangeran lalu mengangkat kepala) “Pangeran Prince, sejak kapan kamu ada disini? Bukankah kamu tidak
diundang dalam pesta ini? Saya curiga, kamu kan penyebab semua kegaduhan ini HAH?!!!” (sambil
menunjuk muka pangeran)
Pangeran : “Ha....hah...ap..apa maksudmu?” (tergagap)
Stepen : “Kamu kan dalang atas kematian Putri Tintin HAH? Jawab!!
Raja : (tidak sengaja mendengar percakapan pemuda dengan pangeran) (kaget) “Haaah
APAAAA!!!!”
Pangeran : (pucat) (bingung mau jawab apa)
Raja : (berbisik kepada pengawal) “Pengawal! Tangkap dan penjarakan pangeran Prince
sekarang!
(Lalu para pengawal menangkap pangeran dan pangeran meronta ingin dilepaskan sambil meninggalkan
panggung)

SCENE 6
#Lalu disisi lain, muncullah Ado, sahabat dekat dari Stepen.
Ado : “Hah! (berteriak lalu menendang kayu) Sial! Rencana membunuh Raja gagal totaaal!
(marah lalu tertawa licik) Ha..ha..ha tapi tidak apa, setidaknya putri Tintin telah kusingkirkan hahahaha”
Stepen : (muncul dengan muka seakan2 marah dengan ean) ‘’Kerja bagus, kawan” (menepuk
pundak Ado)
Ado : “Oh jelas. Itu pasti!”
Stepen : “Namun mengapa putri Tintin malah menjadi sasaranmu?” (sambil berpikir)
Ado : “Lalu kenapa? Kau tidak senang ha?”
Stepen : “Oh bukan begitu..saya hanya sekedar bertanya saja”
Ado : (tersenyum licik sebelum menjawab) “Itu karena aksi sok pahlawan perempuan
pengganggu itu. Akibatnya ya dia yang terkena tembakanku hahahah rasakan!”
Stepen : (agak geram) “Ekhem...Lalu bagaimana dengan Baginda Raja?”
Ado : “Itu mudah. Kau yang akan membunuh Raja dengan meracuninya saat semua orang
fokus pada Raja yang telah mati, selanjutnya akan menjadi tugasku untuk mengambil seluruh harta
kerajaan. Bagaimana?”
Stepen : “Hmm baiklah”

SCENE 7
#Seminggu stelah kerajaan kingdom berduka atas kematian Puteri Tintin, rakyat desa dan
penghuni Istana melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Namun,berbeda dengan Raja. Sejak
kematian puterinya,Raja sering murung dan bersedih,kesehatan Raja juga sangat menurun dan
mulai jatuh sakit.
Dayang : “Permisi Yang Mulia, ini sarapan dan obatnya.”
Raja : “Saya sedang tidak selera makan, letakkan saja di meja itu!”
Dayang : “Maaf jika saya lancang Yang Mulia. Namun kesehatan Yang Mulia sudah
menurun, jika tidak makan dan minum obat Yang Mulia akan jatuh sakit.”
Raja : (Mendesah pelan, lalu kembali terdiam)
Dayang : “Baiklah Yang Mulia, saya permisi.” (pergi)
#Lalu Stepen datang ke istana untuk membawakan buah-buahan segar untuk Raja Kingsmin
yang sedang sakit. Dan tak lupa, Stepen telah memasukkan racun kedalam buah tersebut.
Dayang : “Selamat pagi Tuan Muda Stepen. Kebetulan sekali tuan datang. Yang Mulia
tidak mau makan dan minum obak sejak kemarin. Sudilah kiranya tuan membujuk Yang Mulia
untuk makan agar lekas sembuh.”
Stepen : “Baiklah, semoga Yang Mulia mau memakan buah-buahan segar ini.”
(tersenyum)
(Lalu Stepen menghampiri Raja Kingsmin di kamar.)
Stepen : “Selamat pagi yang mulia. Maaf jika saya mengganggu.”
Raja : “Selamat pagi Stepen. Masuklah!”
Stepen : “Saya membawa buah-buahan segar. Saya mohon agar yang mulia makan, agar
kesehatan yang mulia cepat pulih dan bisa kembali memimpin kerajaan dengan baik.”
Raja : “Kamu begitu baik dan perhatian pemuda, pantas saja almarhum putriku begitu
sangat mencintaimu hahaha....baiklah aku akan memakannya.”
(Lalu tiba-tiba saat raja memakan buah itu, Raja Kingsmin mendadak memegang perutnya, lalu
tak lama kemudian tergeletak tak berdaya.)
Stepen : (Tersenyum licik, lalu memanggil pengawal) “Astaga, yang mulia!! Pengawal!
pengawal!” (sambil membangunkan raja)
Pengawal : “ Ya, Tuan Muda. Apa yang terjadi dengan Baginda Raja?” (kaget)
Stepen : “Saya juga tidak tau. Yang Mulia tiba-tiba tergeletak padahal dia sama sekali
belum menyentuh makanan ataupun buah ini.”
(datanglah dayang)
Dayang : “ Yang Mulia ”
Stepen : “Pengawal, segera umumkan pada seluruh kerajaan Kingdom bahwa Raja
kingsmin telah tiada!”
Pengawal : “Baik Tuan muda.”
(panggung kosong,narasi dibacakan)
SCENE 8
#Mendengar berita duka mengenai Raja Kingsmin, seluruh rakyat desa Kerajaan Kingdom berduka untuk
yang kedua kalinya. Rakyat sangat sedih karena sang pemimpin mereka sudah tiada. Terjadi kekosongan
pemimpin dan suasana kerajaan tampak kacau karena tidak ada yang pantas memimpin. Disisi lain, Ado
mendengar kabar bahwa Raja Kingsmin telah tiada dan dia menggunakan kesempatan itu untuk
melakukan aksinya secara diam-diam.

(rakyat lagi bekerja sementar Stepen lagi beristirahat sambil bengong)

Rakyat : “Hei Step!”

Stepen : (kaget) “yaa ada apa?”

Rakyat : “Aku sedang memikirkan kenapa tidak kau saja yang memimpin Kerajaan ini?”

Stepen : “Hahahah bercanda kamu. Saya tidak memiliki hak untuk memimpin Kerajaan ini
bagaimana saya bisa memimpin.”

Rakyat : “Tetapikan kamu calon suami dari almarhum putri Tintin yang artinya bahwa kamu
adalah seseorang yang diutus untuk menjadi penerus kerajaan Kingdom”

Stepen : (ketawa) “Tidak...tidak. Aku hanya calon saja belum menjadi penerus sepenuhnya
sobat. Mungkin nanti ada yang lebih pantas memimpin kerajaan ini daripada aku.” (tersenyum)
Rakyat : “Tetapi..”

Stepen : “Sudahlah sobat. Oiya saya izin pergi dulu ya selesaikan pekerjaanmu itu. Jangan
ditunda lagi agar cepat siap oke! (memukul pundak sambil menyemangati)

Rakyat : “Ah kau ini memanglah” (senyum dan lanjut bekerja)

(Stepen berjalan kerumah Ado)

SCENE 9
#Stepen berniat untuk pergi kerumah Ado untuk bertanya mengenai rencana mereka berdua.
Stepen : (mengetuk pintu) “Dooo.” (membuka pintu)
Ado : “Eh..hai, kawan.” (tersenyum)
Stepen : “Bagaimana? Apakah ada yang melihat aksimu?”
Ado : “Tidak mungkin...aku ini sangat profesional hahahha”
(Ado dan Stepen ketawa berbarengan)
Stepen : “Bagaimana aksiku? Bagus bukan? Tidak akan ada yang mencurigainya” (bangga)
Ado : “Ah kau ini bisa saja hahaha. Kerjamu sangat bagus, aku akui.” (sambil tos ke Stepen)
Steven : “Oh jelas. Lalu, mana hartanya? Bawa kesini semuanya! Aku ingin melihatnya.”
Ado : “Sebentar aku akan mengambilkannya untukmu.” (pergi kebelakang untuk membawa
harta dibawa pake gerobak)
Ado : “Nah harta untukmu.”
Stepen : (kaget) ‘’Wah gila! Aku tidak menyangka akan sebanyak ini...Hahahaha” (ketawa) (Lalu
membuka karung diatas gerobak itu sambil tersenyum bahagia, lalu mendadak bingung karena ternyata
isi karungnya hanyalah dedaunan kering) “Loh apa maksudmu? kenapa isinya dedaunan semua? Kau
sedang mempermainkanku? Hahahah ini tidak lucu do.” (melihat ke Ado sambil mengambil dedaunan
itu.”
Ado : “Hahaha. Kau kira aku bercanda? Aku serius’’
Stepen : “Kau bercanda hah? Ini hanya dedaunan kering. Kau sedang mempermainkanku?”
Ado : “Tidak aku sedang tidak mempermainkanmu. Sampah itu memang pantas diberikan
untuk kau karena sudah mengingkari perjanjian kita!” (marah)
Stepen : “Apa-apaan ini? Apa maksudmu mengingkari perjanjian kita hah?”
Ado : “Kau!” (tembak dibahunya) “Pertama, kau sudah jatuh cinta kepada wanita
pengganggu itu”
Stepen : (terjatuh dan menahan sakit) “Akhh...tidak. Aku tidak jatuh cinta kepada wanita itu”
Ado : (menghampiri Stepen yang kesakitan dan terbaring ditanah lalu menginjak dadanya)
(ditembak lagi tangannya sebelah kanan) “Kedua, kau kira aku tidak tau niatmu untuk menguasai
kerajaan dengan cara menjilat Raja Kingsmin itu hah....hahahaa dasar sampah! Tidak berguna!” (tembak
dadanya lalu mati)
Ado : “Woi! Bawa hartanya kesini!” (menyuruh orang untuk membawa hartanya aslinya)
(lalu setelah sampai didepan Ado, langsung ditunjukkan harta aslinya sambil disombongin) “Ah iya
bereskan orang ini dulu. Aku akan pergi sebentar.”

SCENE 10
#Lalu tidak disangka, Ado menemui pangeran di penjara bawah tanah Istana untuk membebaskannya.
Dengan syarat agar ia dan pangeran bekerja sama sebagai penguasa dan pemimpin Kerajaan Kingdom.
(pada saat narasi, Ean sedang membuka penjara pangeran)
Pangeran : (Kaget) “Siapa kau?”
Ado : “Sudahlah diam saja. Kau mau keluar dari sini tidak?”
Pangeran : (diam menurut) (sambil berbisik) “Tetapi kau siapa? Sepertinya aku tidak asing
denganmu.”
Ado : “Saya Ado. Ya aku adalah teman Stepen. Tapi sekarang dia sudah tidak aja jadi hanya
kita berdua yang dapat menguasai kerajaan ini.”
Pangeran : (menangguk) (agak penasaran juga dengan Ado) “Lalu apakah kau juga yang
membunuh Putri dan Raja?”
Ado : “Ya tugasku yang membunuh Raja tapi malah salah sasaran dan mengenai putri. Lalu
kutugaskan Stepen untuk membunuh Raja. Laku aku ingin membahas tentang pembagian kekuasaan
kita berdua untuk Kerajaan Kingdom kedepannya.”
Pangeran : (marah karena tau dia yang membunuh putri) “Sial! Apa maksudmu membunuh putri
dan menguasai kerajaan hah?” (langsung tumbuk Ado sampai lemas) “Kau gila hah? Kau dan Stepen
memang tak ada bedanya. Dari awal aku sudah curiga dengan kehadian Stepen dan kau. Kurang ajar.”
Ado : (nahan sakit sambil lemas) “Akhhhh..ap..ha..maks..sudmu hah?”
Pangeran : (nembak Ado) “Tidak pernah sejarahnya kejahatan menjadi pemenangnya! (Ketawa)
#Akhirnya, Ado pun tewas. Mengetahui bahwa Stepen memiliki niat jahat dengan kerajaan kingdom
sempat tidak dipercaya oleh rakyat tetapi akhirnya Pangeran melindungi mereka dan seluruh kerajaan
kindom dari para orang jahat. Sebagai balasannya, seluruh rakyat ingin Pangeran Prince menjadi
penerus sebagai Raja dari Kerajaan Kingdom untuk selamanya.
Rakyat : “Hidup pangeran Prince! Hidup Pangeran Prince !”
Selesai

Anda mungkin juga menyukai