Anda di halaman 1dari 19

Risma Nabilah

Saskia BUDAYA
SENI Tri Agustine
Reffanah Melia
Rani Annisa
SENI TEATER Putri
Muhammad Daffa
Osy Rumota
oleh
Devi Sartika
Henrico Munthe
Kelompok 3
Pengertian Teater

Pengertian Teater
secara umum

Arti secara luas Arti secara sempit


Pengertian secara umum : Seni segala adegan peran yang
dipertunjukkan didepan banyak orang atau khalayak ramai.

Pengertian secara luas : segala tontonan yang dipertunjukan


didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat
, debus, sulap, reog, band dan sebagainya.

Pengertian secara sempit : kisah hidup & kehidupan manusia


yang diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak
dengan media seperti percakapan, gerak dan laku atau tanpa
dekor berdasarkan pada naskah tertulis dengan diiringi musik,
nyanyian dan tarian.
Makna, Jenis dan Simbol Teater
a. Makna Teater
Teater adalah seni pertunjukan yang sarat akan simbol
simbol.
Simbol adalah sarana untuk menghantarkan makna pesan
penggarap.
Pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada
publik atau penonton untuk mendapat tanggapan dan
apresiasi.
Jadi yang terjadi diatas pentas semata-mata adalah simbolisa
-si dari pesan-pesan seniman penggarap teater untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan atau ide-ide kesenian
nya.
b. Jenis Teater
Teater panggung : Drama atau teater yang dipentaskan di panggung proscenium, arena, atau
panggung pendopo.
Teater mini kata : Teater yg mengutamakan gerak-gerik pantomim, tari, suara, dan seminimal
Teater
mungkin kata- kata, tidak berunsur cerita yg bersifat alur, tetapi memperlihatkan nuansa suasa
-na & kejadian yg mengarah kepada suatuPanggung
gambaran samar yg dapat diberi makna oleh penon-
ton.
Teater radio : Teater radio adalah Teatervocal tanpa kehadiran fisik actor
teater yang berbentuk dialog
Sendratari
putar tayang melaui radio, sehingga penonton tidak dapat Mini Kata
menyaksikan kehadiran fisik pemain,
melainkan mendengarkan narasi, dialog, dan diperkuat dengan musik.
Pantomim : Pertunjukan drama tanpa kata-kata Teater
yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi
wajah (biasanya diiringi musik). Keliling
Opera : Bentuk drama panggung yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan
orkes atau musik instrumental; contoh: opera sabun. Teater
Opera
Sendratari : Seni, drama, dan tari; drama atau cerita yg disajikan
Radio dl bentuk tarian tanpa adanya
dialog, biasanya diiringi oleh musik (gamelan).
Teater keliling : Kelompok drama yag pementasannya berpindah-pindah dari satu tempat ketem
Pantomim
-pat yang lain dengan membawa semua peralatannya.
c. Simbol Teater

SIMBOL SIMBOL
SIMBOL VISUAL
VERBAL AUDIOTIF

Simbol yang nampak Simbol yang Simbol yang


dalam penglihatan diungkapkan dengan ditimbulkan dari
penonton, meliputi kata-kata, baik oleh bunyi-bunyi yang
seluruh wujud bentuk para pemain, narator, didengar oleh
dan warna, termasuk maupun dalang. penonton.
tubuh para pemain
peran.
Fungsi Simbol dalam Komunikasi
Simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan
teater berfungsi untuk memperkuat komunikasi ide
ide yang akan disampaikan kepada penonton.
Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencari
an atau eksplorasi, proses latihan, dan penjiwaan.
Bahasa verbal adalah sarana simbolis dalam proses
komunikasi.
Ragam Teknik Ungkapan Simbolik

Teknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat


beragam. Media ungkap yang digunakan biasanya
multimedia yang meliputi audio dan visual.
Bahasa atau kata-kata yang diucapkan dan musik
kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, warna,
dan bentuk termasuk kategori visual.
Ungkapan Simbolik Dalam Kreasi Naskah Drama
Seorang pengarang akan menuangkan ide-ide cerita
nya melalui kata-kata yang terhimpun dalam sebuah
teks naskah drama. Teks naska drama adalah simbol
simbol verbal sebagai sarana mengkomunikasikan
gagasan cerita.
Fungsi dan Perbandingan Teater
a. Fungsi Teater

Media Media Media


Sarana
Pendidik
upacara Ekspresi Hiburan -an
b. Perbandingan Teater
Teater Tradisional
Teater Modern
Menentukan dan Menyusun Naskah
Beberapa langkah berikut ini dijadikan acuan untuk menulis
naskah lakon :
1. Menentukan Tema
Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan di
sampaikan oleh pengarang kepada penonton.
2. Menentukan Persoalan
Persoalan atau konflik adalah inti dari cerita teater. Tidak
ada cerita teater tanpa konflik. Oleh karena itu, pangkal per
-soalan atau titik awal konflik perlu dibuat dan disesuaikan
dengan tema yang dikehendaki.
3. Menuliskan sinopsis
Sinopsis adalah gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir. Dengan adanya sinopsis
maka penulisan lakon menjadi terarah dan tidak mengada-ada.
4. Menentukan kerangka cerita
Kerangka membingkai jalan cerita dari awal sampai akhir. Dengan adanya kerangka cerita, maka
penulis akan memiliki batasan yang jelas sehingga cerita tidak bertele-tele. Beberapa kerangka
tahapan alur cerita:
Paparan adalah peristiwa tersebut disajikan adegan-adegan yang secara tidak langsung
menjelaskan siapa tokoh-tokoh yang akan bermain dalam cerita tersebut.
Rangsangan adalah peristiwa terebut menunjukkan adegan-adegan yang memungkinkan
terjadinya konflik.
Gawatan adalah peristiwa tersebut menunjukkan adanya masalah yang muncul menimbulkan
konflik terbuka.
Tikaian adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi konflik yang terbuka antar
tokoh.
Rumitan adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa masalah tersebut menjadi semakin
rumit dan agak sulit diselesaikan.
5. Menentukan protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang membawa laku. Keseluruhan cerita.
Dengan cara, menentukan tokoh protagonis secara mendetail, maka lain
nya mudah ditemukan.
6. Menentukan Cara Penyelesaian Masalah
Mengakhiri sebuah persoalan yang dimunculkan tidaklah mudah. Akhir
cerita yang mengesankan selalu dinanti oleh penonton. Oleh karena itu,
akhir cerita harus ditentukan dengan baik, logis dan tidak tergesa-gesa.
7. Menuliskan Gagasan
Setelah semua hal disiapkan, maka proses berikutnya adalah menulis.
Oleh karena itu, gunakan & manfaatkan waktu sebaik mungkin.
Berkarya dengan Teater
Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya
teater, dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya
cipta teater. Prosedur yang dimaksud adalah:
1. Tujuan penciptaan
2. Media pengungkapan, dan
3. Tata kelola proses produksi teater.

Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan


kehidupan melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya
terdiri atas bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Adapun tata
kelola adalah serangkaian cara, strategi, dan teknis produksi untuk
mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.
Pembagian Peran
Pembagian peran dilakukan dengan casting. Casting adalah proses penentuan
pemain (aktor) berdasarkan analisis naskah untuk pertunjukkan.
Jenis casting berdasarkan Herman J Waluyo :
Casting berdasarkan Kecakapan adalah memilih pemain yang terbaik untuk
dijadikan pemeran dalam sebuah cerita.
Casting berdasarkan Tipe adalah pemilihan pemain berdasarkan kecocokan
fisik pemain.
Casting berdasarkan pertentangan dengan watak atau fisik pemain.
Casting berdasarkan kesamaan emosi dan temperamen yang dimiliki oleh
pemain.
Casting berdasarkan terapi adalah seorang pemain dipilih untuk peran yang
bertentangan dengan watak aslinya.
Latihan Dibawah Arahan Sutradara
A. Latihan meditasi dan konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap alam, peran yang akan dibawakan agar tidak
terganggu dengan pikiran lain.
B. Latihan vocal dan pernapasan
Vocal : artikulasi, gestikulasi, intonasi, dan warna suara.
Pernapasan : dada, perut, diafragma, dan lengkap.
C. Latihan gerak adalah olah tubuh dikatakan senam agar bergerak secara
maksimal.
D. Karakterisasi adalah suatu usaha untuk menampilkan karakter/watak
dari tokoh yang akan diperankan.
E. Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas.
Tahap Pelaksanaan Pertunjukan Teater

Tahap pertunjukkan akan digelar sebelum pertunjukkan buat gladi


bersi dahulu. Gladi bersih adalah persiapan terakhir menuju sebuah
pementasan. Tujuan dari tahapan ini adalah simulasi pada hari H
agar panitia yang terlibat siap menghadapi kendala dalam
pementasan.

Anda mungkin juga menyukai