45
b. Pengelola
Pengelola merupakan badan hukum yang bertugas untuk mengelola rumah
susun. Dalam hal ini jumlah dan struktur organisasi pengelola rumah susun
mengacu pada struktur pengelolaan rumah susun dan studi banding meliputi
Kepala Rumah
Susun
1 orang
Bagian
Pemeliharaan dan Bagian Administrasi
dan Operasional
Perawatan
1 orang/tower
1 orang/tower
c. Bukan Penghuni
Yaitu penghuni tidak tetap yang berada pada lingkungan rumah susun secara
temporer, termasuk tamu dalam jangka waktu pendek.
46
Pelaku Lajang Menikah tanpa anak/ Pasangan dengan
dengan 1 anak anak >1 /keluarga
- Ruang umum - Ruang umum - Ruang umum
- Selasar dan koridor - Selasar dan koridor - Selasar dan koridor
Sumber: Analisa Penyusun
L/unit Luas
No. Ruang Kapasitas Jml Sumber
(m2 ) (m2 )
1 R. Multifungsi 3 orang 16 1 ±16.00 AN; DA
2 Dapur 1 orang 2 1 ±2.00 AN; DA
3 K. Mandi 1 orang 1.5 1 ±1.50 AN; DA
4 Teras & R. Jemur 1 orang 3 1 ±3.00 AN; DA
Sub Total Luas ±22.50 AN
Sirkulasi (20%) ±4.50 AN
Total Luas ±27.00 AN
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 7. Program ruang unit sarusun untuk pasangan menikah tanpa anak/dengan 1 anak
L/unit Luas
No. Ruang Kapasitas Jml Sumber
(m2 ) (m2 )
1 R. Tamu + kel 2 tamu 6.75 1 ±6.75 AN; DA
2 Kamar tidur 2-3 orang 9 1 ±9.00 AN; DA
3 Dapur 1 orang 2 1 ±2.00 AN; DA
4 K. Mandi 1 orang 1.5 1 ±1.50 AN; DA
5 Teras & R. Jemur 1 orang 3 1 ±3.00 AN; DA
Sub Total Luas ±22.25 AN
Sirkulasi (20%) ±4.45 AN
Total Luas ±27.00 AN
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 8. Program ruang unit sarusun untuk pasangan menikah dengan anak >1/keluarga
L/unit Luas
No. Ruang Kapasitas Jml Sumber
(m2 ) (m2 )
1 R. Tamu + kel 2 tamu 8 1 ±8.00 AN; DA
2 Kamar tidur 2-3 orang 9 2 ±18.00 AN; DA
3 Dapur 1 orang 2 1 ±2.00 AN; DA
4 K. Mandi 1 orang 2 1 ±2.00 AN; DA
5 Teras & R. Jemur 1 orang 3 1 ±3.00 AN; DA
Sub Total Luas ±33.00 AN
Sirkulasi (20%) ±6.60 AN
Total Luas ±40.00 AN
Sumber: Analisa Penyusun
Ket:
AN : Analisa
DA : Neufert, E., & Neufert, P. (2002). Architect's Data. Oxford: Blackwell Science.
47
c. Optimasi Lahan dan Kapasitas Maksimum
Berdasarkan Perda No. 24 Th. 2007 tentang RDTRK Kawasan Industri
Kaliwungu, bangunan permukiman diarahkan untuk memiliki kepadatan
sebesar 60% dengan ketinggian bangunan maksimum 4 lantai. Apabila
diasumsikan unit sarusun akan ditempatkan pada lantai 2-4, maka luas area
lantai maksimum yang dapat digunakan untuk unit rumah susun berdasarkan
alokasi fungsi lahan dihitung sebagai berikut:
Jumlah KK tersebut dibagi dalam blok hunian dengan jumlah unit sarusun per
blok maksimal berjumlah 240 KK
Jumlah Jumlah
Komposisi unit per blok*
Blok RT/RW
Unit untuk lajang (Tipe 27A) : 120 unit
Unit untuk pas menikah/dengan 1 anak (Tipe 27B) : 72 unit 45 RT
15 blok
Unit untuk pas menikah dengan >1 anak (Tipe 40) : 48 unit 5 RW
Jumlah warga : ±450-800 orang/blok
*) Disediakan unit untuk difabel pada masing-masing blok dengan jumlah minimal 1 unit dan
diletakkan pada lantai dasar
48
5.1.4. Pendekatan Fungsional Fasilitas Lingkungan
a. Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas Lingkungan
49
Berdasarkan analisa kebutuhan fasilitas umum tersebut, dilakukan pemilihan
fasilitas yang akan dimasukkan dalam konteks perancangan. Pemilihan
dilakukan dengan membandingkan standar fasilitas yang dibutuhkan terhadap
ketersediaan dan kondisi fasilitas eksisting di sekitar lokasi tapak.
50
Fasilitas Standar Eksisting Kesimpulan
Lingkungan
Posyandu 1000 jiwa dengan Tersedia pada Menggunakan
radius maksimum permukiman di sekitar fasilitas ruang
2000m lokasi tapak serbaguna
Puskesmas 30.000 jiwa dengan Sudah tersedia Tidak
radius maksimum dimasukkan
1000m dalam
perancangan
Praktik 5.000 jiwa dengan Tersedia pada Dimasukkan
Dokter radius maksimum permukiman di sekitar dalam
1000m lokasi tapak perancangan
Apotek 10.000 jiwa dengan Tersedia pada Tidak
radius maksimum permukiman di sekitar dimasukkan
1000m lokasi tapak dalam
perancangan
Musholla Minimal 40KK dengan Belum tersedia Dimasukkan
jumlah penghuni dalam bentuk
minimal 400KK masjid
Masjid 30000 penghuni Belum tersedia Dimasukkan
kelurahan dalam
perancangan
Fasilitas Belum tersedia Dimasukkan
ibadah agama dalam
lain perancangan,
menggunakan
fasilitas gedung
serbaguna
Kantor RT 250 penghuni Belum tersedia Berada pada
lantai unit hunian,
tidak dimasukkan
dalam
perancangan
Kantor RW 1000 penghuni Belum tersedia Berada pada
lantai unit hunian,
tidak dimasukkan
dalam
perancangan
Kantor Sesuai dengan jumlah Belum tersedia Dimasukkan
Pengelola blok dalam
perancangan
Pos 200 penghuni Belum tersedia Dimasukkan
Keamanan/ dalam
Siskamling perancangan
Pos Polisi 2000 penghuni Direncanakan Tidak
disediakan pada lokasi dimasukkan
sesuai masterplan dalam
perencanaan perancangan
Pos Pemadam 30.000 jiwa Direncanakan Tidak
Kebakaran disediakan pada lokasi dimasukkan
sesuai masterplan dalam
perencanaan perancangan
Loket 30.000 jiwa Belum tersedia Dimasukkan
Pembayaran dalam
Listrik perancangan,
menjadi satu
dengan kantor
pengelola
51
Fasilitas Standar Eksisting Kesimpulan
Lingkungan
Loket 30.000 jiwa Belum tersedia Dimasukkan
Pembayaran dalam
Listrik perancangan,
menjadi satu
dengan kantor
pengelola
Gedung 1000 penghuni dengan Belum tersedia Dimasukkan
Serbaguna jarak maksimum 500m dalam
perancangan
Sumber: Analisa Penyusun
L/unit
No. Fasilitas Kapasitas Jml Luas (m2) Sumber
(m2 )
Fasilitas Niaga
1 Warung 3.167 KK 20 45 ±900.00 AN; SNI
Ruang Terbuka
1 Taman 300 5 ±1500.00 AN; SNI
2 Tempat Bermain 3.167 KK 250 5 ±1250.00 AN; SNI
3 Lapangan Olah Raga 420 5 ±2100.00 AN; SNI
Fasilitas Pendidikan
1 Pra Belajar 120 siswa 126 5 ±630.00 AN; SNI
2 Sekolah Dasar 480 siswa 3000 1 ±3000.00 AN; SNI
Fasilitas Kesehatan
1 Praktik dokter 5.000 org 18 5 ±90.00 AN; SNI
2 Posyandu 1.000 org Menggunakan R. Serbaguna AN; SNI
Fasilitas Ibadah
1 Masjid 300 jiwa Menggunakan R. Serbaguna AN; SNI
2 Fasilitas ibadah 20.000 org Disesuaikan/menggunakan R. AN; SNI
agama lain Serbaguna
Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
1 Pos Keamanan 1 pos/blok 4 15 ±60.00 AN; SNI
2 R. Serbaguna 1000 jiwa 250 5 ±1250.00 AN; SNI
3 Kantor Pengelola 22 blok 300 1 ±300.00 AN; DA
4 Loket pembayaran 12.000 org Menjadi satu dengan kantor AN; SNI
listrik, air, dan tagihan pengelola
lain
Ket:
AN : Analisa
SNI : SNI No. 03-7013-2004
DA : Neufert, E., & Neufert, P. (2002). Architect's Data. Oxford: Blackwell Science.
52
c. Penggunaan Lahan
Sebagian fasilitas lingkungan direncanakan ditempatkan pada lantai 1 unit
rumah susun, sedangkan sebagian yang lainnya direncanakan menggunakan
bangunan sendiri dengan pembagian sebagai berikut
53
b. Pendekatan Persyaratan dan Besaran Ruang
Penentuan luas area prasarana lingkungan dihitung berdasarkan kebutuhan
ruang dan persyaratan prasarana lingkungan sebagai berikut
L/unit
No. Ruang Kapasitas Jml Luas (m2) Sumber
(m2 )
1 Tempat parkir 1/blok 300 15 ±4500.00 AN; DJ;
kendaraan + gudang PPU; DA
2 Tempat parkir sepeda 237 300 15 ±4500.00 AN; DA
spd/blok
3 Halte transit 2 bus 72 5 ±360.00 AN; DA
Total ±9360.00 AN
Alokasi lahan ±34290.00 AN
Alokasi lahan untuk jalan kendaraan dan jalan setapak ±24930.00 AN
Sumber: Analisa Penyusun
Ket:
AN : Analisa
DJ : Kep. Dirjen Perhubungan Darat No. 272/HK.105/DRJD/96
PPU : Permen PU No. 60/PRT/1992
DA : Neufert, E., & Neufert, P. (2002). Architect's Data. Oxford: Blackwell Science.
L/unit
No. Ruang Kapasitas Jml Luas (m2) Sumber
(m2 )
1 Ruang genset + panel 800KK 7.5 15 ±112.50 AN, KP
2 Pembuangan sampah 240KK/ 6 15 ±90.00 AN, SNI,
padat rumah tangga 6m3 KP
3 Penampungan air 20000 org 30 1 ±30.00 AN
utama + instalasi
pompa
Sumber: Analisa Penyusun
54
5.1.7. Integrasi Fungsional
Berdasarkan analisa obyek studi banding, diperoleh kesimpulan bahwa integrasi
fungsional dapat dicapai dengan meningkatkan keterkaitan masing-masing wadah
aktivitas yang ada. Wadah aktivitas yang diintegrasikan mencakup blok rumah
susun, lokasi bekerja, dengan fasilitas lingkungan yang digambarkan melalui
bagan organisasi ruang berikut:
Selasar
Tipe Pasangan
> 1 anak (Tipe 40)
Akses Darurat
55
Blok Rumah
Susun
Taman, Tempat
Ruang
Masjid/ Fas Bersama/ Posyandu +
Halte
Ibadah lain Publik Praktik dokter
Transit
tingkat RW
Blok RW
Bagan 9. Organisasi ruang antar blok rumah susun dan fasilitas lingkungan tingkat RW
Sumber: Analisa Penyusun
Blok
RW
SD Kantor
Pengelola
Ruang
Fasilitas lingkungan
Bersama/
Lokasi bekerja
Publik
Halte tingkat Halte
Transit Kawasan Transit
Blok Blok
RW RW
Utilitas
Kawasan
Area
Residensial
Bagan 10. Organisasi ruang antar blok rumah susun dan fasilitas lingkungan tingkat kawasan
Sumber: Analisa Penyusun
56
Gambar 27. Konektivitas rumah susun terhadap lokasi kerja
Sumber: (Institute for Transportation and Development Policy, 2017)
Sumbu
57
Aspek Eksisting Kawasan Respons pada Rusunawa Pekerja
Bentuk tapak membujur dengan Sumbu orientasi ditarik dari pusat
dilalui jalan kawasan dan berbatasan hierarki secara radial
dengan jalan arteri primer
Datum
58
5.3. Pendekatan Aspek Kontekstual
5.3.1. Aksesibilitas
Mengacu pada masterplan pengembangan, lokasi tapak direncanakan akan dilalui
jalur kendaraan dari arah area industri serta akses keluar-masuk site. Jalur tersebut
menciptakan area dengan tingkat aksesibilitas yang berbeda pada kawasan sebagai
berikut
Area Industri
Permukiman
Area Industri
Area Industri
Permukiman
Lokasi Site
Area Industri
Terbenam Terbit
59
5.3.3. Kebisingan
Area di sekitar tapak berupa kawasan industri dan jalur kendaraan berpotensi
menimbulkan kebisingan ke site, sehingga diperlukan penangkal suara
Area Industri
Permukiman
Lokasi Site
Area Industri
Keterangan
Kebisingan dari
lingkungan
Gambar 30. Kebisingan dari sekitar site
Sumber: Analisa Penyusun
Area Industri
Permukiman
View Laut
Lokasi Site
Area Industri
View Perbukitan
Dan Gunung
60
5.4. Pendekatan Aspek Kinerja
5.4.1. Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan alami
Sistem pencahayaan alami digunakan untuk menerangi fasilitas ketika sumber
cahaya alami tersedia. Untuk memperoleh pencahayaan yang optimum, arah
bukaan dirancang tidak langsung menghadap arah matahari, namun dirancang
menyamping sejajar dengan arah matahari sehingga mengurangi jumlah panas
yang masuk ke dalam fasilitas
S B
Terbenam
T U
Bukaan
Maksimal
Bukaan
Minimal
Terbit
b. Pencahayaan buatan
Sumber pencahayaan buatan menggunakan sumber cahaya dari lampu
penerangan hemat energi. Pencahayaan buatan disediakan pada semua fasilitas
termasuk area yang tidak dapat dimasuki pencahayaan alam.
61
Arah Darat
S B Bukaan
Maksimal
Bukaan
Maksimal
T
U
Arah Laut
Gambar 33. Arah hembusan angin darat/laut dan respons terhadap bukaan
Sumber: Analisa Penyusun
Pembangkit
Listrik
Transformator
Genset Genset
62
5.4.5. Sistem Jaringan Air Bersih
Sistem jaringan air bersih direncanakan bersumber dari sumur dalam kawasan
yang ditampung dengan menggunakan sistem downfeed berskala kawasan dalam
satu buah tower air utama yang direncanakan untuk mencukupi kebutuhan air
bersih dalam skala kawasan termasuk kebutuhan air pemadam kebakaran.
Pompa Air
Sumber Air Sumber Air
Penampungan
air kawasan
Hydrant Hydrant
63
b. Sistem proteksi pasif
Sistem proteksi pasif yang direncanakan mencakup fasilitas tangga darurat
kebakaran pada masing-masing blok dengan jarak tiap tangga darurat
maksimum 45 meter setiap tangga.
64
5.5.2. Pendekatan Struktur Badan Bangunan
Struktur badan bangunan menggunakan sistem beton bertulang precast yang
tersusun dari modul-modul struktur. Sistem struktur bangunan digunakan sebagai
“skeleton” bangunan yang solid dan permanen. Untuk komponen pengisi berupa
unit sarusun dirancang modular dan fleksibel dengan menggunakan sistem dinding
beton precast dan partisi ruangan berbahan kayu
65