PERSEPSI KONSUMEN
Dosen Pengampu : Ardaneswari D.PC, STP., MP.
Disusun Oleh :
Karisma Dwi A 155100300111033 (18)
Vasthi Mahdiah 155100300111035 (19)
Ivana Thessalona 155100300111043 (22)
Zulfa Maulida 155100300111051 (24)
Puspamega Yulisnaini E 155100300111053 (26)
Ayu Trianingrum 155100300111057 (29)
Dhita Atikah M.P 155100301111005 (35)
Dinda Putri A 155100301111015 (37)
Tirsania Lindia P 155100301111043 (38)
Theressa Angela N.N 155100301111090 (41)
Kelas: C
1.2 Tujuan
1. Mengetahui tentang pemrosesan informasi
2. Mengetahui tentang persepsi
3. Mengetahui tentang persepsi konsumen
4. Mengetahui tentang makna rangsangan persepsi
5. Mengetahui tentang perceptual mapping
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemrosesan Informasi
Salah satu tahapan dalam proses kognisi yang dilalui konsumen, dimulai dari
semua stimulus diterima hingga stimulus tersebut dimasukkan ke dalam memori
dan dapat dipergunakan kembali untuk memberikan gambaran/persepsi yang
lebih baik mengenai suatu produk/jasa kepada konsumen. Pemrosesan Informasi
adalah peristiwa dimanapara konsumen diarahkan menuju informasi, diajak untuk
mencari informasi, memahami informasi, menempatkan informasi di memori
mereka dan membukanya kembali untuk dipergunakan kemudian.
Contoh Kasus :
Ina sedang menonton ftv di salah satu channel TV. Ketika ina melihat TV
terdapat iklan berupa produk teh. Dimana poduk teh ini menceritakan bahwa teh
merek ichitan yen yen mampu mengurangi rasa pedas setelah mengonsumsi
makanan yang pedas. Hal ini menunjukkan bahwa ina mendapatkan suatu
informasi mengenai produk ini, kemudian mengetahui manfaat dari produk teh
ichitan sehingga ketika dia sedang makan pedas dapat membeli produk ini.
Pentingnya persepsi konsumen terhadap perilaku konsumen
Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan
menganalisis persepsinya terhadap produk. Dengan persepsi konsumen,
perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan atau
kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk yang dipasarkan. Hal ini
karena persepsi konsumen merupakan salah satu faktor internal konsumen yang
mempengaruhinya mengambil keputusan. Oleh Karena itu, sangat penting
Dampak
Persepsi konsumen mampu memberikan dampak yang baik bagi
perusahaan yang akan mengembangkan suatu produk baru. Persepsi merupakan
proses menganalisis faktor-faktor yang diinginkan konsumen dalam membeli
suatu produk. Dampak yang ditimbulkan dengan melakukan persepsi adalah
perusahaan mampu menciptakan produk sesuai permintaan konsumen selain itu
mengatahui celah pasar dalam menarik hati para calon konsumen.
a. Tiga Tahap Utama Pemrosesan Informasi
Tahap reflex informasi : refleks yang ditampilkan saat pertama kali
memperoleh informasi. Reflek positif berupa kesan baik yang mampu
menarik hati konsumen terhapat suatu produk sehingga terdapat
keinginan untuk membeli produk tersebut. Refleks negative berupa kesan
yang kurang menarik hati konsumen sehingga tidak ada keinginan untuk
membeli produk tersebut.
Tahap adaptasi: akibat pengulangan informasi, konsumen beradaptasi
terhadap informasi yang ditampilkan
Tahap persepsi : munculnya persepsi tertentu dari informasi yang
ditampilkan.
Contoh ketiga tahap
Dina pergi ke sebuah toko kosmetik kemudian melihat-lihat bermerek kosmetik
yang ada. Ketika melihat suatu produk dina tertarik terhadap suatu produk
kosmetik yang ditampilkan pada suatu layar TV yang membuat dina memberikan
respon positif terhapat produk tersebut karena melihat dan mendapatkan informasi
yang berulang-ulang membuat dina menimbulkan keinginan untuk membelinya
karena sesuai dengan kondisi kulitnya akan tetapi harga yang ditawarkan kurang
sesuai sehingga ada 2 kemungkinan dinda akan membeli atau mencari produk
yang sama bagusnya dengan harga tejangkau.
b. Model Pemrosesan Informasi Konsumen
Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan
informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen ( Setiadi,
2003). Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari pancaindra terhadap
stimulus yang datang, contohnya : iklan, kemasan, merk, dll. Jadi, proses
terbentuknya persepsi didasari oleh tahapan penerimaan, pengelolaan,
pengorganisasian dan interpretasi terhadap rangsangan yang diterima diterima (
Simamora, 2008).
Exposure
(Pemaparan)
Attention
Stimulus
(Perhatian)
Comprehension
(Pemahaman)
Pada gambar diatas terlihat bahwa proses informasi tercipta pada saat
produsen memberikan suatu stimulus berupa pemaparan; stimulus bisa berupa
iklan, produk, merek dan kemasan. Ketika konsumen mulai tertarik dengan
pemaparan tersebut kemudian masuklah pada tahap perhatian. Tahap perhatian
konsumen mulai mencari tahu manfaat dari stimulus tadi serta kandungan yang
ada. Pada tahap selanjutnya, konsumen mulai memahami atas stimulus yang
didapatkan untuk kebutuhannya di masa depan yang akan mempengaruhi proses
pembelian terhadap stimulus ini.
2. Pengertian Persepsi
Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan dalam bentuk fisik,
tetapi juga tergantung pada rangsangan yang ada disekitarnya dan kondisi yang
ada pada seseorang dan persepsi lebih penting dibandingkan realitas dalam
pemasaran, karena persepsi yang dapat mempengaruhi konsumen dalam
berperilaku, selain itu orang bisa mempunyai persepsi yang berbeda atas objek
yang sama. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran yang memiliki arti. Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai proses
yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke
dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.
a. Sensasi yang Mempengaruhi Persepsi
Pesan komunikasi pemasaran, maupun iklan sebagai suatu bentuk sensasi
yang diorganisasi untuk mempengaruhi persepsi, dapat secara efektif
mempengaruhi konsumen, jika :
- Mampu mempengaruhi elemen inderawi : bau, warna, rasa, suara, Citra
- Memiliki elemen struktural tertentu : ukuran, posisi, bentuk
b. Hubungan persepsi degan sensasi
Sensasi merupakan tahap dalam pembentukan persepsi konsumen.
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensansi. Sensasi
adalah suatu proses penyerapan informasi megenai suatu produk yang melibatkan
panca indra meliputi (pendengaran, penglihatan, penciuman dan peraba). Jadi,
pengertian Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir
dan menilai kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam
lingkungan mereka.
Contoh sensasi yang mempengaruhi konsumen
Rudi sedang menonton iklan sebuah produk telepon seluler terbaru
ditelevisis. Rudi akan memperhatikan segala informasi mengenai spesifikasi
produk, termasuk fitur-fitur yang di tawarkan produk tersebut. Pada, kasus ini rudia
akan menggunakan indra penglihatan dan pendengaran dalam proses
penerimaan informasi.
c. Komponen Inderawi Persepsi Konsumen
Pandangan
Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen dengan memberi rangsangan
pada indera penglihatan konsumen seperti rancangan toko, etalase produk, serta
memperhatikan efek warna, sinar, bentuk, gaya, tata letak, ukuran dan
sebagainya. Warna seringkali diasosiasikan dengan suasana tertentu, misalnya
lampu yang berwarna putih menimbulkan suasana dinamis dan lampu pijar yang
berwarna kuning memberikan kesan kehangatan.
Contoh Kasus :
Pada suatu toko yang menjual assesories khusus wanita, maka toko tersebut
mendesain tokonya dengan penataan yang rapi dan menggunakan gambar
maupun cat tembok yang menarik, sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
Suara
Suara seperti musik dapat mewakili suasana hati (mood) manusia dan
menciptakan brand awareness terhadap produk. Beberapa restoran seringkali
menyajikan musik yang lembut untuk menciptakan suasana relaks bagi
pengunjungnya sehingga mereka merasa nyaman untuk kembali.
Contoh Kasus :
Pada suatu restoran atau kedai makanan, sering kali kita jumpai bahwa pada
restoran tersebut menyediakan pemutar musik untuk menarik perhatian
konsumen, karena dengan adanya alunan musik konsumen akan merasa nyaman
dan betah ketika berada di restoran tersebut.
Aroma
Aroma atau bau tertentu dapat mempengaruhi emosi seseorang, apakah rasa
senang, suka, tenang, bahkan sebal. Dalam bidang jasa, aroma pun banyak
digunakan untuk mempengaruhi perasaan dan perilaku konsumen. Sebuah
restoran dapat memberi aroma tertentu yang menciptakan mood dan rasa
nyaman.
Contoh Kasus :
Pada suatu restoran tidak jarang kita jumpai bahwa pada restoran tersebut
menggunakan parfum atau wewangingan yang khas, misalnya adalah aroma
melati dimana aroma tersebut dapat menimbulkan rasa tenang bagi konsumen
yang berada pada restoran.
Rasa
Sensory receptor berperan penting ketika mereka berinteraksi dengan produk.
Bahkan konsumen seringkali memiliki rasa suka yang tinggi untuk rasa tertentu.
Kondisi ini sering ditemukan pada produk yang mengandung unsur jasa seperti
restoran.
Contoh Kasus :
Pada suatu toko kue dimana toko tersebut menyediakan tester bagi calon
konsumen yang akan membeli membuat konsumen merasa senang karena dapat
mencicipi segala jenis kue yang akan mereka beli, sehingga akan menciptakan
ketertarikan tersendiri di mata konsumen.
Tekstur
Sentuhan terhadap produk-produk tertentu juga dapat mempengaruhi persepsi
konsumen. Misalnya untuk produk kertas, atribut yang diinginkan konsumen
adalah kehalusan. Konsumen biasa menilai kualitas produk tekstil, pakaian,
karpet, furnitur dengan merabanya. Kehalusan mengindikasikan kualitas.
Contoh Kasus :
Pada suatu toko pakaian, kebanyakan konsumen menginginkan baju
menginginkan jenis pakaian yang halus dan lembut, maka konsumen tersebut
akan memegang kain pada b
d. Komponen Struktural Persepsi Konsumen
Faktor struktural merupakan faktor yang berasal dari stimulti fisik dan saraf-
saraf individu yang dapat mempengaruhi persepsi dari masing-masing konsumen,
antara lain:
Ukuran
Semakin bersar ukuran suatu produk maka akan meningkatkan peluang produk
tersebut untuk di perhatikan oleh konsumen.
Contoh Kasus :
Sebuah toko boneka menjual berbagai ukuran boneka, boneka dengan ukuran
yang lebih besar akan lebih menarik perhatian konsumen dibandingkan dengan
boneka dengan ukuran yang kecil.
Posisi
Iklan yang terletak pada 10% pertama pada halaman majalah akan berpeluang
diperhatikan dibandingkan jika diletakkan pada halaman lebih dari 10%.
Contoh Kasus :
Suatu iklan produk yang menawarkan produknya pada suatu brosur atau majalah,
kebanyakan produsen meletakkan iklan tersebut pada posisi yang paling awal. Hal
tersebut di harapkan produk yang ditawarkan dapat dilihat secara jelas oleh
konsumen.
Warna
Iklan suatu produk yang memiliki banyak warna akan lebih menarik perhatian
konsumen dibandingkan dengan iklan produk yang hanya memiliki sedikit warna.
Contoh Kasus :
Pada suatu iklan produk yang ditawarkan melalui sebuah brosur yang memiliki
beragam warna lebih menarik perhatian konsumen dibandingkan dengan brosur
yang hanya memiliki warna hitam dan putih.
Kontras
Kontrans dapat dihasilkan dari perpaduan warna-warna yang berbeda sehingga
dapat menghasilkan efek yang dapat menguatkan pesan dari produk yang
dihasilkan.
Contoh Kasus :
Kontras dapat diartikan sebagai ekspektasi, misalnya pada suatu produk susu
dengan merek dagang “bear brand”. Produk bear brand tersebut tidak sesuai
dengan gambar kemasannya yang berupa gambar naga sehingga hal tersebut
dapat menimbulkan kebingungan bagi konsumen karena tidak sesuainya gambar
yang ditampilkan dengan merek produk yang diperjual belikan.
e. Kerja Otak Memproduksi Persepsi Konsumen
Otak memproses sensasi yang diterimanya menjadi persepsi melalui
beberapa tahapan, antara lain :
Memori Sensor
Memori sensor adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi
sementara yang dibawa oleh pancaindera.
Contoh Kasus :
Misalnya ketika kita sedang melihat ratusan hal pada saat kita berjalan selama
beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang kita lihat, hal
tersebut akan terlupakan oleh sesuatu yang lain yang lebih menarik perhatian kita
diantara sekian banyak yang ditangkap oleh indera penglihatan.
Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek (short term memory) merupakan suatu proses
penyimpanan memori yang bersifat sementara, artinya informasi yang disimpan
hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.
Contoh Kasus :
Jika nomor telepon dinyatakan sebagai untai karakter yang panjang, maka
seseorang dapat merasakan kesulitan untuk mengingat nomor tersebut. Namun,
jika nomor tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok tentunya akan
lebih mudah untuk diingat dan membagi bilangan tersebut berdasarkan sifat-sifat
tertentu.
Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang (long term memory) merupakan suatu proses
penyimpanan memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang
disimpan dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Contoh Kasus :
Contoh objek dari memori jangka panjang adalah nama kita, nama orang tua
kita, alamat rumah kita, nomor telepon kita, dimana data-data tersebut akan
tersimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan terus diingat.
3. Persepsi Konsumen
Persepsi merupakan cara bagaimana konsumen memberi makna pada
rangkaian rangsangan, dan dalam hal ini adalah proses kognisi. Kognisi sendiri
merupakan kepercayaan seseorang terhadap sesuatu yang didapatkan dari
proses berfikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah
dengan mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membatangkan
dan berbahasa. Persepsi tidak hanya berperan penting dalam tahapan
pemrosesan sebuah inofrmasi namun juga berperan pada pasca konsumsi produk
yaitu ketika konsumen melakukan evaluasi atas keputusan pembelian poduk
tersebut, apakah konsuman merasa puas atau sebaliknya.
Contoh Kasus :
Terdapat 2 jenis baju yang di produksi oleh suatu pabrik tekstil, dimana terdapat
jenis baju dengan motif polos dan jenis baju dengan tampilan assesoris yang
banyak. Hal tersebut dapat menimbulkan persepsi konsumen bahwa jenis baju
dengan motif polos merupakan baju yang biasa saja dan tidak sesuai untuk dipakai
pada saat akan berpergian, namun berbeda dengan jenis baju yang memiliki
banyak assesoris, konsumen akan merasa bahwa baju tersebut mewah dan
sesuai ketika akan dipakai berpergian.
Persepsi Ada Dua Hal Penting
Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen
didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan
itu sendiri. Menurut shiffman dan kanuk (1997) persepsi akan sesuatu berasal dari
interaksi antara dua jenis faktor:
a. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna
atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan
mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga
mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang
dilihatnya.Contoh: konsumen memilih untuk membeli sepatu Nike karena Nike
baru saja mengeluarkan desain terbaru yang lebih menarik dibandingkan
dengan Adidas.
b. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca
indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan
utama serta harapan dari individu itu sendiri. Contoh: konsumen memilih untuk
membeli baju di Matahari daripada di Ramayana karena konsumen merasa
tidak puas dengan baju yang pernah dibeli di Ramayana.
5. Perceptual Mapping
Perceptual mapping merupakan product positioning menurut persepsi para
konsumen. Persepsi memegang peranan penting dalam konsep positioning dan
segementasi suatu produk karena manusia menafsirkan produk/merek melalui
persepsi. Persepsi inilah yang menjadi pusat perhatian dalam positioning.
Perceptual mapping akan menunjukkan posisioning dan segmentasi produk yang
kemudian akan didapatkan gambaran jelas mengenai peta kompetisi dengan
pesaing. Apabila posisioning antara konsumen dengan produsen berbeda maka
produsen perlu melakukan reposisi produknya. Kunci keberhasilan positioning
sendiri terletak pada sejauh mana perusahaan mampu menciptakan persepsi yang
diinginkan oleh konsumen. Positioning yang baik akan membuat pelanggan lebih
mudah melihat produk perusahaan dibandingkan dengan produk sejenis dari
pesaing
6. Studi Kasus (1)
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP IKLAN MOBIL AVANZA MELALUI
MEDIA TELEVISI
Dunia persaingan pasar saat ini semakin meningkat dan semakin ketat.
Kegiatan peningkatan produksi tidak lagi dipandang sebagai masalah yang berat
dibandingkan dengan kegiatan memasarkan barang yang dihasilkannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah
kegiatan pemasarannya. Seperti hadirnya mobil dalam dunia sekarang yang
sebagian besar penduduknya mempunyai mobil, Toyota sebagai salah satu
perusahaan mobil terbesar didunia juga harus mengembangkan dan
mempromosikan jenis produknya melalui iklan di televisi. Salah satu varian
terbarunya adalah All new avanza versi tour keliling Indonesia. Melalui iklan-
iklannya mobil avanza terus melakukan upaya promosi dengan tampilan iklan yang
terbaru sehingga mampu mempengaruhi persepsi konsumen dan menarik minat
konsumen terhadap mobil toyota avanza versi terbaru tersebut. Dimana dalam
iklan tersebut, konsumen diajak merasakan bahwa jika menggunakan mobil
avanza seluruh medan yang ada di Indonesia dapat dilalui dari ujung barat hingga
ujung timur tidak ada yang tidak bisa dilewati. Bisa mengantar apa saja yang kita
mau, dari mulai mengantar bantuan sampai mengantar hingga selamat. Banyak
temannya, dimana menanggung jalan kemana saja, selalui siap melayanai
dimanapun berada. Rasanya seperti mempunyai keluarga dimana-mana, yaitu
avanza benar-benar tercipta untuk Indonesia dari dulu hingga nanti. Seperti itulah
yang digambarkan dalam mobil iklan Avanza di televisi. Sehingga dari iklan-iklan
tersebut dilakukan penelitian secara kualitatif dengan observasi dan wawancara
terhadap konsumen yang menonton iklan avanza, Dari penelitian secara kualitatif
terhadap wawancara konsumen dapat disimpulkan bahwa dari iklan tersebut
avanza menonjolkan beberapa maksud yang ditangkap oleh konsumen sesuai
dengan apa yang diinginkan perusahaan dalam iklan tersebut, yaitu :
1. Mobil avanza sebagai kendaraan yang nyaman
2. Mobil avanza sebagai mobil yang banyak temannya, yaitu dengan menyajikan
iklan bahwa avanza tersebar dimana-mana dan diketahui dari penduduk Indonesia
hampir 80%nya mempunyai mobil avanza
3. Avanza sebagai kendaraan multifungsi, hal ini ditangkap oleh konsumen yang
digambarkan seperti mobil avanza dapat difungsikan untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan sosial maupun lingkungan.
4. Design yang trendy, mobil avanza terus melakukan inovasi terhadap desain
produk kendaraan pada umumnya.
Sehingga dari beberapa maksud konsumen tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa, pemasaran mobil avanza terhadap iklan di media televisi
tersebut mampu mempengaruhi persepsi konsumen agar mampu mengartikan
apa yang dimaksud oleh perusahaan toyota dan akhirnya konsumen tertarik untuk
memiliki mobil toyota avanza versi tour keliling Indonesia.
Studi Kasus (2)
Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Di Indomaret Unit
Panjaitan 2 Plaju Palembang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian di Indomaret unit panjaitan 2
plaju. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskiptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini mengacu pada seluruh orang yang melakukan transaksi pembelian
di indomaret unit panjaitan 2 plaju dengan sample berjumlah 99 orang.. Variabel
Persepsi Konsumen (Variabel X) terdapat 7 pertanyaan. Sedangkan variabel y
yaitu variabel keputusan pembelian yang terdapat 5 pertanyaan.
Tabel 1. Rata-rata Variabel Persepsi Konsumen
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai R adalah sebesar 0,856 atau
85,6% menunjukkan bahwa korelasi/hubungan antara persepsi konsumen dan
keputusan pembelian adalah sangat kuat karena besarnya > 0,80, sedangkan
koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,733 atau 73,3%, berarti variasi
variabel keputusan persepsi konsumen tersebut terhadap variabel keputusan
pembelian sebesar 73,3% , sedangkan sisanya 26,7% (100% - 26,7%)
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
seperti variabel motivasi dan sikap konsumen
DAFTAR PUSTAKA
Dapu, S.M, dkk. 2015. Persepsi Khalayak terhadap Iklan Aqua Botol Tanpa
Segel Plastik Kasus di Kelurahan Malayang Timur Kota Manado.
Jurnal Acta Diurna 4(3): 1-10
Setiawan, R.Z dan Tatik, S. 2014. Citra Merek, Bintang Iklan dan Kesadaran
Merek: Cukup Kuatkah Mempengaruhi Intensi Pembelian Kecap
Manis ABC di Surabaya. Jurnal Bisnis dan Perbankan 4(2) : 177-188.