DISUSUN OLEH :
Disusun Oleh:
ADITYA PURNA YOGA 6512010015
CANDRA ADITYA WIGUNA 6512010019
Disetujui Oleh,
i
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum operasi teknik kimia (OTK) yang
berlangsung dari tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 di Badak
LNG dengan baik dan lancar dengan judul “EFISIENSI BOILER 31F-22 DENGAN
METODE DIRECT DAN INDIRECT”.
Praktikum OTK ini merupakan salah satu persyaratan kurikulum yang harus ditempuh
oleh mahasiswa program pendidikan Diploma III LNG Academy, kerjasama antara
Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Konversi Energi
dengan Badak LNG pada semester IV. Praktikum OTK ini dimaksudkan agar mahasiswa
dapat memahami cara kerja alat industri teknik kimia.
Penulis ingin berterimakasih kepada seluruh pihak yang membantu penulis dalam
penyusunan laporan ini terutama dosen dari Badak LNG bapak Novendri Herni Presetyo dan
supervisor Utilities II Operation Department bapak Rohyani yang telah setia membimbing
kami dalam melakukan praktik dan pengambilan data di lapangan.
Demikian laporan praktikum OTK ini disusun, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan yang
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan praktikum OTK ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR ISI
iii
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
3.3.3 Perhitungan Direct Method ........................................................................................... 27
3.3.3 Indirect Method ............................................................................................................. 30
BAB 4 PENUTUP............................................................................................................................. 34
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 34
4.2 Saran ..................................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 35
LAMPIRAN.............................................................................................................................................I
iv
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR GAMBAR
v
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Boiler fire tube dengan water tube....................................................... 11
Tabel 2.2 Perbandingan Boiler Berdasarkan Masing – Masing bahan Bakarnya ................................. 14
Tabel 2.3 Tabel Perbandingan Boiler Berdasarkan Kegunaannya........................................................ 15
vi
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR PERSAMAAN
vii
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Boiler adalah suatu alat yang berfungsi memanaskan air, dimana panas dari
pembakaran bahan bakar disalurkan untuk memanaskan air sehingga terjadi
perubahan air menjadi uap (steam) digunakan untuk keperluan tertentu seperti
menggerakan turbin (Shields, 1961). Air sebagai media dalam proses kerja boiler
karena murah, dan apabila telah menjadi steam volumenya akan meningkat besar
sekitar 1600 kali sehingga memiliki tenaga yang besar. Boiler banyak dioperasikan
pada perusahaan-perusahaan , salah satunya di Badak LNG Bontang yang
memanfaatkan boiler untuk menghasilkan steam sebagai turbin penggerak generator,
kompresor, dan pompa, serta digunakan sebagai fluida pemanas pada proses produksi
LNG di kilang.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Umum Boiler
Menurut UNEP (2006), Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada
tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika
air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.Steam
dialirkan melalui system pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan
bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan
pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada
sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadisteam disebut air umpan. Dua
sumber air umpan adalah: (1) Kondensat atausteam yang mengembun yang kembali
dari proses dan (2) Airmakeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan
dari luar ruang boiler danplant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih
tinggi, digunakaneconomizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan
limbah panas pada gas buang.
2
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
3
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
bergeser turun mencapai batas yang telah ditentukan.
Selanjutnya untuk proses pembakaran dimana fuel pump burner akan bekerja menekan bahan
kedalam ruang chamber, sehingga mengubah bentuk seperti kabut dan menyala untuk proses
pemanasan air.
4
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
yang berbeda pula. Senyawa seperti sodium karbonat, sodium aluminat,
sodium fosfat, sodium sulfit, dan senyawa organic dan anorganik
seluruhnya dapat digunakan untuk maksud ini. Untuk setiap kondisi air
diperlukan bahan kimia tertentu. Harus dikonsultasikan dengan seorang
spesialis dalam menentukan bahan kimia yang paling cocok untuk
digunakan pada setiap kasus. Pengolahan air hanya dengan pengolahan
internal tidak direkomendasikan.
Pengolahan Air Eksternal
Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan
tersuspensi,padatan terlarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang
merupakan penyebab utama pembentukan kerak) dan gas-gas terlarut
(oksigen dan karbondioksida). Proses perlakuan eksternal yang ada
adalah:
a. Pertukaran ion
Pada proses pertukaran ion, kesadahan dihilangkan dengan
melewatkan air pada bed zeolit alam atau resin sintetik dan
tanpa pembentukan endapan. Jenis paling sederhana adalah
“pertukaran basa” dimana ion kalsium dan magnesium ditukar
dengan ion sodium. Setelah jenuh, dilakukan regenerasi dengan
sodium klorida. Garam sodium mudah larut, tidak membentuk
kerak dalam boiler. Dikarenakan penukar basa hanya
menggantikan kalsium dan magnesium dengan sodium, maka
tidak mengurangi kandungan TDS, dan besarnya blowdown.
Penukar basa ini juga tidak menurunkan alkalinya.
b. Penghilangan mineral/demineralisasi.
Demineralisasi merupakan penghilangan lengkap seluruh
garam. Hal ini dicapai dengan menggunakan resin “kation”,
yang menukar kation dalam air baku dengan ion hydrogen
menghasilkan asam hidroklorida, asam sulfat dan asam
karbonat. Asam karbonat dihilangkan dalam menara degassing
dimana udara dihembuskan melalui air asam. Berikutnya, air
melewati resin “anion”, yang menukar anion
5
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
dengan asam mineral (misalnya asam sulfat) dan membentuk
air. Regenerasi kation dan anion perlu dilakukan pada jangka
waktu tertentu dengan menggunakan asam mineral dan soda
kaustik.Penghilangan lengkap silika dapat dicapai dengan
pemilihan resin anion yang benar. Proses pertukaran ion, jika
diperlukan, dapat digunakan untuk demineralisasi yang hampir
total, seperti untuk boiler pembangkit tenaga listrik.
Reaksi pelunakan:
Na2R + Ca(HCO3) → CaR + 2 Na(HCO3)
Reaksi regenerasi
CaR + 2 NaCl → Na2R + CaCl2
c. De-aerasi
Dalam de-aerasi, gas terlarut seperti oksigen dan
karbondioksida dibuang dengan pemanasan awal air umpan
masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas terlarut
dalam larutannya.Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan
oksigen sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam
sistem boiler, karbondioksida (CO2) dan oksigen (O2)
dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O)
membentuk asam karbonat (H2CO3). Penghilangan oksigen,
karbondioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari
air umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan
6
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam
menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga
melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler akan
mengalami pengendapan dan menyebabkan terjadinya
pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya
berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga
meningkatkan jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai
perpindahan panas.
7
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Bahan kimia yang paling penting dalam air yang mempengaruhi
pembentukan endapan dalam boiler adalah garam kalsium dan magnesium
yang dikenal dengan garam sadah. Kalsium dan magnesium bikarbonat larut
dalam air membentuk larutan basa/kali dan garam-garam tersebut dikenal
dengan kesadahan alkali. Garam-garam tersebut terurai dengan pemanasan,
melepaskan karbondioksida dan membentuk lumpur lunak, yang kemudian
mengendap. Hal ini dikenal dengan kesadahan sementara. Kesadahan
sementara adalah kesadahan yang dapat dibuang dengan pendidihan. Kalsium
dan magnesium sulfat, klorida dan nitrat, dan lain-lain. Jika dilarutkan dalam
air secara kimiawi akan menjadi netral dan dikenal dengan kesadahan non
alkali. Bahan tersebut disebut bahan kimia sadah permanen dan membentuk
kerak yang keras pada permukaan boiler yang sulit dihilangkan. Bahan kimia
sadah non-alkali terlepas dari larutannya karena penurunan daya larut dengan
meningkatnya suhu, dengan pemekatan karena penguapan yang berlangsung
dalam boiler, atau dengan perubahan bahan kimia menjadi senyawa yang
kurang larut.
2.3.4 Silika
Keberadaan silika dalam air boiler dapat meningkatkan pembentukan
kerak silika yang keras. Silika juga berinteraksi dengan garam kalsium dan
magnesium, membentuk silikat kalsium dan magnesium dengan daya
konduktivitas panas yang rendah. Silika dapat meningkatkan endapan pada
sirip turbin, setelah terbawa dalam bentuk tetesan air dalam steam, atau dalam
bentuk yang mudah menguap dalam steam pada tekanan tinggi.
8
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
2.4 Jenis-jenis Boiler
9
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
10
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Boiler fire tube dengan water tube
11
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Tipe
No Keuntungan Kerugian
Boiler
Proses pemasangan mudah
Tekanan operasi steam terbatas
dan cepat, Tidak
untuk tekanan rendah 18 bar
membutuhkan settingkhusus
Kapasitas steam relatif kecil
Investasi awal boiler ini
(13.5 TPH) jika dibandingkan
murah
dengan water tube
Fire
1 Tempat pembakarannya sulit
Tube
Bentuknya dijangkau untuk dibersihkan,
lebih compactdan portable diperbaiki, dan diperiksa
kondisinya.
Nilai effisiensinya rendah,
Tidak membutuhkan area karena banyak energi kalor
yang besar untuk 1 HP boiler yang terbuang langsung menuju
stack
2.4.2 B Kapasitas steam besar sampai
e Proses konstruksi lebih detail
r 450 TPH
d Tekanan operasi mencapai Investasi awal relatif lebih
a
s 100 bar mahal
a
Penanganan air yang masuk ke
r
k Water Nilai effisiensinya relatif dalam boiler perlu dijaga,
a 2
Tube lebih tinggi dari fire tube karena lebih sensitif untuk
n
b boiler sistem ini, perlu komponen
a
pendukung untuk hal ini
h
a Karena mampu menghasilkan
n Tungku mudah dijangkau
kapasitas dan
b untuk melakukan
a tekanan steam yang lebih besar,
k pemeriksaan, pembersihan,
maka konstruksinya dibutuhkan
a dan perbaikan.
r area yang luas
y
12
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
ang digunakan :
1. Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan
baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product,
sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
2. Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan
baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai
effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan
bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan
oksigen dan sumber panas.
3. Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan
baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler.
Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua
tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan
bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
4. Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku
pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah
jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang
menyuplai sumber panas.
13
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Tabel 2.2 Perbandingan Boiler Berdasarkan Masing – Masing bahan Bakarnya
14
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri
dan sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan
tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki
kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.
Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai
tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan
tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki
kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.
Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan
untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas
yang rendah
Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan
utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai.
Hasil steam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe
water tube boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan
memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
15
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Dapat menghasilkan
listrik dan
sisa steam dapat Konstruksi awal relatif mahal.
1 Power Boiler menjalankan proses
industri.
Steam yang dihasilkan Perlu diperhatikan faktor
memiliki tekanan tinggi safety.
Penanganan boiler
Industrial lebih mudah. Steam yang dihasilkan
2
Boiler Konstruksi awal relatif memiliki tekanan rendah.
murah.
Penanganan boiler
Commercial lebih mudah. Steam yang dihasilkan
3
Boiler Konstruksi awal relatif memiliki tekanan rendah.
murah.
Penanganan boiler
Residential lebih mudah. Steam yang dihasilkan
4
Boiler Konstruksi awal relatif memiliki tekanan rendah.
murah.
Penanganan boiler
Heat
lebih mudah. Steam yang dihasilkan
5 Recovery
Konstruksi awal relatif memiliki tekanan rendah.
Boiler
murah.
16
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
2.5 Efisiensi Boiler
Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja dari suatu alat. Sedangkan
efisiensi pada boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja boiler atau ketel
uap yang didapatkan dari perbandingan antara energi yang dipindahkan ke atau
diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan energi kimia dari bahan
bakar. Untuk tingkat efisiensi pada boiler atau ketel uap tingkat efisiensinya berkisar
antara 70% hingga 90%.(Agung.N,2007). Terdapat dua metode pengkajiaan efisiensi
pada boiler :
Metode Langsung (direct method)
Energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan dengan energi
yang terkandung dalam bahanbakar boiler.
Metode tak Langsung (indirect method)
Efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi yang masuk.
Pembakaran
Pembakaran terjadi secara proses kimia antara bahan-bahan yang mudah
terbakar dengan oksigen dari udara untuk menghasilkan energi panas yang dapat
digunakan untuk keperluan lain. Komponen utama bahan-bahan yang mudah
terbakar adalah carbon, hidrogen, dan campuran lainnya. Dalam proses
pembakaran komponen ini terbakar menjadi karbondioksida dan uap air.
Sejumlah sulfur juga terdapat pada sebagian besar bahan bakar(Singer,1991).Pada
proses pembakaran jumlah oksigen yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas
pembakaran. Oksigen merupakan salah satu elemen udara yang jumlahnya
mencapai 20.9% seluruh komponen dari udara. Bahan bakar akan erbakar pada
keadaan normal jika terdapat udara yang cukup.
Parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan, berkurang
terhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya permukaan penukar
panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan. Bahkan untuk boiler yang baru
sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan kualitas air dapat
mengakibatkan buruknya kinerja boiler. Neraca panas dapat membantu dalam
mengidentifikasi kehilangan panas yang dapat atau tidak dapat dihindari. Uji
efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi
boiler dari efisiensi terbaik dan target area permasalahan untuk tindakan
17
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
perbaikan. Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk
diagram alir energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana
energi masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai
kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi.
atau
18
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Keterangan :
Enthalpi saturasi
Hf = main steam kj/kg
Kelebihan :
Kekurangan :
19
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Metode indirect juga dikenal dengan metode rugi-rugi panas (heat loss
method) karena nilai efisiensi dengan metode ini dipengaruhi oleh rugi-rugi
panas yang terjadi pada sebuah boiler.
20
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
21
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
BAB 3
PEMBAHASAN
22
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
dan Tenaga Listrik 28 ke tube superheater kemudian jika lebih rendah (alarm : -
100mm, boiler trip : -200mm) akan merusak boiler akibat over heating. Air
umpan pada steam drum secara density akan masuk ke dalam downcomer tube
untukbersirkulasi di mud drum kemudian naik melalui riser tube. Endapan atau
partikel padat yang terbentuk akan tertahan di mud drum, sedangkan uapnya
akan masuk ke steam drum. Uap yang terbentuk akan di lewatkan pada cyclone
separator dan screen dryer untuk memisahkannya dari bintik-bintik air. Uap
tersebut akan mengalami pemanasan lanjut pada superheater tube hingga
didapatkan steam dengan tekanan 62 kg/cm2dan temperatur 450oC. Output steam
dari boiler dinamakan HP (high pressure) steam, kemudian didistribusikan baik
sebagai turbin penggerak generator maupun kompresor. Exhaust dari turbin
tersebut dapat dijadikan MP (mediumpressure) steam, LP (low pressure) steam dan
condensate. Baik MP steam maupun LPsteam masih memiliki energi yang dapat
digunakan. Untuk MP steam masih dapat digunakan sebagai turbin penggerak
pompa dan kompresor dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan turbin
HP steam, sedangkan LP steam dijadikan pemanas pada proses pengolahan
LNG. LP steam digunakan pemanas karena memiliki nilai enthalphy yang lebih
tinggi, hal ini karena panas yang dilepas untuk merubah fasa lebih besar daripada
saat menurunkan temperatur dan heat exchanger yang digunakan lebih aman dan
awet karena temperaturnya tidak terlampau panas.
Tenaga uap yang dihasilkan dari boiler adalah uap dengan tekanan dan
temperatur tinggi yaitu High Pressure Steam, namun dalam distribusinya dibagi
dalam 3 (tiga) macam berdasarkan tekanan dan temperaturnya, antara lain:
1. Uap tekanan tinggi (High Pressure Steam)
Tekanan 62 kg/cm2 dan suhu 450oC
2. Uap tekanan menengah (Medium Pressure Steam)
Tekanan 18 kg/cm2 dan suhu 330oC
3. Uap tekanan rendah (Low Pressure Steam)
Tekanan 3.5 kg/cm2 dan suhu 250oC
3.2 Diagram Alir Pengerjaan
23
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Perhitungan
Pembahasan
Kesimpulan
Data dalam laporan ini didapatkan dari data aktual di DCS Room PT
Badak NGL. Data boiler yang didapat merupakan data aktual tanggal 9
Desember 2014 – 16 Desember 2014. Data yang diambil dari DCS Room
untuk boiler meliputi:
24
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
T T
BFW BFW
Q ECO ECO T ECO T ECO T Q
BFW P BFW IN OUT FLUE G FLUE G P FG F FG F AIR HPS P HPS HPS
No Time (t/h) (kg/cm2) © © OUT © IN © (kg/cm2) (kNm3/h) (kNm3/h) © (kg/cm2) (t/h)
2014-
12-09
1 12:00:00 217 94.707 107 193 157.385 381.335 3.698 17.062 216.3 450.9 61.438 214
2014-
12-09
2 20:00:00 217 96.074 107 193 157.844 384.342 3.678 17.214 217.14 450.9 61.431 214
2014-
12-10
3 04:00:00 217 94.973 107 193 157.792 383.949 3.609 17.1 216.72 450.9 61.335 214
2014-
12-10 214
4 12:00:00 217 94.477 107 193 157.515 382.477 3.685 17.062 217.14 450.9 61.396
2014-
12-10 214
5 20:00:00 217 95.344 107 193 156.832 379.491 3.612 16.302 210.84 450.9 61.398
2014-
12-11 214
6 04:00:00 217 94.026 107 193 157.118 379.282 3.671 16.378 211.68 450.9 61.45
2014-
12-11 214
7 12:00:00 217 94.601 107 193 156.921 379.754 3.68 16.568 213.78 450.9 61.473
2014-
12-11 214
8 20:00:00 217 94.89 107 193 156.973 380.294 3.679 16.53 214.2 450.9 61.434
2014-
12-12 214
9 04:00:00 217 95.105 107 193 156.854 379.268 3.714 16.15 211.68 450.9 61.478
2014-
12-12 214
10 12:00:00 217 95.416 107 193 157.343 381.202 3.649 16.568 213.78 450.9 61.38
2014-
12-12 214
11 20:00:00 217 93.924 107 193 158.121 384.405 3.594 17.252 218.4 450.9 61.35
2014-
12-13 214
12 04:00:00 217 94.263 107 193 158.059 384.185 3.622 17.404 217.98 450.9 61.359
2014-
12-13 214
13 12:00:00 217 93.455 107 193 158.062 384.577 3.67 17.518 219.24 450.9 61.474
2014-
12-13 214
14 20:00:00 217 94.004 107 193 158.768 387.661 3.648 18.164 223.02 450.9 61.388
2014-
12-14 214
15 04:00:00 217 93.677 107 193 158.294 385.444 3.633 17.252 219.24 450.9 61.531
2014-
12-14 214
16 12:00:00 217 93.78 107 193 156.363 378.018 3.661 15.96 210.42 450.9 61.461
2014-
12-14 214
17 20:00:00 217 95.292 107 193 157.239 381.338 3.642 16.834 214.62 450.9 61.437
2014-
12-15 214
18 04:00:00 217 94.559 107 193 157.66 382.638 3.666 16.986 216.3 450.9 61.42
2014- 214
19 12-15 217 93.577 107 193 156.692 380.791 3.644 16.606 213.36 450.9 61.435
25
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
12:00:00
2014-
12-15 214
20 20:00:00 217 94.926 107 193 157.819 385.234 3.644 17.252 217.98 450.9 61.434
2014-
12-16 214
21 04:00:00 217 93.199 107 193 159.323 389.685 3.585 18.354 223.44 450.9 61.366
2014-
12-16 214
22 12:00:00 217 93.415 107 193 159.619 390.717 3.625 18.886 227.22 450.9 61.342
Setelah dilakukan rata-rata pada data yang tersebut diatas maka diperoleh :
No Deskripsi Unit Nilai
0.34
N2
26
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
95.02
CH4
1.09
CO2
2.29
C2H6
0.72
C3H8
0.14
iC4H10
0.17
nC4H10
0.07
iC5H12
0.05
nC5H12
0.11
C6 +
100
Total
Dimana :
Eff = efisiensi (%)
QHPS = laju alir panas HPS, BTU/hr
QBFW = laju lair panas Boiler Feed Water, BTU/hr
QFuel Gas = laju alir panas Fuel Gas, BTU/hr
27
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
28
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
𝑄𝐻𝑃𝑆−𝑄𝐵𝐹𝑊
Efisiensi (%) = 𝑄 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑠
𝑘𝑔 kj 𝑘𝑔 𝑘𝑗
((214 × 1000 × 3303.21 ) − (217 ×1000 × 455.47 ))×0.95 𝐵𝑇𝑈
ℎ𝑟 kg ℎ𝑟 𝑘𝑔
= 𝑁𝑚3
17.06 × 1000 × 38759,3 𝐵𝑇𝑈/𝑁𝑚3
ℎ𝑟
577647453 Btu/h
=
661233658 𝐵𝑡𝑢/ℎ
= 0.87
= 87%
29
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Basis perhitungan : 100 mol Bahan Bakar (Fuel Gas). Reaksi yang terjadi
adalah :
Produk Produk
O2 yang
CO2 H2O
Komponen Komposisi (%) dibutuhkan,
(lb- (lb-
(lb-mol)
mol) mol)
N2 0.34 - - -
CH4 95.02 1.9004 0.9502 1.9004
CO2 1.09 - - -
C2H6 2.29 0.08015 0.0458 0.0687
C3H8 0.72 0.036 0.0216 0.0288
iC4H10 0.14 0.0091 0.0056 0.007
nC4H10 0.17 0.01105 0.0068 0.0085
iC5H12 0.07 0.0056 0.0035 0.0042
nC5H12 0.05 0.004 0.0025 0.003
C6+ 0.11 0.01045 0.0066 0.0077
TOTAL 100 2.05675 1.0426 2.0283
30
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
Temperatur = 520°R
R = 10.73 psia.ft3/lb-mol°R
Dasar perhitungan untuk mengevaluasi heat loss per 106 BTU dari heat yang
disuplai. Untuk mengenerate heat 106 BTU, fuel gas yang dibutuhkan adalah:
106 (𝐵𝑇𝑈)
𝑉= = 963.02 (𝑆𝐶𝐹)
𝐵𝑇𝑈
1038.4 ( 𝑆𝐶𝐹 )
𝑃 ×𝑉
𝑃 ×𝑉 =𝑛 ×𝑅 ×𝑇 →𝑛 =
𝑅 ×𝑇
Dari analisis flue gas, O2 excess adalah sebesar 3.85%. sehingga kita dapat
menghitung O2 excess dengan data tambahan dari CO2, H2O dari tabel
sebelumnya seperti berikut:
𝑂2
= 0.0385
𝑁2 + 𝑂2 + 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂
𝑂2
= 0.0385
79 79
(21 × 2.09625) + 0.33 + (21 × 𝑂2 ) + 𝑂2 + 1.0745 + 2.0435
Untuk 1 lb-mol fuel gas, dry flue gas yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
𝑂2 = 0.52 × 32 = 16.77 𝑙𝑏
79
𝑁2 = ( × (0.52 + 2.05675) + 0.34) × 28 = 281.35 𝑙𝑏
21
31
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑊𝑑𝑔 = 𝑂2 + 𝑁2 + 𝐶𝑂2 = 343.99 𝑙𝑏
Untuk 1 lb-mol fuel gas, H2O yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
𝑊𝑤 = 2.0283 × 18 = 36.51 𝑙𝑏
Udara yang dibutuhkan untuk membakar 1 lb-mol fuel gas dihitung dengan cara
berikut:
Sehingga udara yang dibutuhkan untuk pembakaran 1 lb-mol fuel gas adalah:
100 𝑙𝑏
𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 0.52 (𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙) × 28 ( ) = 344.09 𝑙𝑏
21 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
Dengan asumsi kelembaban relatif (RH) sebesar 85% dengan temperatur udara
86°F (30°C), kelembaban dapat dilihat dari psychometric chart seperti berikut:
𝑙𝑏 𝑜𝑓 𝑚𝑜𝑖𝑠𝑡
= 0.023
𝑙𝑏 𝑜𝑓 𝑑𝑟𝑦 𝑎𝑖𝑟
32
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
𝐵𝑇𝑈
𝑄2 = 2.54 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 × 7.91 𝑙𝑏 × 8.31 ∙ 𝐹 × (315.788 − 86)℉
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
𝑄2 = 38342.04 𝐵𝑇𝑈
𝑄2 38342.04
𝐻𝑒𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 = 𝐿2 = × 100% = × 100 × % = 0.04%
1000000 1000000
𝑬𝒇𝒇 = 𝟗𝟎. 𝟕%
Efisiensi untuk Boiler 31F-22 jika menggunakan metode tidak langsung adalah
90.7%
33
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Efisiensi dari boiler 31F-22 berbeda nilai jika menggunakan metode yang
berbeda, nilai dari indirect method sebesar 90.7%, lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai dari direct method yang hanya sebesar 87%. Nilai dai indirect method lebih
mewakilkan keadaan dari boiler yang sebenarnya karena komponen dalam
perhitungannya lebuh terperinci. Hal yang sama dilakukan di Badak LNG dimana
dalam memperhitungkan efisiensi dari boiler maka dilakukan perhitungan dengan
indirect method. Tetapi melihat nilai dari keduanya cukup tinggi maka kesimpulannya
adalah keadaan actual menurut perhitungan dari boiler 31F-22 masih efisien.
4.2 Saran
Melihat dari besarnya angka efisiensi ddari kedua metode maka perlunya
menjaga angka tersebut dengan cara melakukan perawatan dan pengawasan yang
teratur terhadap kondisi boiler 31F-22.
34
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
DAFTAR PUSTAKA
Himmelblau, David M, Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering, 7th ed,
Prentice Hall, Professional Technical Reference, New Jersey.
Moran J, Shapiro N, Howard, Fundamental Of Engineering Thermodynamics, 7th ed, John Wiley
& Sons, Inc.
Himmelblau, David M, Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering, 7th ed,
Prentice Hall, Professional Technical Reference, New Jersey.
Dewata, Putra IS, 2011, Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum
Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik, Skripsi.
35
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
LAMPIRAN
I
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
II
Aditya Purna Yoga (6512010001)
Candra Aditya Wiguna (6512010005)
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia
Efisiensi Boiler 31F-22 Dengan Metode Direct dan Indirect
III