Anda di halaman 1dari 12

OKSIGENASI

Oleh
Ima Rahmawati, M.Ked

 PENGERTIAN
Kebutuhan oksigenisasi merupakan kebutuhan manusia yg digunakan untuk metabolisme
sel tubuh, mempertahankan hidup & aktivitas berbagai organ & sel.
 TUJUAN
Menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida.
 FUNGSI UTAMA
Untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh & mengeliminasi
CO2 yang dihasilkan oleh sel
 SISTEM TUBUH YANG BERPERAN
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenisasi :
1. Saluran Pernapasan bagian atas
2. Sal Pernapasan bagian bawah
3. Paru
4. Sistem kardiovaskuler
 Sistem tubuh yg berperan dalam kebutuhan oksigenisasi
1. SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS
Berfungsi :Penyaring, Menghangatkan, Melembabkan udara yang terhirup
Saluran ini terdiri dari :
a. Hidung
Terdiri dari nares anterior (saluran dalam lubang hidung) yang membuat kelenjar
sebaseus dengan ditutupi bulu kasar & bermuara ke rongga hidung yang dilapisi oleh
selaput lendir yang mengandug pembuluh darah. Proses oksigenisasi diawali
penyaringan oleh bulu yang ada dalam vestibulum (bagian rongga hidung) kemudian
dihangatkan & dilembabkan.
b. Faring
Merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak sampai esofagus
yang terletak dibelakang nasofaring, dibelakang mulut (orofaring) dan dibelakang
laring
c. Laring (tenggorokan)
Terdiri atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligamen & membran, terdiri
atas dua lamina yang bersambung digaris tengah.
d. Epiglotis
Merupakan katup tulang rawan berfungsi membantu menutup laring pada saat proses
menelan

2. SALURAN PERNAPASAN BAGIAN BAWAH


Berfungsi mengalirkan udara & memproduksi surfaktan.
Saluran ini terdiri dari:
a. Trakea (batang tenggorok)
Panjang + 9 cm dimulai dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis
lima. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh lingkaran berupa cincin,
dilapisi selaput lendir yg terdiri atas epitelium bersilia yang dapat mengeluarkan debu
atau benda asing.
b. Bronkus
Merupakan percabangan atau kelanjutan dari trakea terdiri 2 cabang kanan & kiri.
Kanan lebih pendek & lebar dari pada kiri. Bagian kiri memiliki 3 lobus (atas, tengah
& bawah) bronkus kiri lebih panjang berjalan dari lobus atas & bawah.
c. Bronkiolus
Percabangan setelah bronkus.
d. Paru
Merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru terletak dalam rongga
toraks setinggi tulang selangka sampai diafragma.
Paru terdiri dr 5 lobus 2 kiri & 3 kanan yang diseliputi oleh pleura parietalis dan
pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan pleura yang berisi cairan surfaktan Paru
memilki jaringan elastis,berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen
& karbondioksida. Fungsi cairan surfaktan adalah untuk memaruritas (proses
pematangan) sel-sel yang ada di paru.

 PERFUSI PARU
Perfusi : Gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk dioksigenisasi dimana pada
sirkulasi paru adalah darah dioksigenasi yang mengalir dalam arteri pulmonalis dari
ventrikel kanan jantung.
Darah ini memperfusi paru bgn respirasi & ikut serta dlm proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida dikapiler dan alveolus . Sirkulasi paru merpkn 8-9% dr curah
jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume darah
yang besar sehingga dapat dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan volume
atau tekanan darah sistemik

 SISTEM KARDIOVASKULER
Kemampuan oksigenisasi pada jaringn dipengruhi oleh fungsi jantung untuk
memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari vena
pulmonalis
Aliran darah keluar dr ventrikel kiri menuju aorta melalui katup aorta. Dari aorta
darah disalurkan ke sirkulasi sistemik melalui arteri. Arteriol & kapiler serta menyatu
kembali menuju vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan.
Darah dr atrium kanan msk dlm ventrikel kanan melalui katup pulmonalis utk
kemudian dialirkan ke paru-paru kanan & kiri untuk berdifusi. Darah mengalir didalam
vena pulmonalis kembali ke atrium kiri & bersirkulasi secr sistemik. Sehingga tdk
adekuatnya sirkulasi sistemik berdampak pada kemampuan transport gas oksigen dan
karbondioksida

 PROSES OKSIGENASI
Proses Pemenuhan keb oksigenasi terdiri dari :
1. Ventilasi
Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfir kedalam
alveoli atau dr alveoli keatmosfir.

 Proses ventilasi dipengaruhi :


a. Perbedaan tekanan atmosfir dengan paru dimana semakin tinggi tempat maka
tekanan udara semakin rendah & sebaliknya. Kemampuan torak & paru pd alveoli
dalam melaksanakan ekspansi
b. Kepatenan jalan napas dr hidung sampai alveoli dimana terdiri dr berbagai otot
polos yg kerjanya dipengaruhi oleh Sistem saraf otonom (dimana terjadi
rangsangan saraf simpatis terjdi relaksasi sehingga terjadi vasodilatasi
(membuka/mengembang). Kerja parasimpatis menyebabkan kontraksi sehingga
terjadi vasokonstriksi atau penyempitan) Refleks batuk,muntah
c. Adanya peran mukus siliaris sebagai barier atau penangkal benda asing yg mengdg
interveron & mengikat Virus.
d. Pengaruh lain adalah Complience dan recoil
Complience
Merupakan kemampuan paru untuk mengembang & dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu Cairan surfaktan yg terdpt pd lapisan alveoli berfungsi
menurunkan tegangan permukaan & adanya sisa udara yg menyebabkan tdk terjadi
kolaps dan gangguan torak. Surfaktan diproduksi saat terjadi peregangan sel alveoli
dan disekresi saat kita menarik
e. Recoil
Kemampuan mengeluarkan CO2 atau kontraksi menyempitnya paru.
f. Pusat pernapasan pd medulla oblongata & pons dpt mempengrhi proses ventilasi
dimana CO2 memiliki kemampuan merangsang pusat pernapasan dlm batas 60
mmHg & bl pCO2 kurang dr 80 mmHg dpt menyebabkan depresi pernapasan.
2. Difusi Gas
Merupakan pertukaran oksigen dialveoli & kapiler paru & C02 dikapiler & alveoli.

Hal ini dipengrhi oleh Luas permukaan paru,tebal membran respirasi /


permeabilitas yg terdiri atas epitel alveoli & interstisial ( keduanya dpt mempengaruhi
proses difusi apabila terjadi penebalan), perbedaan tekanan dan konsentrasi Oksigen.
(Hal ini sebagaimana O2 dr alveoli masuk kedlm darah oleh krn tekanan O2 dlm
rongga alveoli lbh tinggi dr tekanan O2 dlm darah vena pulmonalis,msk dlm darah secara
difusi) pC02 dlm arteri pulmonalis akan berdifusi kedlm alveoli, dan afinitas gas (
Kemmpn menembus & saling mengikat Hb)

3. Transportasi Gas
Merupakan proses pendistribusian O2 kapiler kejaringan tbh & CO2 jaringan tbh
kekapiler.
Transportasi gas dipengaruhi oleh bebearap faktor YT Curah jantung, latihan,
perbandingan sel darah dgn darah secr keseluruhan (hematokrit) serta erotrosit dan
kadar Hb.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGEN


Faktor yang mempengaruhi kebutuhan O2
1. Saraf otonom
PENGARUH SARAF OTONOMIK

SIMPATIS PARASIMPATIS

UJUNG SARAF MENGERLUARKAN NEUROTRANSMITER

NORADRENALIN ASETILKOLIN

BRONKODILATASI BRONKOKONTRIKSI
(Bronkus akan melebar pengaruh saraf otonom) (Bronkus akan menyempit)

2. Hormon dan Obat


Semua hormon termasuk derivat cathecolamine yg dpt melebarkan saluran
pernapasan. Obat yg tergolong parasimpatis(sulfas atropin & ekstrak belladona) dpt
melebarkan sal napas. Obat yg menghambat adrenergik tipe beta (khususnya Beta-2) spt
obat yg terglg penyekat beta non selektif dpt membuat bronchokonstriksi
3. Alergie pada saluran
Debu,bulu binatang serbuk, makanan dll Batuk & bersin bila kena sal pernpsn
bgn atas. Bronchokonstriksi bila asma bronchiale dan rhinitis bl terdapat pd sal prnpsn
bgn bwh
4. Perkembangan
Dipengaruhi kematangan organ dalam perkembangan
5. Lingkungan
Ketinggian dan suhu kondisi ini mempngrhi kemampuan adaptasi

6. Perilaku
Obesitas,aktivitas ,perokok dll

 JENIS PERNAPASAN
1. Respirasi Eksternal (sampai ke seleruh tubuh)
Keseluruhan rangkaian kejadianyg terlibat dlm pertukaran O2 &CO2 antara
lingkungan eksternal & sel tubuh
2. Respirasi internal (didalam mitokondria/sel)
Proses metabolisme intrasel yg berlangsung didlm mitokondria, yg menggnkn O2
& menglrkn CO2 selm penyerapan energi dr molekul nutrien

 PENGUKURAN FUNGSI PARU


Kemampuan faal paru dpt dinilai dr volume & kapasitas paru :
A. Volume paru
merpkn volume udara yg mengisi ruangan udara dlm paru terdiri :
1. Volume pasang surut (tidal volume TV) merpkn jlh udara keluar-masuk pd saat terjd
pernpsn biasa. Orang sehat rata2 5.00cc
2. Volume cadangan hisap(Inspiratory reserve volume- IRV) Jumlah udara yg msh bs
dihirup secr maks setlh menhirup udara pd pernpsn biasa. Org dewasa 3.000cc.
3. Volume cadangan hembus(Expiratory reserve volume-ERV) Jlh udara yg msh bs
dihembuskn secr maks setlh menghembuskn udara pd pernpsn biasa Org dewasa
mencapai 1100cc.
4. Volume sisa(residual volume-RV)Jlh udara yg msh tertinggal diparu meskipun tlh
menghembuskan napas secr maks. Org dewasa rata2 1200cc

B. Kapasitas Paru
1. Kapasitas hisap ( Inspiratory capacity) IC
Merpkn jlh dr volume pasang surut & volume cadangan hisap
2. Kapasitas cadangan fungsional(Functional reserve capacity-FRC)
Jumlah dr volume cadangan hembusdgn volume sisa
3. Kapasitas Vital (Capacity Vital-CV)
Jumlah dr volume cadangan hembus,voljume pasamg surut,& volume cdgn hisap.
4. Jumlah keseluruhan volume udara yg ada dlm paru (total lung capacity. TLC)
terdiri atas voloume psg surut,vol cdgn hsp,vol cdgn hembus & vol sisa

 MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN


1. Hipoksia
merpkn kondisi tdk terpenuhinya oksigen dlm tubuh akibat defisiensi
(kekurangan) oksigen atau peningktn penggunaan oksigen dlm tgkt sel. Ditandai Sianosis
(kebiru-biruan). Secara umum terjdnya hipoksia disebabkn oleh menurunnya kadar Hb,
Menurunnya difusi (penyaluran) O2 dr alveoli ke dlm darah,menurunnya perfusi
jaringan,atau gangguan ventilasi yg dpt menurunkan konsentrasi oksigen.
2. Perubahan pola pernapasan
a. Tachypnea
Merpkn pernpsn yg memiliki frekwensi lbh dr 24 X/m .Proses ini terjd krn
paru dlm keadaan atelektasis (paru tidak kembang kempis)
b. Bradypnea
Pernpsn kurang dr 10X/m. Ditemukan pd pengktn TIK disertai narkotik
atau sedatif
Contoh: TIK (takanan intra kranial) biasanya pada pasien stroke, hipertensi
c. Hiperventilasi
Cara tbh dlm mengompensasi peningktn jumlh oksigen dlm paru agar
pernpsn lbh cepat & dlm. Hiperventilasi bs meybbkn hipokapnea, yaitu
berkrngnya CO2 tbh dibwh batas normal, sehg rangsangan terhdp pst pernpsn
menurun.
d. Kusmaul
Pola pernpsn cepat & dangkal yg dpt ditemukan pd org dlm keadaan
asidosis metabolik.
Contoh: Pada pasien diabetes, ginjal
e. Hipoventilasi
Merpkn upaya tbh mengeluarkan karbondioksida dgn cukup yg dlkkn pd
saat ventilasi alveolar serta tdk ckpnya penggunaan oksigen.
f. Dispnea
Perasaan sesak & berat saat pernpsn.
Contoh: Ketindihen
g. Orthopnea
Kesulitan bernapas kecuali dlm posisi duduk atau berdiri & pola ini
ditemukan pd seseorg yg menglmi kongestif paru.
h. Cheyne Stokes
Siklus pernpsn yg amplitudonya mula2 naik turun,berhenti, kemdn mulai
dr siklus baru.
i. Pernpsn paradoksial
merpkn pernpsn yg ditandai dgn pergerakan dinding paru yg berlawanan
arah dr keadaan normal,sering ditmkn pd keadaan atelektasis.
j. Biot
Merpkn pernpsn dgn irama yg mirip dgn cheyne stokes,ttp amplitudonya
tdk teratur, pola ini srg dijumpai pd rangsangan selaput otak,TIK
meningkat,trauma kepala dll.
k. Stridor
Pernpsn bising yg terjd krn penyempitan pd salutran pernpsn.Pola ini
ditmkn pd kasus spasme trakea atau obstruksi laring (penyumbatan jalan nafas
karena adanya sumbatan sekret,dll) .
l. Obstruksi jln napas
merpkn kondisi pernapasan yg tdk normal akibat ketidakmampuan batuk
secara efektif
Contoh: Laring banyak sekret (riak) sehingga terobstruksi

 ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI


A. Pengkajian
1. Faktor yg mempgrh respirasi
a) Latihan
b) Kecemasan
c) Kesadaran diri
d) Terapi obat
e) Demam
f) Posisi tubuh : pada saat tidur nyaman menggunakan bantal karena untuk
mengekspansi paru, kalau tidak menggunakan bantal maka
tekanan paru dapat meningkat
g) Jenis kelamin. Pria mempy kapasitas paru lbh dr wanita.
h) Usia.
i) Nyeri
j) Asidosis metabolik atau asidosis respiratorik
2. Karakteristik umum respirasi
a) Apakah klien bernapas dgn usaha?
b) Tingkat kesadaran ?
c) Auskultasi bunyi pernapasan
d) Obs warna kulit & kuku klien
3. Bunti napas normal
a. Vesikuler
Terdengar hampir disemua permukaan paru,kenyaringan rndah ekspirasi lembut
& pendek

b. Bronkovesilkuler
Terdengar didaerah bronkus & diseblh kanan daerah paru paoterior. Kenyaringan
sedang. Ekspirasi sebanding dng inspirasi

c. Bronkial
Terdengar hy diatas trakea. Kenyaringan tinggi.Ekspirasi bising & panjang

4. Pola Napas
a. Takipnea
b. Bradipnea
c. Apnea
d. Hiperpnea
e. Hipoventilasi
f. Hiperventilasi
g. Pernapasan kussmaul
h. Pernapasan cheyne stokes
i. Pernapasan biot

5. Bunti Suara Tambahan


a. Mengi (wheezing)
Suara musikal terus menerus disbbkn oleh aliran udara melewati saluran
sempit
b. Mengi inspirasi Audibel (stridor)
Menunjukan obstruksi tinggi Mis epiglotis.
c. Mengi sonor (ronchi)
Keras, rendah,bunyi kasar spt menggorok terdengar pd inspirasi atau
ekspirasi(penumpukan lendir pd trakea atau bronkus)
d. Friction rub pleural
Kering,bergesek, atau bunyi gerakan bs pd inflamasi permukaan pleural,
paling keras pd atas permukaan anteroir lateral bawah
e. Crackles
Mempy ciri bunyi tdk terus menerus terdengar,terutama selm inspirasi dr
saluran udara melalui cairan atau kelembaban

6. CARA MENGANALISIS BATUK

Pertanyaan Jawaban Kemungkinan penyebab

Pagi hari Radang kronik dijln napas terutama perokok

Kapan mulai Sore hari Terekspos oleh zat iritan saat kerja
batuk

Cairan pd post nasal spt sinusitis, refluks lambung,aspirasi


Malam hari selm tidur mlam
Kering Kondisi umum pd jantung,apical pneumonia,atau micoplasma
pneumonia
Suara batuk
Keras Influensa/flu

Sesak Flu,Pneumonia,bronchitis
MUcoid Tracheobronchitis, asma

Kuning/hijau Infeksi bakteri


Batuk dengan
keadaan sputum
Coklat karat Pneumonia pneumococcus,infarction,pulmonal,tbc

Pink/berbuih Edema paru

7. BENTUK DADA
a) Funnel chest
b) Pigeon chest
c) Barrel chest

8. DIAGNIOSA KEPERAWATAN
a) Bersihan jalan napas tidak efektif
b) Pola napas tidak efektif
c) Kerusakan pertukaran gas
d) Gangguan perfusi jaringan

9. RENCANA KEPERAWATAN
a) Memepertahankan jalan napas agar efektif
b) Memepertahankan pola pernapasan agar kembali efektif
c) Mempertahankan pertukaran gas
d) Meperbaiki perfusi jaringan

10. TINDAKAN KEPERAWATAN


a. LATIHAN NAPAS
Latihan bernapas merpkn cara bernapas utk memperbaiki ventilasi alveoli atau
memelihara pertukaran gas, mencgh atelektasis,mengktkn efisiensi batuk, &
mengurang stress

 Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Jlskn prosedur yg akan dilkkn
3. Atur posisi(duduk/terlentang)
4. Anjurkan utk mulai lthn dgn cr menarik napas melalui hidung dgn mulut tertutup
5. Anjurkan utk menahan napas selama 1- 1,5 detik,kemdn disusul dgn
menghembuskan napas melli bibir dgn btk mulut mencucu/spt org meniup.
6. Catat respons yg terjd
7. Cuci tangan

b. LATIHAN BATUH EFEKTIF


Latihan batuk efektif merpkn cr utk melth pasien yg tdk memiliki kemmpn batuk
secr efektif, dgn tujuan utk membersihkan laring,trakea & bronkiolus dr sekret atau
benda asing dijln napas

 Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Jlskn prosedur yg dilkkn
3. Atur posisi klien. Duduk ditepi tempat tidur membungkuki kedepan.
4. Anjurkan utk menarik napas secr pelan & dlm dgn menggnkn pernapasan
diafragma
5. Setlh itu tahan napas krg lbh 2 detik
6. Batukkan 2 kali dgn mulut terbuka
7. Tarik napas dgn ringan
8. Istirahat
9. Catat respons yg terjd
10. Cuci tangan
c. PEMBERIAN OKSIGEN
• Dilkkn dgn 3 cara : Kanula,nasal & cateter.
• Tujuan : Memenuhi keb oksigen & mencegah terjdnya hipoksia.
• Alat & bahan :
1. Tabung oksigen lengkap dgn Flow meter & humidifier
2. Nasal kateter, kanula, masker
3. Vaselin/jeli

 Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Jelskn prosedur yg akan dilkkn pd klien
3. Cek flow meter & humidifier
4. Hidupkan tabung oksigen
5. Atur posisi klien (semi fowler/sesuai kondisi)
6. Berikan oksigen mlli kanula 1-6L atau masker 6-10L
7. Bl menggnkn kateter terlbh dulu ukur jarak hidung & telinga. Kmdn diberi tanda
8. Setlh itu beri jeli
9. Mskn kehidung sampai batas yg dttkn
10. Lkkn pengecekan kateter apakah sdh msk dgn menekan lidah klien dgn spatel
11. Atur banyaknya pemberian oksigen (1-6L)
12. Fiksasi pd daerah hidung
13. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
14. Kaji kepatenan jln napas
15. Catat pemberian oksigen jumlah & lamanya & lakukan observasi
16. Cuci tangan
17. Mskn kehidung sampai batas yg dttkn
18. Lkkn pengecekan kateter apakah sdh msk dgn menekan lidah klien dgn spatel
19. Atur banyaknya pemberian oksigen (1-6L)
20. Fiksasi pd daerah hidung
21. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
22. Kaji kepatenan jln napas
23. Catat pemberian oksigen jumlah & lamanya & lakukan observasi
24. Cuci tangan
d. FISIOTHERAPI DADA
- Fisiotherapie dada
merupakan tindakan kep dgn mlkkn drainase postural,clapping & vibrating pd
klien dgn ggn sistem pernpsn, Mis peny paru obstruksi kronis (bronkitis kronis,asma,
&emfisema).
- Tindakan drainase postural
merupakan tindakan dgn menemptkn pasien dlm berbgi posisi utk mengalirkan
sekret disal pernpsn.
- Tindkn drainase postural diikuti dgn tndkn clapping (penepukan) & vibrasi
- Clapping
dilakukan dgn menepuk dada posterior & membrkn getaran (Vibrasi) tangan pd
daerah tersbt yg dilkkn pdklien saat ekspirasi.
- Tindkn drainase postural
tdk dpt dlkkn pd klien dgn peny jantung, hipertensi, peningkatan TIK, dispnea
berat, & lansia.
- Clapping tdk dpt dilkkn pd klien dgn emboli paru,hemoragi, nyeri hebat (klien Ca)

 Tujuan :
• Mengktkn efisiensi pernpsn
• Membershkn jln napas
 Alat & bahan :
1. Pot sputum berisi desinfektans
2. Kertas tisu
3. Tempat tidur serba serbi
4. Satu bantal
5. Stetoskop
 Prosedur kerja
1. Jlskn prosedur yg dilkkn
2. Cuci tangan
3. Atur posisi
 Semi fowler bersandar kekanan kekiri lalu kedepan apabl daerah yg akan
didrainase pd lobus atas bronkus apikal.
 Tegak dgn sudut 45 derajat membungkuk kedepan pd bantal dgn 45 derajat
kekiri dan kanan apabl daerah yg akan didrainase bronkus posterior
 Berbaring dgn bantal dibwh lutut apabl yg akan didrainase bronkus anterior
 Posisi trendelenberg dgn sudut 30 derajat atau dgn menaikan kaki tempat
tidur 35-40 Cm, sedikit6 miring kekiri apabl yg akan didrainase lobus tengah(
bronkus lateral & medial)
 Posisi trendelenberg dgn sudut 30 derajat atas dgn menaikan kaki tempat tidur
35-40 Cm, sedkt miring kekanan apabl yg akan didrainase bronkus superior
& inferior
 Condong dgn bantal dibwh panggul apabl yg akan didrainase bronkus apikal
 Posisi trendelenberg dgn sudut 45 derajat atau dgn menaikan kaki temapt
tidur 45-50 cm kesamping kiri,apabl yg didrainase bronkus lateral
 Posisi trendelenberg condong dgn sudut 45 derajat dgn bantal dibwh panggul,
bl yg akan didrainase bronkus posterior.
4. Lama pengaturan posisi pertama kali adlh 10 mnt, kmdn periode seljtnya krg
lbh 15-30m
5. Lakukan obs TTV selm prosedur
6. Setlh pelaksanaan drainase postural lakukan clapping, vibrasi & pengispn
lendir
7. Cuci tangan setlh prosedur dilkkn
e. CLAPPING & VIBRATING
 Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yg akan dilkkn pd klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi sesuai dgn drainase postural & posisi paru
4. Lakukan clapping dgn cara kedua tangan perawat menepuk daerah yg akan
diclapping secara bergantian utk merangasang teridnya batuk
5. Lakukan Vibrasi dgn cara anjurkan klienutk menarik napas dalam & mengeluarkan
secr perlahan, kedua tangan diletakan diderah yg akan dilakukan vibrasi kemdn
getarkan secr perlahan sampai klien terbatuk

 Hal ini dilkkn pd daerah :


a. Selrh lebar bahu atau meluas bebrp jari keklavikula apabl daerah paru yg
perlu diclapping/vibrating adlh daerah bronkus apikal
b. Lebar bahu masing2 sisi apabl yg akan diclapping /vibrasi daerah bronkus
posterior
c. Dada depan dibwh klavikula,apabl yg akan diclapping/vibrating adlh daerah
bronkus anterior
d. Anterior & lateral dada kanan & lipat ketiak sampai mid anterior dada apabl
yg diclapping & vibrasi daerah lobus tengah ( bronkus lateral & medial)
e. Lipat ketiak kiri sampai mid anterior dada apabl yg diclapping & vibrasi adlh
daerah bronlkus superior & inferior
f. Spertiga bwh kosta posterior kedua sisi apabl yg diclapping & vibrasiadalh
daerah bronkus apikal
g. Sepertiga bwh kosta posterior kedua sisi apabl yg diclapping/vibrasi bronkus
medial
h. Spertiga bwh kosta posterior kanan apabl yg diclapping/vibrasi bronkus
posterior

6. Lakukan clapping/vibrasi kurg lbh 1 mnt


7. Setlh dilkkn tindkn ini diteruskan dgn pengisapan lendir
8. Lakukan auskultasipd daerah paru yg dilkkn tindakan drainase postural,clapping &
vibrasi
9. Cuci tangan setlh prosedur dilkkn
f. PENGISAPAN LENDIR
Pengisapan lendir mrpkn tindkn kep yg dlkkn pd klien ygtdk mampu
mengeluarkan sekret atau lendir secr mandiri dgn menggnkn alat pengisap
 Tujuan
1. Membersihkan jln napas
2. Memenuhi keb oksigen
 Alat dan Bahan :
1. Alat pengisap lendir dgn botol berisi larutan desinfektan
2. Kateter pengisap lendir steril
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Dua kom berisi larutan aguades atau normal salin & larutan desinfektans
6. Kasa steril
7. Kertas tisu
8. Stetoskop
 Prosedur Kerja
1. Jlskan prosedur pd klien
2. Cuci tangan
3. Letakan pasien posisi terlentang dgn kepala miring ke perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungkan slang kateter pengisap dgnslang alat pengisap
6. Mesin pengisap dihidupkan
7. Lkkn pengisap lendir dgn memskn kateter pengisap kedlm kom berisi aguadesatau
normal salin utk memperthnkn tingkat kesterilan (asepsis)
8. Masukan kateter pengisap dlm keadaan tdk mengisap
9. Gnkn alat pengisap dgn teknn110-150 mmHg utk dewasa, 95-100mmHg utk anak2
& 55-95 mmHg utk bayi
10. Tarik dgn memutar kateter pengisap tdk lbh dr 15 detik
11. Bilas kateter dgn aguades atau normal salin
12. Lkkn pengispn antara pengspn pertama & berktnya. Minta klien utk bernps dlm &
batuk.
13. Apabl klien menglmi distres pernapasan, biarkan istirahat selm 20-30 detik seblm
pengispn berktnya
14. Setlh selesai, kaji jlh, konsistensi, warna, bau sekret, & respons klien terhdp tndkn
yg dlkkn
15. Cuci tangan setlh prosedur dilkkn

Anda mungkin juga menyukai