A. Latar Belakang
Sebuah bahan atau material pada umumnya dapat dilihat dengan mata telanjang
tentu merupakkan hasil dari komponen-komponene penyusun yang sangat kecil dan
tidak dapat dilihat dengan kasat mata,komponen-komponen yang sangat kecil disebut
mikro struktur. Bagian yang sangat kecil dari mikro struktur adalah kristal dan atom.
Sifat yan dimiliki oleh suatu spesimen tergantung dari mikro struktur
penyusunnya jika menginginkan suatu sifat tertentu dari spesimen tertentu kita harus
mengatur sifat dari mikro strukturnya.
Begitu pentingnya suatu perubahan sifat suatu spesimen atau material inilah yang
melatar belakangi analisa mikro struktur suatu material perlu untuk dilakukan.
B. TujuanPengujian
1. Pemahaman struktur micro dari suatu logam dan kaitannya dengan diagram fasa.
2. Mempelajari pengaruh proses heat treatment terhadap struktur micro.
3. Melihat fenomena-fenomena khas pada beberapa material secara microscopic.
C. Peralatan
1. Cut Off Machine
2. Mounting Press
3. Grinding and Polishing
4. Microscope
D. Bahan
1. Baja karbon menengah (baja poros)
2. Baja karbon rendah (baja struktur)
3. Baja karbon tinggi (baja perkakas)
4. Besi cor
E. Dasar Teori
Metalugraphy adalah suatumetode untuk menyelidiki struktur logam dengan
menggunakan mikroskopoptis dan mikroskop electron.Struktur atau gambar logam
yang terlihat melalui mikroskop disebut mikro struktur.
Pada gambar dibawah ini terlihat daerah lingkup ukuran mikro struktur logam
yang umumnya diamati dengan mikroskop.
D. Proses Etsa
Lakukan Etsa dengan larutan zat kimia sesuai dengan jenis logam yang tertera
pada kolom etsa di bawah ini :
ferlite ferrit
B. Annealing
Ferlite
Gambar 5.4
Garis batas butir ferrite
C. Normalizing
Gambar 5.6
Dari spesimen yang diuji stuktur mikro pada permukaan spesimen terdapat
beberapa stuktur mikronya yaitu :
1. Ferrite ialah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 0,025%C pada temperature 723 Derajat Celcius, struktur
kristalnya BCC (Body Center Cubic) dan pada temperature kamar mempunyai
batas kelarutan Carbon 0,008%C dan warnanya agak putih keabuan.
2. Pearlite ialahcampuran Eutectoid antara Ferrite denganCementid yang
dibentukpada temperature 723 DerajatCelciusdengankandungan Carbon
0,83%C. dan warnanya agak kehitaman
3. Cementid adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan
perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya
Orthohombic
4. Austenite ialah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 2%C pada temperature 1130 Derajat Celcius, struktur
kristalnya FCC (Face Center Cubic).
5. Lediburite adalah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid
yang dibentuk pada temperature 1130 Derajat Celcius dengan kandungan
Carbon 4,3%C.
Perbedaan fasa pendinginan akan menyebabkan jumlah ferrit dan ferlite yang
merupakan hasil pertumbuhan dari austenit setelah menhalami proses pemanasan. Dari
ketiga jenis yang dilihat struktur mikronya . Hasil poto yang terlihat pada mikroskop
akan terlihat jelas apa bila prosedur percobaan dilakukan dengan baik.
Pengujian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa struktur mikro dari 3 jenis baja
yang sudah di heat treatment dan 1 baja tanpa perlakuan berbeda. Perbedaan yang
dimiliki oleh ketiga jenis baja yang di heat treatment itu disebabkan karena waktu
pendinginan dari setiap spesimen yang berbeda yang menyebabkan struktur mikro dan
sifat mekanik suatu bahan uji (spesimen) berubah.
Quenching didapat bentuk strukturnya yang kecil dan agak kehitaman. Hal ini
disebabkan karena struktur itu tidak dapat tumbuh karena setelah baja di panaskan
langsung didinginkan kedalam air pendingin.
Hal ini berbeda dengan baja yang di Anneling setelah dipanaskan spesimen
didiamkan didalam oven pemanas mencapai suhu kamar. Sedangkan untuk
Normalising setelah dipanaskan kemudian spesimen tersebut dikeluarkan dalam oven
dan didinginkan dengan udara bebas (suhu ruangan). Hal ini menyebabkan struktur
mikro yang terlihat pada mikroskop terlihat lebih besar dari baja yang di Quenching.
J. Penutup
A. Kesimpulan
1. Struktur mikro dari logam yang di anneling, Normalising, Quenching dan tanpa
perlakuan memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan waktu pendinginan dari baja
yang bebeda.
2. Dengan mengamati struktur mikro suatu material maka dapat diketahui sifat-
sifat material tersebut dan mengklarifikasikannya menurut sifat-sifat
mekaniknya.
3. Prosedur dari percobaan sangat berpengaruh pada hasil pengujian dan
pengamatan mikroskop terutama dari proses grinding dan poleshing serta proses
etsa. Hal ini disebabkan kerataan dan kelicinan dari bahan akan mempengaruhi
efek warna etsa dibawah mikroskop
B. Saran
1. Pada saat percobaan ini pemotongan bahan atau spesimen sebaiknya
menggunakkan alat pemotongan sehingga lebih mudah dalam proses grinding
dan poleshing dibandingkan dengan gergaji besi.
2. Lakukan percobaan dengan prosedur yang benar sehingga hasil yang akan
didapat bisa maksimal.
3. Spesimen uji harus benar-benar halus dan mengkilat saat proses grinding dan
poleshing yang akan mempengaruhi hasil dari analisa struktur mikronya.