Anda di halaman 1dari 3

Herry Tuwan Belajar Budidaya Ulin

Keika menyadari banyak banyak bibit reboisasi di daerahnya,


kalimantan tengah, bukanlah tumbuhan asli borneo, Herry Tuwan
mulai berkeinginan membudidayakan pohon ulin. Apalagi, pohon ulin
merupakan jenis flora yang belakangan semakin langkah.

Oleh C ANTO SAPTOWALYONO

Ulin atau belian (Eusideroxylon zwageri) ditemukan, baik ketika masih


dalam wujud pohon maupun bentuk olahanya seperti bilah atap atau sirap, balok
kayu, dan papan. Beranjak dari kondisi tersebut, Herry yang kelahiran kuala
kapuas, Kalimantan Tengah, 17 Mei 1957 itu, mulai bertanya kiri kanan dan
mencari literatur tentang teknik budidaya ulin.

Ternyata, tidak ada seorangpun ditanyai paham tentang budidaya ulin.


Padahal, padahal ulin merupakan pohon hutan yang kayunya dikenal keras, dan
tidak lapuk meskipun lama terendam. Herry pun membulatkan tekad untuk
meneliti sendiri cara budidaya ulin. Tahun 2002, ketika pergi ke hutan tabalien di
Kabupaten gunung Mas , Herry mengumpulkan biji pohon ulin. Setahun
kemudian , biji – biji itu ditanam di pekarangan rumahnya di Palangkaraya. Satu
tahun lewat, tetapi tidak ada tanda-tanda biji ulin akan tumbuh.

”Lalu saya memcoba lagi menumbuhkan biji ulin. Kali ini biji ulin tidak
saya kubur, tetapi saya taruh di atas tanah, dan rutin disiram. Saya hanya akan
berharap akan segera muncul tunasnya” kata Herry. Namun, eksperimen itu tidak
menunjukan hasil. Meskipun dia telah menunggu dan memantau percobaan itu
selama sekitar tiga bulan. Tahun 2004 suami dari Rusile Numan ini memutuskan
kembali lagi masuk hutan. Kali ini dia ingin meneliti cara biji ulin yang jatuh dari
pohon. Dia bertekad untuk belajar langsung dari alam.

Di hutan Tabalien, Herry mengamati biji yang terserak di bawah pohon ulin.
Ada yang bertunas dan selanjutnya menjadi bibit, tetapi ada juga biji yang tidak
bertunas. Biji bertunas itulah yang terus dipelototi herry. Ternyata, biji ulin dapat
tumbuh menjadi bibit apalagi pangkalnya jatuh menancap ke tanah. Dari bagian
pangkal yeng retak itulah, lalu keluar tunas ulin. “Saya tidak tau berapa lama
waktu yang diperlukan dihutan sampai pangkal biji ulin retak.” Kata lelaki yang
26 tahun berkarier sebagai pegawai negeri, sebelum berhenti pada tahun 2004
karena menjadi calon legislatif dalam pemilu.

Merasa telah memperoleh pencerahan, Herry pun kembali mengumpulkan


biji-biji ulin yang bentuknya mirip buah cokelat. Rata-tara biji ulin berdiameter
10cm dengan panjang sekitar 20cm. Berat tiap biji adalah satu hingga tiga
kilogram. Sesampai dirumah, dihilangkanya daging tipis yang membungkus biji
yang keras. Herry kemudian memotong pangkal biji ulin dan menancap kanya di
tanah dalam polibag. Ketekunan Herry dalam mencari cara praktis menumbuhkan
ulin pun berhasil. Dalam jangka waktu tiga bulan, biji ulin tersebut bertunas.

Dengan cara itu Herry dapat membudidayakan sekitar 60 batang ulin di


sekitar rumahnya. Beberapa kontak jkeluarga dan kenalannya kemudian juga
tertarik dan banyak yang meminta bibit ulin tersebut ini, bibit ulin yang
dibudayakan herry tersebar dibeberapa tempat.

“ada yang menanam dibanjar negara, jawa tengah, ada juga yang sudah
sampai medan, sumatera utara. Semuanya tumbuh “, kata herry senang. Lewat
lembaga swadaya masyarakat yang di pimpinnya, komite pemerhati penyelamat
sumber daya alam dan lingkungan (kepal), herry berkeinginan menyelamatkan
kawasan hutan tabalien yang masih ditumbuhi pohon ulin. Pada tahun 2004,
kepal, dinas kehutanan dan perkebunan, kota palangkaraya, serta jurusan
kehutanan universitas palangkaraya menyurvei hutan itu. Dari areal survei yang
luasnya 10 hektar, mereka menemukan 97 batang pohon ulin.

Khasiat

Kepedulian herry untuk mencoba melestarikan pohon ulin bukanlah hal


sepeleh. Apalagi, masyarakat dayak sejak dulu mengenal beragam khasiat ulin.
Akar dan daun ulin, misalnya, dapat dimanfaatkan sebagai obat kuat. Mengeremas
rambut dengan daun ulin, juga diyakini dapat mencegah uban jika dilakukan
secara rutin.

Setelah mengetahui cara membuddayakan ulin, obsesi herry adalah


memperbanyak bibit ulin. Saat ini, bibit ulin yang dibudidayakan herry adapaula
yang ditanam di pekarangan kantor gubernur kalteng. Hal yang diidamkan herry
tiap selanjutnya adalah agar kantor, sekolah, atau tempat ibadah di kalimantan
tengah ditanami pohon ulin. Dengan adanya caranya itu, kata herry, sedikit
banyak pohon ulin dapatr lestari. Menurut dia, pemerintahpun dapat
memprogramkan reboisasi hutan kritis di kalteng dengan ulin.

“ selama ini kan ada penghijauan dengan mahoni dengan jenis-jenis lain.
Nah, kenapa tidak coba pohon ulin yang asli kalimantan ? “ katanya bernada
tanya. Apabila di programkan pemerintah, menurut herry, pembibitan ulin pun
dapat menjadi alternatif sumber pendapatan warga. Ini terutama bagi warga
disekitar hutan yang masih memiliki pohon ulin. Sulitnya mencari bibit ulin dia
nilai bukanlah alasan jika pemerintah dapat berhubungan dengan pemangku
kepentingan yang berada dilapangan dan bersentuhan langsung dengan ulin. Herry
tuwan salah satunya.

Sumber : Kompas, 11 April 2007 : 16 (1-7).

Anda mungkin juga menyukai

  • M Jarang3
    M Jarang3
    Dokumen5 halaman
    M Jarang3
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • 9
    9
    Dokumen5 halaman
    9
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tulisan Sagu
    Tulisan Sagu
    Dokumen4 halaman
    Tulisan Sagu
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tulisan Sagu
    Tulisan Sagu
    Dokumen4 halaman
    Tulisan Sagu
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Identitas Diri: Lampiran 1.2. Anggota 1 A
    Identitas Diri: Lampiran 1.2. Anggota 1 A
    Dokumen2 halaman
    Identitas Diri: Lampiran 1.2. Anggota 1 A
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • 9
    9
    Dokumen5 halaman
    9
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tugas MID
    Tugas MID
    Dokumen1 halaman
    Tugas MID
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tugas MID
    Tugas MID
    Dokumen1 halaman
    Tugas MID
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tajung
    Tajung
    Dokumen3 halaman
    Tajung
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Jelaskan Dfinisi Dari
    Jelaskan Dfinisi Dari
    Dokumen20 halaman
    Jelaskan Dfinisi Dari
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pemanenan Nuranisa
    Tugas Pemanenan Nuranisa
    Dokumen17 halaman
    Tugas Pemanenan Nuranisa
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Ujian Rumah
    Ujian Rumah
    Dokumen1 halaman
    Ujian Rumah
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Aren
    Jurnal Aren
    Dokumen15 halaman
    Jurnal Aren
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Jelaskan Dfinisi Dari
    Jelaskan Dfinisi Dari
    Dokumen20 halaman
    Jelaskan Dfinisi Dari
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Ken Dari
    Ken Dari
    Dokumen1 halaman
    Ken Dari
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Tugas MID
    Tugas MID
    Dokumen1 halaman
    Tugas MID
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Nira
    Nira
    Dokumen6 halaman
    Nira
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Yogi Sri Munandar
    Yogi Sri Munandar
    Dokumen7 halaman
    Yogi Sri Munandar
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Lengkap Mik.
    Laporan Lengkap Mik.
    Dokumen3 halaman
    Laporan Lengkap Mik.
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Makalah Yogi Sri Munandar
    Makalah Yogi Sri Munandar
    Dokumen18 halaman
    Makalah Yogi Sri Munandar
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Dokumen14 halaman
    Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Rahma Yuliana
    Belum ada peringkat
  • Adya
    Adya
    Dokumen3 halaman
    Adya
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen15 halaman
    Kata Penganta1
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen16 halaman
    Penda Hulu An
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Dokumen14 halaman
    Analisis Kuantitatif Vegetasi
    Rahma Yuliana
    Belum ada peringkat
  • Acara Vi
    Acara Vi
    Dokumen3 halaman
    Acara Vi
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Harry
    Harry
    Dokumen3 halaman
    Harry
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen15 halaman
    Kata Penganta1
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat
  • Nuranisa M1a116096-1
    Nuranisa M1a116096-1
    Dokumen4 halaman
    Nuranisa M1a116096-1
    Yogi Tri Munaandar
    Belum ada peringkat