Oleh :
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
SOAL UJIAN TAKE HOME
MATA KULIAH EKOLOGI HUTAN
Dosen :Zulkarnain, S.Hut., M.Si.
Hari :Jumat, 19 – 22 Januari 2018
TINGKAT SEMAI
No NAMA SPESIES (Lokal/Latin) K KR % D DR % F FR % INP H'
1 - Bishofiasp 1066.67 15.79 - - 0.60 7.50 23.29 0.29
2 Kuma Planchonella firma 844.44 12.50 - - 0.60 7.50 20.00 0.26
3 Singi Dilleniaserata 622.22 9.21 - - 0.80 10.00 19.21 0.22
4 Jambu-jambu Syzygiumsp 444.44 6.58 - - 0.60 7.50 14.08 0.18
5 Gamal Gliricidiasepium 444.44 6.58 - - 0.40 5.00 11.58 0.18
6 - Paracrotonsp 444.44 6.58 - - 0.40 5.00 11.58 0.18
7 Makaranga Macarangatriloba 311.11 4.61 - - 0.40 5.00 9.61 0.14
8 Getahputih Tabarnaemontanasp 266.67 3.95 - - 0.40 5.00 8.95 0.13
9 Nogoai Cleistanthussumatranus 222.22 3.29 - - 0.40 5.00 8.29 0.11
10 Jati Tectonagrandis 222.22 3.29 - - 0.40 5.00 8.29 0.11
11 Waru Hibiscus tiliaceus 311.11 4.61 - - 0.20 2.50 7.11 0.14
12 Jambubatu Psidiumguajava 133.33 1.97 - - 0.40 5.00 6.97 0.08
13 Kananga Canangaodorata 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
14 Pondokuning Cinnamomumcelebicum 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
15 Umera Macarangacelebica 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
16 Daunkecil Diospyrosbuxifolia 133.33 1.97 - - 0.20 2.50 4.47 0.08
17 - Micromelumsp 133.33 1.97 - - 0.20 2.50 4.47 0.08
18 - Arthocarpussp 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
19 - Diospyrossp 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
20 Manggishutan Garciniahombronian 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
21 - syzygiumOleina 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
22 Beringan Ficusbenjamina 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
23 Jambu mete Anacardiumoccidentale 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
24 Libo Ficusvarieagata 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
JUMLAH 6755.56 100 - - 8 100 200 2.84
atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan,
satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang
merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu
habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas
adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu
komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh
jumlah individu dari setiap spesies organisme. Menjelaskan, bahwa hal yang
bahwa spesies jati lokal merupakan spesies yang dominan dengan jumlah
mencapi 19 jumlah kerapatan 158,33, dari nilai kerapatan setiap jenis maka dapat
buruk pada tabel terdapat 17 jenis pohon, nilai antara 21 – 50 R / 2 = kurang pada
tabel erdapat 1 jenis pohon , nilai antara 51 – 100 S / 3 = sedang pada tabel
terdapat 1 jenis pohon. Jumlah dominansi 14,36 dari nilai dominansi setiap jenis
maka dapat di tentukan kriteria tingkatan dominansi pada tabel pohon penguasaan
terhadap ruang cukup baik. , jumlah frekuensi 5,60, dari nila frekuensi setiap
jenis maka dapat di tentukan kriteria tingkat penyebaran (Kriteria Raunkiaer) dan
didapat bahwa A > B > C = < D < E : Spesies-spesies penyusun komunitas pada
tabel pohon yaitu berdistribusi normal.dan jumlah INP mencapai 300,00. Dari
nilai INP setiap jenis maka dapat di tentukan kriteria INP kurang dari 29,4 (
rendah) = 17 jenis, 29.5 – 58.08 ( sedang ) = 1 jenis, dan nilai 58.08 ( tinggi ) = 1
jenis. Hal ini menunjukan keanekaragaman jenis pada tingkatan pohon di wilayah
hutan ini pada jenis jati (Tectona grandis). data hasil perhitungan diatas yang
memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah jati (Tectona grandies) ini
dan unsur hara yang tersedia sangat banyak dan juga matahari yang cukup untuk
pohon.
tingkat tiang memperlihatkan jumlah jenis tiang yaitu tiang pada tingkatan ini
terdapat 18 Jenis. diantara 18 jenis tersebut yang meiliki kerapatan yang tertinggi
jumlah kerapatan 377, 78, pada jumlah dominansi nilai mencapai 6,53, pada
jumlah frekuensi nilai mencapai 6,00 dan jumlah nilai INP mencapai 300,00. Pada
nilai kriterisa setiap jnis ini hampir sama dengan tingkatan pohon karena nilai
tingkat penyebaran spesies yang baik dan sudah menggambarkan pola penyebaran
spesies, kapasitas reproduksi spesiesnya cukup baik. Pada nilai dominansi spesies
proporsi tempat tumbuh jenis terhadap total luas habitat cukup baik dan
penguasaan terhadap ruang cukup baik. Sedangkan pada nilai INP masih sama
seperti pohon kriteria atau klasifikasi INP tertinggi masih yaitu jati Tectona
pertumbuhannya dan jati juga dapat tumbuh bersamaan atau bercampur dengan
jenis lain, tetapi kadang-kadang tumbuh sebagai tegakan murni dalam satu
3. Pada Tabel Tingkatan untuk pancang tetap pohon jati yang yang
mendominansi ini tetap dilihat dari data INPnya yaitu 84.85% berarti di tingkat ini
juga jati yang lebih dominan. Sedangkan untuk tingkat semai yang lebih dominan
dari jenis tumbuhan lainnya dengan nilai INP yaitu 23.29 %. Data yang ada dari
semua komunitas tumbuhan pada tiap tingkatan yang memiliki Indeks Nilai
Pentingnya terendah tumbuhan itu memiliki potensi untuk punah atau mati dalam
23.29 pada jenis Bishofia sp dan nilai terendah di peroleh 3 jenis yaitu beringin,
jambu mete dan libo dengan nilai 0.03. Dengan jumlah total INP 200,00. Adapun
yaitu pada Bishofia sp dengan nilai 0,29 dan nilai terendah terdapat 3 dari 24 jenis
yang memiliki nilai 0,03 diantaranya beringin, jambu mete, libo dengan jumlah