Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN SOAL TAKE HOME

MATA KULIAH EKOLOGI HUTAN

Oleh :

YOGI SRI MUNANDAR


NIM. M1A1 16 172
KEHUTANAN C

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
SOAL UJIAN TAKE HOME
MATA KULIAH EKOLOGI HUTAN
Dosen :Zulkarnain, S.Hut., M.Si.
Hari :Jumat, 19 – 22 Januari 2018

Dibawah ini adalah hasil analisis kuantitatif suatu komunitas tumbuhan


pada wilayah hutan yang telah disurvey.
Soal :
 Deskripsikan kondisi komunitas hutan tersebut berdasarkan semua
parameter komunitas tumbuhan pada setiap tingkatan
 Dekripsi tersebut minimal 2 halaman.
 Tidak boleh nyontek (plagiat)

Tabel ..... Komposisi Floristik Vegetasi pada Tutupan Lahan Hutan


TINGKAT POHON
No NAMA SPESIES (Lokal/Latin) K KR % D DR % F FR % INP H'
1 Jati Tectonagrandis 58,33 36,84 2,80 19,46 1,20 21,43 77,74 0,37
2 Jambu mete Anacardiumoccidentale 25,00 15,79 1,25 8,71 0,80 14,29 38,78 0,29
3 Getah putih Tabarnaemontanasp 11,11 7,02 1,68 11,70 0,20 3,57 22,29 0,19
4 Longkida Naucleaorientalis 11,11 7,02 1,47 10,26 0,20 3,57 20,85 0,19
5 Kedondonghutan Spondiaspinnata 2,78 1,75 2,03 14,14 0,20 3,57 19,46 0,07
6 Singi Dilleniaserata 8,33 5,26 0,45 3,15 0,40 7,14 15,56 0,15
7 Beringin Ficusbenjamina 2,78 1,75 1,43 9,93 0,20 3,57 15,26 0,07
8 Kapuk Ceibapetandra 2,78 1,75 0,98 6,79 0,20 3,57 12,12 0,07
9 Nogoai Cleistanthussumatranus 5,56 3,51 0,27 1,86 0,20 3,57 8,94 0,12
10 Mangga Mangiveraindica 5,56 3,51 0,24 1,66 0,20 3,57 8,74 0,12
11 Matoa Pometiapinnata 2,78 1,75 0,35 2,46 0,20 3,57 7,79 0,07
12 Sagu Metroxylonsagu 2,78 1,75 0,32 2,22 0,20 3,57 7,54 0,07
13 Nangka Arthocarpusindicus 2,78 1,75 0,28 1,92 0,20 3,57 7,24 0,07
14 Roramo Ficusanulata 2,78 1,75 0,27 1,86 0,20 3,57 7,19 0,07
15 Kelapa Cocosnucifera 2,78 1,75 0,12 0,83 0,20 3,57 6,16 0,07
16 - Diospyrossp 2,78 1,75 0,12 0,83 0,20 3,57 6,15 0,07
17 Langsat LansiumDomesticum 2,78 1,75 0,12 0,82 0,20 3,57 6,15 0,07
18 Betau Calophyllumsoulattri 2,78 1,75 0,10 0,71 0,20 3,57 6,04 0,07
19 Makaranga Macarangatriloba 2,78 1,75 0,10 0,69 0,20 3,57 6,02 0,07
JUMLAH 158,33 100,00 14,36 100,00 5,60 100,00 300,00 2,27
TINGKAT TIANG
No NAMA SPESIES (Lokal/Latin) K KR % D DR % F FR % INP H'
1 Jati Tectonagrandis 188,89 50,00 3,01 46,01 1,00 20,00 116,01 0,35
2 Jambu mete Anacardiumoccidentale 75,00 19,85 1,28 19,61 0,80 13,33 52,79 0,32
3 Longkida Naucleaorientalis 30,56 8,09 0,67 10,26 0,20 3,33 21,68 0,20
4 Umera Macarangacelebica 8,33 2,21 0,13 1,98 0,60 10,00 14,19 0,08
5 - Micromelumsp 11,11 2,94 0,25 3,78 0,40 6,67 13,39 0,10
6 Mangga Mangiveraindica 5,56 1,47 0,16 2,45 0,40 6,67 10,59 0,06
7 Nogoai Cleistanthussumatranus 11,11 2,94 0,16 2,47 0,20 3,33 8,74 0,10
8 - Dysoxylumcaulostachyum 8,33 2,21 0,16 2,49 0,20 3,33 8,03 0,08
9 Waru Hibiscus tiliaceus 5,56 1,47 0,17 2,64 0,20 3,33 7,44 0,06
10 Getah putih Tabarnaemontanasp 5,56 1,47 0,13 2,02 0,20 3,33 6,83 0,06
11 Langsat LansiumDomesticum 5,56 1,47 0,13 1,93 0,20 3,33 6,73 0,06
12 Jambu-jambu Syzygiumsp 5,56 1,47 0,07 1,13 0,20 3,33 5,93 0,06
13 Jambubatu Psidiumguajava 2,78 0,74 0,05 0,75 0,20 3,33 4,82 0,04
14 Kuma Planchonella firma 2,78 0,74 0,05 0,70 0,20 3,33 4,77 0,04
15 Gamal Gliricidiasepium 2,78 0,74 0,03 0,49 0,20 3,33 4,56 0,04
16 Leseoha Santirialaevigata 2,78 0,74 0,03 0,47 0,20 3,33 4,54 0,04
17 Makaranga Macarangatriloba 2,78 0,74 0,03 0,44 0,20 3,33 4,51 0,04
18 Singi Dilleniaserata 2,78 0,74 0,02 0,38 0,20 3,33 4,44 0,04
JUMLAH 377,78 100,00 6,53 100,00 6,00 100,00 300,00 1,77
TINGKAT PANCANG
No NAMA SPESIES (Lokal/Latin) K KR % D DR % F FR % INP H'
1 Jati Tectonagrandis 130.56 31.13 0.46 43.92 1.00 9.80 84.85 0.36
2 Jambu mete Anacardiumoccidentale 22.22 5.30 0.10 9.92 1.00 9.80 25.02 0.16
3 Singi Dilleniaserata 52.78 12.58 0.05 4.38 0.60 5.88 22.85 0.26
4 - Bishofiasp 36.11 8.61 0.03 2.73 0.60 5.88 17.22 0.21
5 Nogoai Cleistanthussumatranus 19.44 4.64 0.05 4.95 0.60 5.88 15.47 0.14
6 - syzygiumOleina 13.89 3.31 0.04 3.91 0.60 5.88 13.10 0.11
7 Jambu-jambu Syzygiumsp 13.89 3.31 0.01 1.37 0.80 7.84 12.52 0.11
8 Kuma 13.89 3.31 0.02 1.90 0.60 5.88 11.09 0.11
9 Gamal Gliricidiasepium 8.33 1.99 0.03 2.70 0.40 3.92 8.61 0.08
10 Umera Macarangacelebica 5.56 1.32 0.03 3.25 0.40 3.92 8.50 0.06
11 Daun kecil Diospyrosbuxifolia 11.11 2.65 0.03 3.25 0.20 1.96 7.86 0.10
12 Waru Hibiscus tiliaceus 11.11 2.65 0.03 3.25 0.20 1.96 7.86 0.10
13 - Micromelumsp 16.67 3.97 0.02 1.80 0.20 1.96 7.73 0.13
14 - Diospyrossp 8.33 1.99 0.01 1.37 0.40 3.92 7.28 0.08
15 Longkida Naucleaorientalis 8.33 1.99 0.03 2.56 0.20 1.96 6.51 0.08
16 Getah putih Tabarnaemontanasp 5.56 1.32 0.03 3.15 0.20 1.96 6.43 0.06
17 - Paracrotonsp 8.33 1.99 0.01 1.31 0.20 1.96 5.26 0.08
18 Sisio Cratoxylumformosum 2.78 0.66 0.02 2.05 0.20 1.96 4.67 0.03
19 Beringan Ficusbenjamina 5.56 1.32 0.01 0.60 0.20 1.96 3.89 0.06
20 Makaranga Macarangatriloba 5.56 1.32 0.00 0.21 0.20 1.96 3.50 0.06
21 - Litsea firma 2.78 0.66 0.00 0.38 0.20 1.96 3.00 0.03
22 Londrong Koordersiodendronpinnatum 2.78 0.66 0.00 0.30 0.20 1.96 2.92 0.03
23 Manggishutan Garciniahombronian 2.78 0.66 0.00 0.26 0.20 1.96 2.88 0.03
24 Rodu Melastomamalabathricum 2.78 0.66 0.00 0.17 0.20 1.96 2.80 0.03
25 Jambubatu Psidiumguajava 2.78 0.66 0.00 0.14 0.20 1.96 2.76 0.03
26 Pulai Alstoniascholaris 2.78 0.66 0.00 0.09 0.20 1.96 2.71 0.03
27 Mahoni Swieteniamacrophylla 2.78 0.66 0.00 0.08 0.20 1.96 2.70 0.03
JUMLAH 419.44 100.00 1.04 100.00 10.20 100.00 300.00 2.60

TINGKAT SEMAI
No NAMA SPESIES (Lokal/Latin) K KR % D DR % F FR % INP H'
1 - Bishofiasp 1066.67 15.79 - - 0.60 7.50 23.29 0.29
2 Kuma Planchonella firma 844.44 12.50 - - 0.60 7.50 20.00 0.26
3 Singi Dilleniaserata 622.22 9.21 - - 0.80 10.00 19.21 0.22
4 Jambu-jambu Syzygiumsp 444.44 6.58 - - 0.60 7.50 14.08 0.18
5 Gamal Gliricidiasepium 444.44 6.58 - - 0.40 5.00 11.58 0.18
6 - Paracrotonsp 444.44 6.58 - - 0.40 5.00 11.58 0.18
7 Makaranga Macarangatriloba 311.11 4.61 - - 0.40 5.00 9.61 0.14
8 Getahputih Tabarnaemontanasp 266.67 3.95 - - 0.40 5.00 8.95 0.13
9 Nogoai Cleistanthussumatranus 222.22 3.29 - - 0.40 5.00 8.29 0.11
10 Jati Tectonagrandis 222.22 3.29 - - 0.40 5.00 8.29 0.11
11 Waru Hibiscus tiliaceus 311.11 4.61 - - 0.20 2.50 7.11 0.14
12 Jambubatu Psidiumguajava 133.33 1.97 - - 0.40 5.00 6.97 0.08
13 Kananga Canangaodorata 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
14 Pondokuning Cinnamomumcelebicum 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
15 Umera Macarangacelebica 222.22 3.29 - - 0.20 2.50 5.79 0.11
16 Daunkecil Diospyrosbuxifolia 133.33 1.97 - - 0.20 2.50 4.47 0.08
17 - Micromelumsp 133.33 1.97 - - 0.20 2.50 4.47 0.08
18 - Arthocarpussp 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
19 - Diospyrossp 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
20 Manggishutan Garciniahombronian 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
21 - syzygiumOleina 88.89 1.32 - - 0.20 2.50 3.82 0.06
22 Beringan Ficusbenjamina 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
23 Jambu mete Anacardiumoccidentale 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
24 Libo Ficusvarieagata 44.44 0.66 - - 0.20 2.50 3.16 0.03
JUMLAH 6755.56 100 - - 8 100 200 2.84

Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan

atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan,

satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang

merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu

habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas

adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu

wilayah yang dipelajari. Hasil analisis komunitas tumbuhan disajikan secara

deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya. Struktur suatu

komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh

jumlah individu dari setiap spesies organisme. Menjelaskan, bahwa hal yang

demikian itu menyebabkan kelimpahan relatif suatu spesies dapat mempengaruhi

fungsi suatu komunitas, distribusi individu antarspesies dalam komunitas, bahkan

dapat memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya akan

berpengaruh pada stabilitas komunitas


1. Parameter komunitas tumbuhan pada tingkatan pohon menujukkan

bahwa spesies jati lokal merupakan spesies yang dominan dengan jumlah

dominansi relatif 19,46 % dimana kerapatan relatifnya yaitu 58,33 % sehingga

mempunyai . Pada tingkatan pohon memperlihatkan jumlah jenis pohon yaitu

mencapi 19 jumlah kerapatan 158,33, dari nilai kerapatan setiap jenis maka dapat

di tentukan kriteria tingkat kerapatan flora (ind/ha) antara kurang dari 20 SR 1 =

buruk pada tabel terdapat 17 jenis pohon, nilai antara 21 – 50 R / 2 = kurang pada

tabel erdapat 1 jenis pohon , nilai antara 51 – 100 S / 3 = sedang pada tabel

terdapat 1 jenis pohon. Jumlah dominansi 14,36 dari nilai dominansi setiap jenis

maka dapat di tentukan kriteria tingkatan dominansi pada tabel pohon penguasaan

terhadap ruang cukup baik. , jumlah frekuensi 5,60, dari nila frekuensi setiap

jenis maka dapat di tentukan kriteria tingkat penyebaran (Kriteria Raunkiaer) dan

didapat bahwa A > B > C = < D < E : Spesies-spesies penyusun komunitas pada

tabel pohon yaitu berdistribusi normal.dan jumlah INP mencapai 300,00. Dari

nilai INP setiap jenis maka dapat di tentukan kriteria INP kurang dari 29,4 (

rendah) = 17 jenis, 29.5 – 58.08 ( sedang ) = 1 jenis, dan nilai 58.08 ( tinggi ) = 1

jenis. Hal ini menunjukan keanekaragaman jenis pada tingkatan pohon di wilayah

hutan ini pada jenis jati (Tectona grandis). data hasil perhitungan diatas yang

memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah jati (Tectona grandies) ini

menunjukkan bahwa jati lebih mendominansi di tingkat pohon ini disebabkan

karenafaktor lingkungan seperti daerah yang tempat tumbuhnnya sangat memadai

dan unsur hara yang tersedia sangat banyak dan juga matahari yang cukup untuk

digunakan berfotosintesis diperoleh sangat mencukupi. Tectona grandies


memiliki INP berarti jadi sangat memiliki peran penting dalam komunitas tingkat

pohon.

2. Untuk parameter tingkat tiang yang memiliki tingkat INP sangat

tingkat tiang memperlihatkan jumlah jenis tiang yaitu tiang pada tingkatan ini

terdapat 18 Jenis. diantara 18 jenis tersebut yang meiliki kerapatan yang tertinggi

jumlah kerapatan 377, 78, pada jumlah dominansi nilai mencapai 6,53, pada

jumlah frekuensi nilai mencapai 6,00 dan jumlah nilai INP mencapai 300,00. Pada

nilai kriterisa setiap jnis ini hampir sama dengan tingkatan pohon karena nilai

kerpatan spesiesnya menggambarkan jumlah individu penyusun spesies cukup

baik sehingga mampu menjadi penciri di lokasi tersebut dan kemampuan

reproduksinya cukup baik. Pada tingkat tiang nilai frekuensinya menggambarkan

tingkat penyebaran spesies yang baik dan sudah menggambarkan pola penyebaran

spesies, kapasitas reproduksi spesiesnya cukup baik. Pada nilai dominansi spesies

proporsi tempat tumbuh jenis terhadap total luas habitat cukup baik dan

penguasaan terhadap ruang cukup baik. Sedangkan pada nilai INP masih sama

seperti pohon kriteria atau klasifikasi INP tertinggi masih yaitu jati Tectona

grandis. yaitu pohon yang membutuhkan matahari langsung dalam proses

pertumbuhannya dan jati juga dapat tumbuh bersamaan atau bercampur dengan

jenis lain, tetapi kadang-kadang tumbuh sebagai tegakan murni dalam satu

komunitas tumbuhan dan diliahat dari indeks keanekaragamaan di tingkat tiang

jati lah yang mendominansi

3. Pada Tabel Tingkatan untuk pancang tetap pohon jati yang yang

mendominansi ini tetap dilihat dari data INPnya yaitu 84.85% berarti di tingkat ini

juga jati yang lebih dominan. Sedangkan untuk tingkat semai yang lebih dominan
dari jenis tumbuhan lainnya dengan nilai INP yaitu 23.29 %. Data yang ada dari

semua komunitas tumbuhan pada tiap tingkatan yang memiliki Indeks Nilai

Pentingnya terendah tumbuhan itu memiliki potensi untuk punah atau mati dalam

komunitasnya karena tumbuhan INPnya terendah tidak dapat bersaing dalam

memperoleh unsur hara dan kebutuhannya untuk memenuhi pertumbuhannya,

sehingga bisa saja tumbuhan atau tanaman itu mati.

4. Indeks nilai penting pada tingkatan semai di peroleh nilai tertinggi

23.29 pada jenis Bishofia sp dan nilai terendah di peroleh 3 jenis yaitu beringin,

jambu mete dan libo dengan nilai 0.03. Dengan jumlah total INP 200,00. Adapun

parameter indeks keanakaragaman pada tingkatan Semai di peroleh nilai tertinggi

yaitu pada Bishofia sp dengan nilai 0,29 dan nilai terendah terdapat 3 dari 24 jenis

yang memiliki nilai 0,03 diantaranya beringin, jambu mete, libo dengan jumlah

total indeks keanekaragaman 2.84. Hal ini menunjukan keanekaragaman jenis

pada tingkatan semai di wilayah hutan ini yaitu Bishofia sp.

Anda mungkin juga menyukai