Anda di halaman 1dari 8

SOP BUMI KRAKSAAN

TIM INOVASI
DINAS PERIKANAN KABUPATEN PROBOLINGGO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA UDANG VANNAMEI KOLAM BUNDAR
MENGGUNAKAN RAS DI MEDIA AIR LAUT BUATAN (BUMI KRAKSAAN)

1. PERSIAPAN AIR MEDIA


a. Membersihkan kolam dan memastikan kolam tidak bocor
b. Mengisi kolam bulat dengan air tawar sesuai ketinggian minimal 80 cm
c. Menyediakan garam krosok dan bittern.
d. Mencampur air tawar, bittern dan garam krosok dengan perbandingan :
125 L air tawar : 2 L bittern : 1 kg garam krosok
Sehingga dari campuran air tersebut akan di peroleh salinitas 14 – 18 ppt.
e. Sterilisasi air dengan menggunakan kapori 30 ppm
f. Melakukan pengadukan media dengan nenggunakan aerator /hiblow/blower selama 3 hari.
g. Setelah sterilisasi dan pengadukan air selama 3 hari, maka dilakukan penambahan
fermentasi pada pagi-sing hari sekitar jam 08.00-12.00 WIB dan penambahan probiotik
Super NB/ EM4 sebanyak 40 ml. Aerator/Blower/Hiblow terus dinyalakan untuk membantu
pengadukan fermentasi.

2. PEMBUATAN FERMENTASI
a. Bahan : Dedak padi, Fermipan, Air tawar
b. Cara pembuatan:
- Campur dedak dan ragi fermipan dengan perbandingan : 400 Dedak : 1 Ragi : 150
ml air
- Masukkan campuran dedak tadi dalam plastik lalu ikat plastik sehingga tidak ada
udara didalam plastik.
- Biarkan/fermentasi campuran tersebut selama 2 hari (48 jam)

3. APLIKASI FERMENTASI
- Ambil campuran bahan yang telah difermentasi
- Campur fermentasi dengan air kolam, lalu aduk sampai merata
- Ambil kain dan peras fermentasi dedak dengan menggunakan kain. Kemudian
hasil perasan tersebut ditambah probiotik (Super NB / EM4/Sel multi) sebanyak
40 ml, disebar ke media kolam secara merata.
- Lakukan aplikasi fermentasi ini setiap hari sebelum benur ditebar selama kuarng
lebih 10 hari.
- Setelah benur ditebar, aplikasi fermentasi dan probiotik dapat dilakukan setiap 2
hari sekali.
4. PENEBARAN BENUR
a. Penebaran benur dilakukan pada sore, pagi, atau malam hari untuk menghindari
strees.
b. Melakukan aklimatisasi dengan cara memasukkan kantong benur kedalam kolam dan
biarkan selama kurang lebih 30 menit hingga mengembun.
c. Setelah mengembun di dalam kantong, kemudidan kantong di buka dan benur ditebar
secara perlahan – lahan dengan menambahkan air sedikit demi sedikit.
d. Menghitung secara sampling udang yang ditebar untuk menentukan jumlah pakan
yang dibutuhkans udang.

5. PEMBERIAN PAKAN
a. Pada umur 1-30 hari pemberian pakan dilakukan secara blindfeeding, dan setelah itu
diberikan pakan berdasarkan sampling berat, berikut ini merupakan daftar pemberian
pakan hingga umur 60 hari per 1.000 ekor udang :

Pemberian Pakan (Gram) Total


Umur
Pakan Keterangan
(hari)
08.00 12.00 16.00 20.00 (Gram)

1 5,75 5,75 11,50

2 6,33 6,33 12,65 C


R
3 6,90 6,90 13,80 U
4 7,48 7,48 14,95 M
B
5 8,05 8,05 16,10 L
E
6 8,63 8,63 17,25

7 9,20 9,20 18,40

8 10,35 10,35 20,70

9 11,50 11,50 23,00

10 12,65 12,65 25,30

11 13,80 13,80 27,60

12 14,95 14,95 29,90

13 16,10 16,10 32,20

14 17,25 17,25 34,50

15 12,65 12,65 12,65 37,95

16 13,80 13,80 13,80 41,40

17 14,95 14,95 14,95 44,85

18 16,10 16,10 16,10 48,30


Pemberian Pakan (Gram) Total
Umur
Pakan Keterangan
(hari)
08.00 12.00 16.00 20.00 (Gram)

19 17,25 17,25 17,25 51,75

20 18,40 18,40 18,40 55,20

21 14,66 14,66 14,66 14,66 58,65

22 15,53 15,53 15,53 15,53 62,10

23 16,39 16,39 16,39 16,39 65,55

24 17,25 17,25 17,25 17,25 69,00

25 18,11 18,11 18,11 18,11 72,45

26 18,98 18,98 18,98 18,98 75,90

27 19,84 19,84 19,84 19,84 79,35

28 20,70 20,70 20,70 20,70 82,80

29 21,56 21,56 21,56 21,56 86,25

30 22,43 22,43 22,43 22,43 89,70

31 34,50 34,50 34,50 34,50 138,00

32 36,57 36,57 36,57 36,57 146,28

33 38,76 38,76 38,76 38,76 155,06


P
34 41,09 41,09 41,09 41,09 164,36 E
35 43,56 43,56 43,56 43,56 174,22 L
L
36 46,17 46,17 46,17 46,17 184,68 E
T
37 48,94 48,94 48,94 48,94 195,76

38 51,88 51,88 51,88 51,88 207,50

39 48,00 48,00 48,00 48,00 192,00

40 50,88 50,88 50,88 50,88 203,52

41 53,93 53,93 53,93 53,93 215,73

42 57,17 57,17 57,17 57,17 228,68

43 60,60 60,60 60,60 60,60 242,40

44 64,23 64,23 64,23 64,23 256,94

45 68,09 68,09 68,09 68,09 272,36

46 72,17 72,17 72,17 72,17 288,70

47 76,50 76,50 76,50 76,50 306,02

48 81,09 81,09 81,09 81,09 324,38


Pemberian Pakan (Gram) Total
Umur
Pakan Keterangan
(hari)
08.00 12.00 16.00 20.00 (Gram)

49 85,96 85,96 85,96 85,96 343,84

50 91,12 91,12 91,12 91,12 364,47

51 96,59 96,59 96,59 96,59 386,34

52 102,38 102,38 102,38 102,38 409,52

53 108,52 108,52 108,52 108,52 434,09

54 115,03 115,03 115,03 115,03 460,14

55 121,94 121,94 121,94 121,94 487,75

56 129,25 129,25 129,25 129,25 517,01

57 137,01 137,01 137,01 137,01 548,03

58 145,23 145,23 145,23 145,23 580,92

59 153,94 153,94 153,94 153,94 615,77

60 163,18 163,18 163,18 163,18 652,72

b. Pada umur 30 hari, udang disampling untuk mengetahui berat udang sebagai dasar
menentukan jumlah pakan yang diberikan;
c. Pada umur 30-50 hari udang sudah diberi pakan pellet ukuran paling kecil ,
sedangkan pada umur 51-75 hari diberi pakan pellet sedang, sedangkan untuk pakan
pellet besar diberikan pada umur 76 hari sampai panen.
d. Untuk mengontrol pakan yang diberikan habis atau tidak, maka digunakan anco
dimana pakan yang diletakkan di anco sebanyak 2-5%.
e. Melakukan cek anco setiap 1-2 jam setelah pemberian pakan. Jika pakan di anco tidak
habis, maka pada pemberian pakan berikutnya pakan dikurangi 20%. Apabila pakan
di anco habis, maka pada pemberian pakan berikutnya ditambah 5% dari jumlah
pakan sebelumnya.

6. KONTROL PERTUMBUHAN
a. Kontrol pertumbuhan dilakukan setelah 30 hari setelah penebaran
dengan pengambilan sampel udang atau sampling yang dilakukan setiap 7-10 hari
sekali. Sampling dilakukan pada waktu fajar atau sore hari untuk menghindari
cuaca panas. Sampling bertujuan untuk menentukan biomass udang, sebagai dasar
perhitungan pemberian pakan, ADG (Average Daily Growth), ABW (average Body
Weight) dan FCR (Feed Conversion Ratio).
b. Kontrol Anco, dengan mengambil udang yang ada di anco, kemudian timbang udang.
c. Hitung pakan dengan berdasarkan perkiraan berat biomass
7. PENGGUNAAN SISTEM RAS (Recirculating Aquaculture System)
a. Tujuan dari penggunaan RAS ini adalah untuk menghemat air dengan cara
mengalirkan air limbah pada filter. Sistem RAS sederhana dengan memanfaatkan
blong plastik yang ber-isikan batu koral, arang, ijuk dan dakron/ japmat (secara
berurutan) sebagai filter.

Saluran pemasukkan air


Blong Filter
Blong Tandon

Bahan Filter
Pompa submersibel

Saluran pemasukkan air


Saluran Pengelaran Air

Saluran pembuangan air kotor


Saluran pemasukan air kotor

Gambar : Sistem RAS (Recilculating Aquaculture System) menggunakan blong

Sistem RAS pada budidaya udang sekala kecil ini diaktifkan pada saat udang telah
mencapai berat lebih kurang 2 gram (DOC 20-25 hari), karena jika terlalu kecil
udang akan ikut tersedot kedalam pipa saluran drainase. Bahan filter pada system
RAS ini dibersihkan jika air di dalam blong tandon mulai kotor. RAS dilakukan
secara rutin setiap hari selama 2-3 jam sehari. Ras sebaiknya di lakukan pagi hari
sebelum pemberian pakan atau sore hari setelah pakan siang habis.

b. Prinsip kerja RAS


Air kotor yang ada didasar kolam dialirkan pada blong/wadah filter mekanik melalui
saluran dibagian bawah blong. Saluran ini masuk dalam blong dan dihubungkan
dengan paralon TEE yang ujungnya di beri KNEE (sistem Vortex), sehingga air yang
masuk akan berputar. Ini dimaksudkan agar kotoran mengumpul didasar blong.
Sedang air yang bersih akan didorong keatas sehingga permukaan air di filter sama
engan permukaan air kolam (sistem Bejana berhubungan).

c. Diatas fortek terdapat saringan sebagai tempat masuknya air keatas.


d. Air akan terdorong ke atas melalui filter mekanik yang terdiri dari batu koral, arang
dan japmat.
e. Air yang paling atas dialirkan pada blong kedua (blong Oksigenasi), dalam blong ini
bisa ditambah aerasi sehingga kadar O2air meningkat.
f. Selanjutnya air dari blong dipompa dan dialirkan ke kolam lagi.
8. PENGELOLAAN KUALITAS AIR HARIAN
a. Pengukuran kualitas air dilakukan secara harian dengan parameter suhu, pH, salinitas,
kecerahan. Serta pengaturan ketinggian air pada petakan budidaya dijagaminimal 80
cm, hal ini dilakukan agar tidak terjadi perubahan kondisi ekstrim pada petakan
budidaya.
b. Penambahan fermentasi dedak dan Probiotik seperti pada saat persiapan media
dilakukan secara berkala 2 – 3 hari, agar membentuk bakteri pengurai untuk menjaga
kestabilan kualitas air.
c. Pada saat pemeliharaan RAS harus dinyalakan setiap hari selama 2-3 jam secara rutin
sejak umur 20 hari.
d. Secara berkala kotoran di filter RAS dibuang.

9 PENGELOLAAN KUALITAS AIR SEWAKTU-WAKTU


a. Pengukuran kualitas air dilakukan secara harian dengan parameter suhu, pH ,
oksigen terlarut dan kecerahan. Serta pengaturan ketinggian air pada kolam budidaya
dijaga pada 80 cm, hal dilakukan agar tidak terjadi perubahan kualitas dan parameter
air pada kolam budidaya.
b. Penambahan fermentasi dedak dan Probiotik seperti pada saat persiapan media
dilakukan secara berkala 2 hari sekali, agar membentuk bakteri pengurai untuk
menjaga kestabilan kualitas air.
c. Lakukan penambahan mineral dengan dosis 5 ppm setiap 2 hari sekali Pemberian
mineral dilakukan pada malam hari.
d. Apabila terjadi hujan deras, maka setelah hujan di tambah dolomit 2 ppm (2
mg/liter), untuk menjaga agar pH tidak drop.
e. Apabila air susut, maka ditambah campuran air tawar, garam dan bittern melalui
blong filter.
f. Setiap 2 hari sebelum dan sesudah bulan purnama / bulan mati mineral diberikan
secara terus menerus setiap hari sebanyak 5 ppm. Karena pada saat tersebut terjadi
molting massal.

g. PANEN
a. Panen dilakukan secara terencana.
b. Panen parsial (panen sebagian) dapat dilakukan pada hari ke 45 hingga 75 hari, saat
udang mencapai berat 7-10 gram. Panen parsial dilakukan bertujuan untuk
mengurangi kepadatan, sedangkan banyak udang yang dipanen disesuaikan dengan
kepadatan udang yang ditebar. Biasanya panen parsial di jual untuk umpan udang
pancing
c. Panen total dilakukan pada saat udang mencapai 10 gram ke atas.
CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

Situasi % Rekomendasi Pakan


Hujan saat waktu pemberian pakan 50% atau menunggu hujan reda
Terjadi bloom plankton yang masif 70% selama 3 hari atau menunggu hingga bloom
plankton berkurang
Molting (saat pH sekitar 8 - 9) 30% siang hari, 50% malam dan 110% di pagi
hari
Molting (saat pH < 8) 80-90%
Cuaca berangin 60%
Plankton drop 50% sampai kecerahan berkurang karena
oksigenasi dan mikroorganisme
Pergantian air (jika hanya terjadi sedikit 80% untuk 2 kali makan
perubahan parameter air)
Pergantian air (jika terjadi perubahan 50% untuk 1 hari
parameter air yang tinggi)
Aplikasi beberapa produk kimia 0% untuk sekali makan
DO turun dan udang mulai naik ke 0% untuk 1 hari
permukaan
Tingginya amonia 60-70% hingga ammonia berkurang setengahnya
Perubahan cuaca secara drastis 70-80% hingga cuaca stabil
Suhu kurang dari 25°C atau Lebih dari Tunggu hingga suhu turun ke kondisi optimal
34°C (26°C-32°C)

Situasi Kondisi
DO >4 Nafsu makan menurun
DO >2 Tidak mau makan
Suhu 26⁰ C - 32⁰ C Suhu optimal untuk pemberian pakan
Pakan masih ada di anco Pemberian pakan dikurangi 10%
Pakan habis dan udang banyak dianco Pemberian pakan tetap
Pakan habis dan tidak ada udang di anco pakan ditambah 5%, akan tetapi melihat kondisi
air dan cuaca
Overfeeding/ blooming plankton/ Pengurangan jumlah pakan
kenaikan kada amonia
Alkalinitas tinggi Ditambahkan air tawar/ fermentasi
Alkalinitas rendah Ditamahkan kapur (CaCO3) dan (CaO)
Bahan organik tinggi Pengenceran, aplikasi probiotik, dan pembersihan
filter RAS

Anda mungkin juga menyukai