TIM INOVASI
DINAS PERIKANAN KABUPATEN PROBOLINGGO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA UDANG VANNAMEI KOLAM BUNDAR
MENGGUNAKAN RAS DI MEDIA AIR LAUT BUATAN (BUMI KRAKSAAN)
2. PEMBUATAN FERMENTASI
a. Bahan : Dedak padi, Fermipan, Air tawar
b. Cara pembuatan:
- Campur dedak dan ragi fermipan dengan perbandingan : 400 Dedak : 1 Ragi : 150
ml air
- Masukkan campuran dedak tadi dalam plastik lalu ikat plastik sehingga tidak ada
udara didalam plastik.
- Biarkan/fermentasi campuran tersebut selama 2 hari (48 jam)
3. APLIKASI FERMENTASI
- Ambil campuran bahan yang telah difermentasi
- Campur fermentasi dengan air kolam, lalu aduk sampai merata
- Ambil kain dan peras fermentasi dedak dengan menggunakan kain. Kemudian
hasil perasan tersebut ditambah probiotik (Super NB / EM4/Sel multi) sebanyak
40 ml, disebar ke media kolam secara merata.
- Lakukan aplikasi fermentasi ini setiap hari sebelum benur ditebar selama kuarng
lebih 10 hari.
- Setelah benur ditebar, aplikasi fermentasi dan probiotik dapat dilakukan setiap 2
hari sekali.
4. PENEBARAN BENUR
a. Penebaran benur dilakukan pada sore, pagi, atau malam hari untuk menghindari
strees.
b. Melakukan aklimatisasi dengan cara memasukkan kantong benur kedalam kolam dan
biarkan selama kurang lebih 30 menit hingga mengembun.
c. Setelah mengembun di dalam kantong, kemudidan kantong di buka dan benur ditebar
secara perlahan – lahan dengan menambahkan air sedikit demi sedikit.
d. Menghitung secara sampling udang yang ditebar untuk menentukan jumlah pakan
yang dibutuhkans udang.
5. PEMBERIAN PAKAN
a. Pada umur 1-30 hari pemberian pakan dilakukan secara blindfeeding, dan setelah itu
diberikan pakan berdasarkan sampling berat, berikut ini merupakan daftar pemberian
pakan hingga umur 60 hari per 1.000 ekor udang :
b. Pada umur 30 hari, udang disampling untuk mengetahui berat udang sebagai dasar
menentukan jumlah pakan yang diberikan;
c. Pada umur 30-50 hari udang sudah diberi pakan pellet ukuran paling kecil ,
sedangkan pada umur 51-75 hari diberi pakan pellet sedang, sedangkan untuk pakan
pellet besar diberikan pada umur 76 hari sampai panen.
d. Untuk mengontrol pakan yang diberikan habis atau tidak, maka digunakan anco
dimana pakan yang diletakkan di anco sebanyak 2-5%.
e. Melakukan cek anco setiap 1-2 jam setelah pemberian pakan. Jika pakan di anco tidak
habis, maka pada pemberian pakan berikutnya pakan dikurangi 20%. Apabila pakan
di anco habis, maka pada pemberian pakan berikutnya ditambah 5% dari jumlah
pakan sebelumnya.
6. KONTROL PERTUMBUHAN
a. Kontrol pertumbuhan dilakukan setelah 30 hari setelah penebaran
dengan pengambilan sampel udang atau sampling yang dilakukan setiap 7-10 hari
sekali. Sampling dilakukan pada waktu fajar atau sore hari untuk menghindari
cuaca panas. Sampling bertujuan untuk menentukan biomass udang, sebagai dasar
perhitungan pemberian pakan, ADG (Average Daily Growth), ABW (average Body
Weight) dan FCR (Feed Conversion Ratio).
b. Kontrol Anco, dengan mengambil udang yang ada di anco, kemudian timbang udang.
c. Hitung pakan dengan berdasarkan perkiraan berat biomass
7. PENGGUNAAN SISTEM RAS (Recirculating Aquaculture System)
a. Tujuan dari penggunaan RAS ini adalah untuk menghemat air dengan cara
mengalirkan air limbah pada filter. Sistem RAS sederhana dengan memanfaatkan
blong plastik yang ber-isikan batu koral, arang, ijuk dan dakron/ japmat (secara
berurutan) sebagai filter.
Bahan Filter
Pompa submersibel
Sistem RAS pada budidaya udang sekala kecil ini diaktifkan pada saat udang telah
mencapai berat lebih kurang 2 gram (DOC 20-25 hari), karena jika terlalu kecil
udang akan ikut tersedot kedalam pipa saluran drainase. Bahan filter pada system
RAS ini dibersihkan jika air di dalam blong tandon mulai kotor. RAS dilakukan
secara rutin setiap hari selama 2-3 jam sehari. Ras sebaiknya di lakukan pagi hari
sebelum pemberian pakan atau sore hari setelah pakan siang habis.
g. PANEN
a. Panen dilakukan secara terencana.
b. Panen parsial (panen sebagian) dapat dilakukan pada hari ke 45 hingga 75 hari, saat
udang mencapai berat 7-10 gram. Panen parsial dilakukan bertujuan untuk
mengurangi kepadatan, sedangkan banyak udang yang dipanen disesuaikan dengan
kepadatan udang yang ditebar. Biasanya panen parsial di jual untuk umpan udang
pancing
c. Panen total dilakukan pada saat udang mencapai 10 gram ke atas.
CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN
Situasi Kondisi
DO >4 Nafsu makan menurun
DO >2 Tidak mau makan
Suhu 26⁰ C - 32⁰ C Suhu optimal untuk pemberian pakan
Pakan masih ada di anco Pemberian pakan dikurangi 10%
Pakan habis dan udang banyak dianco Pemberian pakan tetap
Pakan habis dan tidak ada udang di anco pakan ditambah 5%, akan tetapi melihat kondisi
air dan cuaca
Overfeeding/ blooming plankton/ Pengurangan jumlah pakan
kenaikan kada amonia
Alkalinitas tinggi Ditambahkan air tawar/ fermentasi
Alkalinitas rendah Ditamahkan kapur (CaCO3) dan (CaO)
Bahan organik tinggi Pengenceran, aplikasi probiotik, dan pembersihan
filter RAS