Pendahuluan Materi
Tiap-tiap bangsa, betapa juga biadapnnya, mempunyai dongeng dan takhyul. Ada yang
terjadi daripada kisah perintanghari, keluar dari mulut orang yang suka berceritera. Ada yang
terjadi daripada muslihat mempertakuti anak-anak, supaya ia jagan nakal. Ada pula yang timbul
karena keajaiban alam, yang menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu orang menyangka alam
ini penuh dengan dewa-dewa serta biduanda dan bidadarinya yang bermacam-macam
namannya. Demikan lama Kelamaan muncul timbul berbagai fantasi, cetakan pikiran, yang
menjadi barang peradaban manusia bermula.
Fantasi itu tidak ada batasnya sebab dia tidak bersangkut dengan yang lahir. Keadaanya
tidak dapat dibenarkan.
Oleh karena itu Fantasi itu menjadi pangkal juga dari pada perasaan yang indah-indah,
pangkal daripada seni, pangkal dari pada pengetahuan yang ajaip-ajaip.
Fantasi membawa orang meminangnnya ke awang-awang. Keluar daripada bumi dan
alam tempat ia berdiri.
Dengan Fantasi itu ia dapat menyatukan ruhnnya dengan alam sekitarnnya. Ia merasa
dirinya bagian dari alam. Fantasi yang sampai ke sana di sebut juga xetase.
Orang/manusia yang mengadakan fantasi itu tidak mau mencari kebenaran buah fantasinya, karena
kesenangan ruhnya adalah terletak dalam fantasi itu.
Tetapi orang/manusia kemudian yang mepusakai fantasi itu , ada yang ingin hendak mengetahui
kebenarannya lebih jauh. Diantarannya ada yang tidak lekas percaya, ada yang bersikap kritis, suka
membanding dan menguji. Demikianlah, dari fantasi itu timbul lama-kelamaan keinginan akan
kebenaran.