Anda di halaman 1dari 2

MENGENAL DIFTERI LEBIH DEKAT

Oleh : dr. Faqih Istiqomah


Penanggung Jawab : dr.Oktora,Sp.A

Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae yang
sangat yang mudah menular dan sagnat berbahaya karena dapat menyebabkan sumbatan jalan
nafas. Penyakit difetri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang
direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Imunisasi adalah perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri, dan
dapat diperoleh dengan mudah di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
Difteri menular melalui udara dan dapat terjadi tidak hanya pada penderita saja namun juga
dari orang yang pembawa (karier) yang tampak sehat baik anak maupun dewasa.

Untuk mencegah terjadinya difteri dapat dilakukan dengan melengkapi imunisasi


DPT/DT/Td anak sesuai jadwal imunisasi. Jadwal imunisasi DPT:
a. Anak usia kurang dari 1 tahun harus mendapatkan 3 kali imunisasi difteri (DPT) yaitu
pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
b. Anak usia 1-5 tahun harus mendapatkan imunisasi ulangan sebanyak 2 kali
c. Anak usia SD haris mendapatkan imunisasi difetri melalui program BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah) kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 atau kelas 5
d. Setelah itu imunisasi ulangan dilakukan setiap 10 tahun, ternasuk orang dewasa.

Gambar 1
Jadwal Imunisasi Rekomedasi IDAI 201
Imunisasi DPT kadang-kadang menimbulkan demam, bengkak dan nyeri di tempat
suntikan DPT yang merupakan reaksi normal dan akan hilang dalam beberapa hari. Bila anak
mengalami demam atau bengkak di tempat suntikan dapat diberikan obat penurun panas
dengan dosis sesuai umur, banyak minum susu atau segera ke petugas kesehatan terdekat.

Sebagai masyarakat awam kita lebih baik mengenali dan waspada terhadap gejala awal
difteri, yaitu:
a. Demam tinggi
b. Nafsu makan menurun
c. Lesu
d. Nyeri menelan dan nyeri tenggorok
e. Sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah
f. Dan memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorok atau hidung
g. Disertai pembengkakan kelenjar leher (Bull neck)

Gambar 2
gambar pembengkakak kelenjar leher dan selaput putih keabu-abuan di tenggorok

Apabila terdapat gejala-gejala seperti diatas maka langkah yang harus kita lakukan adalah:
a. Segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat apabila ada anak mengeluh nyeri
tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok, khususnya anak usia < 15
tahun
b. Anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai menderita difteri agar
segera mendapat pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan
apakah benar menderita difteri
c. Memeriksakan anggota keluarga satu rumah untuk melihat apakah benar
menderita difteri atau pembawa kuman (karier)
d. Anggota keluarga satu rumah yang dinyatakan sehat segera dilakukan imunisasi
DPT (apabila belum pernah maka diberikan imunisasi primer 3x dengan jarak
masing-masing 4 minggu, apabila imunisasi belum lengkap segera dilengkapi,
apabila sudah lengkap perlu ditambah ulangan 1x)

Anda mungkin juga menyukai