Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pereaksi atau sering disebut juga reagensia (inggris : reagent) adalah suatu zat yang
berperan dalam suatu reaksi kimia atau diterapkan untuk tujuan analisis.
Istilah reagen juga digunakan untuk menunjuk pada zat kimia dengan kemurnian yang
cukup untuk sebuah analisis atau percobaan. Sebagai contoh, sebuah reagen air tidak boleh
mengandung banyak ketidakmurnian seperti ion natrium, klorida, atau bakteri, dan juga memiliki
tahanan listrik yang tinggi.
Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih reaktan digabungkan bersama-sama. Reaktan
harus hadir untuk menciptakan reaksi kimia, tanpa mereka tidak akan ada reaksi. Untuk proses
kimia yang terjadi, pelarut dan katalis yang diperlukan. Katalis tetap tidak berubah setelah setiap
reaksi tapi benar-benar mengubah waktu reaksi akan terjadi. Pelarut adalah zat yang mengurangi
padat dan menghasilkan jenis solusi. Reagen ini juga dapat digunakan dalam pengujian dan
menganalisis bahan kimia.
Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang
spesifik jenis aplikasi yang klien dikembangkan dalam program penelitian ilmiah mereka.
Beberapa reagen juga digunakan dalam kit dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme
yang lain sulit untuk menemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Reagen dan bahan-
bahan lain yang digunakan sebagai kunci produk dalam menciptakan alat untuk diagnosis.
Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler,
penggunaan forensik, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses.
Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan
didunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan
menyelamatkan nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun
keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan
reagen sebagai campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat
pada kondisi tertentu.
Dari uraian diatas,penulis ingin menjelaskan salah satu pereaksi melalui makalah yang
berjudul “REAGEN BIURET”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja komposisi dari pereaksi biuret?


2. Apa kegunaan dari masing-masing komposisi pereaksi biuret?
3. Bagaimana cara pembuatan perekasi Biuret?
4. Bagaimana cara uji kualitas reagen?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui komposisi dari perekasi biuret


2. Untuk mengetahui kegunaan dari masing-masing perekasi biuret
3. Untuk mengetahui cara pembuatan pereksi Biuret
4. Untuk mengetahui cara uji kualitas reagen

1.4 Manfaat Penulisan

A. Teoritis
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan.
2. Untuk menambah wawasan tentang pereaksi Biuret
B. Praktis
Dapat menumbuhkan rasa keingintahuan tentang pereaksi Biuret
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pereaksi Biuret

Reagen Biuret ialah suatu uji yang digunakan untuk membuktikan keberadaan gugus
kimia ikatan peptida dalam protein. Uji ini memberikan warna ungu dengan adanya zat kimia ini.
Reagen ini adalah campuran senyawa anorganik yang disebut kalium hidroksida, kalium natrium
tartrat, dan tembaga sulfat.

Tegasnya, uji Biuret ialah uji kimia yang digunakan untuk melacak adanya ikatan
peptida. Dengan adanya peptida, ion tembaga(II) membentuk kompleks koordinasi berwarna-
ungu dalam larutan alkalis atau basa. Beberapa varian tentang uji ini telah dikembangkan, seperti
uji BCA dan uji Lowry yang dimodifikasi.

Reaksi Biuret dapat di-gunakan untuk menentukan konsentrasi protein karena ikatan
peptida terjadi dengan frekuensi yang sama per asan amino dalam peptida. Inten-sitas warna, dan
karena itu absorpsi pada panjang gelom-bang 540 nm, berbanding langsung dengan konsentrasi,
sesuai dengan hukum Beer-Lambert.

Terlepas dari namanya, reagen ini pada kenyataannya tidak mengandung biuret ((H2N-
CO-)2NH). Uji ini dinamakan demikian karena juga memberikan reaksi positif terhadap ikatan
peptida-seperti dalam molekul biuret.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein suatu bahan
makanan. Pengujian biuret dengan cara meneteskan larutan biuret pada bahan makanan yang
akan diuji. Jika terkandung protein pada bahan makanan tersebut maka warna biuret yang
tadinya warnanya merah kehitaman akan berubah menjadi ungu atau violet
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Komposisi Pereaksi Biuret

Larutan A
1. CuSO4.5H2O 0,75 gr
2. KNaC4H4O6.4H2O (KNa-Tartrat) 3 gr
3. Akuades bebas CO2 200 ml
Larutan B
1. NaOH 10 % bebas karbonat 150 ml

3.2 Kegunaan Masing-Masing Komposisi Pereaksi Biuret

1. CuSO4 memberikan kompleks berwarna

2. NaOH/KOH memberikan suasana basa (mengubah Cu2+ Cu+)

3. KNaC4H4O6 (Kalium Natrium Tartrat) untuk menstabilkan kompleks ion Cu2+


4. Larutan ion Cu2+ membentuk kompleks dengan ikatan peptida suatu protein sehingga

menghsilkan warna ungu dengan absorbansi dari panjang gelombang ( ) maksimal 540 nm

3.3 Cara Pembuatan Pereaksi Biuret

1. Timbang CuSO4.5H2O di atas aluminium foil.


2. Timbang KNaC4H4O6.di atas aluminium foil.
3. Siapkan akuades bebas CO2 di dalam gelas kimia 500 ml.
4. Tuangkan CuSO4.5H2O dan Akuades bebas CO2 ke dalam akuades bebas CO2 secara
berurutan dan perlahan. Aduk hingga larut. Ini adalah larutan A.
5. Tuangkan larutan NaOH 10 % bebas karbonat ke dalam larutan A secara perlahan. Aduk hingga
larut.
6. Encerkan dengan akuades sampai 500 ml.
7. Tuangkan ke dalam botol. Tutup dengan rapat. Simpan di tempat yang sejuk.

3.4 Cara Uji Kualitas Pereaksi Reagen

a. Melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui nilainya dengan
menggunakan reagen tersebut.Kontrol komersial siap datang baik bentuk diuji atau unassayed.
Kontrol diuji diuji dengan beberapa metode sebelum dijual, dan dijual dengan hasil tes. Kontrol
diuji: lebih mahal daripada kontrol unassayed digunakan untuk mengevaluasi akurasi dan presisi
menghindari kesalahan laboratorium dalam menentukan nilai kontrol hanya mungkin tidak cocok
untuk metode tertentu atau nilai-nilai conditionsWhile pabrikan kontrol dapat digunakan sampai
batas tertentu untuk mengukur akurasi, ukuran terbaik kontrol akurasi referensi bersertifikat
material.Unassayed tidak diuji oleh produsen sebelum dijual.Nilai kontrol untuk materi ini harus
ditentukan oleh laboratorium individu. Kontrol Unassayed: yang lebih murah dari kontrol diuji
digunakan untuk mengevaluasi presisi hanya menghindari kesalahan produsen dalam
menentukan nilai kontrol nilai kontrol disesuaikan dengan metode sendiri laboratorium dan
catatan conditionsA akhir: meskipun bahan kontrol yang tersedia secara komersial disaring untuk
antigen hepatitis dan antibodi HIV, bahan kontrol masih harus ditangani dengan tindakan
pencegahan karena mengandung bahan biologis dan bisa mengandung agen infeksi
b. Menggunakan strain kuman.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan

Reagen (Pereaksi) biuret merupakan pereaksi yang digunakan untuk uji protein. Masing-
masing komposisi pada pereaksi biuret memiliki kegunaan yang berbeda-beda yang menunjang
pereaksi tersebut dapat digunakan untuk menguji protein dengan cara spektrofotometri.

4.2 Saran

Gunakanlah Pereaksi Biuret sesuai kebutuhannya dan kegunaannya. Pelajarilah lebih


lanjut berbagai jenis Reagen (Pereaksi) yang menunjang dalam praktek kita sebagai analis
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai