1.1.1 KETERANGAN
1
yang tidak disetujui/ditolak oleh Direksi secepatnya 3 x 24 jam
harus dikeluarkan dari proyek.
2
j. Instruksi-instruksi baru dari Direksi dan Pemberi Tugas.
k. Hal-hal lain serta petunjuk-petunjuk Pengawas harian kepada
Kontraktor yang wajib dituruti untuk mingguan yang akan datang,
atau seperti yang telah di sepakati bersama.
1.1.5 LAPORAN-LAPORAN
b. Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa
dan disetujui kebenarannya oleh Pengawas harian.
Perselisihan mengenai hal ini mengakibatkan pekerjaan
dihentikan untuk diadakan opname.
3
6. Instruksi, tegoran-tegoran dan sebagainya yang telah
diterima oleh Kontraktor dan Pemberi Tugas, Direksi dan
Pengawas harian dan bagaimana pemecahannya.
1.2.2 A I R
1.2.5 IKLAN
Tanpa izin tertulis dari Direksi, Kontraktor dilarang memberi izin atau
memberi kesempatan untuk mengiklankan daerah pekerjaan.
4
1.2.6 OBAT P.P.P.K (P3K)
Pasal 1
URAIAN UMUM
5
2. Mengadakan sumber (sumber-sumber) air untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan. Air kerja yang dipergunakan harus
memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk pekerjaan
yang bersangkutan, dan menyampaikan bukti hasil
pengetesan dari Laboratorium.
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
SITUASI
6
Pasal 4
PENGUKURAN DAN PENENTUAN GARIS SEMPADAN
f. Sebagai ukuran pokok titik 0.00 (titik duga pokok = titik nol)
adalah 0.00 pada garis As Rencana Jalan Lingkungan Oleh
Pemborong tanda-tanda tetap ini harus dijaga dan dipelihara
selama pembangunan. Pile 0.00 berada 50 cm dari muka tanah
atau sesuai kesepakatan pada waktu Titik nol pekerjaan (uitzet)
dan disesuaikan dengan kondisi bangunan berdiri.
7
Pemukiman Kabupaten Rejang Lebong dan dinyatakan
dalam sebuah Berita Acara.
- Level lantai dasar gedung mengacu pada peil 0.00 pada muka
tanah dimana bangunan didirikan.
Tinggi ini adalah merupakan peil 0.00 dari gedung yang akan
dibangun dan dijadikan pegangan pada waktu pelaksanaan
selanjutnya.
Pasal 5
BANGUNAN SEMENTARA (KEET) KANTOR PEMBERI TUGAS
DAN KONSULTAN PENGAWAS, KANTOR PEMBORONG,
GUDANG DAN LOS KERJA
8
Konstruksi los kerja dibuat sama dengan gudang, kecuali dapat
tanpa dinding.
Bagi tempat-tempat penimbunan pasir dan kerikil dibuat bak-bak
yang terbuat dari papan.
A. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 6
PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN
Pekerjaan galian
9
diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari
terkumpulnya air tersebut.
Pasal 7
PASANGAN DINDING/BATU BATA MERAH
10
a.5 Bata merah yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik,
dan dari hasil pembakaran yang matang sesuai contoh yang
telah disetujui sebelumnya.
b.2 Pada semua pasangan bata merah mulai dari sloof (tie
beam) beton hingga 20 cm di atas permukaan lantai.
11
Pasal 8
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Persyaratan Umum
a.3 Untuk dapat mencapai tebal yang rata dari suatu plesteran,
harus diadakan pemeriksaan secara silang.
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan menggunakan garisan
panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal
(silang).
12
b.4 Plesteran dengan adukan biasa (1 pc : 4 psr) dilaksanakan
pada dinding-dinding bata atau bagian-bagian pekerjaan
pasangan bata lainnya dengan adukan yang sama.
c. Plesteran Beton
c.4 Semua bahan plesteran harus diaduk pakai mesin aduk dan
bila mengaduk dengan tangan harus ada persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.
13
Pasal 9
PELAKSANAAN PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA, ATAP
14
yang berbeda dengan shop drawing, harus dikoreksi/
diselesaikan bersama dengan pengawas, untuk
mendapatkan kepastian.
C. Atap
Pasal 10
PEKERJAAN KACA
a.2 Kaca yang cacat seperti retak, pecah, tergores, tidak rata/
bergelombang harus segera diganti atas perintah Konsultan
Pengawas hingga sempurna. Seluruh akibat tersebut
termasuk pemakaian kaca yang tidak rata/bergelombang
adalah menjadi tanggung jawab dan resiko Pemborong
sepenuhnya.
15
Pasal 11
PEKERJAAN KEDAP AIR/WATER PROOFING
16
perubahan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Perencana, dan yang diusulkan haruslah bahan yang
kualitasnya minimal setara atau lebih baik dari pada yang
tercantum dalam spesifikasi SPESIFIKASI TEKNIS.
- Tidak bocor.
Pasal 12
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
17
Pasal 13
ALAT-ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
18
h. Ketentuan lainnya seperti cara pemasangan harus mengikuti
standard dan petunjuk-petunjuk dari pabrik yang
memproduksinya.
Pasal 14
PEKERJAAN CAT
a. Persyaratan Umum
19
3. Mengingat dipasaran banyak terdapat beraneka ragam merk
cat dari mutu dan bahan campuran yang berbeda, maka
Pemborong wajib untuk menggunakan setiap jenis cat untuk
penyelesaian secara lengkap dari keluaran pabrik yang sama/
merek yang sama.
Pemborong wajib untuk memperhatikan secara teliti segala
ketentuan dan petunjuk dari pabrik yang memproduksinya
terhadap cara pemakaiannya, mengencerkan, perawatan dan
sebagainya.
I. Pekerjaan persiapan.
20
II. Untuk melicinkan permukaan tembok + langit-langit luar
digunakan Acrylic Alkali Resistant Sealant (1 lapis)
dan plamur 550-1967.
Pasal 15
AIR UNTUK PEMBANGUNAN
a. Air untuk pembangunan haruslah air tawar yang bersih dan bebas
dari zat-zat organik, tanah, lumpur, garam-garam mineral, larutan
alkali dan lain-lain seperti yang disyaratkan dalam bagian-bagian
pekerjaan.
b. Jika air dari saluran PAM tidak dapat atau tidak cukup, maka
Pemborong sendiri harus mengadakan air untuk tujuan
pembangunan ini dengan mendatangkan/mengadakan sumber air
sendiri yang memenuhi syarat.
Pasal 16
SEMEN
21
Pasal 17
PEMERIKSAAN PC, KERIKIL/SPLIT, ADUKAN BETON DAN
KAYU
2. Kerikil/SPLIT
yang lebih besar dari 25 mm pada modul kehalusan 6,5 - 7 =
kurang dari 10%
9,5 - 19 mm 0 - 16 16 - 24 24 - 30
a.
19 - 30 mm 0 - 14 14 - 22 22 - 30
b.
22
d. Kekuatan adukan dari pasir dengan ukuran butir-butir kurang dari
5 mm terhadap adukan normal 1 : 3.
Pasal 18
KAYU
a. Pengukuran
23
telah disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan maka
potongan (kekurangan) sebanyak 2 mm diperbolehkan untuk tiap
permukaan yang sudah dikerjakan.
b. Permukaan luar
c. Mata kayu
d. Susut (Mengkerut)
e. Pelaksanaan
Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan
bebas tetapi tidak longgar, tanpa macet atau terlambat dan semua
kunci dan engsel harus cocok dan dapat bekerja dengan wajar.
Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi
mengkerut atau bengkok atau kelihatan ada cacat lainnya pada
pekerjaan kayu yang halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan
terakhir maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diganti hingga Pemberi tugas merasa puas dan pekerjaan-
24
pekerjaan lainnya yang tergantung akibat pembongkaran tersebut
harus dibetulkan atas biaya Pemborong.
g. Pembersihan
h. Pengawetan
Pasal 19
BATU BATA
Hanya dapat dipergunakan batu bata buatan dari mutu terbaik, bentuk
cukup siku deviasi ukuran rata-rata antara satu dengan lainnya tidak
boleh kurang lebih dari 2,5%.
Daya tekan rata-rata setelah direndam air tidak boleh kurang dari 60
kg/cm2 jika dari 10 contoh percobaan bahan-bahan tersebut terdapat
satu saja yang berdaya tekan kurang dari 30 kg/cm2, maka bahan
tersebut keseluruhannya akan ditolak.
Seluruh batu bata yang akan dipasang harus tidak pecah dan direndam
dalam air hingga jenuh dahulu. Demikian juga pengiriman batu bata,
dimana jumlah yang patah lebih dari 10% supaya dikembalikan karena
mutu rata-rata sudah diragukan.
Pasal 20
BAHAN DAN ALAT-ALAT LAINNYA
25
b. Bahan-bahan dan alat Import lainnya
Pasal 21
PENGUJIAN BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
Pasal 22
PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS LANTAI
A. Referensi
B. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Plesteran
26
dibasahkan. Plesteran diselesaikan dikerjakan dengan
papan plesteran dan kayu perata atau sekop saja.
Sudut-sudut harus siku dan semua sambungan-
sambungan harus mulus.
b. Pekerjaan Keramik
27
f. Pekerjaan Rabat Beton.
B. PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 23
RESIKO DAN PERTANGGUNGAN
28
Pasal 24
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
a. Lingkup Pekerjaan
- Pondasi
- Balok Pengikat (Tie Beam).
- Kolom, balok dan plat.
1. Pemborong harus mengadakan persiapan dan penyediaan yang
diperlukan untuk melakukan semua pekerjaan serta harus
sudah memperhitungkan segala akibatnya.
29
a. Pemborong dapat memulai pekerjaan struktur setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas .
b. Persyaratan bahan
1. Mutu Semen
2. Penyimpanan Semen
30
syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman.
Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan
sehingga mengeras atau tercampur bahan lain, tidak boleh
digunakan dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.
Semen harus dalam zak-zak yang utuh dan terlindung baik
dari pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan
dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman.
- Mutu Pasir
- Ukuran
- Penyimpanan
31
- Pengawas Lapangan dapat meminta kepada Pemborong
untuk mengadakan kualitas dari agregat-agregat tersebut
dari tempat penyimpanan yang ditunjuk, setiap saat dalam
laboratorium yang di akui, atas biaya Pemborong.
4. Mutu Air
c. Adukan
32
d. Pengujian/Pemeriksaan Mutu Beton
f. Pengecoran
33
1. Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam PBI -
1971.
4. Pemeriksaan Lanjutan.
Konsultan Pengawas dapat meminta pemeriksaan lanjutan
yang dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau
perlu dengan core drilling untuk meyakinkan penilaian
terhadap kualitas beton yang sudah ada. Biaya pekerjaan
serupa ini sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.
g. Perawatan Beton
34
sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan
dengan cara membasahi permukaan beton terus menerus
dengan menutupinya dengan karung-karung basah atau dengan
cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
i. Baja Tulangan.
35
1. Mutu baja tulangan kecuali ditentukan lain pada gambar kerja,
kekuatan dan penggunaan baja adalah sebagai berikut :
4. Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran
lain. Apabila terdapat karat pada bagian permukaan besi,
maka besi harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok
tanpa mengurangi diameter penampang besi, atau
menggunakan bahan cairan sejenis “Vikaoxy Off” produksi
KRYTON atau yang setaraf dan disetujui Konsultan Pengawas.
36
10. Sambungan tulangan kolom dengan lewatan (overlapping)
yang mengakibatkan luas tulangan pada suatu tempat lebih
besar dari 6 % luas penampang kolom harus dihindarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas harus digunakan
sambungan tulangan dengan sistem “mechanical joint”.
Pemborong harus menyediakan tulangan untuk keperluan
penyambungan ke kolom sesuai dengan gambar struktur
kolom yang ada.
37
dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut di atas adalah
merupakan keharusan dari Pemborong.
j. Kawat Pengikat
38
5. Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton
harus menggunakan papan tebal minimal 2,5 cm, balok 5/7,
6/10, 8/10 dan dolken diameter 8 - 12 cm.
l. Pekerjaan Perancah
1. Definisi Perancah
2. Pengerjaan
39
- Bila sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
berlangsung perancah itu menunjukkan tanda-tanda
penurunan yang besar sehingga menurut pendapat
Konsultan Pengawas hal itu akan menyebabkan kedudukan
(peil) akhir yang tidak sesuai dengan gambar rencana atau
dapat membahayakan dari segi konstruksi, maka Konsultan
Pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar
pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan Pemborong untuk memperkuat perancah
tersebut sehingga dianggap cukup kuat. Biaya yang
diperlukan sehubungan dengan itu menjadi beban
Pemborong.
3. Pembongkaran
40
m. Pemasangan Pipa, Saluran Listrik Dan Lain-lain yang Akan
Tertanam Dalam Beton
41
beton, yang mana rongga tersebut harus tidak terisi beton,
harus ditutupi bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah
pelaksanaan pengecoran beton.
o. Cacat-cacat Pekerjaan
Pasal 25
PEKERJAAN PONDASI
Jenis pondasi yang dipilih adalah pasangan pondasi batu kali setempat
dengan kedalaman 1-2, disesuaikan dengan gambar perencanaan.
Dalam pekerjaan pondasi ini Pemborong diwajibkan untuk mempelajari
dan mengajukan penawaran serta mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi.
1. Lingkup Pekerjaan
42
karenanya Pemborong harus mampu menyediakan peralatan
yang baik, lengkap dan pekerja atau pengawas ahli-ahli yang
terampil dan berpengalaman.
2. Sifat Pekerjaan
3. Penggalian tanah
Syarat-syarat pelaksanaan :
43
Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di
lapangan harus segera dilaporkan ke Konsultan Pengawas
dan juga ke Pemberi tugas dan harus dilindungi dari
kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat kelalaian
Pemborong, maka harus direparasi/diganti oleh Pemborong
atas tanggungannya sendiri.
b. Pengurugan Pondasi
1. Lingkup pekerjaan
2. Bahan-bahan
1. Bahan/Material
a. Material yang digunakan adalah material beton dengan
ukuran sesuai gambar kedalaman 1 m – 2 m dengan
standar minimum untuk kekuatan karakteristik K225 dan
besi tulangan U24 untuk < 13 mm dan U39 untuk
13 mm.
44
b. Mutu beton yang digunakan adalah K300 dan besi tulangan
U24 untuk < 13 mm dan U39 untuk 13 mm.
c. Data-data pondasi dapat dilihat dalam gambar struktur.
2. Pelaksanaan
a. Sebelum penggalian untuk pemasangan, maka permukaan
tanah digali terlebih dahulu sampai tanah keras
b. Pengecoran dan penulangan untuk pondasi kolom, hanya
sampai permukaan lantai dasar yang diukur dari dasar
tanah keras.
3. Penyelidikan lapangan
a Sebelum mengajukan penawaran, Pemborong dianggap
telah mengunjungi dan mempelajari keadaan lapangan
sebaik-baiknya, termasuk yang tidak disebutkan secara
khusus dalam gambar-gambar struktrural.
Pasal 26
ADUKAN DAN CAMPURAN
45
a. Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan dalam
daftar dibawah ini. Angka-angka tersebut menyatakan
perbandingan jumlah isi takaran dalam keadaan kering.
46
3. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 27
PERSYARATAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN PEKERJAAN
INSTALASI PERALATAN UTAMA TENAGA DAN PENERANGAN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum
A. Lampu SL
47
B. Kotak Kontak dan Saklar
C. Conduit
48
2.9. Grounding
3.1. Panel-Panel
49
5. Untuk panel-panel yang banyak menggunakan komponen
kontrol, harus dilengkapi dengan terminal block.
50
2. Cable Ladder dipasang ke dinding shaft dengan memakai
3 buah dynabolt dengan ukuran sesuai kebutuhan beban.
3. Cable Tray yang digantung pada dak beton menggunakan
bunder berulir anti karat.
4. Semua Cable Tray dan Cable Ladder harus digrounding.
5. Ukuran Cable Tray dan Cable Ladder, Lihar Gambar
Rencana.
3.5. Kabel-Kabel
51
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan
atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50
cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan
diameter minimum 2 ½ kali penampang kabel.
52
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada
rangka plafond yang terbuat dari bahan aluminium.
3.8. Pentanahan
53
wajib menyediakan peralatan itu sesuai dengan Merk yang disebut
diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-
ketentuan dari Direksi Pengawas.
2. Perlindungan Pemilik.
Atas gangguan bahan material, sistem, lain-lain oleh Pemborong,
Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan
yuridis lainnya.
c. pengetesan.
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang
dipersyaratkan disini, dan mendemonstrasikan cara kerja dari
segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi Pengawas.
Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu unutk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.
5. Pengujian
54
3. Seluruh pengukuran harus dilakukan dengan peralatan ukur yang
mempunyai tingkat presisi minimal satu tingkat diatas peralatan
yang terpasang.
10. Selama selang waktu antara akhir pengujian sampai serah terima
pekerjaan kepada Pemberi Tugas, seluruh peralatan masih
menjadi tanggung jawab Pemborong.
55
undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lain-lain
serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
3. Lighting Fixtures
Setiap Lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor
harus dilakukan pengujian atau pengukuran faktor daya (cos phi).
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
4. Motor-motor Listrik
Motor-motor listrik yang terpasang, harus dari type yang sesuai
dengan pemakaian dan lokasi dimana motor-motor tersebut
dipasang.
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil
pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 1987.
5. Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistem harus dilakukan pengukuran
tahanan dengan maximum 1 ohm pada masing-masing
pentahanan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan
selama minimal 3 hari berturut-turut.
6. Garansi
Semua pekerjaan bahan dan peralatan harus digaransikan selama 360
hari.
Semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus
secapatnya diganti/diperbaiki oleh Pemborong, tanpa biaya tambahan
dengan material Merk/Type yang sama.
56
Semua peralatan tersebut harus baru dan asli.
8. Training Operator
Pemborong diwajibkan melakukan training bagi calon operator dari
pada owner. Sehinggga para operator tersebut benar-benar mengerti
akan sistem yang terpasang dan sanggup/dapat melakukan perbaikan-
perbaikan ringan.
9. P r o d u k
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis dari pihak Direksi.
1 - TR (Teg. Rendah);
* MCCB, MCB : MG, SIEMENS
* Contractor & Relay : TELEMECANIQUE,
* Metering/Alat ukur : AEG
* Terminal : PHOENIX CONTACT, LEGRAND
2. Pembuat Panel : SIMETRI, SIEMENS dan
SCHNEIDER
3. Kabel : KABELINDO, SUPREME,
KABEL METAL, TRANKA
a. Flexible Cable : FUJI, KABEL MERAH
4. Cable Mark : 3M, LEGRAND
5. Lampu TLD & PLC, Baret
- Fluorescent : PHILIPS, OSRAM
- Starter : PHILIPS, OSRAM
- Condensor (Capasitor) : PHILIPS, OSRAM, ATCO
- Fitting : PHILIPS, OSRAM, ATCO
- Lamp Holder : VOSLOH
- Ballast Low Loss : PHILIPS, ATCO, OSRAM
- Pembuat : ARTOLITE, CREATION, INTERLITE
- Luminare, TL Baret : PHILIPS
- Pembuat : ARTOLITE, CRATION, INTERLITE,
b. Lampu Tanda (Obsruction)
: PHILIPS, EUROPHONE
57
D. P E N U T U P
Pasal 28
PENGUJIAN BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
Pasal 29
PASAL PENUTUP
Spesifikasi teknik ini bersama-sama dengan risalah penjelasan dan
daftar isian Penawaran merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, yang juga merupakan bagian dari Dokumen Pelaksanaan.
58