Anda di halaman 1dari 8

NUR FAUZIAH

1505112188
6C

A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia
dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika
dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman
atas matematika yang kuat sejak dini (Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diimplementasikan untuk
menyempurnakan kurikulum 2006. Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, proses
pembelajaran di satuan pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, perkembangan fisik maupun psikologis peserta didik. Sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), sasaran pembelajaran kurikulum 2013 mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam kurikulum 2013 yaitu agar
peserta didik dapat : (1) memahami konsep matematika; (2) menggunakan pola sebagai
dugaan dalam penyelesaian masalah dan mampu membuat generalisasi berdasarkan
fenomena atau data yang ada; (3) menggunakan penalaran pada sifat, melakukan
manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang
ada dalam pemecahan masalah dengan konteks matematika maupun diluar matematika; (4)
mengkomunikasikan gagasan, penalaran, serta mampu menyusun bukti matematika dengan
menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan; (6) memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai - nilai dalam
matematika dan pembelajarannya; (7) melakukan kegiatan – kegiatan motorik yang
menggunakan pengetahuan matematika; dan (8) menggunakan alat peraga sederhana atau
hasil teknologi untuk melakukan kegiatan – kegiatan matematika (Permendikbud Nomor 58
Tahun 2018).

Tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai dengan merancang proses


pembelajaran matematika diantaranya dengan pengembangan perangkat pembelajaran
matematika berbasis kurikulum 2013. Guru merangsang peserta didik untuk mengamati
masalah, dan kemudian memecahkannya. Menurut Kunandar (2014), Guru yang baik harus
menyusun perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas yakni menyiapkan
perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran menurut Daryanto dan Aris Dwicahyono (2014) adalah


salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum melakukan proses
pembelajaran dan merupakan suatu tolak ukur dari kesuksesan seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembeleajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), bahan
ajar, dan penilaian hasil belajar (Sa’dun Akbar, 2013).

Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari peran guru. Menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Potensi Guru, salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru profesional adalah kompetensi pendagogik. Kompetensi pendagogik yang harus
dimiliki oleh guru adalah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Wujud nyata dari
kompetensi tersebut adalah kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran kemudian mengimplementasikannya didalam proses belajar mengajar
dikelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMA


Negeri 4 Pekanbaru yang dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2018 diketahui bahwa SMA
Negeri 4 Pekanbaru telah menggunakan Kurikulum 2013, namun pada
pengimplementasiannya guru masih belum mengembangkan perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah RPP, LKPD
dan penilaian hasil belajar.

Mengingat perangkat pembelajaran sangat penting, berbagai upaya telah dilakukan


pemerintah, mulai dari workshop, pendampingan, pelatihan dan juga membentuk sekolah
percobaan dalam penyusunan dan pengembangan perangkat pembelajaran, tetapi kenyataan
yang peneliti jumpai dilapangan bahwa guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran
saat mengajar. Perangkat pembelajaran hanya sebatas “asal buat” untuk kelengkapan
administrasi belaka. Bahkan perangkat pembelajaran sering tidak dibuat karena guru tidak
bisa membuat dan juga karena sudah ada buku yang dibeli oleh siswa. Guru menganggap
perencanaan pembelajaran hanya sekadar persyaratan. Padahal, perangkat pembelajaran
adalah tonggak awal untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu.

Selain melakukan wawancara, pada tanggal 09 Maret 2018 peneliti juga melakukan
observasi dikelas XI. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah menjelaskan materi
pelajaran, membentuk kelompok, dan kemudian memberikan latihan yang ada pada LKPD
yang digunakan. LKPD yang digunakan tidak meningkatkan minat belajar peserta didik. Ini
terjadi karena LKPD yang digunakan hanya berupa soal - soal, bukan lembar kerja yang
sesuai dengan kriteria LKPD yang mana seharusnya berisikan alur pemahaman konsep
yang membantu siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari secara utuh.

Akibat dari keadaan di atas maka perangkat pembelajaran yang dihasilkan guru
sangat jauh dari tuntutan. Guru mengesampingkan kalau mengajar itu merupakan rangkaian
sistem mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Disamping itu juga,
ditemukan perangkat pembelajaran yang digunakan masih terfokus terhadap materi yang
terdapat pada kurikulum sehingga siswa cenderung hanya menghafal tanpa memahami
konsep dan maknanya. Akibatnya, ketika siswa dihadapkan dengan masalah yang tidak
rutin, siswa akan kesulitan dalam menyelesaikannya sehingga siswa akan pasif, dan tidak
memiliki keberanian dan kepercayaan diri.
Perangkat pembelajaran yang menjadi pedoman bagi seseorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
(Bermawi, 2009).

Selain itu, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah panduan yang digunakan
peserta didik untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto,
2012). LKPD merupakan alat pembelajaran tertulis yang dapat membantu guru untuk
memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Salah satu keuntungan
menggunakan LKPD adalah membantu peserta didik untuk menjadi aktif dan membantu
mereka dalam menemukan konsep. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan LKPD
yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk berperan aktif mengkonstruksi konsep
pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam


Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 maka seorang guru harus memiliki kreativitas dalam
menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang disusun hendaknya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, serta karakteristik peserta didik. Guru hendaknya
dapat menerapkan berbagai strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran
secara kreatif, serta memilih media atau sumber belajar yang tepat sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Dengan demikian perlu adanya pengembangan perangkat
pembelajaran.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang dijelaskan diatas, maka peneliti ingin


melakukan penelitian “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan model
Discovery Learning dan Pendekatan Scientific pada Materi Lingkaran Untuk Siswa Kelas
XI SMA/MA”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah


penelitian ini adalah : Apakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika
model discovery learning pada materi lingkaran untuk siswa kelas XI telah memenuhi
aspek valid dan syarat praktikalitas untuk digunakan di SMA/MA?

C. Tujuan Pengembangan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran


matematika model discovery learning pada materi lingkaran untuk siswa kelas XI yang
memenuhi aspek valid dan syarat praktikalitas.

D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah perangkat pembelajaran


matematika berupa silabus, RPP dan LAS untuk materi lingkaran dengan KD 3.3 yaitu
menganalisis lingkaran secara analitik dan KD 4.3 yaitu menyelesaikan masalah yang
terkait dengan lingkaran. Adapun spesifikasi setiap perangkat pembelajaran matematika
yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Silabus
Silabus yang dikembangkan mengacu pada perpaduan Permendikbud Nomor 41
Tahun 2007, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 dan Lampiran 17 Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan Silabus
Mata Pelajaran Matematika (Peminatan) oleh Kemendikbud. Berikut spesifikasi
komponen silabus yang dikembangkan :
a. Identitas Silabus, memuat identitas mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas/
semester dan materi pokok.
b. Kompetensi Inti (KI),
c. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
pengetahuan dan keterampilan terkait mata pelajaran Matematika Peminatan
Kelas XI. KD yang dikembangkan adalah KD 3.3 dan 4.3 pada materi lingkaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
e. Materi Pelajaran, memuat pembagian materi pokok.
f. Kegiatan pembelajaran, memuat pendekatan scientific untuk setiap materi
pembelajaran.
g. Penilaian, penilaian yang dilakukan adalah penilaian pengetahuan dan
keterampilan untuk setiap materi pembelajaran.
h. Alokasi waktu
i. Sumber belajar

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berikut spesifikasi komponen RPP yang dikembangkan :
a. Identitas RPP, memuat nama sekolah, mata pelajaran, kelas/ semester, materi
pokok, materi pembelajaran tiap pertemuan dan alokasi waktu.
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi Dasar (KD), KD yang dikembangkan adalah KD 3.3 dan 4.3 pada
materi lingkaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
e. Tujuan Pembelajaran, dikembangakan berdasarkan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK).
f. Deskripsi Materi Pelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
g. Metode Pembelajaran, memuat model, pendekatan dan metode pembelajaran
yang digunakan.
h. Media/ alat dan sumber belajar, memuat media/ alat yang mendukung proses
pembelajaran serta sumber yang digunakan selama proses pembelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran, menerapkan model discovery learning serta sesuai
dengan pendekatan scientific dan dipaparkan dengan jelas.
j. Penilaian
3. Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
LAS dikembangkan dengan pendekatan scientific dan tahapan model discovery
learning. LAS memuat permasalahan kehidupan sehari – hari yang merupakan
stimulus untuk merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran,

E. Manfaat Produk Pengembangan

Penelitian ini memberikan manfaat bagi guru, siswa dan sekolah sebagai
berikut :

1. Bagi Guru
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan diharapkan dapat dijadikan sebagai
referensi atau masukan bagi guru
2. Bagi Siswa
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran berupa LAS pada materi
lingkaran sehingga dapat digunakan sebagai lembar aktivitas belajar matematika
bagi siswa di kelas.
3. Bagi Sekolah
Tersedia perangkat pembelajaran matematika yang telah divalidasi dan benar –
benar sudah teruji sebagai suatu alternatif perangkat pembelajaran yang memenuhi
aspek valid dan memenuhi syarat praktikalitas.

F. Definisi Operasional
1. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, petunjuk dan pedoman yang
digunakan guru untuk melakukan proses pembelajaran dikelas dan diharapkan dapat
membantu guru dan siswa menciptakan pembelajaran yang efektif guna mencapai
tujuan yang diinginkan. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan pada
penelitian ini adalah silabus, RPP dan LAS.
a. Silabus adalah acuan perencanaan pembelajaran yang digunakan guru untuk
menyusun RPP berbasis K-13 untuk materi lingkaran.
b. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk lima kali
pertemuan sebagai panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran materi
lingkaran.
c. LAS adalah lembaran yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk yang
membantu siswa untuk melakukan proses penemuan konsep mengenai materi
lingkaran.
2. Pendekatan scientific merupakan pendekatan pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau
prinsip melalui tahapan – tahapan tertentu. Adapun tahapan dari pendekatan
scientific yang digunakan adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar dan mengkomunikasikan.
3. Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang
melibatkan siswa secara aktif menemukan dan menyelidiki konsep atau prinsip
materi lingkaran dengan difasilitasi oleh guru. Langkah – langkah pembelajaran
pada discovery learning dalam penelitian ini adalah : (1) siswa diberikan stimulus
berupa suatu permasalahan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran (Stimulation); (2) siswa mengidentifikasi masalah dan merumuskan
hipotesis (Problem Statement) dari stimulus; (3) melakukan kegiatan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (Data Collecting); (4) berdasarkan
informasi yang diperoleh siswa akan mengolah data untuk merumuskan konsep/
prinsip yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan
(Data Processing); (5) hipotesis dan jawaban yang diperoleh siswa diverifikasi
(Verification); dan (6) disimpulkan secara bersama – sama (Generalization).

Anda mungkin juga menyukai